Sejarah dan Pengenalan Tsu Hiragana


Tsu Hiragana

Hiragana merupakan salah satu aksara Jepang yang sangat penting dalam menulis bahasa Jepang untuk pemula. Salah satu aksara yang sering dipelajari dalam Hiragana adalah Tsu Hiragana atau yang biasa disebut sebagai Tsu-biki. Tsu-biki sendiri berasal dari kata “tsu” yang berarti “berulang-ulang” dan “biki” yang berarti “tarikan”. Oleh karena itu, Tsu Hiragana digunakan untuk menandakan suara konsonan yang diulang-ulang seperti pada kata “kattakatta” atau “chakkari”.

Tsu Hiragana sendiri muncul pada zaman Heian (794 – 1185), dan menggunakan tanda seperti huruf “つ” dalam bahasa Jepang modern untuk menuliskannya. Dalam Hiragana, Tsu Hiragana terdapat dalam kelompok huruf “ta (た), chi (ち), tsu (つ), te (て), dan to (と)” dan dianggap sebagai salah satu huruf yang penting karena bisa mengubah makna dari sebuah kata.

Contohnya, kata “atsu” jika ditulis dengan huruf “a (あ) dan tsu (つ)”, maka artinya menjadi “panas”. Namun, jika ditulis dengan huruf “a (あ) dan su (す)”, maka artinya menjadi “tebal”. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami penggunaan Tsu Hiragana agar tidak salah memahami makna sebuah kata.

Tsu Hiragana juga memiliki beberapa varian dalam penulisan. Ada Tsu Hiragana dengan pijakan atau “dakuten” dan Tsu Hiragana tanpa pijakan atau “handakuten”. Pijakan ditandai dengan dua titik vertikal di atas huruf “つ” dan berfungsi untuk memberikan suara konsonan yang lebih bulat dan berbeda seperti pada huruf “づ”. Sementara itu, handakuten ditandai dengan sebuah lingkaran kecil di atas huruf “へ” dan “ほ” yang membuatnya memiliki suara “pe (ぺ)” dan “po (ぽ)”.

Tsu Hiragana dakuten

Belajar Tsu Hiragana bukanlah hal yang sulit jika kita sering berlatih menulis dan membaca. Dalam Hiragana, Tsu Hiragana hanya memiliki satu bacaan saja yaitu “tsu (つ)” dan dapat dipelajari dengan mudah karena hanya terdiri dari satu huruf saja. Selain itu, kita juga perlu memahami penggunaan Tsu Hiragana dalam kata-kata yang sering digunakan dalam bahasa Jepang karena hal itu juga sangat penting dalam berkomunikasi dengan orang Jepang.

Dalam penggunaannya, Tsu Hiragana dapat dikombinasikan dengan huruf lain dalam Hiragana untuk membentuk sebuah kata. Misalnya, terdapat kata “chotto” yang berarti “sedikit”. Kata tersebut menggunakan huruf “cho (ちょ)”, dan “to (と)” yang kemudian dilengkapi dengan Tsu Hiragana untuk memberikan suara konsonan yang diulang-ulang.

Sekali lagi, belajar Tsu Hiragana memang membutuhkan waktu dan usaha yang lebih, namun dengan sering berlatih dan mempelajari penggunaannya secara benar, maka kita akan bisa menguasai Hiragana dan berkomunikasi dengan bahasa Jepang dengan lebih lancar.

Iklan