Pengertian Josei dan Sejarahnya di Jepang


Josei Adalah

Josei adalah jenis manga dan anime yang ditujukan untuk perempuan dewasa. Josei berasal dari kata “wanita” dalam bahasa Jepang. Jenis ini dimaksudkan untuk menjangkau dan menghibur perempuan dewasa yang mencari cerita yang lebih realistis dan lebih berfokus pada kehidupan sehari-hari mereka.

Pada awalnya, Josei adalah subgenre dari shoujo, sebuah genre manga dan anime yang ditujukan untuk perempuan muda. Namun, pada tahun 1980-an, Josei menjadi semakin populer dan mulai dikategorikan sebagai genre yang berbeda. Di Jepang, Josei biasanya diterbitkan di majalah mingguan atau bulanan untuk women’s fashion dan lifestyle. Beberapa majalah khusus Josei adalah Be Love, Kiss, Cocohana, dan lain-lain. Selain itu, Josei juga diterbitkan secara terpisah dalam format tankobon atau buku komik.

Salah satu karakteristik unik dari Josei adalah cerita yang lebih realistis dan terkadang sentimentil. Josei biasanya berfokus pada masalah-masalah yang dihadapi oleh wanita dewasa, seperti karier, hubungan, keluarga, dan sebagainya. Alur cerita Josei cenderung lebih lambat dan berkembang secara bertahap, sehingga membantu pembaca dan penonton meresapi cerita dengan lebih suka rela.

Dalam beberapa tahun terakhir, Josei mulai menjadi populer di luar Jepang, terutama di Asia Tenggara. Josei menginspirasi banyak penggemar manga dan anime perempuan dewasa untuk mengeksplorasi lebih dalam dunia anime dan manga yang penuh warna dan akrab.

Sejarah Josei dimulai pada tahun 1980-an dengan diterbitkannya beberapa manga terkenal seperti “Lady Ann” dan “Mikan no Taikyoku”. Kedua karya ini adalah representasi awal dari Josei yang lebih dewasa dan realistis. Setelah dua manga tersebut, banyak manga Josei yang lain mulai diterbitkan. Dan pada tahun 1990-an, industri anime dan manga di Jepang semakin berkembang dan Josei menjadi genre yang lebih populer.

Selain manga, kemampuan perempuan untuk menciptakan dan memproduksi anime juga semakin meningkat. Contohnya adalah Naoko Takeuchi, seorang wanita yang menciptakan seri Sailor Moon. Sailor Moon adalah salah satu anime Josei yang paling terkenal di Jepang. Mengakhiri Debut Perdananya pada1992 sebagai acara di televisi, Sailor Moon mencapai puncak popularitasnya pada pertengahan 1990-an. Dalam kurun waktu itu, 46 episode dari seri animasi tersebut diproduksi. Berbagai adaptasi dari seri ini telah dilakukan, seperti manga, game, musikal, dan film live-action, serta animasi yang sudah di-remaster.

Secara keseluruhan, Josei adalah jenis manga dan anime yang banyak dihargai sebagai bentuk storytelling dan menyentuh perasaan dalam karya-karya komik yang berkualitas tinggi. Meskipun tidak terkenal seperti shonen dan shoujo, Josei adalah genre yang populer dan terus bertumbuh di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Karakteristik Manga dan Anime Josei


Karakteristik Manga dan Anime Josei

Manga dan anime josei adalah salah satu jenis genre yang digemari oleh para pencinta manga maupun anime. Karakteristik manga dan anime josei lebih fokus pada drama kehidupan dan romance, namun dengan sudut pandang wanita sebagai pusat ceritanya. Dalam manga dan anime josei, wanita tidak hanya menjadi objek atau karakter pendukung saja, melainkan juga menjadi karakter utama penyemangat dan pembawa cerita yang kuat.

Salah satu karakteristik utama yang dapat dilihat dari manga dan anime josei adalah penekanan pada detail dan nuansa suasana dalam setiap adegannya. Pengunaan shading dan warna yang secara efektif membantu menghadirkan situasi dan perasaan karakter dalam cerita, serta membuat pengalaman membaca atau menonton lebih hidup dan memukau.

Tidak hanya soal visual, manga dan anime josei juga menampilkan cerita yang lebih kompleks dan mampu memahami isu-isu yang tengah dihadapi oleh wanita dewasa. Karena itu, banyak dari cerita josei yang mengeksplorasi tentang konflik dalam hubungan dalam rumah tangga, pekerjaan, persahabatan dan tentunya kisah cinta. Biasanya, kisah cinta yang disajikan dalam manga dan anime josei digambarkan dengan lebih realistis dan dapat terjadi di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, karakteristik manga dan anime josei juga menampilkan pemeran yang memiliki kepribadian yang kuat dan sering memiliki sifat yang kompleks. Beberapa karakter josei dapat terlihat tidak menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan memiliki keunikan tersendiri. Mereka seringkali memimpin kehidupan dan keputusan sendiri dan tidak tergantung pada laki-laki sebagai objek cinta atau kebahagiaan. Sifat ini membuat karakter josei terlihat mandiri dan lebih berpengaruh dalam kehidupannya.

Dalam manga dan anime josei, tema yang dihadirkan juga lebih dewasa dan kompleks, seperti kekerasan dalam rumah tangga, krisis identitas dan keputusan sulit dalam hidup. Josei juga sering menggambarkan keseimbangan dalam hubungan dan menunjukkan kompetisi persaingan yang terjadi dalam kehidupan kerja. Hal ini menjadikan manga dan anime josei sangat menarik untuk dibaca dengan sudut pandang yang lebih dewasa dan membantu kita memahami sosok wanita lebih dalam lagi.

Secara keseluruhan, manga dan anime josei memiliki banyak karakteristik yang membuatnya unik dan menarik untuk diikuti. Maka tidak heran jika manga dan anime josei menjadi salah satu genre yang sangat digandrungi di Indonesia, terutama oleh para pencinta drama kehidupan dan romance ala Jepang.

Representasi Isu Perempuan di Josei


Representasi Isu Perempuan di Josei

Josei adalah sebuah genre manga dan anime yang ditujukan untuk wanita dewasa. Dalam genre ini, banyak sekali isu-isu yang diangkat terkait dengan kehidupan perempuan dewasa. Representasi isu perempuan di Josei pun sangat bervariasi, dari yang sederhana hingga yang kompleks.

Beberapa karya Josei mengangkat isu kesetaraan gender dan peran perempuan dalam masyarakat. Misalnya saja seperti dalam serial anime “Paradise Kiss” karya Ai Yazawa yang mengisahkan seorang mahasiswi yang berusaha membebaskan dirinya dari pandangan stereotip tentang perempuan. Atau dalam manga “Nodame Cantabile” karya Tomoko Ninomiya, yang mengangkat kisah seorang wanita yang ingin menjadi pianis terkenal di tengah pandangan masyarakat yang menganggap profesi itu seharusnya didominasi oleh pria.

Sementara itu, beberapa karya Josei seperti “Hataraku Saibou BLACK” (Cells at Work! Code Black) dan “Kounodori” mengangkat isu yang lebih kompleks dan dapat menjadi hal yang kurang disadari oleh masyarakat luas. Dalam “Hataraku Saibou BLACK”, pembaca diajak untuk melihat bagaimana tubuh perempuan bekerja ketika mengalami menstruasi dan dalam “Kounodori” karya You Suzunoki, pembaca diajak melihat kegiatan seorang dokter kandungan dan obstetri yang pada umumnya dikuasai oleh laki-laki.

Namun, tak semua representasi isu perempuan di Josei selalu berfokus pada kesetaraan gender atau peran perempuan di masyarakat. Beberapa karya Josei seperti “Chihayafuru” karya Yuki Suetsugu mengangkat topik tentang persaingan di dunia olahraga, yang terkadang dianggap hanya dominasi pria. Dalam “Chihayafuru”, diangkat kompetisi karuta, suatu olahraga khas Jepang yang juga terbilang sulit untuk dimainkan.

Terakhir, banyak juga karya Josei yang mengangkat tema percintaan. Dalam karya-karya seperti “Nana” Ai Yazawa, Natsuki Takaya’s “Fruits Basket”, dan “Kimi ni Todoke” karya Karuho Shiina, pembaca diajak untuk melihat bagaimana wanita dewasa menghadapi masalah dalam percintaan dan mencari cinta sejati. Disini Josei menjadi representasi isu perempuan yang mengerikan dan membuat pembacanya merasa tersentuh.

Secara keseluruhan, Josei adalah genre yang sangat beragam. Banyak sekali isu yang diangkat di sana, termasuk isu tentang perempuan. Genre ini menjadi sangat penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan memberikan representasi yang tepat tentang kehidupan perempuan. Dengan demikian, Josei juga bisa menjadi media pembelajaran yang penting bagi para pembacanya.

Lima Contoh Manga dan Anime Josei Terbaik


San Gatsu no Lion

Josei adalah genre manga dan anime yang ditujukan untuk wanita dewasa. Karakter dan cerita yang dihadirkan dalam genre ini cenderung lebih realistis dan kompleks. Tak hanya itu, banyak dari cerita-cerita josei yang menggambarkan tentang kehidupan wanita dewasa yang kompleks dan beragam.

Berikut ini adalah lima contoh manga dan anime josei terbaik yang bisa kamu coba tonton.

San Gatsu no Lion


San Gatsu no Lion

Bercerita tentang keseharian seorang pemain Shogi, Rei Kiriyama yang hidupnya penuh dengan kesedihan dan trauma masa lalu. Diiringi oleh kucing-kucing yang lucu, Rei memulai perjalanannya untuk bangkit dari keterpurukannya. San Gatsu no Lion adalah cerita yang bisa membuat penontonnya terharu serta memberikan inspirasi untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik.

Nodame Cantabile


Nodame Cantabile

Mengikuti perjalanan seorang mahasiswa musik kelas atas Shinichi Chiaki dan seorang mahasiswi musik yang kurang teratur bernama Megumi Noda (Nodame), seri ini menggabungkan beberapa jenis musik klasik yang berbeda untuk memberikan cerita yang unik dan menghibur. Selain itu, Nodame Cantabile juga menunjukkan hubungan yang rumit namun lucu antara keduanya.

Chihayafuru


Chihayafuru

Cerita yang berputar di sekitar permainan karuta – sebuah game tradisional Jepang – Chihayafuru mengikuti perjalanan seorang siswa bernama Chihaya Ayase yang sangat tertarik dengan permainan ini. Drama antara karakter-karakternya yang kompleks dan permainan yang menegangkan membuat Chihayafuru menjadi salah satu josei yang wajib ditonton.

Your Lie in April


Your Lie in April

Seorang pemain piano jenius bernama Kosei Arima telah kehilangan kepercayaan dirinya dalam bermusik setelah kejadian tragis yang terjadi di masa lalunya. Namun, setelah bertemu dengan Kaori Miyazono – seorang pemain biola yang berenergi dan polos – Kosei mulai menemukan kembali cinta dan semangatnya dalam bermusik. Your Lie in April adalah kisah tentang kepercayaan diri dan persahabatan yang bisa membuat penontonnya merinding.

Paradise Kiss


Paradise Kiss

Seorang pelajar SMA bernama Yukari Hayasaka tiba-tiba dipilih sebagai model oleh sekelompok mahasiswa desain busana yang sedang mencari model untuk tampilan akhir mereka. Di sinilah cerita Paradise Kiss dimulai. Dengan karakter-karakter yang menarik dan desain busana yang indah, Paradise Kiss adalah josei yang pas bagi pecinta fashion.

Kritik Terhadap Pemahaman Josei sebagai Genre Hentai


anime hentai

Josei adalah genre anime yang menawarkan cerita tentang kehidupan perempuan dewasa, tetapi sayangnya, pemahaman tentang josei sering salah dimaknai sebagai genre hentai atau anime pornografi. Josei sebenarnya menonjolkan tentang kehidupan seorang perempuan dewasa dan segala perjuangan yang ia hadapi dalam menjalani kehidupannya.

Meski demikian, masih banyak pemirsa yang beranggapan bahwa josei sama dengan genre hentai, suatu kesalahan pandangan sekaligus kritik terhadap pemahaman yang perlu dibenahi. Kritik ini bukan hanya terjadi di Indonesia, namun juga di negara lainnya. Beberapa kritik yang sering dilontarkan adalah sebagai berikut.

Kritik Pertama: Josei Tidak Sama dengan Genre Hentai


hentai

Kritik utama pertama yang biasa dikemukakan oleh para pengunjung anime adalah bahwa josei tidak sama dengan hentai alias anime porno. Mereka merasa terganggu dengan asumsi tersebut karena memang keduanya jelas berbeda genre. Josei menceritakan kisah kehidupan seorang perempuan yang dewasa dan memiliki masalah dalam hidupnya, sedangkan hentai cenderung mengandalkan unsur seksualitas sebagai bahan cerita utamanya. Maka dari itu, pemahaman yang keliru seperti ini harus dibenahi sehingga penonton tidak bingung dan bisa menikmati kedua genre tersebut dengan tepat.

Kritik Kedua: Josei Melekat dengan Stereotipe Seksual


steretip seksual

Kritik kedua adalah bahwa josei dinilai melekat dengan stereotipe seksual dan fetishisme. Beberapa anime josei rupanya menampilkan sosok perempuan seksi dan cantik, bahkan dalam beberapa adegan, mereka mengandalkan Fanservice (saat scene spesifik dimunculkan dengan tujuan untuk menampilkan adegan paling merangsang dari sisi pandangan penonton). Misalnya, anime seperti NANA dan Paradise Kiss. Kritik ini disampaikan karena perempuan dalam anime bisa jadi hanyalah objek penggoda belaka yang nampak cukup kurang adil dan tidak membawa manfaat.

Kritik Ketiga: Josei Tidak Cocok Ditonton oleh Semua Umur


tidak cocok ditonton semua umur

Kritik ketiga adalah bahwa josei tidak sesuai ditonton oleh semua umur karena masalah lingkup ceritanya. Beberapa anime kode etiknya belum memungkinkan ditonton oleh beberapa usia tertentu. Seperti contohnya, anime seperti Ristorante Paradiso yang sering menyoroti adegan minum alkohol yang bisa saja membuat penggemar remaja kecil ketar-ketir. Oleh karena itu, penting bagi para penonton untuk memperhatikan rekomendasi usia sebelum menonton anime josei agar tidak terjadi kesalahpahaman atau bahkan menjadi konsumsi yang tidak pantas.

Kritik Keempat: Dominasi Peran Laki-Laki


peran laki-laki

Kritik keempat adalah adanya dominasi peran laki-laki dalam anime josei. Sepertinya, genre ini terkesan justru memposisikan peran laki-laki sebagai sesosok yang lebih superior dan dominan dalam ceritanya, termasuk dalam menyikapi peran perempuan dalam lingkungan profesional. Kekhawatiran ini sangatlah wajar karena memang fakta yang terjadi dalam masyarakat masih banyak mengunggulkan peran laki-laki dalam semua aspek yang ada. Meski demikian anime josei berkesempatan untuk bisa menyuguhkan gambaran yang berbeda dan memberikan apresiasi yang lebih besar terhadap fenomena feminisme.

Kritik Kelima: Tidak Mempertegas Keberagaman


keberagaman

Kritik kelima adalah kurangnya pemunculan karakter yang mewakili berbagai macam keberagaman. Meski josei memang ditujukan untuk perempuan dewasa dalam lingkup kehidupan sehari-hari tetapi memunculkan karakter yang mempunyai profesi, suku, agama yang berbeda-beda bisa membuka pandangan dan mengeksplorasi apresiasi terhadap perbedaan. Sayangnya masih kesulitan untuk meleburkan satu kesatuan ide untuk tujuan demikian.

Kritik-kritik tersebut di atas, memanglah sesuatu yang perlu menjadi perhatian serius bagi penggemar anime. Terlebih lagi, jika kritik tersebut benar dan bisa dibuktikan dalam perkembangan selanjutnya, maka akan memberi dampak buruk sekali bagi perkembangan anime josei. Oleh karena itu, sebagai penggemar anime, kita perlu lebih bijak dalam mengkritik agar bisa memberikan kontribusi yang baik bagi perkembangan anime.

Iklan