Bahasa Jepang yang Mudah Dipelajari


Belajar bahasa Jepang yang mudah dipahami

Belajar bahasa Jepang bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri, terutama bagi orang yang baru memulai. Namun, dalam kenyataannya, ada beberapa bagian dari bahasa Jepang yang relatif mudah dipelajari bagi orang Indonesia.

1. Hiragana dan Katakana

Hiragana dan katakana

Seperti bahasa asing lainnya, alfabet bahasa Jepang juga memiliki huruf-huruf khusus yang wajib untuk dipelajari jika ingin lancar membaca dan menulis. Hiragana dan Katakana adalah dua alfabet dasar dalam bahasa Jepang. Kedua alfabet ini digunakan untuk mengeja dan menulis kata-kata dalam bahasa Jepang. Hiragana digunakan untuk membaca kata-kata asli Jepang, seperti nama, benda, atau sifat. Sementara Katakana biasa dipakai untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing, seperti bahasa Inggris atau Prancis.

Belajar Hiragana dan Katakana relatif mudah bagi orang Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena ada beberapa fonem dalam bahasa Jepang yang mirip dan serupa dengan bahasa Indonesia. Contohnya adalah bunyi “ka” yang bentuk katakana dan hiragananya sama persis dengan bahasa Indonesia.

2. Kosakata yang Mendasar

Kata kosakata bahasa Jepang mudah utk dipelajari

Bahasa Jepang memiliki kosakata yang cukup banyak jumlahnya, namun ada beberapa kata yang relatif mudah dipelajari. Kata itu bisa diajarkan bagi orang Indonesia yang hendak belajar bahasa Jepang sebagai kata-kata dasar atau kata-kata yang banyak deretannya dalam aktivitas sehari-hari.

3. Tata Bahasa yang Sederhana

Tata bahasa bahasa Jepang mudah utk dipelajari

Dalam bahasa Jepang, tata bahasa terbilang lebih sederhana jika dibandingkan tata bahasa pada bahasa-bahasa Eropa, seperti bahasa Inggris atau bahasa Prancis. Bahasa Jepang tidak memilki grammar tense yang rumit, hanya 2 yaitu masa depan dan masa lalu. Selain itu, tidak ada bentuk keterangan waktu seperti waktu pagi, siang, sore, atau malam di dalam kalimat, yang cukup membingungkan bagi banyak orang yang belajar bahasa Inggris dan Prancis.

Nama orang dan benda juga dibaca dan ditulis sama sekali. Hal ini mempermudah Anda dalam mempelajari bahasa Jepang.

4. Pelafalan

Pelafalan bahasa Jepang yang mudah utk dipelajari

Pelafalan dalam bahasa Jepang sangat mudah dipelajari jika Anda sudah mengetahui cara membedakan fonem-fonem yang ada dalam bahasa Jepang. Bunyi “a”, “i”, “u”, “e”, dan “o” serta Kata Ganti Orang (Pronoun) seperti watashi (saya), anata (kamu) dan karekano (mereka) sangat mudah dipelajari jika Anda bancakan dulu bagaimana tandanya penulisan karakter bahasa Jepangnya.

Demikianlah tahap-tahap mudah yang bisa Anda pelajari saat memulai belajar bahasa Jepang. Semoga berhasil!

Bahasa Jepang yang diucapkan Dengan Pelafalan yang Tepat


Pelafalan Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Selain harus memahami kanji atau abjad Jepang, Anda juga harus menguasai pelafalan bahasa Jepang yang benar. Hal itu karena bahasa Jepang memiliki intonasi dan suara yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Berikut adalah tips untuk mempelajari pelafalan bahasa Jepang dengan benar:

1. Menguasai Huruf Hiragana dan Katakana

Hiragana

Hiragana dan katakana adalah dua bentuk tulisan Jepang. Hiragana umumnya digunakan untuk menulis kata-kata bahasa Jepang, sedangkan katakana digunakan untuk menulis kata-kata asing. Dalam belajar pelafalan bahasa Jepang, pengenalan huruf hiragana sangat penting karena masing-masing huruf hiragana memiliki suara yang berbeda. Sehingga, jika Anda bisa membaca huruf hiragana dengan tepat, maka Anda juga bisa mengucapkan suara kata-kata dalam bahasa Jepang dengan benar.

2. Memperhatikan Intonasi dalam Bahasa Jepang

Intonasi Bahasa Jepang

Selain harus menguasai huruf Jepang, Anda juga harus memperhatikan intonasi dalam bahasa Jepang. Intonasi dalam bahasa Jepang terdiri dari nada naik dan nada turun. Nada naik menandakan kalimat belum selesai dan tingkat keinginan yang tinggi. Sementara nada turun menandakan kalimat sudah selesai dan tingkat keinginan yang rendah. Misalnya, ketika mengucapkan kata “Arigatou” selalu gunakan nada naik di “ri”, sehingga kata tersebut terdengar seperti “ari-gatou”, bukan “ari-gatou” dengan nada turun. Untuk lebih memahaminya, lihatlah video pembelajaran intonasi bahasa Jepang atau tanyakan langsung kepada guru bahasa Jepang Anda.

3. Meniru Pengucapan dari Native Speaker

Native Speaker

Jika Anda ingin menguasai pelafalan bahasa Jepang dengan benar, maka meniru pengucapan dari native speaker atau penutur asli bahasa Jepang sangatlah dianjurkan. Dengan mencontoh cara mereka mengucapkan suatu kata atau frase, maka Anda bisa meniru cara pengucapan mereka dengan lebih baik. Cobalah untuk menyaksikan acara televisi atau film Jepang dan dengarkan bagaimana intonasi dan pelafalan mereka. Anda bisa berlatih mengucapkan kata yang sama dengan cara yang sama dengan native speaker yang Anda dengar. Ingatlah bahwa dengan banyak latihan, Anda bisa memperbaiki pelafalan bahasa Jepang Anda dengan cepat.

4. Bertanya kepada Guru Bahasa Jepang

Guru Bahasa Jepang

Jika Anda masih merasa kesulitan dalam mempelajari pelafalan bahasa Jepang, jangan ragu untuk bertanya kepada guru bahasa Jepang Anda secara langsung. Guru bahasa Jepang Anda pasti sangat senang membantu Anda dalam mempelajari bahasa Jepang dengan benar. Tanyakan pada guru Anda tentang intonasi dan cara mengucapkan suatu kata atau frase dengan benar. Jangan malu untuk terus bertanya sampai Anda mengerti dan bisa melakukannya dengan benar.

Itulah beberapa tips untuk mempelajari pelafalan bahasa Jepang dengan benar. Ingatlah bahwa praktik dan latihan yang konsisten merupakan kunci utama dalam memperbaiki pelafalan bahasa Jepang Anda. Selain itu, jangan lupa untuk selalu berlatih dengan pengucapan yang tepat dan bertanya pada guru Anda jika ada kesulitan.

Bahasa Jepang yang digunakan untuk Menyapa Orang Berbeda Posisi Sosial


Bahasa Jepang Sosial

Bahasa Jepang banyak memiliki bentuk dan kosakata yang berbeda, ditujukan kepada lawan bicara yang berbeda posisi sosial. Ini adalah salah satu karakteristik unik bahasa Jepang, yang mungkin berbeda dengan bahasa lainnya. Di Jepang, sangat penting untuk memperhatikan kesiapan niat seseorang untuk menyapa orang lain dengan bahasa yang tepat, terutama saat menghadapi orang yang berbeda posisi sosial.

Berikut ini adalah beberapa bentuk bahasa Jepang yang digunakan untuk menyapa orang berbeda posisi sosial:

1. Bahasa Kebijaksanaan (Keigo)

Bahasa Kebijaksanaan Jepang

Bahasa kebijaksanaan atau keigo, adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk menghormati orang yang lebih tua dan berkedudukan lebih tinggi. Ini adalah bentuk bahasa yang tidak dimiliki oleh bahasa lain, kecuali bahasa Korea dan Tionghoa. Bahasa kebijaksanaan membedakan tiga tingkatan: rendah, tengah, dan tinggi. Bahasa kebijaksanaan menjadi sangat penting saat berbicara dengan orang yang lebih tua dan berkedudukan lebih tinggi atau dalam konteks bisnis. Beberapa contoh kalimat bahasa kebijaksanaan adalah “shitsurei shimasu” (mohon maaf saya masuk) atau “oshare ga ii desu ne” (anda terlihat sangat modis).

2. Bentuk Kedua (Ryōshi)

Bentuk Kedua Jepang

Bentuk kedua atau ryōshi, adalah bentuk bahasa Jepang yang digunakan untuk menyapa orang yang lebih muda atau teman sebaya. Bentuk kedua biasa digunakan dalam konteks kasual, seperti dalam percakapan sehari-hari atau pertemanan. Bentuk kedua adalah bentuk yang paling umum digunakan orang Jepang dalam bentuk komunikasi sehari-hari. Beberapa contoh kalimat Bahasa Jepang bentuk kedua adalah “dōzo yoroshiku” (silakan) atau “otsukaresama desu” (selamat bekerja).

3. Bukan Kategori (Uchi/Soto)

Uchi Soto

Bentuk uchi dan soto adalah bentuk bahasa Jepang yang digunakan untuk membedakan orang dalam lingkup kelompok atau orang luar kelompok. Uchi merujuk kepada anggota dalam kelompok, seperti keluarga, teman dekat atau rekan kerja, sedangkan soto merujuk kepada orang luar kelompok, seperti tetangga atau pengunjung. Konsep ini sangat penting dalam budaya Jepang, dan digunakan dalam banyak konteks sosial. Pembedaan uchi/soto biasanya mencakup cara bicara, tingkah laku, dan nilai-nilai etik. Beberapa contoh kalimat Bahasa Jepang bentuk uchi/soto yang umum digunakan adalah “uchi wa negai ga arimasu” (Keluarga kami mempunyai permohonan) atau “soto ni wa atarimae desu” (Bagi orang luar, ini adalah hal biasa).

Bahasa Jepang memiliki banyak bentuk yang digunakan dalam berkomunikasi dengan lawan bicara yang berbeda posisi sosial. Penggunaan bahasa yang tepat akan membantu menciptakan hubungan profesional dan personal yang baik di Jepang, dan juga sebagai bentuk penghormatan terhadap orang lain. Jika Anda ingin belajar Bahasa Jepang dan memahami bagaimana penggunaannya dalam konteks sosial, ada baiknya untuk mempelajari bagaimana dan kapan orang Jepang menggunakan bentuk bahasa tersebut.

Bahasa Jepang yang Diketahui dengan Kanji-nya yang Unik dan Kaya


Kanji-Jepang

Bahasa Jepang memang sangat unik. Selain memiliki ejaan dan grammar yang sangat berbeda dengan bahasa lain, bahasa Jepang juga terkenal dengan kanji-nya yang kaya dan unik. Kanji adalah salah satu bentuk huruf Jepang yang terinspirasi dari tulisan Cina. Jumlah kanji yang ada sangat banyak, bahkan jumlahnya mencapai kurang lebih 50.000 karakter! Namun, untuk penutur bahasa Jepang sehari-hari, hanya sekitar 2.000 – 3.000 kanji saja yang sering digunakan.

Kanji yang Menyimbolkan Konsep


Kanji-jepang

Salah satu hal unik dari kanji-kanji dalam bahasa Jepang adalah bahwa banyak kanji yang sebenarnya tidak hanya sekadar huruf/huruf yang membentuk sebuah kata. Banyak kanji-kanji tersebut mewakili suatu konsep yang terkait dengan kata yang dimaksud. Sebagai contoh, kanji untuk kata ‘namae’ (nama) terdiri dari dua kanji, yaitu ‘na’ dan ‘me’. ‘Na’ secara keseluruhan memiliki arti ‘daya keterikatan’ dan ‘me’ sendiri berarti ‘salah satu dari’. Jadi, jumlah definisi kata ‘namae’ sendiri adalah tidak terhingga, karena hubungannya dengan kebudayaan dan adat istiadat di Jepang.

Kanji yang Menggabungkan Beberapa Huruf


Kanji-jepang

Banyak juga kanji yang terdiri dari beberapa huruf, dan masing-masing huruf tersebut mewakili arti tertentu. Salah satu kanji yang paling terkenal adalah kanji untuk bagian tubuh manusia yaitu ‘手’ (te). ‘Te’ sendiri berarti tangan, dan kanji ini terdiri dari tiga garis horisontal yang masing-masing mewakili ‘jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking’ serta garis vertikal yang mewakili ibu jari. Begitu juga dengan kanji lain yang terdiri dari beberapa huruf, sanggup membikin imajinasi dan membuatnya terkesan dan terlihat banyak makna di dalamnya.

Kanji yang Terinspirasi dari Alam


kanji-kapal

Banyak juga kanji dalam bahasa Jepang yang terinspirasi dari alam. Contohnya kanji untuk kata ‘ha’ (daun) yang terlihat seperti selembar daun yang jatuh. Bahkan kanji juga bisa mewakili bentuk benda fisik tertentu. Contohnya, kanji untuk kata ‘fune’ (perahu) terlihat seperti gambar perahu yang terdiri dari dua aksis, yaitu garis vertikal dan horisontal melintang. Menggambar huruf kanji yang berbentuk seperti alam, sanggup membuat orang jadi makin menyadari dengan sekitar dan bergaul dengan alam.

Keunikan Kanji Jepang dalam Budaya Populer


japan-anime

Kanji dalam bahasa Jepang memiliki pengaruh besar di dalam masyarakat hingga sampai ke budaya populer. Salah satu contohnya bisa dilihat dari industri anime Jepang atau kartun Jepang yang sangat terkenal di seluruh belahan dunia. Bahkan, banyak karakter dalam anime yang memiliki kanji dalam namanya sebagai simbol dari sifat atau kepribadiannya. Karakter seperti Naruto dari Naruto, yang memiliki kanji “naru” yang berarti “menjadi”, dan karakter Luffy dari One Piece, memiliki kanji “kisō” yang berarti “semangat”. Kanji dalam budaya populer Jepang sungguh mampu influensial kehidupan setiap orang.

Kanji dalam bahasa Jepang memang sangat unik dan kaya. Banyak kanji yang memiliki makna yang luas dan melambangkan konsep tertentu. Maka, untuk bisa menguasai bahasa Jepang dengan baik andai seseorang perlu paham betul terhadap kanji serta maknanya.

Bahasa Jepang yang Digunakan untuk Menjalin Hubungan Bisnis dan Persahabatan


Bahasa Jepang untuk Bisnis dan Persahabatan

Bahasa Jepang adalah bahasa yang populer di Indonesia, terutama bagi orang-orang yang menyukai budaya Jepang. Selain itu, Bahasa Jepang juga sering digunakan untuk menjalin hubungan bisnis dan persahabatan antara Indonesia dan Jepang. Di bawah ini, kita akan membahas beberapa istilah dan ekspresi Bahasa Jepang yang biasa digunakan dalam konteks tersebut.

1. Keigo (Bahasa Hormat)

Keigo

Keigo adalah bahasa hormat dalam Bahasa Jepang. Ini adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat atau penghormatan kepada orang yang lebih tua atau atasannya dalam konteks bisnis dan juga dalam lingkungan formal lainnya. Dalam Bahasa Jepang, terdapat tiga tingkatan dari keigo: sonkeigo (hormat tinggi), kenjogo (hormat rendah), dan teineigo (hormat sopan). Orang Indonesia yang berbisnis dengan orang Jepang harus memperhatikan penggunaan keigo ini untuk menjalin hubungan yang baik dan menghargai budaya Jepang.

2. Shitsumon ga arimasu (Saya Memiliki Pertanyaan)

Shitsumon ga arimasu

Shitsumon ga arimasu berarti “Saya memiliki pertanyaan” dalam Bahasa Jepang. Ekspresi ini digunakan untuk memulai percakapan atau pertemuan bisnis dengan orang Jepang. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan “Shitsumon ga okimari desu ka?” yang berarti “Apakah sekarang bisa saya bertanya?” untuk menjaga kesopanan dan tidak mengganggu pembicaraan orang Jepang yang sedang berbicara.

3. O-kagesama de (Berkat Tuhan)

O-kagesama de

O-kagesama de adalah ungkapan dalam Bahasa Jepang yang artinya “Dengan berkat Tuhan”. Ungkapan ini digunakan oleh orang Jepang untuk menyampaikan rasa terima kasih atau ucapan selamat kepada orang lain. Dalam konteks bisnis dan persahabatan, ungkapan ini sering kali digunakan untuk menjalin hubungan yang baik dan menunjukkan rasa hormat kepada orang Jepang.

4. Arigato Gozaimasu (Terima kasih banyak)

Arigato Gozaimasu

Arigato Gozaimasu adalah ungkapan terima kasih dalam Bahasa Jepang yang paling umum. Ungkapan ini digunakan untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada orang lain dalam situasi formal maupun informal. Dalam konteks bisnis dan persahabatan, ungkapan ini sangat penting untuk menjalin hubungan baik dengan orang Jepang. Anda juga dapat menambahkan “Domo arigato gozaimashita” untuk menyampaikan rasa terima kasih yang lebih kuat.

5. Shitsurei shimasu (Saya pergi terlebih dahulu)

Shitsurei shimasu

Shitsurei shimasu adalah ekspresi dalam Bahasa Jepang yang berarti “Saya pergi terlebih dahulu” atau “Mohon maaf saya pergi duluan”. Ekspresi ini digunakan ketika Anda harus meninggalkan percakapan atau pertemuan bisnis sebelum waktu yang dijadwalkan atau ketika Anda meninggalkan tempat untuk sementara waktu. Anda juga dapat menambahkan “Osaki ni shitsurei shimasu” yang berarti “Mohon maaf, saya pergi terlebih dahulu.”

Jadi, itulah beberapa istilah dan ekspresi Bahasa Jepang yang umum digunakan dalam konteks bisnis dan persahabatan. Bahasa Jepang memang menjadi penting dalam menjalin hubungan baik antara Indonesia dan Jepang. Selain itu, Bahasa Jepang juga dapat memperluas kesempatan kerja dan karir bagi orang-orang yang menguasainya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar Bahasa Jepang dengan baik dan benar.

Iklan