Sholat dalam Bahasa Jepang: Pengenalan Istilah


Sholat dalam Bahasa Jepang

Sholat atau salat adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Muslim dalam menjalankan agamanya. Dalam bahasa Jepang, salat dikenal dengan sebutan “sāra” (サーラ). Sebelum memulai sholat, umat Muslim harus mempersiapkan diri dengan ritual bersuci, yang dalam Bahasa Jepang disebut “taharā” (タハラー). Taharā adalah persiapan fisik dan mental untuk menjalankan sholat dan harus dilakukan dengan benar agar sholat dapat diterima di hadapan Allah SWT.

Setelah melakukan taharā, umat Muslim berkumpul di tempat yang disebut “musalla” (ムサッラ), yaitu tempat untuk menjalankan sholat. Di Jepang, terdapat beberapa masjid atau musalla sebagai tempat ibadah umat Muslim dan biasanya dijadikan sebagai tempat berkumpul untuk sholat berjamaah. Kemudian, dimulailah rangkaian sholat yang diawali dengan takbiratul ihram atau mengucapkan “Allahu Akbar” sebagai tanda memulai sholat.

Selanjutnya, dalam gerakan sholat, setiap istilah punya padanan dalam Bahasa Jepang. Seperti rukū (ruku’) yang berarti sujud, bowing atau jenda, yaitu tindakan membungkuk dan sujud di hadapan Allah SWT. Sedangkan shahādah (syahadat) berarti membaca persaksian keimanan dan keyakinan umat Islam dalam Tuhan yang Maha Esa. Kemudian, setelah menyelesaikan rakaat dalam sholat, umat Muslim melaksanakan tahiyat dan membaca “Ash-Shalātu ‘alan Nabi” atau shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Di akhir sholat, umat Muslim berdoa dengan meminta perlindungan, maghfirah, dan berbagai kebutuhan sesuai kehendak hati yang dilanjutkan dengan salam (taslīm) dan membaca shalawat. Dalam Bahasa Jepang, salam dikenal dengan sebutan “sārām” (サーラム) dan shalawat disebut “sharāwatto” (シャラーワット) yang merupakan kata serapan dari Bahasa Arab.

Dalam menjalankan sholat di Jepang, umat Muslim harus mengetahui juga aturan dan etika yang berlaku di masyarakat Jepang. Salah satunya adalah ketika sholat berjamaah di tempat umum, umat Muslim harus menghormati ketentuan etika dan tata cara di tempat tersebut. Hal yang perlu diingat adalah memakai pakaian yang sopan dan tertutup, membawa alas kaki lain untuk mengganti sepatu sebelum masuk ke masjid, dan mengecek jadwal sholat yang sesuai dengan waktu di Jepang.

Dalam rangkaian sholat dan istilah yang digunakan dalam bahasa Jepang, membuat umat Muslim yang berada di Jepang lebih mudah untuk memahami dan menjalankan sholat di sana. Dengan mengetahui istilah sholat dalam Bahasa Jepang, umat Muslim akan lebih mudah berkomunikasi dan memperkuat persaudaraan dalam kehidupan beragama dan sosial di lingkungan masyarakat Jepang.

Catatan Penting saat Melakukan Sholat di Jepang


Sholat di Jepang

Melakukan sholat sebagai seorang muslim memang hal yang wajib dilakukan, termasuk saat berada di luar negeri seperti di Jepang. Kita harus tetap menjalankan ibadah walaupun berada di luar negeri. Namun, ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan saat melakukan sholat di Jepang.

Pahami Tata Cara Berdoa


Doa Sholat

Tata cara berdoa saat sholat di Jepang dengan jamaah mungkin agak berbeda dengan tata cara sholat di Indonesia. Sebelum melakukan sholat, pastikan kita telah memahami tata cara sholat di Jepang, terutama bagi jamaah yang baru pertama kali melakukan sholat di Jepang. Orang Jepang terbiasa melakukan sholat dengan cara mengucapkan doa-doa khusus dalam bahasa Jepang. Meskipun begitu, umat muslim yang non-Jepang tetap bisa mengikuti sholat dengan doa dalam bahasa Arab.

Cari Masjid Terdekat


Masjid di Jepang

Di Jepang, jumlah masjid tidak sebanyak di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Maka dari itu, mencari masjid terdekat sebelum berangkat ke Jepang adalah suatu hal yang perlu dilakukan. Kita dapat mencari informasi mengenai lokasi maupun waktu sholat di website atau sosial media resmi dari masjid tersebut. Jangan lupa juga untuk membawa buku panduan sholat jika perlu.

Pastikan Pakaian yang Digunakan Sesuai


Pakaian Sholat

Memakai pakaian yang sesuai saat sholat menjadi hal yang sangat penting. Di Jepang, kebanyakan masjid menyarankan untuk mengenakan gamis atau pakaian yang sopan. Pakaian yang terlalu ketat atau terlalu terbuka tidak dianjurkan karena dapat melanggar aturan sopan santun dalam melakukan sholat.

Kesimpulan


Sholat Muslim

Melakukan sholat di Jepang tetap memerlukan keseriusan dan konsentrasi yang sama saat melakukan sholat di negara asal. Kita harus memastikan bahwa kita memahami tata cara sholat di Jepang, mencari masjid terdekat sebelumnya, memakai pakaian yang sesuai, serta tetap berdoa dengan penuh konsentrasi.

Keunikan dan Perbedaan Sholat di Jepang


Sholat di Jepang memiliki beberapa keunikan dan perbedaan dibandingkan dengan sholat di negara lain, terutama Indonesia. Meskipun kebanyakan penduduk Jepang menganut agama Shinto dan Buddha, ada sekitar 100 ribu orang Muslim yang tinggal di Jepang dan menjalankan sholat sehari-hari. Berikut adalah beberapa keunikan dan perbedaan sholat di Jepang.

1. Penyediaan Tempat Sholat


Di Jepang, penyediaan tempat sholat terbilang sangat minim. Meskipun di beberapa masjid dapat ditemukan ruang sholat yang terpisah, namun dalam kegiatan sehari-hari para jamaah sering menjalankan sholat di ruang tamu atau bagian lain dari tempat tinggalnya.

2. Penggunaan Hakama dan Jubah


Untuk penggunaan busana dalam sholat, masyarakat Muslim di Jepang cenderung mengenakan hakama dan jubah. Bagi wanita Muslim di Jepang, pakaian umum yang dipakai saat sholat adalah pakaian biasa ditambah dengan kerudung.

3. Sholat Terbuka untuk Non-Muslim


Keunikan lain dari sholat di Jepang adalah praktik sholat terbuka untuk umum, baik bagi pemeluk agama Islam maupun non-Muslim. Hal ini dimungkinkan karena mayoritas masyarakat Jepang cenderung sangat menghargai kelembagaan agama dan toleransi agama, sehingga meningkatkan kemungkinan untuk menemukan tempat terbuka bagi orang untuk menjalankan sholat.

Selain itu, di beberapa masjid di Jepang juga disediakan kursus bahasa Arab dan pelajaran agama Islam bagi masyarakat umum

4. Kesulitan dalam Mendapatkan Bahan Makanan Halal


Menjalankan ibadah sholat di Jepang bagi para pelaku Muslim bukan hal yang mudah. Selain kesulitan mendapatkan tempat sholat yang memadai, kesulitan lainnya adalah mendapatkan bahan makanan halal. Saat ini, meskipun sudah ada beberapa supermarket dan restoran di Jepang yang menyediakan menu halal, namun masih terbilang sedikit dan pengunjungnya juga masih didominasi oleh turis asing yang memeluk agama Islam.

Meskipun demikian, keunikan dan perbedaan dari sholat di Jepang mengajarkan kita tentang keberagaman dan toleransi dalam suatu masyarakat. Semoga semakin banyak dukungan bagi umat Muslim di Jepang dalam menjalankan ibadah

Tempat Ibadah untuk Muslim di Jepang


Masjid Jepang

Jepang merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan keindahan alam yang menjadi daya tarik wisatawan dari seluruh dunia. Tidak hanya itu, Jepang pun menjadi tempat yang ramah bagi setiap pengunjung yang datang, termasuk umat muslim. Walaupun Jepang bukan negara mayoritas muslim, namun jumlah muslim di negeri ini semakin bertambah. Maka dari itu, tempat ibadah untuk muslim di Jepang pun semakin mudah ditemukan. Berikut beberapa tempat ibadah untuk muslim di Jepang:

1. Masjid Tokyo Camii & Turkish Cultural Center


Masjid Tokyo Camii & Turkish Cultural Center

Masjid Tokyo Camii & Turkish Cultural Center merupakan masjid terbesar di Jepang yang terletak di Shibuya, Tokyo. Bangunan masjid ini memiliki arsitektur yang khas dengan mengadopsi gaya arsitektur Ottoman di Turki. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Tokyo Camii & Turkish Cultural Center juga menjadi pusat kegiatan budaya Turki di Jepang.

2. Masjid Kobe Muslim Mosque


Masjid Kobe Muslim Mosque

Masjid Kobe Muslim Mosque merupakan masjid pertama yang dibangun di Jepang pada tahun 1935. Masjid ini terletak di Kobe, Jepang dan bisa dicapai dengan berjalan kaki dari stasiun Sannomiya. Meskipun berukuran kecil, Masjid Kobe Muslim Mosque memiliki fasilitas yang lengkap dan menjadi salah satu tempat ibadah yang populer di Jepang.

3. Masjid Osaka Masjid Al-Tawheed


Masjid Osaka Masjid Al-Tawheed

Masjid Al-Tawheed Osaka adalah salah satu masjid terbesar di Jepang dengan luas areal mencapai 4.000m². Masjid ini dapat menampung hingga 2.000 jamaah dalam waktu bersamaan. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Al-Tawheed Osaka juga memiliki perpustakaan dan klinik yang terbuka untuk umum.

4. Masjid Kyoto Grand Mosque


Masjid Kyoto Grand Mosque

Masjid Kyoto Grand Mosque merupakan masjid terbesar di Kyoto dan merupakan salah satu masjid terbesar di Jepang yang terletak di sebelah Kyoto Station. Masjid ini dibangun pada tahun 2014 dan menjadi pusat kegiatan muslim di Kyoto. Bangunannya memiliki arsitektur modern dengan memadukan gaya arsitektur tradisional Jepang dan Timur Tengah.

5. Masjid Niigata Islamic Culture Center


Masjid Niigata Islamic Culture Center

Masjid Niigata Islamic Culture Center terletak di Kota Niigata, Jepang. Tempat ibadah ini menjadi pusat kegiatan muslim di Daerah Chubu, Jepang. Di dalam masjid, terdapat ruang kelas bahasa Arab, kelas Tahfidz Quran, perpustakaan dan ruang pertemuan yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan muslim di daerah ini.

Nah, itu dia beberapa tempat ibadah untuk muslim di Jepang yang dapat Anda kunjungi ketika berkunjung ke Jepang. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan dapat menambah referensi ketika berkunjung ke negeri matahari terbit tersebut.

Budaya Toleransi dan Penghormatan terhadap Kebebasan Beragama di Jepang


sholat dalam bahasa jepang

Di Jepang, terdapat berbagai agama yang dianut oleh masyarakatnya, seperti Shintoisme, Buddha, Kristen, dan Islam. Meskipun mayoritas penduduk Jepang menganut agama Shinto dan Buddha, namun negara ini memberikan kebebasan beragama kepada warganya. Hal ini terlihat dari adanya toleransi dan penghormatan terhadap kebebasan beragama di Jepang yang sangat terjaga.

Salah satu bukti toleransi dan penghormatan tersebut adalah adanya masjid dan tempat ibadah bagi umat muslim di Jepang. Meskipun jumlah umat muslim di Jepang relatif kecil, namun pemerintah Jepang memberikan izin bagi umat muslim untuk membuat masjid dan tempat ibadah. Bahkan, pemerintah Jepang juga memberikan izin bagi umat muslim untuk membunyikan adzan sebagai panggilan sholat, meski suaranya harus dibatasi agar tidak mengganggu warga sekitar.

Begitu pula dengan para pemeluk agama Kristen dan Buddha, mereka juga dapat bebas mempraktikkan ibadah dan mendirikan tempat ibadah sesuai dengan ajaran agama mereka. Tak heran jika Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang sangat toleran dan menghargai hak asasi manusia, termasuk kebebasan beragama.

Bagi umat muslim yang tinggal di Jepang, melakukan sholat menjadi salah satu kewajiban yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terdapat beberapa kesulitan, seperti minimnya jumlah masjid dan jadwal sholat yang berbeda dengan di Indonesia, namun umat muslim tetap dapat melakukan sholat dengan tenang dan khusyuk.

Contohnya adalah dengan cara mereka menggunakan kertas sajadah selama melakukan sholat. Hal ini dilakukan karena di Jepang sulit untuk menemukan toko yang menjual sajadah atau karpet untuk sholat. Selain itu, bagi umat muslim yang memiliki kesibukan dengan pekerjaan dan studi, mereka juga dapat menyesuaikan jadwal sholat dengan menyempatkan diri meski sibuk bekerja atau belajar.

Di Jepang, umat muslim juga tidak perlu terlalu khawatir dengan makanan yang mereka konsumsi. Pasalnya, makanan halal pun sudah cukup mudah ditemukan di Jepang. Bahkan, beberapa restoran di Jepang sudah menyediakan menu halal yang dapat dijadikan sebagai alternatif bagi umat muslim yang ingin makan di restoran tersebut.

Terlebih lagi, saat bulan puasa tiba, umat muslim di Jepang juga dapat berpuasa dengan tenang dan nyaman. Pasalnya, meskipun mayoritas penduduk Jepang tidak menjalankan puasa, namun mereka sangat toleran dan menghormati keputusan umat muslim yang ingin berpuasa. Bahkan, di beberapa kota di Jepang, terdapat kerjasama antara pihak masjid dan pemerintah setempat dalam menyediakan hidangan berbuka puasa untuk umat muslim yang sedang berpuasa.

Dalam melakukan sholat, umat muslim di Jepang juga tetap mengutamakan kesopanan dan etika yang baik selama di tempat umum. Oleh karena itu, ketika melakukan sholat, umat muslim di Jepang selalu memperhatikan sekitar apakah tempat yang digunakan untuk sholat tidak mengganggu warga sekitar. Hal ini dilakukan sebagai wujud penghormatan terhadap keberagaman agama dan toleransi di Jepang.

Dapat disimpulkan bahwa di Jepang, terdapat budaya toleransi dan penghormatan terhadap kebebasan beragama yang sangat kuat. Hal ini terlihat dari adanya izin untuk mendirikan tempat ibadah bagi umat muslim dan pemberian kebebasan beragama bagi warganya. Dalam melakukan sholat, umat muslim juga dapat melakukannya dengan tenang dan khusyuk meskipun terdapat beberapa kendala. Oleh karena itu, Jepang dapat dijadikan contoh sebagai negara yang menghargai keberagaman agama dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Iklan