Pengertian Kata Tunjuk


Kata Tunjuk

Kata tunjuk adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan, menunjuk, atau menyoroti sesuatu. Banyak kata tunjuk yang digunakan dalam bahasa Indonesia, seperti ini, itu, sana, sini, situ, dan sebagainya. Pemakaian kata tunjuk sangat penting dalam percakapan sehari-hari, karena membantu kita menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan mudah dipahami oleh lawan bicara.

Kata tunjuk dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata tunjuk deiktis dan kata tunjuk anafora. Kata tunjuk deiktis adalah kata yang mengacu pada benda atau tempat yang posisinya dapat dipentukan, seperti ini, itu, sana, sini, dan sebagainya. Sedangkan kata tunjuk anafora adalah kata yang mengacu pada benda atau tempat yang sudah disebutkan sebelumnya dalam percakapan, seperti dia, mereka, dan sebagainya.

Penggunaan kata tunjuk yang tepat dan benar sangat penting dalam percakapan sehari-hari. Salah satu contoh penggunaan kata tunjuk yang tepat adalah ketika kita sedang berbelanja di pasar. Misalnya, saat membeli beras, kita bisa berkata “Beri saya beras yang itu”, sambil menunjuk ke arah beras yang kita inginkan.

Selain itu, kata tunjuk juga sering digunakan dalam bahasa tulis, seperti dalam surat atau email. Dalam bahasa tulis, penggunaan kata tunjuk harus lebih jelas dan spesifik. Misalnya, ketika menulis email, kita bisa menggunakan kata “yang ini” untuk merujuk pada dokumen atau foto yang sudah kita lampirkan. Dengan begitu, penerima email akan lebih mudah memahami isi pesan kita.

Namun, terkadang penggunaan kata tunjuk juga dapat menimbulkan kebingungan atau salah paham dalam percakapan. Hal ini terutama terjadi ketika lawan bicara tidak memahami konteks dan posisi benda yang kita maksud dengan kata tunjuk tersebut. Oleh karena itu, kita harus selalu berbicara dengan jelas dan menjelaskan lebih detail apabila diperlukan.

Dalam percakapan sehari-hari, penggunaan kata tunjuk juga bisa menjadi salah satu cara untuk menunjukkan rasa sopan santun dan etika. Misalnya, ketika kita bertamu ke rumah seseorang, kita sebaiknya menghindari menggunakan kata tunjuk yang terlalu asal, seperti “itu” atau “luar”. Sebaliknya, kita sebaiknya menggunakan kata-kata yang lebih sopan, seperti “rumah yang terlihat luas” atau “halaman yang indah”. Hal ini bisa membantu kita terlihat lebih menghargai dan menghormati host atau tuan rumah.

Secara keseluruhan, penggunaan kata tunjuk adalah hal yang penting dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Dengan menggunakan kata tunjuk yang tepat dan jelas, kita bisa lebih mudah dan efektif dalam menyampaikan pesan kepada lawan bicara. Oleh karena itu, kita sebaiknya selalu memahami penggunaan kata tunjuk dan berbicara dengan jelas serta sopan santun dalam setiap kesempatan percakapan.

Jenis-jenis Kata Tunjuk


Jenis-jenis Kata Tunjuk

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya akan ragam kata. Salah satu jenis kata dalam Bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari adalah kata tunjuk. Kata tunjuk adalah kata yang digunakan untuk menunjuk sesuatu dalam percakapan. Penggunaan kata tunjuk sangat penting dalam komunikasi, terlebih lagi dalam situasi di mana kedua belah pihak tidak berada di tempat yang sama. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui jenis-jenis kata tunjuk yang berlaku dalam Bahasa Indonesia.

Berikut adalah beberapa jenis kata tunjuk yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia:

1. Kata Tunjuk “Ini” dan “Itu”

Kata tunjuk “ini” dan “itu” digunakan untuk menunjuk suatu objek yang berada dalam jangkauan pengucap. Kata ini biasa digunakan untuk menunjukkan objek secara dekat dan jauh. Kata “ini” digunakan untuk menunjukkan objek yang lebih dekat dengan pengucap sementara kata “itu” digunakan untuk menunjukkan objek yang lebih jauh dari pengucap.

Misalnya, ketika berada di dekat meja, kita dapat menggunakan kata “ini” untuk berbicara tentang benda atau objek yang ada di dekat kita, misalnya: “Ini buku kalian yang saya pinjam kemarin”. Sementara ketika melihat orang lain yang berada di jauh, kita biasa menggunakan kata “itu” misalnya: “Itu orang yang saya bicarakan tadi”

2. Kata Tunjuk “Sini” dan “Situ”

Berbeda dengan “ini” dan “itu” yang menunjukkan posisi suatu objek, “sini” dan “situ” digunakan untuk menunjukkan posisi seseorang atau pengucap. Kata “sini” digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang berada dalam jangkauan pendengar atau diajak mendekat, sedangkan kata “situ” digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang berada di tempat yang jauh dari pendengar atau diajak menjauh.

Misalnya, ketika seseorang menawarkan kursi kosong di sampingnya, dia dapat menggunakan kata “sini”, misalnya: “Sini duduk di sebelahku”. Sementara jika dia ingin seseorang pergi jauh dari lokasi saat ini, dia dapat menggunakan kata “situ”, contohnya: “Situ jangan duduk di sampingku terus, nanti ngobrol aja gak khusyuk.”

3. Kata Tunjuk Tubuh

Selain kata tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan suatu objek atau posisi, terdapat pula kata tunjuk tubuh yang digunakan untuk menunjukkan bagian tubuh seseorang. Kata tunjuk tubuh penting digunakan dalam berbagai situasi. Kata-kata ini dapat digunakan untuk menjelaskan lokasi bagian tubuh yang terluka atau bahkan meminta seseorang untuk melihat sesuatu.

Berikut beberapa contoh kata tunjuk tubuh:

  • Ini – menunjuk ke arah jari sendiri
  • Itu – menunjuk ke arah seseorang atau objek lain
  • Sana – digerakkan ke samping atau ke belakang tubuh
  • Sini – digerakan ke depan tubuh

Contoh kalimat yang menggunakan kata tunjuk tubuh:

“Ini sakit banget, lihat…” sambil menunjuk luka di tangan.

“Coba lihat itu!” sambil menunjuk pada pakaian di etalase toko.

Dengan mengetahui jenis kata tunjuk yang berlaku dalam Bahasa Indonesia, kita dapat berkomunikasi secara lebih mudah dan efektif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari dan mengerti penggunaan kata tunjuk agar dapat lebih lancar dalam berkomunikasi dan menghindari salah paham. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah mahir menggunakan beberapa jenis kata tunjuk dalam Bahasa Indonesia?

Penggunaan Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang


Kata Tunjuk

Indonesia dan Jepang memiliki perbedaan dalam penggunaan kata tunjuk. Dalam bahasa Jepang, terdapat tiga macam kata tunjuk yang sering digunakan, yaitu Kono, Sono dan Ano. Ketiga kata tunjuk tersebut digunakan untuk menunjukkan suatu benda atau hal yang sedang dibicarakan. Meskipun terlihat sama, ketiga kata tunjuk tersebut memiliki penggunaan yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan jarak atau letak dari pembicara.

Kono (Ini)

Kono

Kata tunjuk Kono (Ini) digunakan untuk menunjukkan objek yang berada di dekat pembicara. Dalam beberapa kasus, Kono dapat digunakan untuk menunjukkan suatu benda yang sedang digunakan oleh pembicara atau objek yang menjadi topik pembicaraan saat ini.

Sono (Itu)

Sono

Kata tunjuk Sono (Itu) digunakan untuk menunjukkan objek yang berada di dekat lawan bicara atau objek yang sedang dibicarakan yang berada di luar jangkauan pembicara. Sono juga dapat digunakan untuk menunjukkan benda atau objek yang telah disebutkan sebelumnya.

Ano (Itu)

Ano

Kata tunjuk Ano (Itu) digunakan untuk menunjukkan objek yang berada di jauh dari pembicara dan lawan bicara. Ano juga dapat digunakan untuk menunjukkan benda atau objek yang tidak berada dekat dengan pembicara, namun tetap berada dalam area yang sama dengan lawan bicara.

Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam penggunaan kata tunjuk, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, yaitu:

1. Ungkapan yang sopan

Kata Sopan

Dalam bahasa Jepang, penggunaan kata sopan sangatlah dihargai. Oleh karena itu, saat menggunakan kata tunjuk, penggunaan kata yang sopan seperti “kochira”, “sochira” dan “achira” lebih disukai dibandingkan dengan penggunaan kata Kono, Sono atau Ano.

2. Bentuk Sederhana

Bentuk Sederhana

Dalam bahasa Jepang, penggunaan bentuk kata sederhana lebih disukai. Oleh karena itu, saat menggunakan kata tunjuk, penggunaan bentuk sederhana seperti Koko, Soko, dan Asoko lebih umum digunakan daripada penggunaan kata Kono, Sono, dan Ano.

3. Perubahan Tenses

Perubahan Tenses

Dalam bahasa Jepang, perubahan tense bisa terjadi saat menggunakan kata tunjuk. Jika salah satu dari kata tunjuk mengikuti verba dengan waktu, maka kata tunjuk tersebut dimasukkan ke dalam bentuk tensenya. Misalnya, jika pengguna ingin mengatakan “Ini adalah rumah yang dijual kemarin”, maka kata “Ini” yang sama dengan Kono harus diubah menjadi “Kore wa kinou urareta ie desu.”

Dalam penggunaan kata tunjuk, terdapat aturan yang harus diperhatikan. Selain itu, penggunaan kata sopan dan bentuk sederhana juga sangat penting dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang. Dengan memperhatikan aturan dan petunjuk tersebut, diharapkan komunikasi dalam bahasa Jepang menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

Perbedaan Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia


Perbedaan Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia

Kata tunjuk atau demonstratif adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu objek atau lokasi. Contoh kata tunjuk dalam bahasa Indonesia adalah “ini”, “itu”, “sana”, dan “sini”, sementara dalam bahasa Jepang mereka menggunakan “kore”, “sore”, “are” dan “dore”. Namun, penggunaan dan konsep kata tunjuk dalam bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Jepang.

Dalam bahasa Jepang, penggunaan kata tunjuk sangat penting untuk memastikan kejelasan dalam komunikasi. Ada tiga jenis kata tunjuk dalam bahasa Jepang, yaitu kore, sore, dan are. “Kore” digunakan untuk objek yang berada di dekat pembicara, “sore” untuk objek yang berada di dekat pendengar, dan “are” untuk objek yang jauh dari pembicara dan pendengar. Sementara itu, kata “dore” digunakan untuk menanyakan objek yang tidak diketahui.

Di sisi lain, dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata tunjuk tidak selalu dibutuhkan. Penggunaan kata tunjuk lebih terkait dengan gaya bahasa dan kebiasaan dalam komunikasi sehari-hari. Bahkan, dalam beberapa kasus, kata tunjuk dapat diabaikan karena konteks pembicaraan sudah jelas. Namun, dalam kasus yang lain, kata tunjuk sangat penting untuk memperjelas posisi objek atau lokasi.

Penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Indonesia juga sedikit berbeda dengan bahasa Jepang dalam hal penggunaannya sebagai subjek kalimat. Dalam bahasa Indonesia, kata tunjuk dapat digunakan sebagai subjek kalimat, seperti contoh “Ini adalah buku” dan “Itu adalah rumah”. Sementara itu, dalam bahasa Jepang, penggunaan kata tunjuk sebagai subjek kalimat diperlukan beberapa pengubahan dalam kalimat. Contoh “Ini adalah buku” dalam bahasa Jepang adalah “Kore wa hon desu” yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “Ini (kore) adalah/termasuk buku”. Bagian “wa” menunjukkan bahwa “ini” adalah subjek dari kalimat.

Ada juga perbedaan dalam kata tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan lokasi. Dalam bahasa Jepang, selain kata-kata tunjuk yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat kata tunjuk khusus untuk menunjukkan lokasi tertentu. Kata tunjuk tersebut adalah “koko” untuk menunjukkan tempat pembicara berada, “soko” untuk menunjukkan tempat berada di dekat pendengar, dan “asoko” untuk menunjukkan tempat yang jauh dari pembicara dan pendengar. Sementara di bahasa Indonesia, kata tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan lokasi bergantung pada situasi dan kondisi pembicaraan.

Dalam pembelajaran bahasa Jepang, pembelajar diharuskan untuk memahami penggunaan kata tunjuk yang sangat spesifik dan detail dalam bahasa Jepang. Di sisi lain, penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Indonesia bergantung pada konvensi dalam bahasa Indonesia. Namun, penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Indonesia tetap perlu diperhatikan dan dipahami agar komunikasi lebih jelas dan efektif.

Contoh Penggunaan Kata Tunjuk dalam Kalimat Jepang


Kata Tunjuk Indonesia

Kata tunjuk adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu benda atau orang. Pada bahasa Jepang, kata tunjuk disebut dengan katazanami (指示詞) dan terbagi menjadi tiga jenis yaitu sono, kono, dan ano. Berikut adalah contoh penggunaan kata tunjuk dalam kalimat Jepang:

Sono (itu)


Sono Japanese

Kata tunjuk jenis sono digunakan untuk menunjukkan suatu benda atau orang yang berada jauh dari pembicara dan pendengar. Contoh penggunaannya sebagai berikut:

  1. その本はとても面白いです (Sono hon wa totemo omoshiroi desu) – Buku itu sangat menarik
  2. その人は誰ですか (Sono hito wa dare desu ka) – Orang itu siapa?

Kono (ini)


Kono Japanese

Kata tunjuk jenis kono digunakan untuk menunjukkan suatu benda atau orang yang berada dekat dengan pembicara. Contoh penggunaannya sebagai berikut:

  1. このコップは私のです (Kono koppu wa watashi no desu) – Gelas ini milikku
  2. この人は私の友達です (Kono hito wa watashi no tomodachi desu) – Orang ini adalah temanku

Ano (itu di sana)


Ano Japanese

Kata tunjuk jenis ano digunakan untuk menunjukkan suatu benda atau orang yang berada jauh dari pembicara dan dekat dengan pendengar. Contoh penggunaannya sebagai berikut:

  1. あの店はとても有名です (Ano mise wa totemo yumei desu) – Toko itu sangat terkenal
  2. あの人はどちらにいきますか (Ano hito wa dochira ni ikimasu ka) – Orang itu pergi ke mana?

Kata Benda Tunjuk


Kata Benda Tunjuk Jepang

Selain tiga jenis kata tunjuk diatas, bahasa Jepang juga memiliki kata benda tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan suatu benda. Kata benda tunjuk terdiri dari kore (ini), sore (itu), dan are (itu di sana). Contoh penggunaannya sebagai berikut:

  1. これは私のペンです (Kore wa watashi no pen desu) – Ini adalah pulpenku
  2. あれは何ですか (Are wa nandesu ka) – Itu apa?

Kata Arah Tunjuk


Kata Arah Tunjuk Jepang

Selain itu, bahasa Jepang juga memiliki kata arah tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan arah. Kata arah tunjuk terdiri dari kochira (ke sini), sochira (ke situ), dan achira (ke sana). Contoh penggunaannya sebagai berikut:

  1. こちらへお願いします (Kochira e onegaishimasu) – Silakan menuju ke sini
  2. あちらに何がありますか (Achira ni nani ga arimasu ka) – Apa yang ada di sana?

Itulah beberapa contoh penggunaan kata tunjuk dalam kalimat Jepang. Perlu diingat bahwa penggunaan kata tunjuk yang tepat akan memudahkan pembicaraan. Jangan lupa untuk mempraktikkannya agar kamu semakin fasih dalam berbahasa Jepang.

Iklan