Upacara Adat Bali Ngaben

Pembaca rinidesu.com, Selamat Datang di Acara Adat Terpenting di Bali!

Di antara berbagai upacara adat di Bali, Ngaben (disebut juga sebagai pelebon) adalah yang paling penting dan sakral. Upacara Ngaben merupakan sebuah ritual pemakaman yang dianggap sebagai upacara penutupan kehidupan seseorang sebelum melakukan perjalanan ke alam baka. Meski identik dengan suasana duka, upacara Ngaben di Bali justru dianggap sebagai sebuah pesta besar, karena dipercaya membawa keberkahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Mengapa demikian? Mari kita bahas bersama dalam artikel ini.

Seluk Beluk Upacara Ngaben

Upacara Ngaben adalah upacara kematian yang rumit dan memakan waktu cukup lama. Tujuannya adalah untuk membersihkan jiwa almarhum dan mempersiapkannya untuk perjalanannya ke akhirat. Upacara ini dipercaya memiliki proses pemurnian yang sama pentingnya dengan saat kelahiran. Itulah sebabnya, upacara Ngaben di Bali dianggap sebagai salah satu acara adat paling penting dalam kebudayaan Bali. Berikut seluk-beluk upacara Ngaben:

Prosesi Persiapan

Prosesi Persiapan

Sebelum upacara dimulai, umat Hindu Bali akan merenovasi candi atau merapikan kuburan almarhum. Selama persiapan ini, keluarga dan teman-teman almarhum akan berkumpul di sekitar candi. Mereka akan menunjukkan empat tangan dalam ritual seperti menyemprotkan air ke tubuh almarhum sebagai tanda dukungan dan penghormatan terakhir.

Prosesi Penyucian

Prosesi Penyucian

Upacara Ngaben dimulai dengan prosesi penyucianalmarhum di sungai. Hal ini dilakukan karena sungair memiliki peranan penting sebagai simbol pemurnian. Prosessi ini disebut pada kegiatan “cruik, aya” dimana almarhum akan ditempatkan di atas janur/tanjung, dilumuri air suci, setelah itu mereka diusap secara simbolis oleh keluarga dekat dan pendeta.

Prosesi Pemula

Prosesi Pemula

Setelah prosesi penyucian, jenazah kemudian ditempatkan di sebuah tandu yang akan dinaiki oleh para kerabat yang kemudian memulai prosesi menuju kuburan yang disebut “ngarit”. Dalam perjalanan menuju ngarit, tandu diarak dalam sebuah prosesi yang diikuti oleh banyak orang dan hiasan yang dihias dengan tali dan kain yang dihiasi warna-warni yang disebut “penjor”.

Prosesi Penutup

Prosesi Penutup

Setelah sampai di kuburan Ngaben (lebih tepatnya “semak”) yang disiapkan terlebih dahulu, Jennazah almarhum diletakkan di atas sebuah “sabrangan”. Dalam tradisi Bali, “sabrangan” adalah sebuah bentuk miniatur gunung yang terdiri dari beberapa lapisan dan dibuat dari bahan bambu. Kemudian para tamu mendoakan keluarga korbanv untuk menerima kekuatan saat berduka dan juga berharap agar jenazah almarhum dapat sampai di alam baka dengan selamat serta tidak kehilangan arah.

Kelebihan dan Kekurangan Upacara Ngaben

Seperti halnya upacara adat pada umumnya, upacara Ngaben memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, kelebihan upacara ini jauh lebih banyak dan positif dibandingkan kekurangan yang ada.

Kelebihan Upacara Ngaben

1. Pemurnian Jiwa
Upacara Ngaben dipercaya sebagai proses pemurnian jiwa almarhum, yang dipandang sebagai suatu keutamaan dan kebahagiaan. Selain itu, upacara ini juga dipercaya sebagai bentuk penghormatan untuk almarhum. Prosedur pemakaman yang dijalankan diharapkan dapat membantu almarhum menemukan kebahagiaan di dunia baka.

2. Berkumpulnya Keluarga Besar
Sebuah upacara Ngaben merupakan peristiwa yang sangat penting bagi keluarga almarhum. Upacara ini menjadi momen untuk berkumpul bersama dan terhubung dengan keluarga besar. Selain itu, kehadiran seseorang dalam sebuah Ngaben dianggap sebagai bentuk kepercayaan keluarga almarhum terhadap kita.

3. Kebersamaan dalam Berkabung
Ngaben juga menjadi artefak yang membuat keluarga merasa bersama-sama dalam berkabung. Dalam situasi keluarga yang sedang meratap, kebersamaan yang didapat dalam Ngaben dapat memberikan kekuatan dan dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan.

4. Keberkahan
Alasan banyak orang mengikuti sebuah event Ngaben sebagian besar adalah karena Keberkahan. Ngaben dipercaya sebagai kontributor dari ketentraman dan kebahagiaan bagi keluarga yang ditinggalkan. Pada saat yang sama, Ngaben juga dipercaya sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi almarhum sehingga dapat menjadi jalan untuk membawa keberuntungan bagi keluarga besar.

Kekurangan Upacara Ngaben

1. Biaya tinggi
Upacara Ngaben seringkali melibatkan biaya yang cukup tinggi. Mulai dari pembelian bambu, untuk membuat Sabrangan hingga proses pemakaman yang melibatkan tukang cukur dan juga makanan untuk tamu yang hadir. Beban biaya tersebut bisa menjadi beban tersendiri bagi keluarga yang berduka.

2. Perjalanan jenazah yang membahayakan
Jenazah akan diarak ke kuburan dalam sebuah prosesi besar sambil melewati banyak orang. Hal tersebut menjadi resiko yang membahayakan kesehatan bagi yang berada dalam jarak dekat. Kaitannya dengan Pandemi Covid-19 saat ini, prosesi Ngaben banyak dihindari mengingat tidak hanya membahayakan keluarga namun, juga pihak-pihak lain yang terlibat dalam prosesi tersebut.

Tabel Informasi Upacara Ngaben Bali

Tanggal Waktu Tempat Deskripsi
25 Agustus 06.00-16.00 Wita Denpasar, Bali Upacara Ngaben diadakan di Pura Samuan Tiga. Dilakukan dengan menarik keranda yang dihiasi warna-warni ke arah puncak Gunung Agung.
29 September 09.00-17.00 Wita Bangli, Bali Upacara Ngaben diadakan di Banjar Bubunan-KintamaniBangli. Prosesi dalam format miniatur diadakan setiap hari melalui prosesi pawai.
21 Oktober 06.00-14.00 Wita Tabanan, Bali Upacara Ngaben diadakan di Banjar Batumadeg, Kecamatan Tabanan. Prosesi diawali dengan penggelaran Tabuh Rah di pelataran dinas posisi candi then Dalam.

13 FAQ Mengenai Upacara Ngaben

1. Apa Itu Upacara Ngaben?

Ngaben (disebut juga sebagai pelebon) adalah upacara kematian di Bali yang dipercaya merupakan upacara penutupan kehidupan seseorang sebelum melakukan perjalanan ke alam baka.

2. Apa tujuan dari upacara Ngaben?

Tujuannya adalah untuk membersihkan jiwa almarhum dan mempersiapkannya untuk perjalanannya ke akhirat.

3. Apa yang dapat pengunjung lakukan pada saat acara Ngaben diadakan?

Pengunjung dapat mencoba menikmati atraksi menarik seperti saat melihat prosesi penyucian, prosesi pemakaman, dan upacara keagamaan.

4. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti upacara Ngaben?

Biaya upacara Ngaben bisa mencapai ratusan juta rupiah, tergantung pada ukuran acara dan jenis upacara.

5. Siapa yang berhak mengadakan upacara Ngaben?

Upacara Ngaben diadakan oleh keluarga almarhum atau disebut pula oleh dukuh setempat.

6. Apakah tamu yang hadir harus tampil dengan pakaian adat Bali?

Tamu tidak diwajibkan untuk mengenakan pakaian adat Bali, namun penghargaan untuk melakukan hal tersebut sangat dihargai.

7. Apa yang harus dihindari pada saat upacara Ngaben?

Pengunjung sebaiknya menghormati kepercayaan dan budaya setempat. Dalam hal ini, pengunjung tidak dianjurkan untuk mengambil foto atau berperilaku buruk selama upacara berlangsung.

8. Apakah upacara Ngaben dipentarkan dalam Pandemi Covid-19?

Terkait dengan protokol kesehatan, upacara Ngaben tidak disarankan untuk dilakukan di saat pandemi Covid-19 dalam jumlah besar. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi resiko penularan virus.

9. Bagaimana proses pemakaman pada upacara Ngaben dilakukan tatkala seseorang meninggal di luar Bali?

Dalam hal ini, keluarga almarhum atau tetangga dekat akan membawa jasad kembali ke kampung halaman di Bali untuk dilakukan prosesi pemakaman Ngaben.

10. Adakah hari-hari tertentu dimana upacara Ngaben umum dilakukan?

Kegiatan Ngaben dapat dilakukan pada hari yang dianggap sebagai hari baik oleh pemuka agama Bali/dukuk setempat.

11. Perbedaan antara Upacara Ngaben untuk almarhum laki-laki dan perempuan?

Tidak ada perbedaan signifikan dalam persiapan upacara Ngaben antara almarhum laki-laki dan perempuan kecuali beberapa unsur di dalam upacara itu sendiri/keris dan nama-nama yang berbeda.

12. Apa yang terjadi jika upacara Ngaben tidak dilakukan atau ditiadakan?

Menurut kepercayaan masyarakat Bali, jika upacara Ngaben tidak dilakukan maka jasad almarhum akan merasa tersesat di dunia lain.

13. Apakah upacara Ngaben memiliki hubungan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali?

Upacara Ngaben memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat Bali dan dikaitkan dengan banyak aspek kehidupan sehari-hari di Bali. Aspek kebersamaan, solidaritas, serta nilai penting lain seperti kepercayaan dan hubungan antara alam dan manusia.

Kesimpulan

Dalam kepercayaan masyarakat Bali, upacara Ngaben dipercaya sebagai sebuah proses pemurnian jiwa almarhum. Upacara ini juga dianggap sebagai bentuk penghormatan terakhir dan diyakini membawa keberkahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Kendati demikian, masalah biaya dan risiko infeksi Covid-19 menjadi keterbatasan dalam pelaksanaan upacara ini. Namun, kelebihan upacara ini sangat banyak dan positif, sehingga kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga dan melestarikan budaya adat ini sebagai keistimewaan dari bangsa kita.

Kata Penutup

Kesimpulannya, upacara Ngaben adalah acara adat utama di Bali, yang dilakukan sebagai tanda penghormatan bagi almarhum dan juga sebagai prosesi pemurnian jiwa mereka. Upacara ini memiliki banyak kelebihan daripada kekurangan dan menuntut keterlibatan penuh dari keluarga dan jemaat. Meski kadar biaya meningkat, Ngaben di Bali terus menjadi marka penting dalam kebudayaan dan dapat menjadi daya tarik bagi para pengunjung lokal maupun internasional yang meng

Iklan