Apa itu “Desu Kedo”?


Desu Kedo

“Desu Kedo” merupakan frasa yang sering digunakan oleh orang-orang Jepang untuk menandakan komunikasi sehari-hari mereka. Frasa ini memiliki arti “meskipun seperti itu” atau “walaupun begitu”. Meskipun frasa ini berasal dari bahasa Jepang, frasa ini juga sering digunakan oleh orang-orang Indonesia yang memiliki pengaruh budaya Jepang.

Saat kita mendengar frasa “Desu Kedo”, pasti kita langsung teringat dengan film anime atau serial jepang yang sering kali memakai kata itu dalam bahasanya. Tetapi apakah kamu tahu jika frasa “Desu Kedo” sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia?

Budaya Jepang memiliki pengaruh yang besar di Indonesia sehingga banyak orang Indonesia yang tertarik dengan budayanya. Salah satu budaya yang paling terkenal adalah anime dan manga. Dari situ, frasa “Desu Kedo” menjadi tidak asing lagi di telinga orang-orang Indonesia. Walaupun frasa ini bercorak asing, ternyata banyak orang Indonesia yang tertarik untuk menggunakan frasa ini dalam percakapan sehari-hari mereka.

Masih ingat dengan adegan di drama atau anime, saat salah satu karakter menggunakan frasa “Desu Kedo” dan membuat suasana menjadi tenang? Nah, sebenarnya frasa ini memiliki banyak fungsi dalam percakapan sehari-hari loh.

Secara umum, “Desu Kedo” digunakan ketika kita ingin mengutarakan suatu hal namun ada hal lain yang membuat kita tidak terlalu percaya diri dengan pernyataan kita. Dalam konteks ini, frasa “Desu Kedo” menjadi penghubung yang baik antara dua ide. Selain itu, “Desu Kedo” juga bisa digunakan untuk menunjukkan rasa setuju atau tidak setuju dengan pernyataan seseorang. Misalnya, ketika seseorang bercerita tentang pengalamannya namun tidak bisa menyelesaikan ceritanya, kita bisa menjawab dengan menggunakan frasa “Desu Kedo” untuk mengatakan jika kita setuju dengan pengalaman yang di ceritakan.

Frasa “Desu Kedo” juga sering digunakan pada akhir kalimat untuk menunjukkan rasa sopan-santun dalam percakapan. Misalnya, saat seseorang menawarkan bantuan dan kita merasa terbantu, kita bisa mengucapkan terima kasih sambil menambahkan frasa “Desu Kedo” untuk menunjukkan rasa hormat.

Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu “Desu Kedo”? Frasa ini bisa digunakan dalam banyak situasi dalam percakapan sehari-hari untuk mengungkapkan ide, menunjukkan setuju atau tidak setuju dan menunjukkan sopan-santun. Selama kamu menggunakan frasa ini dengan tepat, kamu bisa mendapatkan hasil percakapan yang lebih baik.

Penggunaan “Desu Kedo” dalam percakapan sehari-hari


Desu Kedo Indonesia

“Desu Kedo” adalah ekspresi Jepang yang artinya “walaupun demikian” atau “meskipun begitu”. Meski asal kata-kata tersebut dari bahasa Jepang, namun di Indonesia, “Desu Kedo” sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Penggunaan “Desu Kedo” sangat fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai situasi. Beberapa contoh penggunaan “Desu Kedo” dalam percakapan sehari-hari:

  1. Ketika menjelaskan situasi yang bertentangan
  2. desu kedo jepang

    Ketika menjelaskan situasi yang bertentangan, kita dapat menggunakan “Desu Kedo”. Misalnya:

  • A: “Saya ingin mengunjungi pameran seni, tapi saya sangat lelah.”
  • B: “Desu Kedo, jika Anda melihat karya seni di pameran tersebut, Anda akan sangat terkesan.”
  • Ketika menyampaikan pendapat positif dan negatif
  • desu kedo jepang

    Ketika ingin menyampaikan pendapat positif dan negatif pada suatu hal, kita juga dapat menggunakan “Desu Kedo”. Misalnya:

    • A: “Saya suka film itu, aktingnya bagus dan ceritanya menarik.”
    • B: “Desu Kedo, sayangnya efek khususnya terlihat sangat murahan.”
  • Ketika memberi saran atau masukan
  • desu kedo jepang

    Saat memberi saran atau masukan, kita dapat menggunakan “Desu Kedo” untuk memberikan alternatif lainnya. Misalnya:

    • A: “Bagaimana cara aku menghilangkan bau bawang dari suasana dapur?”
    • B: “Desu Kedo, kamu bisa membakar kayu gaharu.”
  • Ketika berbicara dengan orang yang lebih senior atau formal
  • desu kedo jepang

    Ketika berbicara dengan orang yang lebih senior atau formal, kita dapat menggunakan “Desu Kedo” sebagai cara untuk mengungkapkan pendapat kita dengan lebih sopan. Misalnya:

    • A: “Saya ingin menawarkan solusi untuk meningkatkan performa di perusahaan kita.”
    • B: “Desu Kedo, apakah saya boleh memberikan beberapa saran untuk perusahaan kita?”

    Di Indonesia, terutama di kalangan anak muda, “Desu Kedo” menjadi ekspresi yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Selain menggambarkan gaya bahasa yang santai, penggunaan “Desu Kedo” juga menunjukan perhatian terhadap kebudayaan Jepang. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan “Desu Kedo” sebaiknya disesuaikan dengan konteks dan situasi yang tepat agar tidak terkesan kurang sopan dan mengganggu alur komunikasi.

    Bagaimana Cara Menghindari Penggunaan Berlebihan “Desu Kedo”


    Desu Kedo Indonesia

    Banyak orang di Indonesia yang menyukai budaya Jepang, salah satunya adalah anime. Anime sudah menjadi tren di Indonesia dan mempengaruhi bahasa sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama kata “desu kedo”. Desu kedo adalah frasa yang sering digunakan dalam bahasa Jepang yang bermakna “tapi” dalam bahasa Indonesia.

    Meskipun penggunaan kata “desu kedo” sudah cukup lumrah di kalangan anak muda di Indonesia, namun sayangnya sangat sering disalahgunakan dan digunakan secara berlebihan. Berikut ini merupakan cara menghindari penggunaan berlebihan “desu kedo”

    Jangan Pakai Desu Kedo Sebagai Pengganti Kata-Kata Lain

    Anime Crying Indonesia

    Hal pertama yang harus dihindari dalam penggunaan “desu kedo” yaitu jangan pakai frasa itu sebagai pengganti kata-kata lain seperti “tetapi”, “namun”, atau “hanya saja”. Sebenarnya di dalam bahasa Indonesia sudah terdapat kata-kata yang tepat untuk menggantikan penggunaan frasa dari bahasa Jepang ini, sehingga kita tidak perlu menggunakannya setiap saat.

    Jika anda melihat penggunaan kata “desu kedo” bukan pada konteks yang tepat atau digunakan terlalu sering, hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah menghindarinya. Gunakan kata-kata lain yang bisa lebih masuk akal dan cukup mudah dimengerti oleh pembicara bahasa Indonesia.

    Jangan Memaksakan Penggunaan Desu Kedo

    Meme Indonesia

    Banyak orang yang terjebak pada penggunaan frasa dari bahasa Jepang ini. Mereka menganggap ini sebagai bagian dari gaya bicaranya, padahal sebenarnya tidak begitu. Terkadang, penggunaan “desu kedo” bisa memperlihatkan bahwa seseorang sedang memaksakan gaya bahasa yang bukan miliknya.

    Jika frasa tersebut tidak diperlukan dalam sebuah kalimat, maka lebih baik tidak menggunakan. Gunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti dan jangan memaksakan untuk menggunakannya dalam setiap kalimat yang anda ucapkan.

    Rutin Memperluas Kosa Kata

    Belajar Bahasa

    Hal yang terpenting dalam bahasa adalah memperluas kosa kata. Caranya dapat dengan membaca buku, menonton film, atau mendengarkan musik. Ada banyak kosakata dalam bahasa Jepang selain “desu kedo” yang tidak kalah penting untuk dikuasai. Jangan terus menerus mengulang kata yang sama terus menerus karena bukan hanya mengganggu pendengar, tapi juga melambangkan kurangnya kosakata yang Anda miliki.

    Memperluas kosa kata dapat membantu Anda menghindari penggunaan “desu kedo” karena Anda akan mempunyai banyak alternatif kata lainnya. Terlebih lagi, orang lain di sekitar Anda akan lebih mudah mengerti apa yang Anda bicarakan dan Anda akan terlihat lebih pintar dari sekedar mengulang kata yang ada.

    Dalam penggunaan bahasa, memang dibutuhkan kreativitas dan juga pengetahuan yang cukup luas. Jangan terus bergantung pada satu kata atau satu frase saja untuk menunjukkan kepintaran Anda. Cobalah hal-hal baru dan rutin perbanyak kosakata Anda. Selalu perlu ingat bahwa penggunaan berlebihan dari kata-kata tertentu juga bisa menghilangkan makna yang sebenarnya di dalam kalimat yang anda ucapkan. Itulah beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk menghindari penggunaan berlebihan dari kata “desu kedo”.

    Alternatif kata atau frasa untuk menggantikan “Desu Kedo”


    Alternatif kata atau frasa untuk menggantikan Desu Kedo

    “Desu Kedo” adalah frasa Jepang yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Namun, tidak semua orang memahami arti dari frasa ini, terutama bagi orang-orang yang tidak terbiasa mendengar atau membaca bahasa Jepang. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui beberapa alternatif kata atau frasa untuk menggantikan “Desu Kedo” dengan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

    1. Meskipun demikian

    Frasa ini bisa digunakan untuk menggantikan “Desu Kedo”. Dalam bahasa sehari-hari, kita sering menggunakan frasa ini sebagai penghubung kalimat. Misalnya, “Saya tahu kamu sibuk, meskipun demikian saya cukup bersemangat untuk mengajakmu pergi ke bioskop.”

    2. Walaupun begitu

    Frasa ini sering digunakan sebagai pengganti “Desu Kedo” dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah “Saya ingin pergi ke pantai, walaupun begitu saya masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah.”

    3. Namun demikian

    Sama seperti “Meskipun demikian” dan “Walaupun begitu”, “Namun demikian” juga dapat digunakan sebagai penghubung kalimat yang menggantikan “Desu Kedo”. Contohnya, “Saya merasa kecewa, namun demikian saya tetap berusaha untuk melupakan semua itu.”

    4. Tetapi

    Seperti halnya kata “namun” dan “tetapi” adalah kata penghubung yang biasanya digunakan untuk menunjukan sebuah lawan dari kalimat sebelumnya. Penggunaan “Tetapi” lebih sederhana dan mudah dipahami secara umum. Misalnya, “Saya merasa lelah, tetapi saya tetap ingin bermain badminton.”

    Tetapi in Indonesia

    5. Akan tetapi

    Frasa ini memiliki arti yang hampir sama dengan “Tetapi”. Akan tetapi, “Akan Tetapi” terlihat sedikit lebih formal. Contoh penggunaannya adalah “Saya merasa khawatir akan ujian besok, akan tetapi saya tetap berusaha untuk belajar.”

    6. Bagaimanapun juga

    Frasa ini digunakan untuk menggantikan “Desu Kedo” yang terkadang tidak mudah dipahami oleh sebagian besar orang. Contoh kalimat yang menggunakan frasa ini adalah “Saya tertarik dengan kegiatan menggambar, bagaimanapun juga saya belum memiliki pengalaman yang cukup.”

    7. Padahal

    Seringkali kita menggunakan kata “Padahal” sebagai kata penghubung dalam kalimat. Frasa ini mudah dipahami dan sering digunakan untuk menggantikan “Desu Kedo”. Contohnya adalah “Saya sangat senang dengan pekerjaan baru saya, padahal saya tidak terlalu berpengalaman di bidang ini.”

    8. Walau bagaimanapun

    “Walau bagaimanapun” adalah frasa yang digunakan untuk menunjukkan sebuah kontras dari kalimat sebelumnya. Frasa ini mudah dipahami dan dapat digunakan sebagai pengganti “Desu Kedo”. Contoh penggunaannya adalah “Saya merasa sangat lelah, walau bagaimanapun saya tetap ingin melanjutkan perjalanan ini.”

    9. Musim panas ini

    “Musim panas ini” digunakan sebagai pengganti “Desu Kedo” ketika kita ingin menunjukkan bahwa sesuatu berjalan dengan tidak sesuai harapan kita. Contoh penggunaannya adalah “Saat berlibur ke pantai, musim panas ini terasa lebih panas dari biasanya.”

    10. Meski begitu

    Frasa ini mirip dengan “Meskipun demikian” dan “Walaupun begitu” yang bisa dipakai sebagai penghubung kalimat dalam bahasa Indonesia. Frasa ini mudah dipahami dan dapat menjadi pengganti “Desu Kedo”. Contohnya adalah “Saya sudah berusaha sebisa mungkin, meski begitu saya masih merasa tidak puas dengan hasilnya.”

    Dalam menulis atau berbicara, kita harus memperhatikan bahasa yang digunakan agar mudah dimengerti oleh orang lain. Alternatif kata atau frasa untuk menggantikan “Desu Kedo” dapat membantu kita untuk memperjelas pesan yang ingin disampaikan, sehingga kita bisa berkomunikasi dengan baik dan mudah dipahami.

    Situasi yang tepat untuk menggunakan “Desu Kedo”


    Situasi yang tepat untuk menggunakan Desu Kedo

    “Desu Kedo” adalah frasa yang sering digunakan oleh masyarakat Jepang untuk mengungkapkan sebuah kebenaran yang diikuti dengan penambahan informasi lainnya yang masih terkait dengan topik pembicaraan. Namun, meskipun bukan frasa asli bahasa Indonesia, “Desu Kedo” juga bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari di Indonesia. Simak beberapa situasi yang tepat untuk menggunakan “Desu Kedo” berikut ini.

    1. Menyatakan pendapat


    Menyatakan pendapat

    Ketika kita ingin menyampaikan pendapat atau opini mengenai suatu hal, kita bisa menggunakan “Desu Kedo”. Contohnya, saat kita membahas tentang film favorit dan ingin memberikan pendapat, kita bisa mengatakan “Saya suka film ini, desu kedo endingnya terlalu mudah ditebak”. Hal ini akan memberikan informasi tambahan mengenai pendapat yang kita sampaikan sekaligus memberikan kesan sopan dalam berkomunikasi.

    2. Memberikan informasi


    Memberikan informasi

    “Desu Kedo” bisa juga digunakan untuk memberikan informasi tambahan yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Misalnya, saat kita memberikan alamat rumah seseorang, kita bisa mengatakan, “Rumahnya berada di Jalan ABC, desu kedo di sebelahnya ada taman kota”. Dengan begitu, lawan bicara dapat memahami informasi secara lebih jelas sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi.

    3. Mengingatkan sesuatu


    Mengingatkan sesuatu

    “Desu Kedo” juga bisa digunakan untuk mengingatkan sesuatu yang mungkin akan terlupa oleh orang lain. Misalnya, saat teman kita mengatakan akan segera pulang, kita bisa mengingatkan dengan mengatakan, “Besok kita akan bertemu di kantor, desu kedo jangan lupa untuk membawa proposal yang harus di-submit Rabu ini”. Hal ini dapat membantu orang lain untuk menyadari bahwa ada hal-hal penting yang harus dikerjakan sebelum waktu yang ditentukan.

    4. Minta pendapat


    Minta pendapat

    “Desu Kedo” juga bisa digunakan saat kita ingin meminta pendapat dari seseorang. Misalnya, saat kita ingin membeli baju baru dan ingin tahu apakah warna tersebut cocok dengan kita atau tidak, kita bisa bertanya kepada teman, “Menurut kamu, warna ini cocok, desu kedo kurang pas dengan kulit saya ya?”. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan pandangan dari orang lain sekaligus memberikan kesan sopan dalam bertanya.

    5. Menyelesaikan permasalahan


    Menyelesaikan permasalahan

    Terakhir, “Desu Kedo” bisa juga digunakan saat kita ingin menyelesaikan sebuah permasalahan atau meminta maaf. Misalnya, saat akan meninggalkan suatu acara dan ingin mengucapkan terima kasih, kita bisa mengatakan, “Terima kasih sudah mengundang saya, desu kedo saya harus pulang karena jadwal yang padat”. Atau saat kita terlambat dalam sebuah pertemuan, kita bisa mengatakan, “Saya minta maaf sudah terlambat, desu kedo terjadi masalah dengan transportasi”. Dengan begitu, komunikasi yang kita lakukan terkesan sopan dan dapat memberikan solusi bagi setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan.

    Demikianlah beberapa situasi yang tepat untuk menggunakan “Desu Kedo”. Selain memberikan informasi tambahan, penggunaan frasa ini juga dapat meningkatkan kesan sopan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, jangan ragu untuk menggunakan “Desu Kedo” dalam percakapan sehari-hari kita.

    Iklan