Pengertian dan Fungsi Bentuk Te pada Kata Kerja Bahasa Jepang


Bentuk Te pada Kata Kerja Bahasa Jepang

Tabel perubahan kata kerja bahasa Jepang bentuk ‘te’ merupakan salah satu dari beberapa tabel verb yang digunakan di dalam bahasa Jepang. Bentuk ‘te’ ini adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan aksi yang dibuat pada saat vorbel terjadi serta untuk memberikan informasi tentang tindakan yang sedang berlangsung. Tabel kata kerja bentuk ‘te’ ini digunakan untuk membentuk konstruksi gramatikal waktu dan cara dalam bahasa Jepang.

Dalam tabel kata kerja bentuk ‘te’, ada beberapa aturan penulisan yang harus diikuti. Aturan tersebut antara lain adalah:

1. Kebanyakan kata kerja berubah menjadi bentuk dasar te diakhiri dengan -te. Namun, ada beberapa yang diakhiri dengan -de.

2. Bentuk dasar te digunakan dalam banyak kasus dalam bahasa Jepang. Seperti contohnya saat mengungkapkan suatu situasi di mana sesuatu terjadi secara bersamaan dengan aksi lain. Contoh: Bapak (otousan) sedang makan dan menonton TV saat ini. (otousan wa ima terebi wo mitete nete imasu).

Adapun fungsi bentuk ‘te’ pada kata kerja bahasa Jepang, antara lain:

1. Digunakan untuk menyatakan tindakan yang sedang dilakunkan saat ini. Misalnya, “Saya sedang membaca sebuah buku.” (Watashi wa hon wo yondeimasu).

2. Digunakan sebagai bentuk partisipasi atau bentuk gerund (umumnya dalam bahasa Inggris). Contoh: “Setelah mengendarai mobil, saya akan pergi ke toko.” (Kuruma wo unten shite, kaimono ni ikimasu).

3. Digunakan untuk menyatakan aksi yang dilakukan sebentar atau aksi yang terjadi tiba-tiba. Misalnya, “Saya tiba-tiba turun dari pesawat.” (Watashi wa totsuzen hikouki kara orimashita).

4. Digunakan untuk menyatakan rangkaian aksi tertentu. Misalnya, “Saya bangun, mandi, dan makan sarapan pagi.” (Watashi wa okite, abi, asagohan wo tabemasu).

Jika Anda ingin mempelajari bahasa Jepang, penting untuk memahami dan menguasai tabel perubahan kata kerja bentuk te. Selain itu, Anda juga harus terbiasa dalam mengucapkan dan mengeja kata-kata dalam bahasa Jepang agar bahasa tersebut dapat dipahami dengan baik. Dengan mempelajari bahasa Jepang secara rutin, Anda dapat memperkaya pengetahuan dan kemampuan Anda dalam berkomunikasi dengan orang Jepang dan juga akan membantu Anda dalam mengembangkan keterampilan bahasa Anda secara keseluruhan.

Cara Membentuk Bentuk Te pada Kata Kerja Bahasa Jepang


Cara Membentuk Bentuk Te pada Kata Kerja Bahasa Jepang

Jika kamu sedang belajar bahasa Jepang, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan tabel perubahan kata kerja bahasa Jepang bentuk TE. Nah, bentuk TE ini berguna untuk menyatakan suatu perbuatan atau tindakan yang sedang atau telah dilakukan.

Bentuk TE pada kata kerja bahasa Jepang merupakan bentuk yang paling sering dipakai dalam berbicara sehari-hari. Contohnya: “Saya makan nasi” dalam bahasa Jepang dapat diungkapkan menjadi “Watashi wa gohan wo tabete iru”. Dalam kalimat tersebut, kata kerja “taberu” (makan) diubah menjadi bentuk TE “tabete”.

Berikut adalah cara mudah untuk membentuk bentuk TE pada kata kerja bahasa Jepang:

1. Jika kata kerja berakhiran dengan huruf “ru”, hilangkan bagian “ru” dan ganti dengan huruf “te”.
Contohnya: “Taberu” (makan) menjadi “Tabete” (sedang makan).

2. Jika kata kerja berakhir dengan bagian “su”, hilangkan bagian “su” dan ganti dengan huruf “shite”.
Contohnya: “Hanasu” (berbicara) menjadi “Hanas**hite**” (sedang bicara).

3. Jika kata kerja berakhir dengan bagian “ku”, hilangkan bagian “ku” dan ganti dengan huruf “ite”.
Contohnya: “Aruku” (berjalan) menjadi “Aru**ite**” (sedang berjalan).

4. Jika kata kerja berakhir dengan bagian “gu”, hilangkan bagian “gu” dan ganti dengan huruf “ide”.
Contohnya: “Oyogu” (berenang) menjadi “Oyog**ide**” (sedang berenang).

5. Jika kata kerja berakhir dengan bagian “mu”, hilangkan bagian “mu” dan ganti dengan huruf “nde”.
Contohnya: “Shinjiru” (percaya) menjadi “Shinjir**inde**” (percaya).

Nah, itulah beberapa cara mudah membentuk bentuk TE pada kata kerja bahasa Jepang. Yuk, praktekkan bersama temanmu atau di rumah!

Contoh Penggunaan Bentuk Te dalam Kalimat Bahasa Jepang


Bentuk Te dalam Bahasa Jepang

Setelah mempelajari tabel perubahan kata kerja bahasa Jepang, kita dapat mengetahui bahwa salah satu bentuk kata kerja yang cukup sering digunakan dalam bahasa Jepang adalah bentuk te atau disebut dengan kata kerja deru. Umumnya, bentuk ini digunakan untuk menggambarkan keadaan sekarang yang dilakukan oleh subjek, sedang berlangsung atau telah selesai dilakukan dengan tidak menonjolkan keterangan waktu.

Contoh kalimat menggunakan bentuk te:

1. Watashi wa benkyou shite iru. (Saya sedang belajar.)

2. Minna asobite ita. (Semuanya sedang bermain.)

3. Tomodachi ga shashin o totta. (Sahabatku telah mengambil foto.)

4. Ashita yoku nemutte okimasu. (Saya akan tidur bagus besok.)

Bentuk te sering digunakan dalam berbagai situasi seperti membentuk kalimat present continuous (masih berlangsung), present perfect (terjadi sebelumnya tapi masih punya pengaruh sekarang), ataupun pola kalimat “A te kara B” yang berarti mulai dari A dan setelah itu B. Kita juga dapat menggunakan bentuk te dalam mengungkapkan keadaan lisan seperti kata-kata “itte” (pergi), “kitte” (datang), atau “oi-te” (menunggu).

Terkadang kita menemukan kata kerja yang membutuhkan dua bentuk te atau lebih dalam satu kalimat. Misalnya ketika ingin menyampaikan bahwa kita sedang menunggu sesuatu dan nantinya akan pergi setelah itu, kita dapat menggunakan dua bentuk te dalam satu kalimat. Berikut contohnya:

Watashi wa kaisha ni hairi-te, ongaku o kikase-te, machi te, kaisya ni ikimashita. (Saya masuk ke kantor, memutar musik, menunggu, lalu pergi ke kantor.)

Yang perlu diperhatikan adalah urutan penggunaan bentuk te dalam kalimat yang harus dilakukan dengan berurutan sesuai dengan waktu terjadinya kejadian. Dalam bahasa Jepang, urutan pemakaiannya adalah: a) bentuk te yang menunjukkan pekerjaan yang dilakukan terlebih dahulu, b) kemudian bentuk te yang menunjukkan keadaan saat itu, dan c) bentuk te yang menunjukkan selesai atau tidaknya suatu pekerjaan.

Hal lain yang menarik adalah adanya bentuk kata kerja pasif dalam bahasa Jepang yang dapat dikombinasikan dengan bentuk te. Pada dasarnya, bentuk te dari kata kerja pasif mirip dengan bentuk te pada umumnya, namun harus diingat bahwa dalam bentuk ini pekerjaan dilakukan oleh objek, bukan subjek pemilik kalimat. Sebagai contoh:

Hanako wa shukudai o shite-iru. (Hanako sedang mengerjakan PR.)

Shukudai wa Hanako ni yatte-moratta. (PR tersebut dikerjakan oleh Hanako.)

Secara singkat, bentuk te adalah salah satu bentuk kata kerja penting dalam bahasa Jepang. Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk ini sering digunakan untuk menggambarkan keadaan saat ini atau sambil melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam penggunaannya, kita perlu memahami urutan pemakaiannya sehingga dapat mengungkapkan pesan dengan tepat dan jelas.

Perbedaan Antara Bentuk Te dan Bentuk Lain pada Kata Kerja Bahasa Jepang


bentuk te jepang

Bahasa Jepang memiliki banyak bentuk kata kerja, salah satunya adalah bentuk te. Bentuk ini sangat penting karena sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Namun, ada beberapa perbedaan antara bentuk te dan bentuk lain pada kata kerja bahasa Jepang yang perlu diketahui. Berikut adalah penjelasannya:

Bentuk Te digunakan untuk menyatakan keteraturan

contoh bentuk te jepang

Bentuk Te digunakan untuk menyatakan bahwa sebuah kejadian dilakukan secara teratur dan berulang-ulang. Contohnya adalah kata kerja “taberu” yang berarti “makan”. Dalam bentuk Te, kata kerja “taberu” menjadi “tabete”. Ketika kita mengatakan “watashi wa mainichi asa gohan wo tabeteiru” artinya “saya makan nasi setiap pagi”.

Bentuk Te digunakan untuk menyatakan kebiasaan

contoh bentuk te jepang

Bentuk Te juga digunakan untuk menyatakan kebiasaan. Ketika kita ingin menyampaikan bahwa kita sering melakukan suatu tindakan, kita bisa menggunakan bentuk Te. Misalnya kita ingin mengatakan bahwa kita senang bersepeda sore hari, kita bisa mengatakan “watashi wa yūgata, jitensha wo notte ureshii desu”. Kata kerja “notte” merupakan bentuk Te dari kata kerja “noru” yang berarti “naik”.

Bentuk Te digunakan untuk menyatakan hasil

contoh bentuk te jepang

Bentuk Te juga digunakan untuk menyatakan hasil dari suatu tindakan. Misalnya kata kerja “kaku” yang berarti “menulis” dalam bentuk Te menjadi “kaite”. Ketika kita ingin mengatakan bahwa kita sudah menulis surat, kita bisa mengatakan “watashi wa tegami wo kaite shimatta” yang berarti “saya telah menulis surat”.

Bentuk Te digunakan dalam struktur kalimat kompleks

contoh bentuk te jepang

Bentuk Te sering digunakan dalam struktur kalimat kompleks untuk menyatakan urutan waktu atau hubungan sebab-akibat. Misalnya dalam kalimat “watashi wa denwa wo shite, mainichi oshigoto ni ikimasu” yang berarti “saya melakukan telepon dan pergi ke kantor setiap hari”. Kata kerja “shite” dalam kalimat tersebut merupakan bentuk Te dari kata kerja “suru” yang berarti “melakukan”.

Dalam percakapan bahasa Jepang sehari-hari, kamu akan sering mendengar kata kerja dalam bentuk Te. Oleh karena itu, penting bagi pemula untuk memperhatikan perbedaan antara bentuk Te dan bentuk lain pada kata kerja bahasa Jepang. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah memahami percakapan dan berbicara dengan lancar. Selamat belajar!

Latihan Membuat Kalimat dengan Menggunakan Bentuk Te pada Kata Kerja Bahasa Jepang


Latihan Membuat Kalimat dengan Menggunakan Bentuk Te pada Kata Kerja Bahasa Jepang

Bentuk te dalam bahasa Jepang sering digunakan dalam kegiatan percakapan sehari-hari. Hal ini karena bentuk te dapat menunjukkan adanya aksi yang sudah direalisasikan atau sedang dalam keadaan berlangsung di masa sekarang. Aksi yang ditunjukkan oleh bentuk te terjadi sebelum atau bersamaan dengan waktu bicara. Oleh karena itu, belajar membuat kalimat dengan menggunakan bentuk te pada kata kerja bahasa Jepang menjadi penting untuk dapat berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Jepang pada umumnya.

Berikut adalah latihan membuat kalimat dengan menggunakan bentuk te pada kata kerja bahasa Jepang:

  • Contoh 1: Benkyou shite imasu. (Belajar)

    Jawaban: Benkyou shite, mou benkyou shita (Saya sedang belajar, saya sudah belajar)

  • Contoh 2: Tabete imasu. (Makan)

    Jawaban: Tabete, mou tabeta (Saya sedang makan, saya sudah makan)

  • Contoh 3: Kite imasu. (Datang)

    Jawaban: Kite, zutto kiteita (Saya sedang datang, saya sudah datang sejak lama)

  • Contoh 4: Hanashite imasu. (Berbicara)

    Jawaban: Hanashite, chotto hanashita (Saya sedang berbicara, saya sudah berbicara sebentar)

  • Contoh 5: Yonde imasu. (Manggil)

    Jawaban: Yonde, yondekureta (Saya sedang memanggil, seseorang sudah memanggil saya)

Dalam latihan membuat kalimat dengan menggunakan bentuk te pada kata kerja bahasa Jepang di atas, kita dapat melihat bagaimana aksi yang sudah dilakukan atau sedang berlangsung di masa sekarang dapat dinyatakan dengan mudah melalui penggunaan bentuk te. Dalam kalimat bahasa Jepang, bentuk te biasanya diikuti dengan bentuk lain seperti bentuk masu atau bentuk negatif.

Untuk memperdalam pemahaman kita tentang bentuk te pada kata kerja bahasa Jepang, ada baiknya juga untuk memperhatikan contoh-contoh kalimat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh kalimat yang sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari adalah:

  • Watashi wa sentaku shite, gakkou ni ikimashita. (Saya mencuci baju dan pergi ke sekolah)

  • Tsukue ni suwatte, benkyou wo shite iru. (Saya sedang duduk di kursi dan belajar)

  • Kanojo wa nezumi wo motte kite, terebi wo mite iru. (Dia membawa tikus dan sedang menonton televisi)

  • Watashi wa isogashikute, tabemono wo tsukutte imasen. (Saya sibuk dan tidak membuat makanan)

  • Anata wa nigedashite, shukudai wo shite inai. (Anda kabur dan tidak mengerjakan tugas)

Dalam contoh-contoh kalimat tersebut, kita dapat melihat bagaimana bentuk te pada kata kerja bahasa Jepang digunakan dengan sangat mudah dan efektif untuk mengekspresikan suatu aksi dalam keadaan berlangsung atau sudah direalisasikan. Oleh karena itu, cobalah untuk sering menggunakan bentuk te pada kata kerja bahasa Jepang dalam praktik percakapan sehari-hari agar lebih terbiasa dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Jepang. Selamat belajar!

Iklan