Sejarah penggunaan waktu di Jepang


Jepang Jam

Jepang memiliki penggunaan waktu yang unik dan berbeda dari negara lainnya di dunia. Dalam bahasa Jepang, waktu disebut sebagai jikan. Saat ini, orang Jepang menggunakan sistem waktu yang sama seperti yang digunakan di seluruh dunia, yaitu menggunakan Jam Dunia atau Universal Time Coordinate (UTC). Namun, sejarah penggunaan waktu di Jepang cukup panjang dan menyimpan banyak cerita menarik.

Pada abad ke-19, Jepang awalnya menggunakan sistem waktu yang disebut “system dunia saat ini” atau sekutu dengan GMT (Greenwich Mean Time). Pada tahun 1886, Pemerintah Meiji mengadopsi sistem waktu Barat, yang didasarkan pada sistem zona waktu. Zona waktu Jepang dibagi menjadi enam wilayah, yang terletak di antara 135 dan 150 derajat bujur timur. Setiap zona waktu berjarak 15 derajat, yang berarti bahwa setiap zona waktu memiliki selisih waktu selama satu jam.

Namun, pada tahun 1937, Jepang memutuskan untuk mengeluarkan sistem zona waktu mereka dan mengadopsi sistem waktu yang disebut “Hingga Akhir Sejaman,” yang masih digunakan hingga saat ini. Sistem waktu ini secara resmi dikenal sebagai Waktu Standar Jepang (JST), dan memiliki perbedaan dan pengaturan yang berbeda dari sistem waktu modern lainnya.

Pada waktu itu, salah satu alasan utama untuk mengganti sistem waktu adalah untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada poros Jerman-Italia. Italia dan Jerman menggunakan waktu mereka sendiri, sehingga Jepang harus menggunakan sistem waktu yang sama seperti mereka. Hal ini juga akan memungkinkan Jepang untuk melakukan komunikasi yang lebih efektif dengan pasukan mereka yang saat itu berada di Cina.

Namun, sistem waktu saat ini di Jepang tidak selalu memiliki dukungan dari masyarakat. Selama Perang Dunia II, Pemerintah Imperial Jepang mengeluarkan perintah untuk menggeser jam sebanyak satu jam atau “waktu musim panas” untuk mempercepat produksi industri. Namun, setelah perang, pemimpin partai memutuskan untuk menghapus waktu musim panas dan kembali menggunakan JST. Meskipun berbagai usulan telah dibuat untuk mengganti sistem waktu Jepang, hingga saat ini sistem waktu saat ini masih tetap digunakan tanpa perubahan.

Selain penggunaan waktu yang unik, ada juga adat dan etiket yang terkait dengan waktu di Jepang. Salah satu adat yang terkenal adalah tata cara saat minum teh. Saat meminum teh dengan tamu, tamu akan memanggil tuan rumah untuk melakukan sedikit kenaikan sesuai dengan saat itu. Ini dilakukan untuk menghormati waktu yang baik untuk minum teh, dan juga sangat penting untuk menjaga etiket dan tata untuk menjunjung tinggi budaya di Jepang. Adat minum teh ini juga berlaku pada saat jam makan siang di sekolah atau tempat kerja. Pelajar dan karyawan diharapkan untuk makan pada waktu yang tepat, dan mengikuti etiket yang telah diwariskan dari masa lalu.

Dalam ringkasan singkat, itu adalah sejarah penggunaan waktu di Jepang. Sekarang kamu tahu bahwa sistem waktu di Jepang memiliki sejarah yang panjang dan memiliki alasannya sendiri untuk ada seperti ini. Selain itu Jepang memiliki adat dan etiket yang terkait dengan waktu, yang sangat penting dipahami oleh siapapun yang hendak berkunjung ke negara tersebut. Mari saling menghormati dan mematuhi ketetapan waktu yang berlaku.

Sistem Waktu Standar Jepang Saat Ini


Jepang Jam

Dalam hal sistem waktu standar, Jepang memiliki nama yang cukup terkenal dalam dunia teknologi. Jepang memilikinya sejak era Meiji dimana kala itu, di Jepang terjadi perubahan besar dalam bidang waktu. Pada saat itu, waktu baru menuai kontroversi karena menyebabkan lebih banyak kegagalan dan keterlambatan yang membingungkan. Maka dari itu, Jepang menetapkan sebuah sistem waktu baru yang menjadi standar lima puluh tahun ke depan.

Sekarang ini, Jepang masih memakai sistem waktu standar yang sama sejak 1950-an. Sistem waktu standar tersebut dikenal sebagai JST atau Japan Standard Time. JST sendiri memperkenalkan sebuah format jam sebagaimana dipakai di sini yaitu dengan format 24 jam. Inilah mengapa ketika buruh-buruh Jepang melakukan mogok kerja, jam kerjanya dikurangi selama 1 jam saja, yang jika di Indonesia dikenal dengan istilah ‘jam pelaut’.

JST biasanya kurang lebih sama dengan GMT+9 atau Waktu Indonesia bagian Timur ditambah satu jam. Sementara di Indonesia saja, terdapat beberapa daerah yang memiliki selisih waktu yang berbeda dengan daerah lain, seperti halnya di Sulawesi yang memiliki selisih waktu sekitar setengah jam lebih cepat daripada Jakarta. JST dianggap sangat akurat dan cukup andal dalam melacak sistem waktu secara global.

Namun, JST tidak selalu digunakan oleh semua negara di seluruh dunia, meskipun beberapa negara seperti Korea, Indonesia, dan Taiwan sudah lebih banyak menggunakannya. Perbedaan selisih waktu ini biasanya dipengaruhi oleh perbedaan bentuk bumi dimana waktu yang dikelompokkan ke dalam zona waktu terkait.

Perbedaan dalam waktu ini kadang-kadang membuat perjalanan internasional dari Jepang ke Asia Tenggara menjadi merepotkan bagi banyak orang. Sebagai contoh, ketika pergi ke Indonesia, seorang wisatawan harus memperhatikan selisih waktu sekitar tiga jam dari JST.

Namun, Jepang adalah salah satu negara yang mengambil perubahan musim dengan sangat serius. Ketika musim semi tiba, tiba-tiba selendang merah muncul dimana-mana. Ada pula banyak perubahan jam yang terjadi selama akhir pekan atau liburan. Salah satu alasan utamanya adalah menghindari terlalu lama bekerja sehingga keseimbangan dalam pekerjaan, bermain, dan beristirahat akan mudah dicapai.

Dalam kesimpulannya, sistem waktu standar Jepang saat ini adalah JST yang telah dipakai selama lebih dari 50 tahun. Meskipun, sistem waktu standar ini tidak digunakan secara luas di seluruh dunia, JST dianggap sangat akurat dan cukup andal dalam melacak sistem waktu secara global.

Jam Tangan Jepang yang Terkenal di Dunia


Jepang merupakan negara dengan budaya yang sangat kental, termasuk dalam hal pembuatan jam tangan. Jam tangan Jepang sudah terkenal di seluruh dunia karena kualitas dan teknologinya yang canggih. Beberapa merek jam tangan Jepang bahkan menjadi ikon dalam dunia fashion dan saat ini sedang naik daun di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa merk jam tangan Jepang yang terkenal di dunia.

1. Seiko


Seiko merupakan salah satu merk jam tangan asal Jepang yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia sejak tahun 1900-an. Seiko seringkali menjadi pesaing dari merek jam tangan Swiss paling terkenal seperti Rolex dan Omega. Seperti halnya dengan Rolex dan Omega, Seiko juga memiliki koleksi jam tangan yang cukup mewah dengan teknologi mutakhir yang diaplikasikan pada setiap produknya. Berbagai brand Seiko seperti Seiko Astron, Seiko Alpinist, Seiko Prospex, dan sebagainya juga cukup populer di antara para penggemar jam tangan dari seluruh dunia.

2. Casio


Casio adalah merek jam tangan asal Jepang yang terkenal di seluruh dunia sejak tahun 1990-an. Merek ini memiliki banyak sekali varian yang menarik, seperti Casio G-Shock Rangeman GW-9400 dan bermacam-macam merek lainnya yang sudah terkenal dan sangat populer. Jam tangan Casio memiliki berbagai macam fitur, termasuk stopwatch, kompas, dan lain-lain. Fitur-fitur tersebut menjadikan Casio sangat populer dan banyak digunakan, terutama oleh atlet, petualang, dan orang yang suka dengan olahraga luar ruangan.

3. Citizen


Citizen merupakan merek jam tangan asal Jepang yang cukup populer dan banyak dipercaya di seluruh dunia pekerjaannya. Citizen selalu berusaha memberikan produk-produk terbaik bagi konsumennya. Hal ini dapat dilihat dari desain dan teknologinya yang unik dan inovatif. Citizen memiliki beberapa varian jam tangan yang terkenal, salah satunya yaitu Citizen Promaster Diver. Jam tangan ini memiliki tampilan yang keren dan sangat cocok bagi orang yang suka dengan diving. Fiturnya juga sangat lengkap, seperti water resistant hingga kedalaman 300 meter, stopwatch, dan tanggal.

4. Orient


Orient adalah merek jam tangan asal Jepang yang kini telah menjadi bagian dari Seiko Epson Corporation. Namun, merek ini masih tetap populer dan digemari oleh kolektor jam tangan dari seluruh dunia. Orient juga menawarkan jam tangan dengan kualitas yang sangat baik, seperti Orient King Diver, Orient Mako II, dan Orient Semi-Skeleton yang populer. Selain menjadi simbol fashion, jam tangan Orient juga memiliki nilai investasi yang cukup tinggi sehingga banyak para kolektor jam tangan menyukainya.

Sekian artikel tentang jam tangan Jepang yang terkenal di dunia. Semovue!

Seni Tradisional Pembuatan Jam Di Jepang


Seni Tradisional Pembuatan Jam Di Jepang

Japan merupakan negara yang dikenal dengan kualitas produk-produknya. Termasuk dalam bidang pembuatan jam. Jam buatan Japan terkenal dengan kualitas hingga detil-detil terkecil pada jam tersebut. Di Japan, pembuatan jam bukanlah suatu hal yang asing. Bahkan, sudah dijual sejak berabad-abad lalu. Kualitasnya yang tinggi tak diragukan lagi. Banyak wisatawan yang datang ke Japan dalam rangka melihat dan membeli jam buatan mereka. Seni pembuatan jam di Japan merupakan suatu hal yang sangat berharga dan tidak terlupakan.

Jam di Jepang dibuat dengan sangat presisi, detail, dan konsisten. Itulah mengapa jam buatan mereka begitu mahal, tak hanya di Jepang tapi ke seluruh dunia. Proses pembuatan jam di Japan memakan waktu sekitar 8 hingga 10 tahun. Jam dibuat dengan membuat setiap bagian secara terpisah dan kemudian dirakit bersama-sama di akhir. Bagian-bagian jam dibuat dengan menggunakan alat-alat tradisional yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Bahkan, ada beberapa perusahaan pembuat jam yang masih menggunakan teknik manual dan buku-buku catatan tangan sejak puluhan tahun yang lalu.

Teknik pembuatan jam di Jepang mempunyai beberapa prinsip, melebur antara teknik modern dan juga teknik tradisional. Seperti pekerjaan manual untuk potongan-potongan tertentu atau menggunakan teknologi modern untuk mengecek keakuratan waktu dari jam yang dibuat. Kualitas jam juga sangat dijaga, mulai dari kualitas bahan, presisi, desain, sampai pada pengemasan produk. Semua itu berfungsi agar produk-produk jam buatan Japan senantiasa dijaga kualitasnya dan dianggap sebagai jam termahal dan terbaik di dunia.

Proses pembuatan jam di Jepang dimulai dengan teknik pemotongan besi dengan tangan, kemudian ditekuk menggunakan mesin khusus. Bagian-bagian itu kemudian dibentuk dan dibelah dengan cara manual, sampe terbentuk bagian jam yang utuh. Untuk memperbaiki kedalaman dan detail bagian jam, proses polishing dilakukan dengan cara manual. Detil dan keunikan dalam proses pembuatan jam inilah yang membuat jam buatan Japan menjadi sangat berbeda dengan negara lainnya.

Jam buatan Japan telah diakui keberadaannya sejak zaman Edo, awalnya hanya digunakan oleh orang kaya dan pejabat pada era tersebut. Namun, sekarang jam buatan Japan sudah bisa dibeli oleh siapa saja yang tertarik. Jam buatan Japan tersebut menjadi souvenir khas Jepang dan sangat dihargai hingga sekarang. Pompaannya pun sudah tidak hanya sampai di Jepang, tetapi juga sudah menyebar ke seluruh dunia.

Jam Malam di Jalan-Jalan Tokyo


Tokyo Nightlife

Tokyo is known for its vibrant nightlife, bustling streets, and lively atmosphere. The city is alive with lights and sounds, and the energy never seems to fade. As the sun sets, Tokyo takes on a whole new character, and the streets come alive with people and excitement. The nighttime offers a unique experience, and you won’t want to miss out on all that Tokyo has to offer.

The famous Harajuku district in Tokyo is a popular destination for those looking to experience the city’s unique culture and fashion. The area is full of trendy shops, cafes, and restaurants that cater to the younger generation. The streets are also filled with bright lights and loud music that creates a lively atmosphere to enjoy all night long. You can experience the jam malam (nighttime crowds) in Harajuku that never seem to dissipate, no matter how late it is.

Shinjuku Nightlife

If you’re looking for something a little more intense, then heading to the Shinjuku district is where it’s at. It is known for its neon lights, and the streets are always appropriately lit up. Apart from all the striking colors at night, you can also enjoy the many izakayas and restaurants lining the streets where you can indulge in some of Tokyo’s best food and beverages. Shinjuku is filled with great places to hang out, whether you want to relax and people watch or join in the jam malam and party the night away.

But if you want to immerse yourself in the local culture, then heading to Kabukicho in the Shinjuku district is where it’s at. Kabukicho is known for its unique nightlife and is one of Japan’s largest red-light districts. The area has a unique atmosphere in the nighttime, with its blinding neon lights and people interacting in the streets, making it the perfect destination to experience the jam malam in Tokyo fully. You can find a wide range of clubs, bars, and restaurants and explore the city’s extreme party culture.

Roppongi Nightlife

Another famous destination for nighttime crowds in Tokyo is Roppongi. It is known for its luxury establishments such as high-end bars, clubs, and restaurants. It is an excellent destination for those looking for a boujee night out with friends or doing an event. Apart from the crowd of partygoers that line the streets, the atmosphere in Roppongi is something utterly unique and should not be missed.

Lastly, nothing beats the charm of Tokyo Bay at night. The city’s coastline is full of stunning views, with the iconic Rainbow bridge practically begging for a night stroll. The sights of lit-up buildings and tower lights in the distance are simply breathtaking, and you’re sure to find a spot here that’s perfect for you to enjoy the sights at your pace.

In conclusion, the jam malam in Tokyo is something you shouldn’t miss if you’re looking to experience the heart of the city. There is something unique and special about Tokyo’s nightlife that sets it apart from any other city in the world. The streets are full of energy and life, and it is truly an unforgettable experience.

Iklan