Arti dan Makna Hari Sabtu dalam Bahasa Jepang


Hari Sabtu dalam Bahasa Jepang

Hari Sabtu sering dianggap sebagai salah satu hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena akhir pekan telah tiba dan mereka bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Tapi, apakah Anda tahu arti dan makna di balik hari Sabtu dalam bahasa Jepang?

Di Jepang, kata “Sabtu” diucapkan sebagai “doyoobi” (土曜日) yang terdiri dari tiga karakter kanji: “土” yang berarti “tanah” atau “tanah liat”, “曜” yang berarti planet atau hari dalam seminggu, dan “日” yang berarti hari. Kombinasi dari tiga karakter ini memiliki arti yang dalam, terkait dengan kepercayaan kuno dan tradisi yang kaya akan budaya Jepang.

Salah satu dari makna yang terkandung dalam “doyoobi” adalah bahwa Sabtu dihubungkan dengan lima elemen dasar alam yaitu “tanah, air, api, udara, dan akash” yang merupakan konsep dasar dalam ajaran Buddha dan Shinto. Masing-masing elemen ini melambangkan arah tertentu dan juga energi yang terkait dengan setiap elemen. “Tanah” dijadikan sebagai elemen utama untuk menjelaskan setiap aspek dalam kehidupan, termasuk menentukan siklus musim dan juga sebagai fondasi bagi tanaman dan benda-benda lainnya.

Di sisi lain, konsep elemen “tanah” juga berhubungan dengan satu set sistem kalender tradisional Jepang, yaitu Rokuyō yang mana masing-masing hari dalam seminggu direpresentasikan oleh elemen dan arah yang berbeda-beda. Dalam sistem ini, hari Sabtu diwakili oleh elemen “tanah” dan dianggap sebagai hari yang baik untuk memulai proyek besar atau membangun rumah baru. Bahkan, konon ada beberapa hal tertentu yang sebaiknya tidak dilakukan pada hari Sabtu seperti memotong rambut atau mencuci baju, karena bisa membawa kemalangan atau nasib buruk.

Lanjut menurut tradisi, konsep “tanah” yang melambangkan hari Sabtu juga dipercayai sebagai simbol kesuburan dan keberuntungan. Beberapa keluarga Jepang percaya bahwa jika anak laki-laki lahir pada hari Sabtu, mereka akan memiliki masa depan yang kaya dan berhasil dalam karir. Sebaliknya, jika anak perempuan lahir pada hari Sabtu, mereka dianggap sebagai anak yang baik untuk menikah dan akan dibawa keberuntungan dalam pernikahan nanti.

Meskipun demikian, keyakinan tersebut tidak sepenuhnya diterima oleh semua orang di Jepang, terutama bagi mereka yang hidup di kota besar. Namun, budaya dan tradisi berhubungan dengan makna hari Sabtu dalam bahasa Jepang masih diakui di banyak tempat, terutama di daerah pedesaan atau di lingkungan yang lebih tradisional.

All in all, sabtu adalah hari yang penuh makna dalam budaya Jepang. Mengenal makna historis Sabtu dapat membantu orang memahami budaya Jepang secara lebih mendalam. Meskipun demikian, orang Jepang sendiri sekarang lebih meyakini pengaruh kalender Barat dalam kehidupan sehari-hari mereka, meskipun nilai-nilai budaya Jepang masih terus dijaga dengan baik.

Sejarah dan Asal Usul Nama Hari Sabtu di Jepang


Di Jepang, hari Sabtu dalam bahasa Jepang disebut dengan “doyoubi” (土曜日). Kata “doyoubi” sendiri terdiri dari dua karakter kanji yakni “do” dan “youbi”. “Do” artinya adalah tanah atau permukaan bumi, sedangkan “youbi” artinya hari. Sehingga bisa ditarik kesimpulan, bahwa doyoubi mengambil makna “hari tanah”. Hal tersebut bisa diartikan sebagai konsep bahwa hari Sabtu adalah hari dimana manusia harus mendekatkan dirinya pada tanah atau bumi yang membawa makna kebudayaan Jepang itu sendiri, yakni kerja keras dan kesederhanaan.

Penamaan hari Sabtu dalam bahasa Jepang didasarkan pada pengaruh dari kalender Tiongkok. Kalender Tiongkok yang diterima oleh Jepang pada era Asuka (552-645 SM) membagi satu tahun menjadi 24 periode yang disebut “sekki” serta 72 periode kecil yang disebut “kou”. Dalam kalender ini, hari Sabtu disebut “Taishan” atau “Hari Gunung Tai” yang dulunya dipercaya sebagai gunung yang suci dan dipuja oleh penduduk sebagai pelindung dari bencana.Namun, pada satu titik, kata “Taishan” kemudian diganti menjadi “Dyoyoubi” atau “Hari Tanah” yang mengacu pada konsep kebudayaan Jepang pada masa itu.

Seiring perkembangan zaman, cara pandang masyarakat Jepang terhadap hari Sabtu mengalami pergeseran. Sebelumnya, hari Sabtu dianggap sebagai hari untuk memikirkan dan merenungkan kemajuan diri pada semua hal yang telah dilakukan selama satu minggu penuh dan memberikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang belum terselesaikan tanpa melibatkan tuntutan-tuntutan sosial yang ada. Namun, sekarang hari Sabtu terlihat seperti hari libur pada umumnya, dimana orang cenderung melakukan aktivitas rekreasi, membantu keluarga, atau menghabiskan waktu bersama-sama dengan teman dan keluarga.

Namun, masih ada beberapa upacara yang diadakan pada hari Sabtu di Jepang. Salah satunya adalah “Saké no Jin” (Festival Sake) yang diadakan di daerah Fushimi, Kyoto. Festival ini merupakan acara rutin yang dilakukan dua kali dalam setahun dan ditempatkan pada tanggal hari Sabtu agar masyarakat yang bekerja dalam industri sake bisa merayakannya tanpa terbebani oleh pekerjaan di hari kerja. Selain itu, festival ini juga menjadi ajang eksibisi bagi pengrajin dan penikmat sake untuk menyatukan berbagai jenis sake yang mereka hasilkan dan menikmati hasil dari budidaya dan produksi sake yang telah dikenal oleh dunia.

Demikianlah sejarah dan asal-usul nama hari Sabtu di Jepang. Meskipun dianggap hanya sebagai hari libur biasa, namun hari Sabtu di Jepang merupakan hari yang penuh dengan nilai kebudayaan, sehingga perlu dihargai dan dijaga.

Tradisi dan Perayaan Hari Sabtu di Tengah Masyarakat Jepang


Hari Sabtu di Jepang

Hari Sabtu adalah hari libur di Jepang, seperti di Indonesia. Tidak seperti di negara-negara dengan agama mayoritas Kristen atau Islam, Sabtu tidaklah menjadi hari sakral atau hari suci di Jepang. Meskipun demikian, hari Sabtu masih menjadi hari spesial bagi masyarakat Jepang karena dalam keseharian mereka, hari Sabtu adalah waktu yang paling mereka nantikan untuk bersantai dan melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan.

Sebagian besar aktivitas yang dilakukan pada hari Sabtu di Jepang adalah kegiatan bersosialisasi dan kegiatan yang menyenangkan, seperti berkumpul bersama teman atau keluarga, belanja, atau berlibur ke tempat-tempat wisata. Biasanya pada hari Sabtu, aktivitas dan tempat-tempat wisata akan lebih ramai dari biasanya karena banyak sekali orang yang memanfaatkan hari Sabtu sebagai waktu untuk melakukan liburan atau jalan-jalan.

Di Jepang, ada beberapa tradisi khusus yang dilakukan pada hari Sabtu. Salah satunya adalah dikenal dengan sebutan “スタバ(Sutaba)” atau Starbucks Day. Pada hari Sabtu, banyak orang Jepang yang mengunjungi kedai kopi Starbucks untuk menikmati kopi dan suasana nyamannya. Banyak pula yang melakukan ritual rutin ke kedai Starbucks setiap hari Sabtu sebagai bentuk penyemangatan untuk melepas penat setelah satu minggu beraktivitas.

Selain itu, ada juga tradisi yang disebut “Shopping Day”, dimana banyak toko-toko besar mengadakan diskon khusus di hari Sabtu. Hal ini tentu saja memikat banyak konsumen untuk memanfaatkan hari Sabtu sebagai waktu untuk berbelanja. Tidak hanya itu, pada hari Sabtu, bioskop-bioskop di Jepang juga akan lebih ramai dari biasanya. Banyak sekali orang yang memilih menonton film baru di hari Sabtu sebagai bentuk hiburan dan relaksasi.

Tidak hanya itu, masyarakat Jepang juga biasa merayakan kegiatan atau peristiwa khusus pada hari Sabtu. Seperti misalnya, ulang tahun, acara keluarga besar, atau perkumpulan musik. Pada hari Sabtu, banyak keluarga atau komunitas yang memilih untuk mengadakan acara-acara spesial dan bersantai bersama.

Meskipun hari Sabtu di Jepang bukanlah hari sakral atau hari suci, hari tersebut masih menjadi hari penting bagi masyarakat Jepang. Pada hari Sabtu, mereka berlibur, berkumpul bersama keluarga atau teman-teman, serta melakukan berbagai kegiatan yang mengasyikkan. Jadi, meskipun kita tidak tinggal di Jepang, kita juga dapat memanfaatkan hari Sabtu sebagai waktu untuk melepas penat dan menjalankan aktivitas yang kita sukai.

Fakta Menarik tentang Hari Sabtu dalam Kalender Jepang


hari sabtu dalam kalender jepang

Di seluruh dunia, hari Sabtu adalah hari ketujuh dalam seminggu dan digunakan sebagai hari libur mingguan di banyak negara. Namun, di Jepang, hari Sabtu memiliki makna yang unik dan istimewa. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang hari Sabtu dalam kalender Jepang.

1. Sabtu (dalam bahasa Jepang: 土曜日) Berarti “Hari Bumi”


土曜日

Di kalender Jepang, setiap hari dalam seminggu memiliki karakter Kanji yang berbeda yang mewakili elemen alam yang berbeda. Sabtu ditulis dengan karakter 土 yang berarti bumi atau tanah dalam bahasa Jepang. Oleh karena itu, hari Sabtu juga dikenal sebagai “hari bumi” di Jepang.

2. Sabtu Adalah Hari Kerja Tetap di Jepang


Sabtu hari kerja tetap di Jepang

Di Jepang, Sabtu bukanlah hari libur seperti di banyak negara lain. Sebaliknya, Sabtu biasanya dianggap sebagai hari kerja tetap di mana orang Jepang pergi ke kantor atau sekolah seperti hari kerja biasa. Alasannya adalah bahwa Jepang memiliki budaya kerja yang sangat kuat dan sering dianggap menempatkan pekerjaan di atas waktu luang atau keluarga. Oleh karena itu, hari kerja Sabtu dianggap sebagai cara untuk menunjukkan komitmen pada pekerjaan.

3. Berbagai Acara Khusus Dihadirkan pada Hari Sabtu


Acara khusus pada hari Sabtu di Jepang

Sebaliknya, Sabtu di Jepang sering digunakan sebagai waktu untuk acara-acara khusus atau kegiatan yang tidak dapat dilakukan pada hari kerja. Ini termasuk konser musik, festival, pertandingan olahraga dan kegiatan budaya lainnya. Seringkali ada banyak acara khusus yang diadakan di berbagai kota dan desa di seluruh Jepang pada hari Sabtu.

4. Hari Sabtu Adalah Hari Paling Sibuk Di Stasiun Kereta Api Jepang


Hari Sabtu adalah hari paling sibuk di stasiun kereta api Jepang

Di Jepang, Sabtu dikenal sebagai hari paling sibuk di stasiun kereta api. Ini karena banyak orang Jepang bekerja atau sekolah di luar kota dan harus bepergian kembali ke rumah mereka pada akhir pekan. Selain itu, banyak orang juga melakukan perjalanan akhir pekan atau liburan pendek yang sering berlangsung mulai dari Sabtu. Oleh karena itu, Sabtu bisa sangat sibuk di stasiun kereta api dan jalur transportasi lainnya di Jepang. Dalam bahasa Jepang, istilah “Super Sabtu” digunakan untuk menggambarkan keramaian di stasiun kereta api dan jalur transportasi pada hari Sabtu.

5. Hari Sabtu Adalah Hari Ideal untuk Mengunjungi Kuil dan Mengecek Buku Zodiak


Mengunjungi kuil pada hari Sabtu di Jepang

Berbagai acara khusus yang diadakan pada hari Sabtu di Jepang sering berlangsung di kuil atau tempat suci lainnya. Oleh karena itu, Sabtu adalah hari yang baik untuk mengunjungi situs-situs ini dan merayakan tradisi dan kepercayaan Jepang. Selain itu, hari Sabtu juga dianggap hari yang baik untuk mengecek buku zodiak Jepang (juga dikenal sebagai Eto) karena banyak orang Jepang percaya bahwa Eto memiliki pengaruh pada keberuntungan dan nasib mereka.

Dari keunikan dan nilai-nilai yang dimilikinya, di Jepang sendiri banyak yang lebih memilih untuk memperingati hari Sabtu dengan cara yang berbeda jika dibandingkan dengan di negara-negara lain. Terlebih lagi, ketika kita berkunjung ke Jepang pada hari Sabtu, kita akan merasa banyak mengalami kehidupan orang-orang setempat yang lebih mengapresiasi waktu untuk bekerja.

Hari Sabtu dalam Kehidupan Sehari-hari di Jepang

Hari Sabtu dalam Kehidupan Sehari-hari di Jepang

Sabtu merupakan hari libur resmi di Jepang. Banyak orang di Jepang menjadikan hari Sabtu sebagai hari yang spesial untuk beristirahat dan bersantai setelah menghadapi kepenatan selama sepekan bekerja atau sekolah. Selain itu, banyak juga aktivitas yang dilakukan pada hari Sabtu seperti berbelanja, mengunjungi tempat wisata, atau mengikuti kegiatan sosial di lingkungan sekitar. Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang umum dilakukan oleh masyarakat Jepang pada hari Sabtu.

1. Beristirahat di Rumah

Beristirahat di Rumah di Jepang

Banyak orang di Jepang menjadikan hari Sabtu sebagai hari untuk bersantai di rumah dan menikmati waktu bersama keluarga. Mereka biasanya menonton televisi, memasak bersama, atau bermain game bersama. Selain itu, banyak juga yang menggunakan waktu ini untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti membaca buku atau menonton film yang sudah lama hendak dilihat.

2. Berbelanja

Berbelanja di Jepang

Hari Sabtu juga sering menjadi waktu untuk berbelanja bagi masyarakat Jepang. Mereka mengunjungi pusat perbelanjaan atau toko-toko yang buka pada hari Sabtu untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari atau mencari barang-barang keperluan lainnya. Selain itu, banyak promo-promo menarik yang ditawarkan pada hari Sabtu oleh berbagai toko di Jepang.

3. Mengunjungi Tempat Wisata

Mengunjungi Tempat Wisata di Jepang

Jepang memiliki banyak sekali objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Oleh karena itu, banyak orang yang menghabiskan waktu libur Sabtu dengan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Di Tokyo misalnya, banyak tempat wisata yang mudah diakses dengan transportasi umum seperti kereta bawah tanah, sehingga memudahkan para wisatawan untuk mengunjunginya.

4. Belajar atau Mengikuti Kegiatan Sosial

Belajar di kursus di Jepang

Banyak juga orang di Jepang yang mengisi hari Sabtu dengan mengikuti berbagai kursus atau kegiatan sosial. Mereka memanfaatkan waktu ini untuk belajar keterampilan baru seperti memasak, menggambar, atau bahkan belajar bahasa asing. Selain itu, ada juga kegiatan sosial seperti membersihkan lingkungan atau mengikuti acara komunitas yang diselenggarakan pada hari Sabtu.

5. Menghadiri Acara Hiburan

acara hiburan jepang

Di Jepang, banyak acara hiburan yang diselenggarakan pada hari Sabtu malam. Acara tersebut mulai dari konser musik, pertunjukan teater, sampai pertandingan olahraga. Warga Jepang yang suka dengan hiburan biasanya menyempatkan diri untuk menghadiri acara tersebut setelah menghabiskan waktu di siang hari.

Nah, itu dia beberapa aktivitas yang sering dilakukan oleh masyarakat Jepang pada hari Sabtu. Bagaimana dengan kalian? Apa aktivitas yang biasa diisi pada hari Sabtu?

Iklan