Pengenalan Macam-Macam Penyakit dalam Bahasa Jepang


Macam-Macam Penyakit dalam Bahasa Jepang

Penyakit adalah sebuah kondisi yang terjadi pada tubuh manusia yang mengganggu kesehatan dan fungsi tubuh. Maka dari itu, perawatan dan pengobatan penyakit sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Dalam bahasa Jepang, penyakit disebut sebagai “byouki” (病気) yang merupakan padanan kata dari kata “sakit” dalam bahasa Indonesia.

Penyakit-penyakit di Jepang juga memiliki sebutan khusus dalam bahasa Jepang. Sehingga, jika Anda ingin berkunjung ke Jepang atau berinteraksi dengan orang Jepang, mengetahui nama-nama penyakit dalam bahasa Jepang akan sangat membantu. Berikut adalah beberapa contoh macam-macam penyakit dalam bahasa Jepang yang wajib diketahui:

1. 流行性感冒 (Kaze)

Kaze

Penyakit pertama yang biasa muncul di musim panas atau musim dingin di Jepang adalah Kaze atau dikenal sebagai flu dalam bahasa Indonesia. Gejala dari penyakit ini adalah demam, batuk, pilek, sakit kepala dan lelah yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat menular melalui percikan air liur yang dihasilkan oleh penderita ketika batuk atau bersin. Maka dari itu, menjaga kebersihan tangan dan menghindari kontak langsung dengan penderita sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

2. 発熱 (Netsu)

Netsu

Netsu atau demam seringkali dianggap sebagai gejala dari berbagai jenis penyakit. Gejala penyakit ini adalah suhu tubuh meningkat di atas normal yaitu di atas 37 derajat Celsius dan mengalami keringat berlebihan serta gangguan pada tubuh manusia lainnya. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh infeksi dan gangguan kesehatan lainnya. Maka dari itu, memeriksakan diri ke dokter serta menjaga kesehatan tubuh sangat penting untuk mencegah penyakit yang lebih serius.

3. 胃腸炎 (Ichouen)

Ichouen

Penyakit ini disebabkan oleh gangguan pada lambung dan usus yang biasa disebut sebagai sakit perut atau diare. Gejala dari penyakit ini adalah nyeri perut, mual, muntah, diare, dan demam yang seringkali mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, konsumsi makanan atau minuman yang tidak sehat, serta kurangnya kebersihan pada tangan. Maka dari itu, menjaga kebersihan tangan dan asupan makanan yang sehat serta menghindari makanan yang meragukan sangat penting untuk mencegah penyakit ini.

4. アレルギー (Alerugi)

Alergi

Alergi adalah reaksi tubuh terhadap zat atau bahan tertentu yang dianggap berbahaya oleh tubuh meski sebenarnya tidak berbahaya. Gejala penyakit ini beragam seperti ruam kulit, mata berair, hidung tersumbat, batuk, dan bersin-bersin serta yang lebih parah mudah terjadi sesak napas dan yang seringkali dikeluhkan orang yang mengalami alergi ini adalah susah tidur. Alergi disebabkan oleh keturunan, lingkungan, dan juga makanan serta obat-obatan. Maka dari itu, mengetahui penyebab alergi sangat penting untuk mencegah serangan alergi.

5. 糖尿病 (Tounyoubyou)

Tounyoubyou

Tounyoubyou atau diabetes adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengontrol kadar gula darah karena kurangnya hormon insulin atau resistensi insulin. Gejala dari penyakit ini adalah rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil terutama malam hari, dan mudah merasa lapar. Penyakit ini disebabkan oleh faktor keturunan, tingginya berat badan atau obesitas serta kebiasaan konsumsi makanan atau minuman yang kaya gula. Maka dari itu, menjaga pola makan yang sehat serta mengurangi makanan yang kaya gula sangat penting terutama pada mereka yang sudah terdiagnosis mengalami diabetes.

Demikianlah beberapa contoh macam-macam penyakit dalam bahasa Jepang yang seringkali ditemui di Jepang. Mengetahui nama-nama penyakit dalam bahasa Jepang sangat penting saat berkunjung ke Jepang dan juga dalam berinteraksi dengan orang Jepang. Namun, di samping itu, menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut tentu menjadi hal yang lebih penting untuk dilakukan.

Infeksi dan Flu


Infeksi dan Flu

Infeksi dan flu sering terjadi di sekitar kita. Infeksi bisa disebabkan oleh berbagai macam virus, bakteri, parasit, atau jamur. Sedangkan flu disebabkan oleh virus influenza. Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang serius dan bahkan menimbulkan kematian.

Infeksi dapat menyerang sistem pernapasan, pencernaan, mata, telinga, kulit, dan saluran kemih. Beberapa jenis infeksi yang sering terjadi di antaranya adalah:

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

ISPA adalah infeksi yang menyerang bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan sinus. Penyebab ISPA umumnya adalah virus, yang bisa menyebar melalui udara atau kontak dengan objek yang terkontaminasi. ISPA biasanya ditandai dengan gejala pilek, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan demam ringan. ISPA biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, namun bisa diobati dengan obat pereda gejala seperti parasetamol atau dekongestan.

Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (ISPB)

ISPB adalah infeksi yang menyerang bagian bawah saluran pernapasan, seperti bronkus dan paru-paru. ISPB bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Gejala ISPB umumnya lebih parah daripada ISPA, seperti batuk yang berdahak, sesak napas, dan demam yang lebih tinggi. ISPB harus diobati dengan serius, terutama pada orang yang memiliki risiko komplikasi, seperti anak-anak, orang tua, atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK adalah infeksi yang menyerang saluran kemih, seperti uretra, kandung kemih, dan ginjal. ISK umumnya disebabkan oleh bakteri, dan lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Gejala ISK umumnya adalah sering buang air kecil, nyeri pada saat buang air kecil, dan perubahan warna atau bau urine. ISK bisa diobati dengan antibiotik dan minum banyak cairan.

Flu (Influenza)

Flu adalah infeksi yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini menyebar melalui udara atau kontak dengan objek yang terkontaminasi. Gejala flu umumnya lebih parah daripada ISPA, seperti demam tinggi, sakit kepala, sakit tubuh, dan batuk yang parah. Flu bisa menyebabkan komplikasi yang serius, seperti pneumonia atau peradangan otak. Orang yang berisiko tinggi seperti orang tua, anak-anak, atau orang yang memiliki penyakit kronis perlu divaksinasi untuk mencegah flu.

Untuk mencegah infeksi dan flu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:

– Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

– Menjaga jarak dari orang yang sedang sakit

– Menjaga daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan olahraga secara teratur

– Menghindari kontak dengan hewan yang mungkin membawa virus atau bakteri

Apabila sudah terkena infeksi atau flu, kita perlu mengambil tindakan untuk mencari perawatan dan menghindari penyebaran penyakit. Kita perlu dirawat dan mengikuti saran dokter untuk mempercepat kesembuhan.

Gangguan Pernafasan


gangguan pernafasan

Pernafasan adalah proses penting yang terjadi di dalam tubuh manusia. Hal tersebut dilakukan untuk mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida. Namun, terkadang kondisi tertentu dapat mempengaruhi kesehatan pernafasan. Macam-macam penyakit pernafasan dalam bahasa Jepang meliputi:

1. Asma

asma

Asma adalah kondisi inflamasi atau peradangan pada saluran napas yang menyebabkan sulit bernafas. Orang yang mengalami asma memiliki saluran napas yang sensitif terhadap zat-zat tertentu seperti debu, polusi udara, atau serbuk sari. Asma dapat menyebabkan batuk, sesak napas, dan sakit dada. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan terapi obat-obatan dan perubahan gaya hidup.

2. Bronkitis

bronkitis

Bronkitis adalah kondisi inflamasi pada saluran udara yang membawa udara ke dalam paru-paru. Infeksi virus atau bakteri, asap rokok, dan polusi udara dapat menyebabkan bronkitis. Gejala bronkitis termasuk batuk berdahak, sesak napas, dan demam. Perawatan dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan, minum banyak cairan, dan istirahat yang cukup.

3. Pneumonia

pneumonia

Pneumonia adalah kondisi infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejala pneumonia meliputi demam, batuk berdahak, sesak napas, dan sakit dada. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pneumonia dapat diobati dengan antibiotik atau obat-obatan antijamur sesuai dengan penyebabnya.

4. Sleep Apnea

sleep apnea

Sleep apnea adalah kondisi berhentinya napas selama beberapa detik saat tidur. Sleep apnea dapat disebabkan oleh struktur tubuh yang tidak normal atau kondisi medis tertentu seperti obesitas atau hipertensi. Gejala sleep apnea meliputi mendengkur, sangat mengantuk pada siang hari, dan sakit kepala. Pengobatan untuk sleep apnea meliputi perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan dan menggunakan alat bantu napas saat tidur.

5. Tuberkulosis

tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Gejala tuberkulosis meliputi batuk yang berlangsung lama, demam, dan kehilangan berat badan. Penyakit ini dapat menular dan penanganannya memerlukan obat-obatan yang kuat selama beberapa bulan.

Dalam menjaga kesehatan pernafasan, penting untuk menghindari faktor risiko seperti polusi udara, merokok, dan paparan zat berbahaya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala pernafasan yang tidak normal.

Gangguan Pencernaan


Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan atau masalah pencernaan dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan yang serius. Gangguan ini disebabkan oleh kondisi di mana makanan tidak dapat dicerna dengan benar di dalam tubuh, sehingga mengakibatkan berbagai gejala seperti mual, diare, muntah, perut kembung, dan lainnya.

Di Jepang, gangguan pencernaan dapat berbahasa Jepang sebagai“消化不良” (shokuyoku furyou) atau“胃腸炎”(i-chou’en). Berikut adalah beberapa jenis gangguan pencernaan yang umum terjadi:

1. Gastroenteritis


Gastroenteritis

Gastroenteritis sering disebut sebagai “stomach flu” dan merupakan penyakit yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Gastroenteritis dapat disebabkan oleh berbagai macam virus, bakteri, dan parasit, serta gejala yang sering kali muncul adalah diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam. Infeksi ini umumnya didapat melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau karena paparan langsung dari orang yang terkena infeksi.

2. Dispepsia


Dispepsia

Dispepsia adalah kondisi di mana seseorang mengalami kenyamanan dan rasa sakit pada perut setelah makan. Penyebab dispepsia masih belum diketahui dengan pasti, namun kondisi ini dapat terjadi disebabkan oleh kondisi mental, stres, dan diet yang buruk. Gejala dispepsia meliputi mual, kembung, dan rasa sakit pada perut. Dispepsia dapat diobati melalui perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan tertentu.

3. Celiac Disease


Celiac Disease

Celiac Disease atau penyakit gluten-sensitive enteropathy, adalah kondisi autoimun yang disebabkan oleh intoleransi terhadap gluten. Gluten adalah protein yang terdapat pada gandum, jelai, dan gandum hitam. Orang yang menderita celiac disease umumnya merasa sakit, diare, penurunan berat badan, dan gejala lainnya setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Celiac Disease tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan melalui diet gluten-free.

4. Gastritis


Gastritis

Gastritis adalah kondisi di mana lapisan lambung menjadi peradangan. Penyebab umum dari gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, konsumsi alkohol, obat-obatan tertentu, dan asam lambung yang berlebihan. Orang yang menderita gastritis umumnya merasakan sakit perut, mual, muntah, dan rasa terbakar pada dada. Gastritis dapat diobati melalui penggunaan obat-obatan, diet yang tepat, dan perubahan gaya hidup.

5. Sakit Maag


Sakit Maag

Sakit maag atau ulkus peptikum adalah kondisi di mana seseorang mengalami luka pada dinding lambung atau usus dua belas jari. Luka ini disebabkan oleh efek agresif dari asam lambung yang melanggar lapisan pelindung lambung dan usus dua belas jari. Orang yang menderita sakit maag umumnya merasakan rasa sakit pada perut, mual, dan muntah. Sakit maag dapat diobati dengan penggunaan obat-obatan, diet yang tepat, dan perubahan gaya hidup.

Untuk mencegah gangguan pencernaan, perlu diingat untuk selalu menjaga pola makan sehat, hanya makan makanan yang bersih dan terjamin kualitasnya, serta menghindari makanan yang tidak sehat dan merokok. Selain itu, penting juga untuk menghindari stres dan kecemasan, dan menjaga kesehatan fisik dengan olahraga dan kegiatan yang dapat mengurangi stres seperti yoga dan meditasi.

Penyakit Kulit dan Ginjal


Penyakit Kulit dan Ginjal

Sakit kulit dan ginjal merupakan jenis penyakit yang sangat berkaitan dengan kesehatan tubuh kita. Keduanya dapat mempengaruhi kualitas hidup dan harus diatasi secepat mungkin agar kita dapat berfungsi dengan baik. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kulit dan ginjal yang sering terjadi:

1. Jerawat


Jerawat

Jerawat terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak atau sel kulit mati. Jerawat bisa terjadi di seluruh area kulit, biasanya pada wajah, leher, dada, dan punggung. Penyebab jerawat adalah karena perubahan hormonal, genetika, paparan lingkungan, dan pola makan yang buruk. Jerawat juga dapat memicu inflamasi pada kulit dan menyebabkan luka.

2. Eksim


Eksim

Eksim merupakan jenis penyakit kulit yang cukup umum terjadi. Penyakit ini terjadi ketika kulit mengalami peradangan dan iritasi yang menyebabkan gatal, ruam, dan perubahan warna kulit. Faktor pemicu eksim termasuk alergi, stres, infeksi kulit, dan reaksi terhadap bahan kimia tertentu. Eksim juga dapat memburuk karena cuaca yang mengeringkan kulit, pakaian yang tidak sesuai, penuaan, dan kelembaban.

3. Psoriasis


Psoriasis

Psoriasis adalah jenis penyakit kulit yang dapat mengganggu kualitas hidup Anda karena kondisi kulit yang tidak sedap dipandang dan juga rasa gatal yang terus-menerus. Penyakit ini terjadi ketika sel kulit diproduksi terlalu cepat yang akhirnya menumpuk dan membentuk sisik hingga menjadi gatal dan meradang. Psoriasis juga dapat mempengaruhi kuku pada tangan dan kaki secara fisik dan psikologis.

4. Batu Ginjal


Batu Ginjal

Batu ginjal terbentuk ketika zat limbah dalam urine menumpuk dan membentuk kristal yang bergabung menjadi massa. Batu ginjal dapat menyebabkan nyeri panggul dan sulit berkemih. Selain itu, batu ginjal juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Faktor risiko batu ginjal antara lain pola makan, penyakit ginjal, obesitas, kurang minum air putih, dan riwayat keluarga.

5. Sindrom Nefrotik


Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik terjadi ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik dalam menyaring darah dan mengeluarkan zat-zat beracun yang dibutuhkan tubuh. Gejala sindrom nefrotik meliputi keterlambatan pembuangan urine, edema atau pembengkakan, perubahan warna urine, dan rasa lelah. Penyebab sindrom nefrotik antara lain infeksi ginjal, diabetes, hipertensi, dan obat-obatan tertentu.

Setelah mengetahui jenis-jenis penyakit kulit dan ginjal yang sering terjadi, penting untuk mengenali gejala dan faktor risiko yang terkait dengan masing-masing penyakit. Konsultasi dengan dokter kulit dan ginjal akan membantu Anda menentukan diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang efektif untuk meningkatkan kesehatan tubuh Anda.

Iklan