Apa itu Shokuji?


Arti dari Shokuji

Shokuji adalah istilah asli Jepang yang merujuk pada makanan atau hidangan. Istilah ini juga digunakan untuk menyebut aktivitas makan atau menyantap makanan dengan cara yang tepat dan bermartabat.

Konteks penting dari shokuji dalam masyarakat Jepang adalah tata cara makan atau etiket makan. Selain itu, shokuji juga terkait dengan kualitas makanan dan kesehatan. Konsep shokuji sangat mendalam dan terintegrasi dengan budaya Jepang, hingga menjadi salah satu ciri khas mereka.

Untuk menyajikan hidangan, orang Jepang umumnya menggunakan berbagai alat makan khusus yang disebut dengan katakana yang berbeda-beda. Misalnya, sumpit dengan nama “hashi,” sedangkan mangkuk disebut “chawan” dan sendok disebut “saji.” Seringkali, setiap jenis makanan juga memerlukan alat makan khusus yang tepat.

Di Jepang, shokuji dianggap sebagai budaya di mana makanan menjadi lebih dari sekadar bahan bakar atau sumber energi. Konsep ini memandang makanan sebagai kesadaran diri, kekayaan pribadi, seni, dan budaya masyarakat.

Setiap orang diperlakukan dengan hormat saat makan, dan shokuji memandang makanan sebagai alat untuk mempererat hubungan sosial dan menciptakan kesan positif. Oleh karena itu, cara penyajian, tekstur, dan bentuk makanan sangat diperhatikan untuk memberikan pengalaman makan yang lebih istimewa di setiap hidangan.

Tak hanya menciptakan pengalaman makan yang istimewa, shokuji juga dikenal karena nilai-nilai kesehatannya. Banyak masyarakat Jepang yang memilih bahan-bahan makanan berkualitas dan alami yang dibudidayakan secara organik. Mereka juga menyusun menu makanan harian dengan teliti, memilih makanan yang tepat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh.

Meski saat ini kemajuan teknologi dan budaya dunia mempengaruhi tradisi makan Jepang, nilai-nilai shokuji tetap hadir dalam masyarakat. Banyak orang masih memperhatikan etika dan tata cara makan yang benar. Makanan pun tetap dianggap sebagai bagian penting dari hidup sehari-hari, diperhatikan kualitasnya, serta dimakan dengan kesadaran diri dan penghargaan terhadap kehadirannya.

Masyarakat Jepang yang sedang makan dengan tradisi shokuji

Dalam tradisi shokuji, hidangan tidak sekadar dihidangkan, namun juga menyertakan karangan bunga indah, perlengkapan makan bergaya, dan terkadang latar belakang musik alami rendah seperti suara air terjun atau erangan burung. Keseluruhan pengalaman ini merupakan bagian dari budaya hidangan Jepang yang unik dan eksklusif.

Dalam kesimpulannya, shokuji adalah istilah asli Jepang yang merujuk pada makanan atau hidangan, disertai dengan cara makan dan etiket yang tepat serta yang berkaitan dengan kualitas makanan dan kesehatan. Tradisi ini sangat penting bagi masyarakat Jepang dan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari mereka. Memegang nilai-nilai shokuji dalam masyarakat merupakan upaya untuk melestarikan dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya makan dengan baik dan membudidayakan kualitas hidup kita sebagai manusia.

Sejarah Shokuji dalam Budaya Jepang


Shokuji Artinya

Shokuji adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang yang artinya adalah makanan atau makanan yang disiapkan, biasanya makanan yang sehat dan bergizi. Di Jepang, shokuji sangat penting dan merupakan salah satu bagian terpenting dari kebudayaan masyarakat Jepang. Shokuji adalah bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, shokuji tidak hanya sekedar makanan, tetapi juga lahir dari budaya dan ikatan sosial masyarakat Jepang.

Shokuji berasal dari zaman dulu di mana orang Jepang sangat menghargai makanan dan sebagai sarana mempererat hubungan sosial antara orang-orang. Menurut sejarah, konsep shokuji bermula dari zaman Heian (794-1185) di mana orang Jepang tidak hanya makan untuk memuaskan rasa lapar mereka, namun juga sebagai sarana untuk menghibur tamu dan memperkuat hubungan antar manusia.

Selain itu, shokuji juga memiliki kaitan erat dengan budaya Zen, yakni sebuah aliran keagamaan dan budaya di Jepang. Orang-orang Zen percaya bahwa makanan yang dimakan harus benar-benar disyukuri, dan selalu memakan dengan penuh kesadaran dan konsentrasi. Konsep ini selalu diajarkan pada para murid Zen agar selalu bersyukur dan menghargai apapun yang diterima.

Shokuji juga termasuk dalam makanan yang disajikan untuk acara-acara keagamaan seperti Shinto dan Buddhisme. Di Jepang, makanan yang disajikan dalam sebuah acara keagamaan haruslah terlihat indah dan bersih, selain itu harus mengandung unsur kehidupan, seperti ikan atau sayuran yang segar. Konsep ini dianggap sebagai sebuah ungkapan penghormatan bagi para dewa atau arwah leluhur, dan juga sebagai sebuah bentuk kebiasaan untuk menjaga keteraturan dan kesehatan spiritual.

Seiring berjalannya waktu, shokuji berkembang dan menjadi bagian dari kebudayaan dimana para pengusaha dan pemerintah menggunakan shokuji sebagai sarana mempertahankan keharmonisan dan mengembangkan hubungan bisnis. Konsep shokuji kini bukan hanya sekedar makanan atau keperluan sehari-hari, namun menjadi bagian dari sebuah upacara formal di mana semua bahan makanan harus dipilih dengan cermat dan disajikan dengan indah, bahkan kebiasaan seperti ingin makan dengan sesama pekerja di sebuah perusahaan juga dianggap sebagai suatu tindakan sosial yang positif.

Kesimpulannya, shokuji memiliki peranan penting dalam sejarah dan kebudayaan masyarakat Jepang. Sejarah tersebut menunjukkan bahwa shokuji bukan hanya sekedar kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan sosial dan spiritual. Seiring berkembangnya zaman, konsep shokuji terus berkembang dan menjadi bagian dari kebudayaan yang kaya dan kompleks di Jepang. Oleh sebab itu hingga saat ini, shokuji masih menjadi wajah utama dari kebudayaan Jepang yang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan kebudayaan serta makanan tradisional Jepang.

Etika dan Adab saat Makan di Jepang


Etika dan Adab saat Makan di Jepang

Di Jepang, makan dianggap sebagai sebuah ritual yang dilakukan dengan etika dan adab. Makan tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga sebagai sarana untuk membentuk hubungan sosial dan memperkuat ikatan antarindividu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari etika dan adab saat makan di Jepang sebagai bentuk penghormatan dan meningkatkan pengalaman kita saat berwisata ke negara Sakura.

Suap Orang Lain

Di Jepang, suap orang lain dengan makanan dianggap sebagai tindakan tidak sopan, terlebih lagi memasukkan makanan ke dalam mulut orang lain. Ketika kita ingin berbagi makanan dengan teman atau orang lain, sebaiknya taruh makanan tersebut di atas nampan atau piring kecil sebagai simbol kerendahan hati. Dalam hal ini, teman yang ingin mengambil makanan akan mengambil sendiri dari nampan tersebut.

Menjaga Kebersihan

Kebersihan saat makan sangat ditekankan dalam budaya Jepang. Sebelum mulai makan, pastikan tangan kita bersih dan sopan dalam menggunakan tisu atau kain untuk membersihkan diri sendiri. Sesuai dengan adat, kita juga disarankan untuk tidak menaruh sumpit atau makanan di atas meja secara sembarangan. Apabila perlu meletakkan sumpit, letakkan di atas atas baki sumpit yang tersedia di atas meja.

Makanan di Piring yang Disediakan

Saat makan di restoran atau tempat makan, maka kita akan mendapatkan piring makanan dan beberapa jenis sumpit dan sendok. Dalam budaya Jepang, sumpit dianggap sebagai alat makan yang standar. Apabila kita kurang pandai menggunakan sumpit atau tidak nyaman, kita bisa meminta sendok yang tersedia di atas meja.

Selain itu, Jepang juga terkenal dengan kebijakan “Onegaishimasu” yang ditekankan dalam budaya makan. Apabila kita hendak mela­ksa­na­kan akti­vi­tas makan, maka disarankan untuk memulai dengan mengucapkan “Itadakimasu” yang memiliki arti “Saya akan memulai makan” sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan orang yang telah meng­ha­dir­kan makanan tersebut. Ketika kita selesai makan, kita bisa mengucapkan “Gochisousama deshita”, yang berarti kita mengucapkan terima kasih atas makanannya, baik itu yang disajikan di rumah maupun restoran.

Tidak Makan Sambil Berdiri

Di Jepang, makan sambil berdiri dianggap kurang sopan. Kegiatan makan sebaiknya dilakukan dengan santai di atas kursi atau tatami sehingga kita bisa menikmati hidangan dengan lebih nyaman. Jika kita tidak ingin makan banyak, sebaiknya pilih makanan yang tidak mengandung terlalu banyak bahan pengisi, seperti salad, buah-buahan atau sup.

Dalam budaya Jepang, makan dengan etika dan adab bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap makanan dan orang lain. Kita tidak hanya disarankan untuk memperhatikan kualitas dan kebersihan makanan, tetapi juga cara kita mengkonsumsi makanan dengan sopan dan bijaksana. Dengan memperhatikan etika dan adab saat makan di Jepang, kita bisa menikmati hidangan dengan lebih nyaman dan memperkuat hubungan sosial dengan orang lain.

Hidangan Khas Shokuji yang Wajib Dicoba


hidangan khas shokuji

Shokuji atau makanan merupakan kebutuhan penting bagi semua orang untuk memenuhi nutrisi tubuh. Di Jepang, panganan yang dihasilkan tak hanya sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi tapi juga seni. Bahkan, Shokuji juga menjadi bagian dari kebudayaan yang harus dijaga dan dijaga keterampilan dan kualitasnya. Salah satu kelebihan Shokuji adalah cita rasanya yang unik dan cara penyajiannya yang sangat indah. Bagi pengunjung yang datang ke Jepang, mencoba hidangan khas Shokuji adalah hal yang wajib dilakukan. Berikut adalah beberapa hidangan khas Shokuji yang wajib dicoba:

sushi

1. Sushi

Makanan khas Shokuji yang pertama adalah sushi. Sushi menjadi pilihan makanan yang sangat populer di Jepang. Makanan ini dibuat dengan menggunakan nasi yang dicampur dengan cuka, yang ditempatkan di atas getah dahan nori yang di atasnya diletakkan irisan ikan mentah, cetakan udang, kuit lapis, atau salmon mentah. Sushi disajikan dalam berbagai bentuk yang sangat menarik dan bergaya pada piring yang menarik. Selain bentuknya yang unik, cita rasa sushi juga sangat lezat dan segar.

sashimi

2. Sashimi

Sashimi adalah hidangan yang terbuat dari irisan daging ikan mentah yang biasanya disajikan tanpa nasi. Shashimi biasanya disajikan di atas daun selada dan dihidangkan dengan saus wasabi dan shoyu. Hidangan khas ini terkenal sangat segar dan lezat, dengan potongan daging ikan yang sangat tipis. Selain itu, sashimi juga merupakan hidangan yang sangat sehat dan mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

ramen

3. Ramen

Ramen adalah makanan khas Jepang yang terbuat dari mi yang direbus dengan kaldu daging atau tulang. Mi ramen biasanya dicampur dengan daging babi potong, sayuran dan telur rebus, sehingga rasanya sangat enak. Jika Anda ingin mencoba makan sendok penuh ramen, itu akan memberi sensasi kenikmatan yang luar biasa. Anda juga bisa menambahkan kecap asinapaitak dengan beberapa perasan jeruk limau dan taburan bawang putih yang telah dilarutkan lagi dan menambahkan sedikit kecap rasa asin, sehingga rasa ramennya lebih nikmat.

yakiniku

4. Yakiniku

Yakiniku adalah makanan khas Jepang di mana daging atau sayuran dipanggang di atas api. Berbeda dengan BBQ, Yakiniku memiliki rasa unik karena daging atau sayuran diawetkan terlebih dahulu dengan kecap asin atau bumbu khusus. Hidangan khas ini sangat cocok untuk dinikmati bersama teman atau keluarga, dan bisa jadi acara yang sangat menyenangkan. Di Jepang, Yakiniku mudah ditemukan dan menjadi salah satu makanan yang sangat populer.

donburi

5. Donburi

Donburi adalah masakan tradisional Jepang yang terdiri dari nasi yang disajikan dengan bahan-bahan lain, seperti ikan, daging, telur, atau sayuran yang dicetak menjadi satu mangkuk besar. Donburi biasanya disajikan dengan saus teriyaki atau shoyu, serta potongan bawang dan daun selada. Hidangan ini populer di seluruh Jepang dan bisa ditemukan di banyak restoran dan kedai.

Ketika mengunjungi Jepang, mencoba hidangan khas Shokuji wajib menjadi agenda paling penting Anda. Dengan cita rasa yang unik dan cara penyajiannya yang indah, koki Jepang telah membuat masakan menjadi sebuah karya seni dalam keseharian. Tidak hanya lezat, tapi mencicipi Shokuji juga akan memperkaya budaya makanan Anda dan menambah pengetahuan tentang kebudayaan Jepang.

Cara Membuat Hidangan Shokuji yang Sederhana di Rumah


Cara Membuat Hidangan Shokuji yang Sederhana di Rumah

Bagi kamu yang ingin mencoba memasak hidangan shokuji di rumah, berikut adalah beberapa resep makanan shokuji yang mudah dibuat:

1. Karaage (ayam goreng Jepang)


Karaage (ayam goreng Jepang)

Karaage merupakan hidangan ayam goreng ala Jepang yang populer di seluruh dunia. Bahan yang dibutuhkan cukup sederhana, yaitu:

  • 500 gr dada ayam fillet, potong dadu kecil-kecil
  • 2 siung bawang putih, haluskan
  • 1 ruas jahe, haluskan
  • 1 sdm kecap asin
  • 1 sdm sake (jika ada, tapi jika tidak bisa diabaikan)
  • 1 sdm mirin
  • 1 sdm minyak wijen
  • Garam secukupnya

Cara membuatnya:

  1. Campurkan ayam potong kecil, bawang putih, jahe, kecap asin, sake, mirin, minyak wijen, dan garam. Aduk rata dan diamkan selama 30 menit.
  2. Setelah 30 menit, panaskan minyak dalam wajan. Goreng ayam hingga matang dan kecoklatan.
  3. Angkat dan tiriskan ayam karaage, sajikan dengan mayones atau saus sambal.

2. Teriyaki salmon


Teriyaki salmon

Teriyaki salmon hidangan ala Jepang yang mudah dibuat dengan bahan-bahan berikut:

  • 2 potong fillet salmon
  • 3 sdm kecap asin
  • 2 sdm kecap manis
  • 1 sdm minyak wijen
  • 2 sdm gula merah atau gula pasir
  • 2 siung bawang putih, haluskan

Cara membuatnya:

  1. Campurkan kecap asin, kecap manis, minyak wijen, gula, dan bawang putih. Aduk rata.
  2. Siapkan salmon dalam mangkuk, lalu tuangkan campuran bumbu pada salmon. Diamkan selama 30 menit.
  3. Setelah 30 menit, panaskan wajan dengan sedikit minyak. Goreng salmon hingga kecoklatan di kedua sisinya.
  4. Angkat dan sajikan dengan nasi hangat.

3. Miso soup


Miso soup

Miso soup merupakan hidangan sup khas Jepang yang menggunakan miso sebagai bahan utamanya. Bahan yang dibutuhkan adalah:

  • 3 sdm miso paste
  • 250 gr tahu putih, potong kotak kecil
  • 2 tangkai daun bawang, iris tipis
  • 1 pcs wortel ukuran kecil, iris tipis
  • 1 sdm minyak wijen
  • 1 sdt gula

Cara membuatnya:

  1. Rebus 500 ml air dalam panci. Masukkan wortel dan tahu, biarkan mendidih selama 5 menit.
  2. Masukkan miso paste dan gula. Aduk hingga miso meleleh sepenuhnya.
  3. Tambahkan daun bawang, matikan kompor. Sajikan miso soup dalam mangkuk.

4. Onigiri


Onigiri

Onigiri adalah makanan populer Jepang yang terdiri dari nasi sushi yang dibentuk seperti segitiga dan diisi dengan lauk. Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  • 2 cup beras Jepang
  • 3 cup air
  • 1 sdt garam
  • Lauk yang disukai (bahkan sisa makanan yang ada di rumah seperti ikan asin, abon, atau lauk-pepes kemasan juga bisa menjadi pilihan)

Cara membuatnya:

  1. Cuci nasi hingga bersih. Masak beras bersama air dalam rice cooker.
  2. Tambahkan garam dan aduk rata.
  3. Ambil sedikit nasi dan bentuk seperti segitiga. Taruh lauk di tengah dan tutup kembali dengan nasi.
  4. Onigiri siap untuk disajikan.

5. Tempura udang


Tempura udang

Tempura udang adalah hidangan goreng Jepang yang terbuat dari udang yang digoreng dengan tepung khusus. Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  • 200 gr udang segar
  • 100 gr tepung terigu
  • 100 ml air dingin
  • 1 telur
  • 1/2 sdt garam
  • Minyak goreng secukupnya

Cara membuatnya:

  1. Campurkan tepung terigu, telur, air dingin, dan garam. Aduk hingga benar-benar tercampur rata. Jangan terlalu lama diaduk, agar adonan tidak terlalu encer.
  2. Siapkan udang dan lumuri dengan adonan tepung. Goreng dalam minyak panas hingga kecoklatan.
  3. Tiriskan dan sajikan dengan saus tempura atau saus sambal.

Semoga resep-resep di atas dapat membantumu untuk membuat hidangan shokuji yang sederhana di rumah. Selamat mencoba!

Iklan