Apa itu “doshite”?


doshite

Bagi sebagian orang di Indonesia, terutama mereka yang aktif di media sosial, pasti sudah tidak asing lagi dengan kata “doshite”. Kata tersebut merupakan bahasa slang yang berasal dari Bahasa Jepang yang hingga saat ini sering digunakan oleh pengguna media sosial di Indonesia. Tapi, apa sih sebenarnya arti dari kata doshite dan mengapa kata ini menjadi begitu populer di Indonesia?

Dalam Bahasa Jepang, doshite merupakan bentuk pengucapan dari kata “naze” yang berarti “mengapa” atau “kenapa”. Kata doshite telah dipopulerkan oleh salah satu YouTuber Indonesia yang bernama Agung Hapsah dengan konten videonya yang berjudul “Doshite Kok Bisa”, yang merupakan acara tanya jawab sederhana antara sang pembuat konten dengan orang terdekatnya.

Dalam acara “Doshite Kok Bisa”, Agung biasanya akan mempertanyakan sesuatu hal yang mungkin terkesan sederhana atau lucu kepada orang terdekatnya, seperti “Kenapa sering makan mie instan?”, lalu orang tersebut akan menjawab secara gamblang. Acara ini awalnya memiliki tujuan untuk menghibur dan memberikan wawasan tentang hal-hal sederhana sehari-hari yang mungkin belum banyak orang ketahui.

Namun, setelah acara tersebut viral di media sosial, kata doshite sendiri menjadi populer dan mulai digunakan oleh para pengguna media sosial di Indonesia untuk menanyakan pertanyaan atau memberikan komentar yang sedikit kocak. Dalam penggunaannya, doshite sering digunakan sebagai pengganti dari kata “mengapa” atau “kenapa” dalam bahasa Indonesia.

Kata doshite pun memiliki beberapa bentuk penggunaan yang berbeda tergantung konteksnya, antara lain:

  1. Digunakan sebagai kalimat tanya dalam artian “Mengapa”. Contoh: “Doshite kamu suka makan mie instan?”artinya “Kenapa kamu suka makan mie instan?”
  2. Digunakan sebagai kalimat kocak atau lucu dalam artian yang kurang lebih sama dengan “gimana sih bisa jadi begitu”. Misalnya: “Doshite tiba-tiba kamu jadi tinggi?”, artinya “Terus tiba-tiba kamu jadi tinggi dong gitu?”
  3. Digunakan sebagai kalimat penghibur dalam artian “sabar ya”. Contoh: “Doshite kamu belum lulus juga kuliah?”artinya “Sabar ya, enggak semua orang bisa lulus cepat.”

Meskipun terkadang penggunaannya terkesan tidak baku dalam Bahasa Indonesia, kata doshite sendiri telah menjadi bagian dari kebudayaan populer di Indonesia. Bagi sebagian orang, penggunaan kata tersebut bahkan menjadi ciri khas dari dirinya sendiri. Terlepas dari itu, penting untuk tetap memahami dan menggunakan aturan baku Bahasa Indonesia dalam penggunaan kata-kata sehari-hari.

Pentingnya Memahami Makna “Doshite”


Doshite

“Doshite” adalah kata dalam bahasa Jepang yang sering dipergunakan dalam percakapan sehari-hari untuk menanyakan alasannya. Dalam bahasa Indonesia, kata ini bisa diartikan menjadi “mengapa”, “kenapa”, atau “apa sebabnya”. Sebagai kata tanya, “doshite” sangat penting untuk dipahami dalam komunikasi, baik itu dalam bersosialisasi atau dalam pekerjaan. Mengapa penting untuk memahami makna “doshite”? Berikut penjelasannya.

1. Mempermudah Pembicaraan

Ketika kita berbicara dengan orang Jepang, ada banyak kata yang harus kita pahami dan salah satunya adalah “doshite”. Dengan memahami kata ini, kita bisa lebih mudah dalam melepaskan pertanyaan kepada lawan bicara kita. Misalnya, jika sedang berbicara dengan rekan kerja Jepang kita, dan kita ingin menanyakan sebabnya mengapa dia berbuat seperti itu, kita bisa menggunakan kata “doshite”. Jika kita tidak mengerti artinya, maka pertanyaan kita tidak akan tepat dan lawan bicara kita mungkin merasa kesulitan.

2. Mempertahankan Hubungan Harmonis dengan Mitra Bisnis Jepang

hubungan harmonis

Jepang dikenal sebagai negara yang sangat menghargai hubungan sosial dan bisnis. Oleh karena itu, jika kita ingin melakukan kerjasama dengan mitra bisnis Jepang, adalah penting untuk memahami budaya mereka dan cara mereka berkomunikasi. Salah satu kata penting dalam bahasa Jepang yang bisa mempertahankan hubungan harmonis dengan mitra bisnis Jepang adalah “doshite”. Jika kita salah mengartikan pertanyaan yang diajukan oleh mitra bisnis Jepang, maka hal itu bisa memicu ketidaknyamanan dalam hubungan bisnis. Karena itu, perlu kiranya mampu memahami cara berkomunikasi dalam bahasa Jepang

3. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Jepang

Belajar bahasa Jepang adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat Jepang. Dalam pembelajaran, kita akan belajar kata-kata penting dalam bahasa Jepang, salah satunya adalah “doshite”. Memahami makna kata ini sangat penting dalam pembelajaran dan kemudian mempraktekannya dalam situasi nyata. Ketika kita berbicara dengan orang Jepang, kita akan merasa lebih percaya diri karena kita sudah memahami arti kata ini.

4. Meningkatkan Potensi Bisnis

Negara Jepang adalah salah satu negara maju yang memiliki perekonomian yang kuat. Dengan begitu, banyak perusahaan di Indonesia yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Jepang. Namun, untuk bisa melakukan kerjasama dengan baik, perlu ada komunikasi yang lancar dan efektif antara kedua belah pihak. Memahami arti kata “doshite” adalah langkah awal yang penting untuk bisa membangun hubungan bisnis yang baik dengan mitra bisnis Jepang. Ketika kita mampu berkomunikasi dengan baik, kita memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan bisnis kita dan dapat meningkatkan potensi bisnis kita.

Dalam kesimpulannya, memahami arti kata “doshite” sangat penting dalam berkomunikasi dengan orang Jepang. Dengan memahami kata ini, kita bisa lebih mudah dalam menanyakan pertanyaan kepada lawan bicara kita, mempertahankan hubungan harmonis dengan mitra bisnis Jepang, meningkatkan potensi bisnis kita, dan meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang kita. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin belajar bahasa Jepang atau ingin bekerja sama dengan mitra bisnis Jepang, sebaiknya memahami arti kata “doshite” dengan baik.

Contoh Penggunaan “Doshite”


doshite indonesia

“Doshite” adalah kata yang biasa digunakan untuk menanyakan alasan mengapa hal tersebut terjadi atau dilakukan. Kata ini tergolong dalam bahasa Jepang, tetapi banyak juga digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Berikut contoh penggunaan “doshite” dalam bahasa Indonesia:

1. Kenapa kamu tidak hadir ke acara kemarin?

“Doshite kamu tidak hadir ke acara kemarin?”

Dalam situasi ini, penggunaan “doshite” digunakan untuk menanyakan alasan mengapa seseorang tidak hadir ke acara kemarin. Kata ini tidak digunakan hanya sebagai kalimat tanya, tetapi juga sebagai ungkapan ingin tahu terhadap alasan dari seseorang.

2. Atasan saya selalu memberikan tugas terlalu banyak untuk dikerjakan.

“Doshite atasan kamu selalu memberikan tugas terlalu banyak untuk dikerjakan?”

Situasi ini menunjukkan penggunaan “doshite” untuk menanyakan alasan mengapa atasan selalu memberikan tugas terlalu banyak. Dalam kasus ini, “doshite” bertindak sebagai alat untuk mendalam ke dalam situasi yang dialami seseorang.

3. Kenapa Pasangan Anda Selingkuh?

doshite selingkuh

“Doshite pasanganmu selingkuh?”. Seksualitas merupakan hal yang rumit, dan ketika seseorang diselingkuhi atasannya, itu bisa menjadi pengalaman yang sangat traumatis. Dalam situasi “doshite ini” digunakan sebagai alat untuk mengetahui alasan mengapa pasangan telah melakukan kesalahan dengan selingkuh.

Dalam banyak kasus, orang merasa kesulitan untuk bertindak dengan tepat karena mereka tidak dapat benar-benar memahami alasan di balik perilaku yang salah. “Doshite” memungkinkan seseorang untuk melihat lebih jauh dari apa yang dapat mereka lakukan sendiri dan menemukan alasan yang benar-benar mendasar. Ini membantu orang untuk benar-benar membuka diri terhadap opsi atau bahkan untuk memperbaiki situasi.

Jadi, baik Anda sedang berbicara dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain, andongan “doshite” dapat sangat bermanfaat dalam memahami situasi yang kompleks dan menemukan alasan mendasar di balik perilaku tertentu. Tetapi, perhatikan bahwa ketika Anda menggunakannya, gunakanlah secara hati-hati dan sesuai konteks agar tidak melecehkan pihak lain.

Perbedaan “Doshite” dengan Kata Tanya Lainnya


Doshite in Indonesia

“Doshite” adalah kata tanya dalam bahasa Jepang yang sering digunakan di Indonesia oleh para penggemar budaya Jepang. Meskipun sering digunakan, banyak orang yang masih kurang memahami makna dan kegunaan “doshite” serta perbedaannya dengan kata tanya lainnya.

Berikut adalah perbedaan “doshite” dengan kata tanya lainnya:

1. Doshite vs. Mengapa

“Mengapa” adalah kata tanya yang paling sering digunakan untuk bertanya mengenai alasan atau penyebab suatu kejadian. Sedangkan “doshite” lebih mengacu pada pertanyaan tentang tujuan atau maksud dari suatu tindakan.

Contoh:
– Mengapa kamu terlambat? (Why are you late?)
– Doshite kamu pergi ke sana? (What was your purpose of going there?)

2. Doshite vs. Apa

Secara umum, “apa” bermakna tentang suatu benda, acara, atau kejadian. Sementara “doshite” lebih menanyakan tujuan atau alasan di balik benda, acara atau kejadian tersebut.

Contoh:
– Apa yang kamu lakukan kemarin? (What did you do yesterday?)
– Doshite kamu melakukan hal itu? (What was your reason for doing that?)

3. Doshite vs. Bagaimana

“Bagaimana” adalah kata tanya yang lebih mengarah pada cara atau proses bagaimana suatu kejadian atau tindakan dilakukan. Sementara “doshite” lebih menanyakan tujuan atau motivasi di balik tindakan tersebut.

Contoh:
– Bagaimana cara memasak nasi goreng? (How to cook fried rice?)
– Doshite kamu ingin memasak nasi goreng? (What was your reason for wanting to cook fried rice?)

4. Doshite vs. Kapan

“Kapan” digunakan untuk bertanya mengenai waktu suatu kejadian atau acara. Sementara “doshite” lebih fokus pada alasan atau motivasi di balik waktu tersebut.

Contoh:
– Kapan kamu akan pulang ke rumah? (When will you go home?)
– Doshite kamu ingin segera pulang ke rumah? (What was your reason for wanting to go home soon?)

Dalam penggunaannya, “doshite” cenderung lebih formal dan dianggap lebih sopan jika digunakan dalam percakapan formal atau dengan orang yang lebih tua. Namun, dalam percakapan santai dengan teman, kata tanya “kenapa” lebih sering digunakan.

Kesimpulannya, penting untuk memahami makna dan perbedaan antara “doshite” dengan kata tanya lainnya agar bisa menggunakannya dengan tepat dan sesuai konteks.

Bagaimana menggunakan “doshite” dalam kalimat yang tepat?


Menggunakan doshite

Sama seperti penggunaan kata tanya lainnya, “doshite” dapat digunakan dalam kalimat tanya untuk menanyakan alasannya. Namun, dalam bahasa Jepang, “doshite” cenderung digunakan dengan lebih sering daripada kata tanya lainnya seperti “naze”, “dare”, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari cara penggunaannya dengan benar.

Berikut adalah beberapa contoh cara penggunaan “doshite” dalam kalimat:

1. Menanyakan Alasan

Menanyakan alasan Doshite

Kata “doshite” dapat digunakan untuk menanyakan alasan atau mengapa seseorang melakukan sesuatu.

Contohnya:

どうして日本へ旅行するんですか? (Doshite Nihon e ryokou surun desu ka?)
Mengapa kamu pergi ke Jepang?

2. Memberikan Penjelasan

Penjelasan Doshite

Di samping itu, “doshite” juga digunakan untuk memberi penjelasan.

Contohnya:

あのレストランはどうしてあんなに混んでるんだろう? (Ano resutoran wa doshite annani kon derun darou?)
Mengapa restoran itu selalu ramai?

3. Mengeluh/Menyesal

Mengeluh Doshite

Kata “doshite” juga bisa digunakan untuk mengeluh atau menyesal terhadap sesuatu.

Contohnya:

どうしてあの時あんなことを言ったんだろう? (Doshite ano toki anna koto o ittandarou?)
Mengapa saya mengatakan hal seperti itu pada saat itu?

4. Meminta Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban Doshite

Kata “doshite” juga bisa digunakan untuk meminta pertanggungjawaban atau memberi tekanan pada orang lain.

Contohnya:

どうして約束を守らなかったんですか? (Doshite yakusoku o mamoranakattandesu ka?)
Mengapa kamu tidak memenuhi janjimu?

5. Perbedaan Penggunaan dengan Kata Tanya Lainnya

Perbedaan Doshite

Perbedaan antara “doshite” dan “naze” adalah bahwa “naze” lebih sering digunakan untuk menanyakan penyebab fisik atau biologi, sedangkan “doshite” lebih sering untuk menanyakan penyebab psikologis atau mental.

Contohnya:

どうして泣いたの? (Doshite naita no?)
Mengapa kamu menangis?

なぜ火山は噴火するの? (Naze kazan wa funka suru no?)
Mengapa gunung berapi meletus?

Dalam penggunaan sehari-hari, “doshite” sangat sering digunakan oleh orang Jepang, meskipun tidak setiap saat. Namun, bisa dibilang bahwa kata “doshite” adalah salah satu kata tanya penting yang harus dipelajari oleh para pelajar bahasa Jepang pemula.

Iklan