Sejarah alfabet bahasa Jepang


Sejarah alfabet bahasa Jepang

Bahasa Jepang dikenal dengan karakter “hiragana” dan “katakana” serta “kanji” yang merupakan simbol tulisan kuno yang berasal dari China. Sebelumnya, Bahasa Jepang menggunakan huruf China sebagai huruf tulisan utama. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul pengaruh dari Barat sehingga ada perubahan dalam penulisan huruf.

Pada akhir abad ke-19, pemerintah Jepang mengalami masa reformasi. Mereka berusaha memodernisasi pemerintahan, industri, dan budaya Jepang. Salah satu hal yang menjadi perhatian pemerintah adalah masalah bahasa dan penulisan. Pada saat itu, orang Jepang menggunakan bahasa China sebagai bahasa tulisan resmi dan sulit dipahami oleh masyarakat biasa.

Pada tahun 1884, pemerintah memutuskan untuk mengadopsi alfabet baru yang disebut “Romaji”. Alfabet baru ini memungkinkan masyarakat umum untuk mempelajari bahasa Jepang tanpa harus menguasai bahasa China terlebih dahulu. Namun, penggunaan alfabet baru ini tidak berhasil, karena penggunaan huruf-huruf Latin sulit dilakukan ketika menuliskan kata-kata bahasa Jepang.

Maka dari itu, pada tahun 1900-an, pemerintah Jepang mengadopsi alfabet baru yang disebut “Kana”, yakni gabungan antara “Hiragana” dan “Katakana”. Huruf Kana ini ditulis dengan fonetis Jepang dan lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. Alfabet ini disebut sebagai huruf Jepang karena hanya mewakili fonetik Jepang tanpa persyaratan seperti yang ada pada huruf China.

Sejak itu, huruf Kana menjadi standar penulisan di Jepang, meskipun karakter China masih digunakan dalam penulisan dokumen resmi dan dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan penting dalam penulisan Jepang terjadi pada tahun 1949 dengan diterbitkannya “Basic Law of Education” yang menetapkan bahwa semua siswa harus mempelajari huruf Kana dan Kanji di sekolah dasar. Saat ini, bahasa Jepang ditulis dengan tiga tipe huruf utama: Kanji, Hiragana, dan Katakana.

Hiragana digunakan sebagai huruf tulisan bahasa Jepang, sedangkan Katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris atau kata-kata asing dari bahasa lain. Kanji adalah huruf-Huruf China yang dibawa ke Jepang pada zaman dulu dan merupakan bagian penting dari bahasa Jepang. Terdapat sekitar 2.000 Kanji yang diajarkan di sekolah dasar sampai perguruan tinggi di Jepang.

Demikianlah sejarah singkat penulisan huruf Jepang. Penulisan huruf Jepang sekarang ini cukup rumit dengan tiga jenis huruf yang digunakan. Namun, penggunaan huruf Kanji memberikan keunikan tersendiri pada bahasa Jepang. Bagi kalian yang ingin mempelajari bahasa Jepang, peluklah dengan sepenuh hati dan nikmatilah proses belajar yang menyenangkan tersebut. Selamat belajar!

Katakana: alfabet untuk kata-kata pinjaman


katakana

Pelajaran bahasa Jepang tidak hanya tentang menulis dan membaca hiragana dan kanji, tetapi juga mempelajari kata-kata asing dengan cara menulis dan membaca kata-kata itu menggunakan huruf katakana. Alfabet katakana merupakan sebuah sistem penulisan alternatif atau varian untuk menuliskan kata-kata dari bahasa asing seperti Inggris, Prancis, dan lain sebagainya.

Pertama-tama, mari kita bahas sedikit tentang katakana. Alfabet katakana terdiri dari 48 karakter dan dimulai dengan 5 vokal yaitu ‘a, i, u, e, o’ seperti alfabet hiragana. Namun, karakter bahasa Jepang ini lebih tajam dan lurus daripada hiragana yang cenderung lebih membulat. Perlu diketahui, katakana digunakan bukan hanya untuk menulis bahasa asing, tapi juga digunakan dalam beberapa situasi tertentu dalam bahasa Jepang.

Contoh penggunaan katakana untuk menulis kata-kata pinjaman antara lain:

1. Nama produk

Katakana sering digunakan dalam penulisan nama merek produk seperti McDonald’s, Coca-Cola, dan sejenisnya. Ketika kita membaca iklan atau tayangan televisi, seringkali kita akan melihat brand-name menggunakan alfabet katakana. Ini adalah salah satu cara untuk menarik perhatian konsumen.

2. Kosakata bahasa asing

Kosakata dalam bahasa Jepang sering kali berasal dari kata-kata asing seperti kata-kata dari bahasa Inggris. Sebagai contoh, ‘table’ dalam bahasa Inggris dapat ditulis dan dibaca sebagai ‘teburu’ dalam bahasa Jepang. Salah satu karakter kanji ini telah ditinggalkan karena kata “teburu” telah diterima oleh masyarakat Jepang secara umum.

3. Nama orang

Nama orang asing atau nama dari negara lain juga ditulis menggunakan alfabet katakana. Misalnya, Leonardo diCaprio menjadi ‘Reonardo Dikaprio’ dalam penulisan huruf katakana. Namun, biasanya nama asing ini sedikit dimodifikasi agar sesuai dengan cara pengucapan bahasa Jepang.

4. Frasa dan kata kerja

Tidak hanya untuk kata benda, katakana juga digunakan untuk kata kerja dan frasa dalam bahasa asing seperti ‘toilet’ menjadi ‘toiretto’, ‘computer’ menjadi ‘konpyuta’, dan sejenisnya.

Pentingnya mempelajari katakana adalah karena kata-kata asing yang tertulis dengan huruf katakana dapat ditemukan di mana saja. Misalnya, dalam anime atau manga, lagu atau lirik musik barat atau drama televisi luar negeri yang diterjemahkan ke bahasa Jepang. Sebagai pembelajar bahasa Jepang, penting untuk mempelajari cara menulis dan membaca kata-kata asing agar lebih mudah menggunakannya dalam situasi sehari-hari.

Bagaimana cara belajar katakana? Ada banyak cara untuk mempelajari katakana. Salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi ponsel yang dapat diunduh secara gratis. Beberapa aplikasi ini menawarkan fitur kartu flash untuk mempelajari huruf atau ada yang dilengkapi dengan suara bantu. Selain itu, Anda juga dapat mempelajari dari buku-buku yang sama-sama menyediakan fitur kartu flash dan latihan mengeja kata-kata.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa alfabet katakana merupakan huruf yang digunakan untuk menulis kata-kata asing dalam bahasa Jepang. Pemahaman terhadap katakana menjadi sangat penting bagi pembelajar bahasa Jepang. Memahami katakana akan memudahkan pembelajar dalam membaca kata-kata asing yang banyak digunakan di Jepang. Oleh karena itu, jangan lupakan alfabet katakana karena itu akan sangat membantu dalam mencapai kemampuan bahasa Jepang yang lebih tinggi.

Hiragana: alfabet untuk kata-kata asli Jepang


Hiragana: alfabet untuk kata-kata asli Jepang

Hiragana adalah satu konsonan dan 46 huruf vokal dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menulis kata-kata asli Jepang. Hiragana mempunyai fungsi dan kegunaannya masing-masing, dan sering digunakan untuk menuliskan kata awalan pada suku kata dalam bahasa Jepang.

Hiragana biasanya digunakan di seluruh kalangan masyarakat di Jepang dan menjadi salah satu alat tulis yang paling umum digunakan di negara itu. Hiragana sering digunakan untuk menulis nama orang dan tempat, kata-kata sifat, dan sebagainya. Karena Hiragana sering mengitari sekitar “suara” dalam bahasa Jepang, orang Jepang mempunyai kemampuan serupa untuk membaca dan menulis kata-kata tanpa harus mengulanginya lagi.

Hiragana dipandang sebagai salah satu cara yang paling mudah untuk memulai belajar bahasa Jepang. Dalam pembelajarannya, Hiragana digunakan sebagai fondasi setelah huruf Romawi, dan pada saat belajar bahasa Jepang yang lebih kompleks, Hiragana masih digunakan untuk menulis kata tertentu.

Sejarah Hiragana


Sejarah Hiragana

Hiragana berasal dari bentuk “man’yogana”, yaitu sekumpulan aksara Tionghoa yang digunakan untuk menulis bahasa Jepang pada masa lalu. Man’yogana disusun berdasarkan pengucapan saja bukan berdasarkan arti, membuatnya sulit untuk dipelajari oleh orang Jepang. Akibatnya, selama periode Heian (794-1185), wanita aristokrat menciptakan huruf kanji “man’yogana” yang berbunyi sederhana dengan menambahkan inkhurūs yang melambangkan bunyi tambahan dalam bahasa Jepang. Dalam konteks ini, Hiragana digunakan hanya untuk tujuan estetika dan setelah itu, Hiragana menjadi huruf utama digunakan untuk menulis bahasa Jepang.

Pada saat itu, Hiragana dan Katakana dimasukkan ke dalam bahasa Jepang. Katakana dipakai untuk menulis kata dan frasa yang berasal dari bahasa Tionghoa, sementara Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata asli Jepang. Dalam penulisan sejarahnya, Hiragana dan Katakana disebut sebagai huruf “kana” yang berasal dari bunyi sederhana Jepang untuk “man’yogana” asing.

Belajar Hiragana


Belajar Hiragana

Materi pelajaran dasar bahasa Jepang biasanya meliputi belajar mengenal huruf Hiragana dan mengeja huruf tersebut dengan benar. Untuk mempelajari Hiragana, biasanya ada 46 huruf yang harus dipelajari.

Ada beberapa cara dalam mempelajari Hiragana, yaitu:

  1. Belajar cara menulis masing-masing huruf Hiragana dengan benar.
  2. Mengingat kata dengan menulis Hiragana yang sesuai.
  3. Membaca dan menerjemahkan teks dalam bahasa Jepang yang ditulis dalam huruf Hiragana.

Belajar Hiragana memerlukan waktu dan sifat ulet. Namun, dengan usaha dan waktu, kita akan dapat menguasai huruf Hiragana dengan baik.

Dalam bahasa Jepang, Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata asli Jepang. Hiragana menjadi dasar dalam belajar bahasa Jepang terutama dalam menuliskan kata awalan yang biasanya mengandung suku kata dalam bahasa Jepang. Dengan belajar huruf Hiragana, kalian dapat melihat bagaimana sejarah bahasa Jepang berkembang hingga saat ini. Selamat belajar!

Kanji: karakter Hanzi yang dipinjam untuk bahasa Jepang


Kanji gambar

Kanji adalah salah satu bentuk aksara Jepang yang berasal dari karakter Hanzi China. Kanji sendiri dapat diartikan sebagai aksara dari bahasa Jepang yang mengekspresikan suatu makna tertentu melalui gambar atau simbol. Kanji digunakan sebagai salah satu bentuk huruf untuk menulis bahasa Jepang. Dalam penulisan bahasa Jepang, kanji merupakan salah satu bagian penting dari huruf yang digunakan bersamaan dengan hiragana dan katakana.

Di Indonesia, Kanji sering dikenal sebagai “huruf China”, padahal Kanji sekarang sudah menjadi satu dari tiga bentuk aksara utama yang digunakan dalam bahasa Jepang. Kanji memiliki karakter yang sangat beragam. Ada yang cukup mudah dipahami, seperti karakter angka, hari dalam seminggu, dan bulan dalam setahun.

Namun, ada juga Kanji yang sangat sulit untuk dipahami dan diingat. Seperti karakter untuk kata-kata asing yang dipinjam, serta istilah-istilah teknis yang sering digunakan di Jepang. Jumlah kanji sendiri sangat banyak, lebih dari 2.000 karakter yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan sekitar 50.000 karakter yang telah terdaftar. Hal inilah yang membuat pembelajaran Kanji menjadi sangat menantang dan memerlukan ketekunan serta latihan yang terus-menerus.

Di Indonesia, Kanji umumnya dikenal melalui media cetak seperti manga dan anime. Karena Jepang memiliki suatu budaya yang sangat menarik bagi orang Indonesia, maka pengetahuan mengenai Kanji menjadi sangat penting bagi mereka yang ingin mendalami budaya Jepang lebih dalam.

Seiring berkembangnya teknologi, kini belajar Kanji semakin mudah. Ada berbagai aplikasi maupun situs yang menyediakan pembelajaran Kanji secara online, mulai dari dasar hingga level lanjutan. Hal ini mempermudah para pembelajar untuk belajar Kanji tanpa harus datang ke pusat pembelajaran atau ke Jepang langsung.

Keahlian dalam membaca dan menulis Kanji menjadi sangat penting bagi orang yang ingin berkomunikasi dengan masyarakat Jepang baik melalui tulisan maupun lisannya. Dengan mempelajari Kanji, maka kita bisa memahami budaya dan tradisi Jepang dengan lebih baik serta mengembangkan relasi pribadi dan bisnis dengan orang Jepang.

Dalam mempelajari Kanji, hal yang penting untuk diingat adalah praktik dan konsistensi. Tidak ada cara instan untuk menguasai Kanji, oleh karena itu sangat penting untuk terus belajar dan berlatih secara teratur. Dengan kemauan dan ketekunan, dijamin kamu bisa menguasai Kanji dan membuka jalan untuk lebih mengenal dan memahami budaya Jepang.

gambar kanji jepang

Kombinasi Tiga Alfabet untuk Menulis Bahasa Jepang


Kombinasi Tiga Alfabet untuk Menulis Bahasa Jepang

Bahasa Jepang, seperti bahasa-bahasa lain di dunia, memiliki alfabet sendiri. Berbeda dengan alfabet Latin yang digunakan dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa-bahasa Barat lainnya, bahasa Jepang memiliki kombinasi tiga alfabet yang digunakan dalam menulis dan membaca. Kombinasi tiga alfabet tersebut adalah Hiragana, Katakana, dan Kanji.

Hiragana

Hiragana

Hiragana adalah alfabet dasar dalam bahasa Jepang. Terdiri dari 46 karakter yang melambangkan suara dalam bahasa Jepang. Karakter-karakter Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa Jepang yang tidak dapat diwakili oleh karakter Kanji. Karakter-karakter Hiragana mudah dibaca dan sering digunakan dalam menulis kata-kata pendek dalam bahasa Jepang. Misalnya, karakter ‘あ’ dibaca ‘a’, karakter ‘い’ dibaca ‘i’, dan seterusnya.

Katakana

Katakana

Katakana adalah alfabet kedua dalam bahasa Jepang. Seperti Hiragana, Katakana terdiri dari 46 karakter. Namun, karakter-karakter Katakana digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa Jepang yang berasal dari bahasa asing atau untuk menulis kata-kata yang ingin diberi penekanan atau vokal yang lebih kuat. Misalnya, kata ‘テレビ’ (te-re-bi) yang berarti televisi ditulis menggunakan karakter Katakana.

Kanji

Kanji

Kanji adalah kombinasi huruf-huruf China yang digunakan dalam bahasa Jepang. Kanji digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa Jepang yang tidak dapat diwakili oleh karakter Hiragana dan Katakana. Karakter-karakter Kanji sangat penting dalam bahasa Jepang, karena memiliki arti yang sangat spesifik. Ada ribuan karakter Kanji dalam bahasa Jepang, tetapi hanya sekitar 2.000 karakter yang lazim digunakan.

Kombinasi Tiga Alfabet

Kombinasi Alfabet Jepang

Dengan kombinasi tiga alfabet tersebut, orang Jepang dapat menulis dan membaca kata-kata dalam bahasa Jepang dengan mudah. Mereka menggunakan Hiragana dan Katakana untuk menulis kata-kata yang tidak dapat diwakili oleh karakter Kanji, sementara Kanji digunakan untuk menulis kata-kata dengan arti yang spesifik dan penting. Karena penggunaan tiga alfabet tersebut, membaca tulisan dalam bahasa Jepang dapat terlihat rumit dan membingungkan bagi orang yang tidak terbiasa. Namun, setelah mempelajari tiga alfabet tersebut, orang akan lebih mudah menulis dan membaca tulisan dalam bahasa Jepang.

Kesimpulan

Bahasa Jepang memiliki kombinasi tiga alfabet untuk menulis dan membaca. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa Jepang yang tidak dapat diwakili oleh karakter Kanji, Katakana digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau untuk menekankan suara vokal, dan Kanji digunakan untuk menulis kata-kata dengan arti yang penting dan spesifik. Kombinasi tiga alfabet tersebut memungkinkan orang Jepang untuk menulis dan membaca kata-kata dalam bahasa Jepang dengan mudah. Meskipun tiga alfabet ini tampak rumit dan membingungkan bagi orang yang tidak terbiasa, setelah mempelajarinya, orang akan lebih mudah menulis dan membaca tulisan dalam bahasa Jepang.

Iklan