Sejarah Penulisan Jepang


Tulisan Jepang

Tulisan Jepang sudah ada sejak zaman kuno di Jepang. Awalnya, bahasa Jepang ditulis dengan menggunakan aksara Cina, namun kemudian pada abad ke-7 Masehi, aksara khusus Jepang mulai muncul. Aksara ini disebut dengan nama hiragana dan katakana.

Hiragana dan katakana awalnya digunakan untuk menulis berbagai macam teks, seperti puisi, sastra, dokumen resmi, dan sebagainya. Namun seiring perkembangan zaman, kedua jenis aksara ini juga mulai digunakan untuk menuliskan bahasa Jepang sehari-hari.

Pada zaman Edo (1603-1868), ketika Jepang tengah mengalami masa damai dan stabil di bawah pemerintahan keshogunan Tokugawa, tulisan Jepang semakin berkembang. Banyak buku-buku cetak tentang berbagai macam topik mulai diterbitkan, dan sistem retorika atau tatabahasa Jepang juga semakin matang dan terstandarisasi.

Pada masa ini, sebagian besar buku cetak menggunakan aksara Cina, namun hiragana dan katakana juga turut digunakan. Ada juga jenis tulisan Jepang lain yang disebut kanji, yaitu aksara Cina yang dipinjam dan dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jepang.

Pada masa modern, Jepang mengadopsi sistem penulisan barat alih-alih menggunakan aksara tradisionalnya. Namun, hiragana, katakana, dan beberapa kanji masih terus digunakan hingga saat ini. Bahkan, tulisan Jepang kini lebih luas digunakan karena perkembangan teknologi yang memungkinkan orang menuliskan karakter Jepang dengan mudah menggunakan mesin ketik atau komputer. Hal inipun memudahkan masyarakat Indonesia untuk mempelajari bahasa Jepang.

Jenis-jenis Tulisan Jepang


Tulisan Jepang

Tulisan Jepang digunakan oleh masyarakat Jepang sebagai salah satu cara mengekspresikan diri mereka dalam berbahasa Jepang. Tulisan Jepang terdiri dari tiga jenis yaitu Kanji, Hiragana, dan Katakana.

Kanji


Kanji

Kanji merupakan jenis tulisan Jepang yang menggunakan karakter Hanzi atau aksara China yang diadopsi ke dalam bahasa Jepang. Huruf ini memiliki makna dan cara membacanya yang berbeda-beda tergantung konteks pemakaian. Pemakaian huruf Kanji awalnya dibatasi hanya untuk elit Jepang, namun pada saat ini semua orang Jepang, termasuk pendatang asing, wajib mempelajari Kanji. Karena terdapat sekitar 2.136 karakter Kanji, mempelajari Kanji membutuhkan waktu yang lama dan memerlukan kemampuan yang tinggi.

Hiragana


Hiragana

Hiragana adalah bentuk tulisan fonetik asli Jepang, yang terdiri dari 47 karakter. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa Jepang yang tidak dapat ditulis dengan menggunakan huruf Kanji. Huruf ini terkesan lembut dan feminin, sehingga sering digunakan dalam papan reklame atau iklan yang ditargetkan pada perempuan, seperti produk kosmetik atau makanan ringan.

Katakana


Katakana

Terakhir, ada Katakana yang merupakan abjad glif. Huruf ini digunakan untuk menulis kata-kata yamahon atau kata-kata dari bahasa asing yang tidak mempunyai karakter Kanji ataupun Hiragana. Seperti kata ”Handphone” yang diambil dari kata bahasa Inggris ”hand phone”. Huruf Katakana terkesan tegas, maskulin, dan digunakan dalam menuliskan kata-kata pada spanduk atau baliho yang ditargetkan pada kalangan laki-laki seperti produk elektronik atau olahraga.

Demikianlah jenis-jenis tulisan Jepang yang ada. Sebagai orang Indonesia yang ingin mempelajari bahasa dan tulisan Jepang, kita sebaiknya memahami terlebih dahulu perbedaan ketiga jenis tulisan ini agar dapat membaca dan menulis tulisan dalam bahasa Jepang dengan benar dan penuh percaya diri.

Perbedaan Kanji, Hiragana, dan Katakana


Kanji Jepang

Ketika mempelajari bahasa Jepang, kita pasti akan menemui tiga tulisan hiragana, kanji, dan katakana. Meskipun ketiganya sama-sama dipakai di Jepang, tapi masing-masing memiliki peran dan aturan sendiri. Dan bagi mereka yang baru belajar, itu tentu akan membingungkan sekali. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas perbedaan antara kanji, hiragana, dan katakana.

Kanji


Kanji Jepang

Kanji adalah bentuk tulisan Jepang yang menggunakan aksara Cina. Kanji memiliki tanda atau huruf yang ditulis untuk menggambarkan huruf atau fungsi dalam kalimat. Kanji sering digunakan di artikel koran, buku, atau pertunjukan teater Jepang. Kanji juga menyampaikan makna khusus dalam kalimat dan digunakan dengan huruf hiragana atau katakana. Namun, untuk pemula belajar menulis kanji mungkin terasa sulit karena kanji memiliki banyak arti dan terkadang terdapat beberapa penjelasan huruf kanji.

Hiragana


Hiragana

Hiragana adalah salah satu tulisan Jepang yang menggunakan karakter kana. Hiragana dinyatakan dalam bentuk aksara silabis yang dibentuk oleh 46 huruf. Hiragana digunakan untuk melihat tulisan katakana dan mengisi kata-kata yang tidak menggunakan kanji dalam kalimat. Contohnya seperti kata ganti, partikel, atau adverbia. Hiragana digunakan meskipun kata tidak menggunakan karakter ataupun menggunakan karakter yang berbeda, seperti katakana atau kanji. Karena huruf hiragana membawa bunyi dasar sesuai dengan kaidah pelafalan dalam bahasa Jepang.

Katakana


Katakana

Katakana adalah bentuk tulisan Jepang dengan aksara abjad. Katakana terdiri dari 46 hapalan yang sama dengan hiragana. Katakana digunakan untuk menyatakan kata-kata yang berasal dari bahasa asing dan kata-kata dalam bahasa Jepang yang diucapkan dengan kaidah pelafalan asing. Katakana sering ditemukan pada nama barang, makanan, transportasi, atau fashion yang berasal dari luar Jepang.

Tulisan Jepang memiliki tiga jenis karakter, yaitu kanji, hiragana, dan katakana. Mengenal ketiganya memungkinkan kita memahami tulisan Jepang lebih lanjut. Meskipun memerlukan usaha ekstra, membaca tiga karakter ini akan memberikan hasil bagus ketika Anda mempelajari bahasa Jepang. Terutama, jika Anda akan mengunjungi Jepang suatu saat nanti. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang sedang belajar bahasa Jepang!

Pelajaran Menulis Jepang untuk Pemula


Tulisan Jepang Disempurnakan Indonesia

Tulisan Jepang, atau lebih dikenal dengan katakananya “Kana-Kanji”. Banyak di antara kita mungkin menganggap bahasa Jepang adalah bahasa yang cukup sulit untuk dipelajari. Namun, jangan khawatir, artikel ini akan membahas tentang pelajaran menulis bahasa Jepang khusus untuk pemula.

Tulisan Jepang Disempurnakan Indonesia

Sistem Terbaru Menulis Bahasa Jepang

Tulisan Jepang ditulis dengan menggunakan logogram, yaitu sebuah karakter atau simbol yang merepresentasikan suatu konsep atau makna. Di Indonesia, tulisan Jepang kadang-kadang diperlukan misalnya untuk mengisi formulir atau surat-menyurat. Maka dari itu, di Indonesia telah disempurnakan sistem penulisan aksara Jepang sehingga memudahkan dalam penggunaannya. Dalam sistem baru ini, penggunaannya mirip dengan huruf Latin pada umumnya. Setiap simbol dikaitkan dengan bunyi asli dan digabungkan dengan sederet simbol lainnya untuk menghasilkan sebuah kata atau kalimat.

Cara Menulis Hiragana

Cara Menulis Huruf Hiragana

Hiragana adalah huruf Jepang dasar yang biasanya dipakai dalam kata-kata asing dan bahasa Jepang. Berikut ini beberapa tips untuk menulis huruf Hiragana:

  • Mulailah dengan menghafalkan 5 huruf vokal dasar terlebih dahulu, yaitu “a”, “i”, “u”, “e”, dan “o”.
  • Mempraktekkan menulis huruf-huruf kecil berulang kali.
  • Jangan lupa untuk memperhatikan tata cara penulisan huruf dan penerapannya pada suku kata.

Cara Menulis Katakana

Cara Menulis Huruf Katakana

Katakana adalah salah satu aksara Jepang yang biasa digunakan untuk menulis kata-kata asing yang tidak dilafalkan sesuai dengan ejaan katakana. Berikut ini adalah beberapa tips menulis huruf Katakana:

  • Mulailah dengan menghafalkan susunan huruf-huruf Katakana terlebih dahulu.
  • Mempraktekkan menulis huruf-huruf kecil dan besar.
  • Pahami penggunaan katakana pada kata-kata asing dan cari contoh-contoh kata pada majalah atau komik.

Cara Menulis Kanji

Cara Menulis Huruf Kanji

Kanji adalah aksara Jepang yang paling sulit untuk dipelajari. Setiap karakter memiliki arti yang berbeda serta cara tulisan dan pengucapan yang unik. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menulis huruf Kanji:

  • Mulailah dengan mempelajari Kanji dasar terlebih dahulu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Memahami makna atau arti dari Kanji tersebut.
  • Pahami letak stroke dari huruf Kanji dan hapalkan cara menulisnya dengan benar.

Dalam mempelajari menulis aksara Jepang, sangat penting untuk mempraktekkannya secara terus menerus. Banyak melakukan latihan menulis dan membaca juga dapat membantu dalam memahami aksara Jepang. Semoga artikel ini dapat membantu para pemula dalam menulis aksara Jepang.

Elemen Seni dalam Tulisan Jepang


Elemen Seni dalam Tulisan Jepang

Tulisan Jepang yang dikenal dengan nama kanji, hiragana, dan katakana memiliki elemen seni yang sangat kuat di dalamnya. Bahkan, tulisan ini juga dianggap sebagai bentuk seni yang mempengaruhi budaya dan kehidupan masyarakat Jepang. Berikut ini adalah beberapa elemen seni dalam tulisan Jepang yang perlu kamu ketahui.

1. Keselarasan (Harmony)


Keselarasan dalam Jepang

Salah satu hal yang menjadi ciri khas tulisan Jepang adalah keselarasannya. Keselarasan dalam tulisan Jepang jarang menghasilkan bentuk yang rapi dan teratur seperti huruf Latin. Bahkan, terkadang kanji yang digunakan dalam tulisan Jepang memiliki bentuk yang sangat rumit dan sulit untuk dibaca. Namun, keselarasan dalam tulisan Jepang juga dianggap sebagai simbol keharmonisan dalam kehidupan masyarakat Jepang.

2. Kecantikan Simbolis (Symbolic Beauty)


Kecantikan Simbolis dalam Tulisan Jepang

Tulisan Jepang memiliki keindahan simbolis yang tersendiri. Setiap karakter pada tulisan Jepang memiliki arti tertentu yang menjadi bagian dari sebuah kalimat. Selain itu, karakter kanji dalam tulisan Jepang memiliki banyak makna yang bisa dipahami dari cara penulisannya, seperti garis, sudut, dan lengkungan. Oleh karena itu, tulisan Jepang dianggap sebagai bentuk seni yang memiliki keindahan simbolis yang sangat unik.

3. Penghormatan Tradisi (Respect for Tradition)


Penghormatan Tradisi dalam Jepang

Tulisan Jepang juga menjadi simbol penghormatan terhadap tradisi dan budaya Jepang. Karakter kanji yang digunakan dalam tulisan Jepang sering kali terinspirasi dari lukisan, seni kaligrafi, bahkan legenda dan mitos dalam budaya Jepang. Oleh karena itu, tulisan Jepang dianggap sebagai bagian dari warisan budaya dan seni yang harus dilestarikan.

4. Ketelitian dan Keterampilan (Precision and Skill)


Ketelitian dan Keterampilan dalam Tulisan Jepang

Tulisan Jepang juga membutuhkan ketelitian dan keterampilan yang tinggi dalam pembuatannya. Karena setiap karakter memiliki arti dan makna tertentu, maka setiap goresan kuas atau pena harus memiliki ketelitian yang sama. Selain itu, tulisan Jepang juga membutuhkan keterampilan dalam pengaturan teks dan pemilihan karakter agar menghasilkan tulisan yang mudah dipahami dan indah untuk dilihat.

5. Kreativitas dan Inovasi (Creativity and Innovation)


Kreativitas dalam Jepang

Seiring perkembangan zaman, tulisan Jepang juga mengalami perubahan dan inovasi dalam penggunaannya. Ada banyak karya seni tulisan Jepang yang menggunakan teknologi modern dalam pembuatannya, seperti video mapping pada gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Selain itu, dalam dunia desain grafis, karakter kanji sering digunakan sebagai bentuk logo dan desain lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa tulisan Jepang juga dianggap sebagai media kreativitas dan inovasi yang tak terbatas.

Demikianlah beberapa elemen seni dalam tulisan Jepang yang perlu kamu ketahui. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tulisan Jepang bukan sekadar simbol tulisan, tetapi juga sebuah bentuk seni yang mempengaruhi budaya Jepang. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keunikan dan keindahan tulisan Jepang.

Iklan