Baju Adat Kebumen

Halo, Pembaca rinidesu.com! Sudah tahukah kamu tentang Baju Adat Kebumen? Pakaian yang memiliki nilai sejarah dan kemeriahan tersendiri tersebut berasal dari Kebumen, sebuah kota yang terletak di Jawa Tengah. Baju adat Kebumen sendiri sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat, terutama oleh generasi muda. Padahal, baju adat ini memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri sehingga layak untuk dilestarikan. Artikel ini akan membahas segala hal tentang baju adat Kebumen mulai dari sejarah hingga kelebihan dan kekurangannya.

Pendahuluan

1. Sejarah Baju Adat Kebumen

Baju adat Kebumen adalah pakaian tradisional yang berasal dari Kebumen pada abad ke-16. Saat itu, masyarakat Kebumen masih hidup di bawah pemerintahan Kerajaan Pajang. Baju adat Kebumen sebenarnya dipengaruhi oleh kebudayaan Cina dan Arab.

Seiring berjalannya waktu, baju adat Kebumen mengalami perkembangan. Pada zaman penjajahan Belanda, baju adat Kebumen diubah menjadi baju batik yang pada awalnya hanya dipakai oleh kaum ningrat (bangsawan). Namun, seiring berjalannya waktu, semua kalangan sudah bisa memakai baju batik. Untuk itu, baju adat Kebumen tidak diperlukan lagi dan hilang dari peredaran.

Pada tahun 2015, Wali Kota Kebumen membentuk komunitas Wirawan Kebumen untuk melestarikan kebudayaan Kebumen, salah satunya baju adat Kebumen. Komunitas ini mengajak masyarakat Kebumen untuk memakai baju adat Kebumen kembali pada saat momen tertentu. Komunitas Wirawan Kebumen berharap dengan kemunculan kembali baju adat Kebumen, masyarakat bisa lebih mengenal dan melestarikannya.

2. Bagaimana Cara Memakai Baju Adat Kebumen?

Baju adat Kebumen terdiri atas beberapa bagian, di antaranya adalah:

Nama Bagian Baju Deskripsi
Blangkon Penutup kepala pria yang dibuat dari kain.
Dahuku Baju atasan yang dibuat dari kain sutra atau atas.
Karawitan Sarung atau kain yang dikenakan pada bagian kaki.
Jaket Baju luar atau variasi dari baju atasan yang dibuat dari kain sutra atau atas.
Kalung Hiasan leher yang terbuat dari emas atau perak.
Cincin/Bedug Hiasan tangan berupa cincin dan hiasan pergelangan tangan.

Setelah mengetahui bagian-bagian baju adat Kebumen, cara memakainya adalah sebagai berikut:

  • Memakai blangkon pada kepala. Blangkon dilipat rapi kemudian diletakkan di kepala dengan posisi rapih
  • Dahuku dipakai dengan baik dan rapi. Bagian depan atas terkadang diberi hiasan dengan bentuk beleling (jamang) ataupun dalam bahasa biasa disebut dengan telutup/nilai
  • Memakai sarung atau karawitan sebagai penutup kaki. Sarung melingkar di pinggang dan dirapatkan dengan baik ke bawah menggunakan ikat pinggang
  • Jaket atau kain atasan dikenakan diatas dahuku. Jaket ini memperlihatkan area leher dan bahagian tengah dadaku.
  • Kalung, cincin dan penutup tangan dimakai sebagai aksesoris Atau perhiasan penambah keindahan baju adat Kebumen.

3. Jenis dan Motif Baju Adat Kebumen

Jenis baju adat Kebumen terdiri dari tiga jenis, yaitu:

  • Baju adat Kebumen untuk pengantin
  • Baju adat Kebumen untuk pernikahan
  • Baju adat Kebumen untuk upacara adat

Motif baju adat kebumen sangat bervariasi dan memiliki makna tersendiri. Beberapa motif yang terkenal antara lain:

  • Motif Terang Bulan: terinspirasi dari sinar bulan.
  • Motif Jagad Langet: terinspirasi dari sebatang harapan dalam pengharapan agar manusia pertahankan lingkungan alam.
  • Motif Kawung: terinspirasi dari buah kelapa yang diberi penambahan motif kotak-kotak.
  • Motif Parang: terinspirasi dari kekuatan pada suatu benda dan menawan.

4. Keunikan dan Keistimewaan Baju Adat Kebumen

Baju adat Kebumen memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan pakaian tradisional dari daerah lain, di antaranya adalah:

  • Bahan yang digunakan untuk pembuatan baju adat Kebumen sangat berkualitas dan nyaman dipakai.
  • Baju adat Kebumen memiliki motif yang beragam dan memiliki arti tertentu.
  • Baju adat Kebumen dapat menonjolkan pesona keindahan dan keanggunan para penggunanya.
  • Baju adat Kebumen sangat erat kaitannya dengan adat-istiadat Kebumen yang sarat nilai budaya.

5. Kelemahan Baju Adat Kebumen

Walaupun memiliki keunikan dan keistimewaan yang menarik, baju adat Kebumen memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

  • Baju adat Kebumen kadang dianggap sebagai pakaian yang ketinggalan zaman dan kurang sesuai untuk digunakan di era modern sekarang ini.
  • Susahnya mencari bahan dan pembuat baju adat Kebumen menyebabkan harga baju adat Kebumen menjadi mahal dan terkesan eksklusif.
  • Keterbatasan jumlah orang yang memakai baju adat Kebumen membuat eksistensi baju adat Kebumen kurang dikenal oleh masyarakat luas.

6. Bagaimana Cara Memperjuangkan Baju Adat Kebumen?

Agar baju adat Kebumen tidak hilang dari peredaran, beberapa upaya perlu dilakukan, di antaranya adalah:

  • Mengajak masyarakat Kebumen untuk kembali menggunakan baju adat Kebumen pada saat-saat tertentu.
  • Memberikan pengetahuan tentang baju adat Kebumen kepada masyarakat.
  • Mendorong pengusaha tekstil atau perajin untuk membuat bahan baju adat Kebumen.
  • Mendorong pemerintah untuk melestarikan dan memperkenalkan baju adat Kebumen dalam event-event kebudayaan.

7. Dampak Positif Melestarikan Baju Adat Kebumen

Melestarikan baju adat Kebumen memiliki dampak positif, di antaranya:

  • Terciptanya rasa bangga dan cinta terhadap budaya bangsa.
  • Melestarikan keunikan dan keistimewaan pakaian tradisional Kebumen sehingga budaya tidak hilang ditelan zaman.
  • Baju adat Kebumen dapat menjadi ciri khas dari Kebumen yang dapat menarik perhatian dan menumbuhkan minat wisatawan.

Kelebihan dan Kekurangan Baju Adat Kebumen

1. Kelebihan Baju Adat Kebumen

1. Memiliki Nilai Sejarah

Seperti yang telah diuraikan, baju adat Kebumen berasal dari abad ke-16, sehingga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dengan memakai baju adat Kebumen, masyarakat Kebumen dapat lebih mengenali dan menjunjung tinggi nilai sejarah bangsanya.

2. Dapat Menjadi Identitas Kebumen

Dalam upaya mempromosikan daerahnya, tentu saja Kebumen membutuhkan sesuatu yang bisa menjadikannya unik. Baju Adat Kebumen dapat menjadi salah satu upaya dalam menjadikan Kebumen memiliki ciri khas dan identitas tersendiri.

3. Menjaga Nilai Kebudayaan dan Keragaman

Melestarikan budaya dan keragaman budaya Indonesia sangat penting dilakukan agar tidak hilang ditelan waktu. Dalam kaitannya dengan baju adat Kebumen, upaya melestarikan pakaian tradisional tersebut dapat membantu dalam menjaga keragaman dan nilai kebudayaan bangsa Indonesia.

4. Melestarikan Teknik dan Keterampilan Bertenun

Melestarikan baju adat Kebumen juga dapat memperkenalkan kepada masyarakat bahwa teknik dan keterampilan bertenun yang dikuasai sejak dahulu oleh nenek moyang mereka masih bisa diaplikasikan pada zaman sekarang. Dalam upaya globalisasi saat ini, melestarikan ketrampilan bertemun sangatlah penting guna memelihara hasil kerajinan tangan yang tidak hanya menghasilkan karya seni yang mempunyai nilai artistik tinggi namun juga mempunyai nilai ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat Kebumen.

5. Seni & Estetika

Penampilan dari baju adat Kebumen ini sangatlah menarik dan mempunyai ciri khusus tersendiri. Pada bagian kainnya yang terlihat penuh dengan motif dan warna serta pada bagian atasan atau dahuku yang memberikan kesan kurang lebih seperti dasar adalah ciri khas yang sangat besar keindahannya di dalam menjaga tradisi tari yang ada di Kebumen.

6. Menjelaskan Status Sosial dan Agama Seseorang

Baju adat memang sering kali digunakan untuk menjelaskan status sosial seseorang. Di Kebumen, baju adat juga sering kali mengusung nilai keagamaan. Hal ini tercermin dari pilihan motif-motif yang terdapat pada baju adat Kebumen.

7. Dapat Dikreasikan Sesuai Zaman

Seperti yang telah disebutkan pada sejarah baju adat Kebumen di mana dahulu baju adat Kebumen diubah menjadi baju batik untuk menyesuaikan zaman, baju adat Kebumen dapat dikreasikan kembali agar tetap bisa digunakan di zaman modern sekarang ini. Hal ini dapat membantu dalam melestarikan pakaian tradisional tersebut.

2. Kekurangan Baju Adat Kebumen

1. Belum Dikenal Luas

Meskipun melestarikan baju adat Kebumen sudah diupayakan, baju adat Kebumen masih kurang dikenal oleh masyarakat luas, khususnya dari daerah lain. Hal ini membuat eksistensinya menjadi terbatas dan belum bisa menjadi daya tarik wisatawan.

2. Mahal

Baju adat Kebumen dianggap sebagai baju eksklusif karena hanya sedikit orang yang memakainya. Dalam hal membeli baju adat Kebumen, harganya yang cukup mahal jadi faktor kendala terbesar bagi banyak orang untuk memilikinya.

3. Tidak Praktis Dipakai Sehari-hari

Dilihat dari segi fungsinya, baju adat Kebumen tidak praktis untuk dipakai sehari-hari bahkan di beberapa acara karena dianggap terlalu ‘berlebihan’. Hal ini menjadikannya hanya sesekali dikenakan pada saat-saat tertentu.

4. Tidak Mudah Didapatkan

Keterbatasan jumlah orang yang memiliki baju adat Kebumen dan susahnya mencari bahan dan pembuat baju adat Kebumen menyebabkan tidak mudahnya mendapatkan baju adat Kebumen.

5. Kurang Sesuai untuk Orang Bertubuh Besar

Baju adat Kebumen yang ukurannya terkadang kecil menjadi kendala bagi orang yang memiliki bentuk badan lebih besar. Hal ini membuat mereka sulit untuk memakainya

6. Potensi Baju Adat Kebumen Ditinggalkan

Seperti halnya baju-baju adat lain di Indonesia, baju adat Kebumen menghadapi potensi ditinggalkannya oleh generasi muda. Hal ini terjadi karena mereka lebih memilih untuk mengenakan baju-baju modern dan praktis.

7. Pengaruh Perkembangan Teknologi

Melestarikan pakaian tradisional sudah menjadi kewajiban kita semua

Iklan