Sejarah Sistem Penghitungan Jam Jepang


Sejarah Sistem Penghitungan Jam Jepang

Sistem penghitungan jam yang digunakan di Jepang secara resmi disebut sebagai “waktu Jepang” atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan nama “Nihon Hyōjun ji”. Selama bertahun-tahun, masyarakat Jepang telah memperbaiki sistem penghitungan jam mereka untuk memudahkan dan meningkatkan efisiensi kehidupan sehari-hari. Sistem penghitungan jam yang digunakan di Jepang berbeda dengan sistem di negara-negara lain yang menggunakan standar waktu GMT atau UTC.

Penghitungan jam Jepang dimulai pada tahun 1872 ketika pemerintah Jepang memutuskan untuk mengadopsi sistem penghitungan jam Barat. Sebelumnya, masyarakat Jepang menggunakan sistem penghitungan waktu yang berbeda seperti penanda matahari, alat penghitung air, dan api unggun. Sistem penghitungan jam Barat ini dibuat berdasarkan sistem waktu yang digunakan di Inggris dan Amerika Serikat. Pada mulanya, masyarakat Jepang merasa kesulitan untuk memahami dan menggunakan sistem baru ini karena penghitungan jam Barat menggunakan sistem 24 jam sedangkan di Jepang, penghitungan jamnya menggunakan sistem 12 jam. Namun, dalam waktu yang singkat, masyarakat Jepang mampu memahami sistem baru ini dan mulai menggunakan sistem waktu yang modern.

Setelah Perang Dunia II, Jepang mulai menyesuaikan diri dengan standar internasional dan mulai menggunakan sistem waktu yang serupa dengan yang digunakan di Eropa dan Amerika Serikat. Pada tahun 1951, Jepang mengadopsi sistem penghitungan waktu UTC (Coordinated Universal Time) untuk regulasi lalu lintas udara, teknologi satelit, dan industri pesawat terbang. Kemudian, pada tahun 1954, pemerintah Jepang memutuskan untuk memperkenalkan sistem penghitungan jam baru yang disebut sebagai “waktu standar Jepang” atau “JST” (Japan Standard Time).

Meskipun penghitungan jam Jepang menggunakan sistem waktu yang sama dengan negara-negara lain, penggunaan bahasa yang berbeda membuat cara menyebut jam di Jepang berbeda dengan negara-negara lain. Di Jepang, sistem penghitungan jam menggunakan angka-angka kanji yang berbeda dari huruf Romawi yang digunakan di negara-negara lain. Karena itu, kamu mungkin akan kesulitan untuk membaca jam di sana jika tidak memahami angka-angka kanji.

Sekarang, sistem penghitungan jam Jepang sudah sangat canggih dan mudah digunakan oleh masyarakat. Mereka juga mengembangkan sistem penghitungan jam yang unik seperti menggabungkan angka-angka kanji dengan kata-kata Jepang dalam pelafalannya. Misalnya, “pukul lima” dalam bahasa Jepang disebut sebagai “go-ji” yang terdiri dari angka kanji untuk “lima” dan kata untuk “jam”.

Berbagai jenis jam dalam bahasa Jepang


jam dalam bahasa jepang

Di Jepang, penyebutan waktu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mereka memiliki berbagai jenis jam dalam bahasa Jepang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh jam dalam bahasa Jepang:

1. Tokei (時計)

tokei

Jam tangan dalam bahasa Jepang disebut ‘tokei’. Orang Jepang sangat memperhatikan waktu, terutama dalam profesi dan kehidupan sehari-hari, sehingga jam tangan menjadi aksesoris yang penting bagi mereka. Bahkan bus dan kereta Jepang memiliki jam tangan di dalamnya untuk membantu penumpang memantau waktunya.

2. Daidokoro-do (台所時計)

daidokoro-do

Di rumah, orang Jepang memiliki jam dapur atau ‘daidokoro-do’. Jam ini ditempatkan di dapur karena dapur biasanya menjadi tempat berkumpul keluarga, sehingga orang Jepang sering memasak dan berkumpul di dapur. Dengan adanya jam dapur, mereka dapat memantau waktu saat memasak dan makan bersama keluarga.

3. Dokei (時計)

dokei

Orang Jepang juga menggunakan jam digital atau ‘dokei’ sebagai referensi waktu. Jam digital biasanya digunakan pada saat memasak atau melakukan kegiatan olahraga, seperti saat berlari atau bersepeda. Jam digital yang sering digunakan di Jepang memiliki fitur yang lengkap, seperti timer atau penghitung detik.

4. Tokei-gokei (時計座計)

tokei-gokei

Untuk menunjukkan jam yang lebih tradisional, orang Jepang menggunakan jam meja atau ‘tokei-gokei’. Jam meja biasanya ditempatkan di ruang tamu atau ruang kerja untuk menunjukkan waktu. Orang Jepang menggunakan jam meja biasanya selama rapat atau pertemuan bisnis, sehingga mereka dapat menghitung waktu dan mengatur jadwal.

5. Tokei-okei (時計壁計)

tokei-okei

Terakhir, orang Jepang juga menggunakan jam dinding atau ‘tokei-okei’. Jam dinding biasanya ditempatkan di ruang tamu, ruang makan, atau kamar tidur. Jam dinding juga dapat ditemukan di tempat umum, seperti kantor, bank, dan rumah sakit. Jam dinding memiliki banyak variasi desain yang menarik sehingga menjadi aksesoris dekoratif untuk rumah atau tempat kerja.

Dalam bahasa Jepang, ada banyak jenis jam yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap jenis jam memiliki fungsinya masing-masing, sehingga orang Jepang dapat mengatur waktu dengan tepat dan efektif.

Penyebutan Jam dalam Bahasa Jepang

Cara Menyebutkan Waktu dalam Bahasa Jepang


Cara Menyebutkan Waktu dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang memiliki banyak cara untuk menyebutkan waktu. Di sini, kita akan membahas cara-cara tersebut dengan mudah dan sederhana. Simaklah penjelasannya di bawah ini.

1. Meiji-Daiei


Meiji-Daiei

Cara menyebutkan waktu yang pertama adalah Meiji-Daiei. Cara ini tidak lagi digunakan secara umum, namun masih sering ditampilkan pada kereta dan stasiun di Jepang. Meiji-Daiei adalah cara menyebutkan waktu yang didasarkan pada masa pemerintahan Kaisar. Meiji dihitung mulai tahun 1868, dan setiap kali ada pergantian kaisar, hitungannya pun dimulai dari awal lagi. Misalnya, saat ini masa pemerintahan Kaisar Naruhito adalah Reiwa, dan tiga kaisar sebelumnya adalah Meiji, Taisho, dan Showa. Jadi, jika ada penjelasan tentang jadwal kereta atau acara dengan menggunakan sistem Meiji-Daiei, maka kita harus teliti dalam mengartikannya.

2. AM-PM


AM-PM

Cara menyebutkan waktu yang kedua adalah AM-PM. Cara ini cukup umum digunakan pada negara-negara yang berbahasa Inggris, dan juga di Jepang. AM-PM sendiri merupakan singkatan dari “Ante Meridiem” dan “Post Meridiem” yang berarti “sebelum tengah hari” dan “setelah tengah hari”. Sistem waktu ini mengacu pada jam 12 siang dan 12 malam, jadi jam 7 pagi akan disebut “7 AM”, sedangkan jam 7 malam akan disebut “7 PM”. Cara ini cukup mudah untuk dipahami dan digunakan.

3. 24-JAM


24-JAM

Cara menyebutkan waktu yang ketiga adalah 24-jam. Cara ini sering digunakan pada jadwal kereta api, jadwal pesawat, atau dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. Sistem waktu ini lebih spesifik dan akurat karena mengacu pada waktu dalam 24 jam sehari. Contohnya, jam 7 pagi akan disebut “07:00” dan jam 7 malam akan disebut “19:00”. Dengan menggunakan sistem ini, kita tidak lagi bingung dengan penggunaan AM-PM, atau juga tidak lagi bingung dengan perbedaan antara jam 7 pagi dan jam 7 malam.

4. Relative Time


Relative Time

Cara menyebutkan waktu yang terakhir adalah Relative Time. Cara ini cukup umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada percakapan informal. Relative Time mengacu pada waktu terdekat dari kejadian yang sedang terjadi, dari sekarang ataupun dari masa lalu. Misalnya, jika sekarang jam 3 sore dan ada janji dengan teman pada jam 6 malam, kita bisa mengatakan “3 jikan-go”, yang berarti tiga jam kemudian. Kemudian, jika ada kejadian penting pada waktu yang belum ditentukan, kita bisa mengatakan “mada” yang artinya “belum”, atau “ima sugu” yang artinya “sekarang juga”. Cara ini cukup fleksibel dan mudah dipahami.

Nah, itulah beberapa cara untuk menyebutkan waktu dalam bahasa Jepang. Mulai dari cara kuno Meiji-Daiei, hingga cara modern seperti 24-jam. Kita juga belajar tentang Relative Time yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bisa membantu dan menambah pengetahuan tentang budaya Jepang.

Perbedaan antara sistem jam Jepang dan Barat


Perbedaan sistem jam Jepang dan Barat

Saat kita pergi ke Jepang pasti kita akan sedikit terkejut ketika kita melihat sistem jam yang digunakan oleh penduduk setempat. Tidak seperti sistem jam yang terbiasa kita pakai di Barat, Jepang memiliki sistem jam yang sedikit berbeda. Jika di Barat, sistem jam menggunakan 12 jam dengan format AM atau PM, di Jepang sistem jam yang digunakan adalah 24 jam.

Perbedaan sistem jam Jepang dan Barat ini memang cukup signifikan, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dan belum mengenal sistem jam Jepang. Misalnya, ketika orang Japan mengatakan “Dua belas siang”, Anda harus mengerti bahwa itu artinya adalah pukul 12 sore.

Di Jepang, penduduk setempat menggunakan sistem jam 24 jam atau dalam bahasa Jepang disebut dengan “音読み(On-yomi)”. Sistem jam ini juga sering digunakan dalam bahasa Jepang pada umumnya. Konon, sistem jam 24 jam ini merupakan warisan dari kebiasaan militer di zaman dahulu kala.

Sebenarnya, alasan mengapa Jepang menggunakan sistem jam 24 jam adalah karena lebih mudah dan efisien. Dalam sistem 24 jam, satu hari dibagi menjadi 24 jam tanpa memunculkan ambigu seperti beberapa jam pada sistem 12 jam Barat. Contohnya, jam 2 pagi dan 2 sore pada sistem jam 12 dalam Bahasa Inggris adalah sama-sama “2” atau ambigu, sedangkan pada sistem jam 24 jam, 2:00 pagi dan 2:00 sore jelas berbeda, sehingga tidak memunculkan ambiguitas.

Selain itu, sistem jam 24 jam yang digunakan di Jepang juga mengurangi kesalahan dalam menentukan waktu serta tidak membingungkan orang lain yang memerlukan waktu yang jelas. Hal ini juga akan mempermudah orang untuk berkomunikasi dengan waktu yang sama dan tidak pada saat yang berbeda.

Namun, meskipun sudah menggunakan sistem jam 24 jam, biasanya penduduk Jepang juga menggunakan sistem jam 12 jam seperti di negara-negara Barat dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam situasi informal, jam 12 pagi diganti dengan kata “正午(shōgo)” dan jam 12 malam diganti dengan kata “真夜中(mayonaka)”. Sehingga, sistem jam 24 jam tetap digunakan secara resmi atau dalam situasi formal.

Contoh penggunaan kalimat waktu dalam bahasa Jepang


Jam dalam bahasa jepang

Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang sangat rumit dan mengandalkan banyak kosakata. Salah satu poin penting yang harus Anda ketahui saat mempelajari bahasa Jepang adalah bagaimana menyebutkan waktu dalam kalimat. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kalimat waktu dalam bahasa Jepang yang perlu Anda ketahui.

1. 今何時ですか?(Ima nan-ji desu ka?)


Jam

Kalimat ini berarti “Sekarang jam berapa?” Dan sangat umum digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Anda dapat menggunakan kalimat ini untuk meminta informasi waktu dari seseorang atau hanya untuk menanyakan waktu dengan sopan.

2. 時計を見る (Tokei wo miru)


Mengintip jam

Ini bukanlah kalimat yang lengkap, tetapi cukup penting dalam budaya Jepang. Apabila Anda ingin mengetahui waktu, Anda bisa melihat jam di layar, terutama dalam situasi formal. Namun, saat berada dalam situasi informal seperti di kelas atau saat terlibat dalam percakapan, orang Jepang akan melakukan gerakan kepala yang ringan ke arah jam pada tangan mereka untuk menandakan mereka ingin melihat jam.

3. 午前 (Gozen)/午後(Gogo)


Siang dan malam

Dalam bahasa Jepang, tidak ada sistem jam 12 jam seperti halnya dalam bahasa Inggris. Sebaliknya, mereka menggunakan sistem 24 jam. Selain itu, orang Jepang menggunakan istilah “gozen” untuk merujuk pada waktu di pagi hari dan “gogo” untuk menunjukkan waktu di sore atau malam hari. Misalnya, pukul 10 pagi dalam bahasa Jepang disebut “gozen juu ji”.

4. 分 (Fun) dan 時 (Ji)


Menit dan jam

Dalam bahasa Jepang, penyebutan waktu dibagi menjadi dua istilah yaitu “fun” untuk menit dan “ji” untuk jam. Hal ini penting untuk diketahui karena ketika membicarakan waktu di kalimat, sering kali istilah “fun” dan “ji” digunakan secara bersamaan. Misalnya, “waktu sekarang pukul delapan lima belas” dalam bahasa Jepang disebut “ima haachi ji juu go-fun desu”.

5. Mengucapkan Selamat Malam


Malam

Orang Indonesia biasanya mengucapkan “selamat malam” saat waktu sudah cukup larut. Namun, budaya Jepang memiliki perbedaan dalam penentuan waktu “malam”. Dalam konteks Jepang, mengucapkan “selamat malam” dilakukan setelah pukul 22.00 atau setelah malam benar-benar gelap. Namun, dalam konteks bahasa sehari-hari, mereka mengucapkan “oyasumi nasai” (selamat tidur) saat akan tidur dan mengucapkan “ohayo gozaimasu” (selamat pagi) saat bangun tidur di pagi hari

Memahami cara menyebutkan waktu dalam bahasa Jepang adalah kunci untuk menjadi mahir dalam bahasa tersebut. Selain beberapa contoh di atas, masih banyak istilah-istilah bahasa Jepang dalam penyebutan waktu yang bisa Anda pelajari. Semoga artikel ini membantu. Selamat belajar!

Iklan