Asal Usul Toilet Ber-Tulisan di Jepang


Japanese toilet signs

Terkadang, Anda mungkin berpikir bahwa menemukan tempat buang air di negara asing tidak rumit. Namun, ketika Anda melangkah ke sebuah toilet publik di Jepang, Anda bisa saja salah membuka pintu dalam ketidaktahuan. Di tanda-tanda di dekat pintu, Anda akan menemukan gambar toilet ber-tulisan yang mungkin tidak Anda pahami.

Itu sebabnya, Anda harus memahami asal usul toilet ber-tulisan di Jepang. Negara ini lebih cenderung menggunakan gambar atau simbol daripada kata-kata dalam bahasa mereka untuk menyampaikan makna tertentu. Ini membuat toilet ber-tulisan menjadi sangat populer di sana.

Saat ini, toilet ber-tulisan memang menjadi bagian yang sangat penting di Jepang. Tidak hanya di toilet publik, tetapi juga di tempat umum lainnya, seperti pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, dan bandara. Signifikansi ini terletak pada kemampuan toilet ber-tulisan untuk menyelesaikan masalah komunikasi terkait toilet di Jepang.

Pada awalnya, menggunakan gambar bukanlah hal yang baru atau unik di Jepang. Bangsa ini telah menggunakan gambar pada simbol peta jalan, sederet pintu di gedung perkantoran, dan lain-lain. Tetapi ketika datang ke toilet, toilet ber-tulisan sebenarnya bermula dari kedatangan wisatawan asing ke Jepang pada tahun 1950-an.

Wisatawan asing datang ke Jepang dan menemukan bahwa tidak ada sepucuk tanda di depan pintu toilet yang memberi tahu mereka apa yang ada di dalam. Penduduk lokal bahkan tidak menggunakan tanda untuk menunjukkan toilet wanita dan pria. Lagi pula, toilet wanita dituliskan dengan karakter “う/여” (wanita) sedangkan toilet pria menggunakan karakter “男/남” (pria). Ini berarti jika Anda tidak membuat kesalahan yang mendasar dalam membaca karakter kanji, Anda mungkin akan memasuki toilet bukan milik Anda.

Situasi ini mendorong pejabat Jepang untuk melihat bagaimana mereka bisa memperbaiki masalah ini. Pejabat Jepang kemudian memutuskan untuk menunjukkan sebuah gambar pada pintu toilet sebagai bentuk representasi visual orang-orang yang menggunakan toilet. Mereka memikirkan bahwa pengguna toilet dapat dengan mudah mengenali gambar yang ada pada pintu toilet meskipun tidak dapat membaca huruf kanji Jepang.

Bentuk gambar yang digunakan pada toilet di Jepang saat tidak sama dengan seperti pada saat ini. Pada awal tahun 1960-an, gambar yang digunakan adalah bujur sangkar (kotak) berwarna merah untuk toilet wanita (di depannya terdapat gambar wanita mengenakan rok berwarna merah) dan bujur sangkar berwarna hitam untuk toilet pria (di depannya terdapat gambar pria mengenakan celana panjang berwarna hitam).

Sekarang, toilet ber-tulisan reproduksi gambar yang lebih rumit. Gambar toilet wanita ber-tulisan adalah lingkaran dengan tiga garis horizontal di dalamnya, mirip dengan gambar rok yang digunakan wanita. Gambar toilet ber-tulisan pria menampilkan tiga garis vertikal di dalam lingkaran – mirip dengan track pants atau celana panjang. Di beberapa toilet, Anda mungkin menemukan tanda toilet ber-tulisan yang lebih spesifik. Misalnya, ada toilet untuk orang dengan disbility, anak-anak, dan sebagainya.

Tidak ada yang dapat membantah efektivitas toilet ber-tulisan di Jepang. Dalam mengatasi masalah bahasa yang dihadapi wisatawan asing maupun penduduk lokal, gambar toilet ber-tulisan telah menjadi bagian penting dalam memerangi masalah tersebut. Kita berharap di kemudian hari, toilet ber-tulisan ini akan menjadi lebih umum di seluruh dunia, memudahkan setiap orang dalam mencari toilet, tanpa harus khawatir kebingungan desepan pintu.

Makna di Balik Tulisan pada Toilet Jepang


toilet tulisan jepang

Di Jepang, toilet bukan sekadar tempat untuk sekadar buang air kecil atau besar, namun juga menjadi segmen dalam budaya mereka. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya tulisan dan simbol yang disematkan pada toilet Jepang.

Terlihat sepele, namun ternyata tulisan dan simbol tersebut memiliki makna dan tujuan yang berbeda-beda. Bahkan, sejumlah besar turis tertarik dengan “toilet experience” di Jepang.

Berikut ini beberapa tulisan dan simbol pada toilet Jepang beserta maknanya:

Simbol

simbol jepang toilet

Pada toilet Jepang, terdapat berbagai macam simbol yang ditujukan untuk membantu pengunjung toilet. Berikut ini beberapa makna dari simbol tersebut:

  • UKURAN TOILET
    Pada umumnya toilet Jepang dibuat dengan beberapa model, di antaranya model untuk orang dewasa dan anak-anak. Broken tulisan pada simbol biasanya digunakan untuk toilet anak-anak sedangkan tulisan utuh untuk toilet orang dewasa.
  • PINTU TOILET
    Simbol pada pintu toilet Jepang berbeda-beda, biasanya menggambarkan jenis kelamin (laki-laki atau perempuan). Terkadang juga disertakan dengan simbol orang berjalan menuju pintu.

Tulisan

tulisan jepang toilet

Tulisan pada toilet Jepang biasanya berupa huruf kanji dan hiragana, dengan tambahan tanda baca untuk menandakan maknanya. Beberapa tulisan pada toilet Jepang beserta keterangannya adalah sebagai berikut:

  • WASHLET
    Tulisan ini bermakna bahwa toilet tersebut dilengkapi dengan sistem cuci otomatis atau yang lebih dikenal dengan Washlet.
  • URINAL
    Tulisan ini menunjukkan bahwa toilet tersebut berfungsi sebagai tempat buang air kecil (urinal).
  • W.C
    Tulisan ini menunjukkan bahwa toilet tersebut berfungsi sebagai tempat buang air besar (water closet).

Dengan adanya tulisan dan simbol pada toilet Jepang, diharapkan pengunjung toilet merasa nyaman dan mudah memahami fungsi toilet tersebut. Selain itu, toilet Jepang juga menjadi ciri khas budaya yang unik dan menarik, sehingga tak heran banyak turis yang tertarik untuk mengunjungi toilet di Jepang.

Etika Ber-Tulisan di Toilet Jepang


Etika Ber-Tulisan di Toilet Jepang

Siapa yang tidak kenal dengan keindahan dan kemewahan toilet di Jepang? Toilet yang bersih, rapi, dan teratur di Jepang membuat siapa saja betah berlama-lama di dalamnya. Akan tetapi, di balik kebersihan dan kemewahan toilet Jepang, terdapat beberapa etika yang harus diketahui oleh setiap orang yang ingin menggunakan toilet di Jepang. Salah satu etika yang perlu diperhatikan adalah etika ber-tulisan di toilet Jepang.

Etika ber-tulisan di toilet Jepang memang terdengar sedikit aneh, tetapi ini memang merupakan bagian dari peraturan yang harus diikuti di toilet Jepang. Pada umumnya, di toilet Jepang terdapat tulisan yang dihiasi dengan gambar-gambar lucu dan warna-warna yang menarik sebagai tanda bahwa toilet tersebut tidak boleh di-flush dengan benda-benda tertentu seperti tisu, celana dalam, dan bahkan handuk kecil.

Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya penyumbatan pada pipa dan saluran pembuangan air di toilet. Penyumbatan di toilet bisa menyebabkan kerusakan yang cukup serius bagi toilet itu sendiri, dan bisa mengakibatkan sumbatan pada toilet yang lain.

Tulisan-tulisan di toilet Jepang biasanya cukup jelas dan mudah dipahami, dan biasanya dalam bahasa Jepang, tanda-tanda yang tertulis juga dibuat sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh pengunjung asing. Beberapa contoh tulisan seperti: “Do Not Flush Paper Towels,” “Do Not Throw Away Baby Diapers,” dan “Do Not Flush Large Amounts of Toilet Paper.”

Karena tulisan-tulisan di toilet Jepang ini, pengunjung diharapkan untuk membuang sampah dan kertas bekas ke tempat sampah yang tersedia di dalam toilet. Sampah yang tidak memiliki tempat di dalam toilet, seperti tisu, kotak dari perlengkapan kamar mandi, dan benda-benda kecil lainnya, dapat dibuang ke tempat sampah di luar toilet. Dalam beberapa toilet, terdapat petunjuk dan pengingat yang membingungkan, jadi penting untuk membaca peraturan dengan seksama dan mencari tahu cara terbaik untuk membuang sampah di toilet tersebut.

Etika ber-tulisan di toilet Jepang ternyata juga mencakup soal menyegarkan ruangan. Di sebagian besar toilet Jepang, pengunjung diperbolehkan untuk menggunakan semprotan wangi yang tersedia di dalam toilet. Namun, karena Jepang sangat menghargai privasi, semprotan wangi tidak boleh disemprotkan terlalu banyak, hanya sedikit saja agar tidak mengganggu orang lain di dalam toilet.

Perlu diingat bahwa etika ber-tulisan di toilet Jepang sangat penting untuk diikuti sehingga kebersihan dan kemewahan toilet dapat dipertahankan dengan baik. Jika Anda mengunjungi toilet di Jepang, selalu perhatikan tulisan-tulisan dan petunjuk yang ada di sana untuk menjaga toilet tetap bersih dan teratur. Ingat, tidak hanya kerusakan, tapi juga pemakaian toilet dengan cara yang salah bisa merusak seluruh lingkungan sekitar. Janga tinggalkan sampah dan bersihkan setiap jejak yang ada di dalam toilet.

Alternatif Toilet Ber-Tulisan yang Lebih Ramah bagi Wisatawan Asing


toilet-tulisan

Banyak wisatawan asing yang merasa kesulitan untuk menggunakan toilet di Indonesia karena beberapa alasan, diantaranya adalah karena tidak bisa membaca tulisan-tulisan yang ada di sana. Oleh karena itu, beberapa usaha dilakukan untuk membuat alternatif toilet ber-tulisan yang lebih ramah bagi wisatawan asing.

Salah satu alternatif toilet ber-tulisan yang ramah bagi wisatawan asing adalah dengan membubuhkan gambar pada pintu masuk toilet. Gambar-gambar yang dipakai biasanya merupakan ikon-ikon universal untuk laki-laki dan perempuan, sehingga wisatawan asing bisa dengan mudah membedakan pintu toilet untuk laki-laki dan perempuan. Selain itu, beberapa toilet juga menampilkan gambar-gambar lain untuk memperjelas tujuan dari toilet tersebut, seperti misalnya gambar orang sakit dan gambar bayi.

toilet-ikon

Tidak hanya gambar yang menjadi alternatif toilet ber-tulisan yang ramah bagi wisatawan asing, tapi juga melalui penggunaan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Indonesia pada tulisan-tulisan toilet. Meskipun bahasa Inggris tidak sepenuhnya universal, tetapi setidaknya penggunaannya lebih umum dibandingkan dengan bahasa Indonesia di kalangan wisatawan asing. Tulisan-tulisan yang memungkinkan untuk diganti dengan bahasa Inggris adalah tulisan seperti “Toilet”, “Washroom”, “Ladies”, “Gentlemen”, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, beberapa toilet juga menambahkan fitur dynamic QR code, yang dapat membantu para wisatawan asing. QR code tersebut bisa di-scan dengan smartphone, dan akan mengarahkan pengguna ke situs web yang menyediakan informasi tentang toilet yang sedang digunakan, seperti lokasi toilet, tingkat kebersihan, dan fasilitas lain yang tersedia.

qr-code-toilet

Selain alternatif-alternatif di atas, sebenarnya ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membuat toilet lebih ramah bagi wisatawan asing. Hal-hal tersebut diantaranya adalah membuat toilet selalu dalam keadaan bersih, menyediakan sabun, tisu, dan air, dan menyediakan tempat sampah yang ramah lingkungan. Dengan demikian, wisatawan asing tidak hanya bisa lebih mudah menggunakan toilet di Indonesia, tapi juga merasakan kenyamanan dalam melakukannya.

Pencitraan Jepang melalui Toilet Ber-Tulisan Bagi Dunia Internasional


Toilet tulisan Indonesia

Toilet ber-tulisan atau yang dikenal dengan sebutan toilet tulisan adalah fenomena unik yang bisa ditemukan di Indonesia, terutama di daerah pariwisata seperti Bali. Namun tahukah anda bahwa toilet tulisan sebenarnya didapatkan dari Jepang? Toilet tulisan pertama kali diperkenalkan di Jepang bukan sebagai media pengumuman atau ajakan untuk mencuci tangan, melainkan sebagai karya seni.

Selama Festival Seni di Tokyo, Jepang pada tahun 2003, sebuah grup seniman Jepang bernama BankART 1929 mengadakan pameran karya seni di toilet umum. BankART 1929 adalah kelompok seniman yang mendedikasikan waktu dan upaya mereka untuk memperbarui wilayah Yokohama yang menjadi zona terdampak gempa bumi tahun 1923. Tujuan mereka adalah memperkenalkan kesenian dan mempercantik lingkungan sekitar melalui karya seni. Salah satu penggarapannya adalah dengan merancang toilet umum yang indah dan berbau seni.

Toilet tulisan Jepang

Setelah pameran seni di toilet umum, muncullah banyak desain toilet ber-tulisan atau toilet seni yang menarik di Jepang. Toilet tulisan pertama kali menjadi “trend” ketika Toilet umum di Shibuya, Tokyo diubah menjadi toilet seni yang unik, menarik dan menjadi perhatian publik. Toilet umum yang awalnya kotor dan seram berubah menjadi objek foto populer. Toilet tulisan mulai laris dan diproduksi massal sebagai bagian dari proyek seni, dimulai oleh sebuah perusahaan mainan bernama Tomy.

Toilet tulisan Bali

Lalu, seperti apakah toilet tulisan yang ada di Indonesia, khususnya Bali? Toilet ber-tulisan di Indonesia bukanlah sebagai sebuah karya seni atau pameran seni. Toilet tulisan di Indonesia lebih banyak berfungsi sebagai medium marketing, baik bagi tempat wisata, café, hingga event tertentu. Toilet tulisan di Indonesia juga dinilai baik untuk interaksi sosial, memori, hingga daya tarik turis ke suatu tempat.

Toilet tulisan di Bali, misalnya, terkenal dengan desain yang menarik, unik dan unyu-unyu. Tulisan yang ada di toilet toilet umum di Bali lebih mengutamakan keindahan visual, dengan penambahan ikon dan gambar lucu. Sehingga, toilet umum yang tadinya hanya berfungsi sebagai jalan “keluar masuk” menjadi objek wisata tersendiri.

Toilet tulisan Bali lucu

Dari trendy, kini toilet tulisan telah menjadi sebuah simbol dari pencitraan Jepang melalui media toilet. Toilet tulisan Jepang telah berhasil menciptakan trend baru dalam dunia seni dan industri toilet. Di Indonesia, toilet tulisan memang tidak seberani dan serajin di Jepang, namun toilet tulisan di Indonesia tentu memiliki ciri khasnya sendiri yang tak kalah menarik dan lucu. Toilet tulisan yang biasa ditemukan di tempat-tempat umum yang ramai seperti bandara, pusat perbelanjaan, maupun restoran, kini menjadi satu warisan Indonesia yang ikonik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

Tidak ada yang menyangkal bahwa toilet tulisan Jepang dan Indonesia memiliki perbedaan yang mencolok, namun tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan toilet tulisan ini memberikan manfaat yang besar, tidak hanya untuk bersih-bersih dan kebutuhan dasar, namun juga untuk mengurangi kebosanan dan stres, serta memberikan kesempatan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman. Gimana menurut kamu, gaya toilet tulisan mana yang lebih menarik dan “idam-idamkan”?

Iklan