Salam Pembaca Rinidesu.com, Mari Kita Pelajari Adat Pernikahan Melayu Secara Detail!

Jika Anda mencari upacara pernikahan yang meriah dengan segala keindahan dan makna di dalamnya, adat pernikahan Melayu bisa menjadi pilihan yang tepat. Adat Melayu adalah salah satu adat pernikahan yang paling banyak dipraktikkan di Indonesia, terutama di daerah Sumatera, Riau, dan Kalimantan.

Adat pernikahan Melayu memiliki tradisi dan aturan yang kuat, mulai dari prosesi lamaran, akad nikah, pengajian, hingga resepsi. Namun, di balik kesempurnaan tampilan dari beduk dan tari-tarian di rumah pengantin, ada kelebihan dan kekurangan dari adat pernikahan Melayu yang perlu Anda ketahui. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai asal usul dan jelang upacara pernikahan Melayu, serta tantangan yang mungkin dihadapi.

Asal Usul Adat Pernikahan Melayu

Sejarah adat pernikahan Melayu bisa dilacak dari masa Kesultanan Melayu dan waktu yang lebih tua lagi. Pernikahan pada masa itu digunakan sebagai salah satu cara menyatukan kekuatan politik dengan cara menikahkan putri raja atau bangsawan dengan raja lainnya.

Adat pernikahan Melayu juga banyak dipengaruhi oleh faktor agama seperti Islam, Hindu, dan animisme. Masyarakat Melayu percaya bahwa pernikahan adalah salah satu ikatan yang ramai di hadapan Tuhan dan merupakan panggilan untuk membangun keluarga.

Prosesi Adat Pernikahan Melayu

Proses lamaran di adat pernikahan Melayu terdiri dari beberapa tahap, yaitu permintaan restu, tukar cincin, serta pembagian sirih. Lamaran terakhir kemudian menjadi tanda bahwa calon pengantin pria dan wanita sudah “resmi” bertunangan.

Setelah itu, dilaksanakan akad nikah. Acara ini merayakan kesepakatan antara kedua keluarga untuk menikahkan anak mereka. Dalam adat pernikahan Melayu, para pengantin akan dihantar ke pelaminan. Pengantin pria kemudian akan mengucapkan ikrar pernikahan sambil berkumandang beduk yang meriah.

Beberapa makna kental dalam upacara adat pernikahan Melayu diantaranya adalah, “Bersahabat” yang menjadi tanda cinta yang dijalin bakal pasangan pengantin bisa adil, harmonis, tetap jalinan kebersamaan yang kuat. “Menyanjung” adalah tanda bahwa pengantin mampu merayakan kekuatan pasangan, baik sebagai pendamping, pelindung, atau mampu bisa menjaga maupun dilindungi saat hidup membutuhkan.

Lalu, dilanjutkan dengan pengajian, yaitu pembacaan doa bersama beserta Fatihah dan Surah Yasin. Kemudian, resepsi pernikahan adalah acara yang paling meriah. Ini adalah momen di mana keluarga besar, sahabat, dan kenalan berkumpul untuk menyaksikan rasa bahagia kedua mempelai yang baru saja bergabung dalam ikatan pernikahan.

Kelebihan Adat Pernikahan Melayu

Adat pernikahan Melayu memiliki kelebihan yang membuatnya jadi pilihan populer untuk pasangan. Berikut adalah beberapa hal yang membuat adat pernikahan Melayu menarik:

Elegan dan Megah. Adat pernikahan Melayu memiliki tampilan yang indah dan meriah. Nuansa kemewahan dan keasrian budaya Melayu terlihat pada busana, dekorasi, serta adat-istiadat yang dilakukan.

Tradisi Kuat. Adat pernikahan Melayu memiliki tradisi dan aturan yang kuat. Ini menunjukkan betapa pentingnya prinsip dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Melayu, seperti saling menghormati, menjaga sopan santun, dan keharmonisan.

Mempererat Silaturahmi. Adat pernikahan Melayu bisa menjadi ajang pertemuan untuk keluarga besar dan sahabat. Ini merupkan kesempatan bagi mereka untuk bertemu dan saling bertukar kabar serta mempererat hubungan silaturahmi.

Kekurangan Adat Pernikahan Melayu

Namun, adat pernikahan Melayu juga memiliki kelemahan yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk menerapkan hal ini di acara pernikahan Anda. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi:

Budget Yang Relatif Mahal. Adat pernikahan Melayu biasanya menuntut pesta pernikahan yang relatif mahal. Tara belanja tenda, rias pengantin, fotografi, makanan dan lain-lain bisa membuat biaya pernikahan tersebut menjadi tinggi.

Memerlukan Minut Persiapan Yang Lama. Adat pernikahan Melayu biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkannya. Mulai dari proses lamaran hingga resepsi, seluruh prosesi pengantin bisa memakan waktu hingga beberapa bulan.

Potensi Terjadinya Konflik Kultural. Adat pernikahan Melayu memiliki aturan dan tata cara yang kental. Keluarga yang berasal dari luar wilayah Melayu mungkin tidak terbiasa dengan cara ini, dan ini bisa menjadi sumber konflik potensial selama proses pernikahan nanti.

Tabel Adat Pernikahan Melayu

No. Langkah adat pernikahan Melayu Penjelasan
1 Lamaran Proses permintaan restu untuk melamar dari pihak penghulu dan keluarga calon pengantin pria kepada penghulu dan keluarga calon pengantin wanita.
2 Tukar Cincin Calon pengantin pria dan wanita saling memberikan cincin sebagai tanda keseriusan.
3 Pembagian Sirih Pembagian sirih yang disaksikan oleh Yassin, pecahan telur, dan acara nyampur (sebuah acara prosesi adat perkawinan Melayu).
4 Akad Nikah Upacara akad nikah antara penghulu dan kedua belah pihak keluarga.
5 Pengajian Doa bersama, pembacaan ayat Al-Qur’an, tahlil, dan aqiqahan.
6 Pelaminan Pengantin pria mengikrarkan ikrar pernikahan sambil berkumandang beduk yang meriah.
7 Resepsi Pesta pernikahan yang meriah untuk saling bertukar ucapan selamat di hadapan keluarga, sahabat, dan tamu undangan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Adat Pernikahan Melayu

1. Apa yang dimaksud dengan upacara adat perkawinan Melayu?

Upacara adat perkawinan Melayu adalah sebuah upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Melayu untuk merayakan pernikahan. Upacara tersebut terdiri dari beberapa prosesi, mulai dari lamaran, akad nikah, hingga resepsi.

2. Apa yang menjadi warna dasar dalam adat pernikahan Melayu?

Warna yang menjadi dasar dalam adat pernikahan Melayu adalah warna merah dan kuning. Warna merah melambangkan kecintaan, sedangkan warna kuning melambangkan kebahagiaan.

3. Berapa jumlah para saksi dalam akad nikah adat pernikahan Melayu?

Ada empat orang saksi yang dihadirkan dalam akad nikah adat pernikahan Melayu, yaitu dua orang dari pihak pengantin pria dan dua orang dari pihak pengantin wanita.

4. Bagaimana persiapan pakaian di prosesi adat pernikahan Melayu?

Prosesi adat pernikahan Melayu mengharuskan pengantin dan para anggota keluarganya untuk menggunakan pakaian yang seragam. Biasanya pakaian khas Melayu seperti Baju Melayu, Songket, dan kebaya akan menjadi baju yang dipakai oleh keluarga dan pengantin.

5. Apa makna dari tukar cincin di adat pernikahan Melayu?

Tukar cincin di adat pernikahan Melayu melambangkan keseriusan calon pengantin pria dan wanita. Dengan saling memberikan cincin, diharapkan mereka saling menunjukkan kepercayaan dan tekad untuk menjalani kehidupan berumah tangga.

6. Apa yang harus disiapkan saat pernikahan Melayu?

Untuk menyelenggarakan pernikahan Melayu, Anda perlu menyiapkan beberapa hal seperti tempat, tenda, baju adat, dekorasi, bunga-bungaan, sewa mobil berhias dan lain-lain. Dalam pernikahan Melayu, biasanya juga disajikan makanan tradisional seperti nasi minyak, ketupat, daging rendang, dan lain-lain.

7. Apakah pengantin pria diberi hadiah pada adat pernikahan Melayu?

Menurut adat Melayu, pengantin pria diberikan sebuah hadiah berupa sarung atau baju Melayu yang diberikan oleh keluarga pengantin wanita atau pihak keluarga.

8. Apakah adat Melayu mengenal adanya upacara hantaran?

Iya, adat Melayu juga mengenal upacara hantaran dalam tradisi pernikahannya. Melalui upacara hantaran ini, kedua belah pihak akan memberikan hadiah berupa peralatan rumah tangga dan perlengkapannya untuk kedua mempelai.

9. Apa arti dari Sirih dalam adat pernikahan Melayu?

Sirih dalam adat pernikahan Melayu memiliki arti sebagai salah satu penanda permiraian atau kuasa anak kepada keluarga lain. Sirih juga dianggap sebagai simbol kebersamaan antara kedua keluarga yang akan dipertemukan oleh pernikahan.

10. Apa saja peralatan dan perlengkapan yang harus disiapkan dalam pernikahan Melayu?

Peralatan dan perlengkapan yang harus disiapkan dalam pernikahan Melayu adalah tenda, sound system, dekorasi, kain samping atau kain sarung, sarung dan selendang, bunga, sirih, tembakau, serta makanan yang disajikan untuk tamu undangan.

11. Apakah rona biru diperbolehkan pada adat pernikahan Melayu?

Tidak. Pada adat pernikahan Melayu, rona biru dilarang digunakan karena dianggap memberikan efek tidak baik bagi pasangan pengantin. Oleh karena itu, warna yang paling banyak digunakan adalah warna merah dan kuning.

12. Bagaimana cara membuat acara resepsi pernikahan Melayu yang meriah?

Untuk membuat acara resepsi pernikahan Melayu yang meriah, Anda perlu memperhitungkan beberapa faktor penting, seperti tempat yang sesuai, playlist musik yang tepat, serta tampilan dekorasi yang elegan.

13. Apakah hidangan makanan pada acara resepsi pernikahan Melayu harus menggunakan makanan tradisional?

Tidak harus, sebenarnya. Namun, secara umum menu makanan pada acara resepsi pernikahan Melayu lebih banyak menggunakan makanan tradisional seperti nasi minyak, ketupat, rendang, dan lain sebagainya

Kesimpulan

Adat pernikahan Melayu memiliki kekuatan dan kelemahan yang perlu diingat oleh pasangan yang akan menikah. Di satu sisi, adat pernikahan Melayu memberikan nuansa kesederhanaan dan keharmonisan bagi pasangan, tetapi di sisi lain, adat pernikahan Melayu membutuhkan persiapan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Dalam akhirnya, merayakan pernikahan dengan adat pernikahan Melayu sangatlah bermanfaat bagi pasangan pengantin yang ingin merasakan pengalaman yang benar-benar indah dan tak terlupakan dengan satu acara pernikahan saja.

Mari Merasakan Kesempurnaan Cinta Melalui Adat Pernikahan Melayu. Selamat Menikah!

Disclaimer: Artikel ini ditulis semata-mata untuk tujuan informasi dan SEO. Penggunaan artikel ini adalah tanggung jawab sepenuhnya pembaca dan tidak mewakili pandangan atau opini dari Rinidesu.com.

Adat Pernikahan Melayu

Iklan