Sketsa Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi

Halo, pembaca rinidesu.com! Kali ini, kami akan membahas tentang sketsa rumah adat banjar bubungan tinggi, yang merupakan simbol kebudayaan dan nilai tradisionalisme masyarakat Banjar. Hal ini sangat menarik untuk dibahas, karena rumah adat Banjar bukan hanya sebuah bangunan, tetapi juga bentuk seni dan cerminan dari kearifan lokal yang patut dihargai. Melalui artikel ini, kami harap dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi Anda.

Pendahuluan

Rumah adat Banjar atau biasa disebut juga dengan Banjar Lamin adalah rumah tradisional masyarakat etnis Banjar yang tersebar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan juga wilayah Jambi. Salah satu keunggulan dari rumah adat Banjar adalah bentuk bubungan tingginya yang menjadi ciri khasnya. Bubungan tinggi ini memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui seniman, arsitek, maupun masyarakat umum. Pada bagian ini, kita akan membahas hal tersebut secara detail.

1. Kelebihan Sketsa Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bubungan tinggi pada rumah adat Banjar menjadi ciri khas tersendiri. Ada beberapa kelebihan dari bubungan tinggi, diantaranya:

  1. Luas Ruang Lebih Lega
    lega
  2. Bubungan tinggi dapat memberikan ruang yang lebih lega di dalam rumah untuk berbagai keperluan, baik itu untuk berkumpul bersama keluarga besar, menyimpan barang-barang yang besar, ataupun sebagai tempat beribadah. Ruangan yang didapatkan sangat ideal untuk sirkulasi udara agar rumah tetap sejuk dimana saja.

  3. Penampilan Elegan
    elegan
  4. Rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi mempunyai penampilan yang sangat elegan dan menarik. Ini sangat cocok bagi mereka yang mencari keindahan dalam rumah. Banyak arsitek dan desainer yang memperhatikan keunggulan ini dan merancang rumah bubungan tinggi yang modern dengan sentuhan kearifan lokal Banjar.

  5. Memiliki Nilai Sejarah
    sejarah
  6. Rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi memiliki nilai sejarah yang kuat. Bangunan ini merupakan hasil pengembangan dari zaman Kerajaan Banjar dan diwariskan hingga masa kini. Selain itu, rumah adat Banjar juga menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang dilindungi oleh pemerintah.

  7. Bahan Material Mudah Didapat
    mudah didapat
  8. Bahan material pembuatan rumah adat Banjar dengan bubungan khas tulang ikan atau rangka kayu beserta atap yang dihiasi dengan genting kerucut khusus Banjar cukup mudah didapatkan. Hal ini memudahkan masyarakat untuk membangun atau memperbaiki rumah adat sendiri tanpa kesulitan dalam mencari bahan dan alat tools.

  9. Dapat Menahan Guncangan Gempa Bumi
    ahan gempa
  10. Bubungan tinggi pada rumah adat Banjar ternyata mampu menahan guncangan gempa bumi secara efektif. Hal ini karena rangka kayu dan atap bergentingnya memiliki bentuk khusus yang membentuk struktur solid dan kokoh.

  11. Bentuk Adaptif untuk Iklim Tropis
    adaptif
  12. Bentuk bubungan tinggi juga sangat adaptif terhadap iklim tropis di Indonesia. Bagian atap rumah adat Banjar dibuat dengan kondisi memungkinkan untuk tanam peneduh seperti pohon jambu, pepohonan lain ataupun kain-kain perekat yang mampu mereduksi cuaca panas. Selain itu, bentuk ini juga dapat mengurangi risiko tanti atau ambruknya atap akibat curah hujan yang tinggi.

  13. Menguatkan Relasi Sosial Masyarakat
    sosial masyarakat
  14. Rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi menjadi tempat sirkulasi sosial yang tepat bagi masyarakat Banjar. Keberadaan ruang yang lega memungkinkan mereka untuk berkumpul dan beraktivitas bersama, termasuk dalam acara adat, pesta, ataupun upacara keagamaan. Selain itu, bentuk rumah adat Banjar dengan sketsa bubungan tinggi ini juga menjadi simbol identitas dan kebersamaan bagi masyarakat Banjar.

2. Kekurangan Sketsa Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi

Tidak hanya memiliki kelebihan, rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut:

  1. Memerlukan Perawatan Lebih Intensif
    intensif
  2. Rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi membutuhkan perawatan yang lebih intensif dari rumah konvensional. Hal ini disebabkan karena bahan material dan atapnya yang memiliki bentuk dan ukuran khas. Perawatan intensif ini meliputi perawatan kayu pada rangka dan perawatan genting serta pengecatan secukupnya agar awet dan tahan lama.

  3. Tidak Cocok untuk Lahan yang Terbatas
    cukup luas
  4. Bentuk bubungan tinggi pada rumah adat Banjar membutuhkan lahan yang cukup luas, oleh karena itu tidak cocok untuk lahan yang terbatas. Jika dipaksakan, bentuk ini dapat mengurangi luas ruangan dan menyulitkan dalam menyimpan barang-barang atau perlengkapan rumah tangga.

  5. Harga Material Lebih Mahal
    mahal
  6. Material pembuatan rumah adat Banjar cukup mahal, seperti kayu dan genting kerucut khusus Banjar. Harga yang tinggi tersebut dapat menjadi kendala bagi masyarakat yang ingin membangun rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi.

  7. Tidak Mendukung Konsep Modern
    tidak modern
  8. Rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi kurang mendukung konsep modern. Meski seiring waktu, arsitek dan desainer telah mengembangkan model rumah adat Banjar dengan sentuhan modern, tetapi bentuk bubungan tinggi masih sulit dipadukan dengan arsitektur modern secara keseluruhan.

  9. Sulit Memperbaiki dan Membangun Ulang
    sulit
  10. Perawatan rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi yang kurang teliti dapat menjadikan bahan material mulai mengalami kerusakan, mulai dari kayu yang lapuk hingga genting yang rusak. Proses memperbaiki dan membuka kembali pada rangka hingga genting menjadi tantangan tersendiri. Hal ini disebabkan karena bentuk keseluruhan tidak memungkinkan untuk mudah dibuka dan diakses.

Sketsa Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi dalam Tabel

kelebihan kekurangan
Luas Ruang Lebih Lega Memerlukan Perawatan Lebih Intensif
Penampilan Elegan Tidak Cocok untuk Lahan yang Terbatas
Memiliki Nilai Sejarah Harga Material Lebih Mahal
Bahan Material Mudah Didapat Tidak Mendukung Konsep Modern
Dapat Menahan Guncangan Gempa Bumi Sulit Memperbaiki dan Membangun Ulang
Bentuk Adaptif untuk Iklim Tropis
Menguatkan Relasi Sosial Masyarakat

FAQ

1. Apa itu rumah adat Banjar?

Rumah adat Banjar adalah rumah tradisional masyarakat etnis Banjar yang tersebar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan juga wilayah Jambi. Rumah ini menjadi simbol kebudayaan dan nilai tradisionalisme masyarakat Banjar, tersedia beragam bentuk dan gaya di setiap wilayah masing-masing.

2. Apa yang membuat rumah adat Banjar berbeda dari rumah adat lain di Indonesia?

Rumah adat Banjar mempunyai bentuk bubungan tinggi sebagai ciri khasnya, yang menjadi simbol kearifan lokal Banjar, yang menjadi ciri khas sekaligus identitas rumah adat Banjar.

3. Apa yang harus diperhatikan dalam membangun rumah adat Banjar?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah adat Banjar adalah pemilihan lahan, bahan dan arsitektur rumah yang sesuai dengan nilai kearifan lokal Banjar, dan perawatan serta pemeliharaan yang intensif.

4. Apakah rumah adat Banjar masih dibangun dan digunakan hingga saat ini?

Ya, meskipun arsitektur modern kian populer, tetapi rumah adat Banjar masih banyak dibangun dan digunakan hingga saat ini sebagai bentuk kebanggaan dan identitas masyarakat Banjar.

5. Bagaimana bentuk bubungan tinggi pada rumah adat Banjar?

Bubungan tinggi pada rumah adat Banjar berbentuk pelana dengan tiang penyangga yang menjulang ke atas hingga mencapai puncak kerucut seperti atap genting.

6. Apa manfaat lubang-lubang pada rumah adat Banjar di bagian bawah atap?

Lubang-lubang pada rumah adat Banjar di bagian bawah atap berfungsi sebagai sirkulasi udara agar rumah tetap sejuk, serta menyajikan view keindahan pemandangan.

7. Apa kelebihan dari rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi dibandingkan dengan rumah konvensional?

Rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi mempunyai beberapa kelebihan, antara lain menyediakan ruangan yang lega untuk berbagai keperluan, menjadi penampilan elegan, memiliki nilai sejarah, mudah didapat materialnya, dapat menahan guncangan gempa bumi, bentuk adaptif untuk iklim tropis, dan menguatkan relasi sosial masyarakat.

8. Seberapa sering rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi harus dicat?

Rumah adat Banjar dengan bubungan tinggi harus dicat minimal satu kali dalam setahun atau paling tidak se

Iklan