1. Apa kabar? – Genki desu ka?
2. Siapa nama kamu? – O-namae wa nan desu ka?
3. Dari mana asal kamu? – Doko kara kimashita ka?
4. Kamu belajar bahasa Jepang darimana? – Nihongo wa doko de benkyō shimashita ka?
5. Apakah kamu suka sushi? – Sushi ga suki desu ka?
6. Apa kamu sudah pernah ke Jepang? – Nihon ni ikitakatta or Nihon ni itta koto ga arimasu ka?
7. Apa kamu bisa berbicara bahasa Jepang? – Nihongo wo hanasemasu ka?
8. Bagaimana kamu belajar bahasa Jepang? – Nihongo wa dou benkyou shimashita ka?
9. Apa yang kamu sukai dari budaya Jepang? – Nihon no bunka de nani ga suki desu ka?
10. Apa rencana perjalananmu selanjutnya ke Jepang? – Tsugi no Nihon ryoko no keikaku wa nanidesu ka?

Memulai Percakapan dengan Bertanya


bertanya dalam bahasa jepang

Salah satu cara yang paling sederhana, namun efektif untuk memulai percakapan dalam bahasa Jepang adalah dengan bertanya. Bertanya tentang cuaca hari ini, apa kabar, atau aktivitas yang berencana dilakukan. Meskipun terlihat sederhana, bertanya adalah bagian penting dalam membangun hubungan sosial suatu komunitas.

Bagi yang memulai belajar bahasa Jepang untuk pertama kali, hal ini dapat terasa menakutkan. Biasanya, bagi sebagian orang, memulai percakapan dengan pertanyaan sederhana sudah cukup sulit apalagi dalam bahasa yang asing. Namun, perlu diingat bahwa bertanya adalah salah satu kunci penting dalam membangun hubungan sosial, termasuk ketika Anda sedang berada di Jepang.

Mari cari tips agar Anda dapat dengan mudah memulai percakapan dengan bertanya dalam bahasa Jepang:

1. Ajukan Pertanyaan Sederhana Mengenai Cuaca

Saat bertemu dengan orang baru, biasanya hal pertama yang diangkat dalam percakapan adalah cuaca. Ini adalah hal yang cukup universal dan merupakan pembuka yang ideal untuk memulai pembicaraan. “今日の天気はどうですか” (Kyou no tenki wa dou desu ka?) adalah pertanyaan sederhana tentang cuaca.

Saat kamu bertemu dengan seseorang, dan terdapat awan hitam yang menakutkan, cobalah bertanya “雨が降るかもしれないですが、今日予定がありますか?” (Ame ga furu kamo shirenai desu ga, kyou yotei ga arimasu ka?) yang artinya adalah “Mungkin akan hujan hari ini, apa kau punya rencana hari ini?”

Setelah pertanyaan dijawab, cobalah untuk membuat percakapan lebih lanjut dengan menambahkan komentar sederhana. Misalnya, “Saya suka musim panas karena tidak perlu khawatir tentang hujan”. Ini akan membuka pembicaraan untuk topik lainnya.

2. Ajukan Pertanyaan Mengenai Kebiasaan Pribadi

Bertanya mengenai kebiasaan biasanya akan membuka lebih banyak peluang untuk melakukan percakapan. Misalnya, “今日行った事何ですか?” (Kyou itta koto nandesu ka?) yang artinya “Apa yang telah kau lakukan hari ini?”

Atau mungkin bertanya lebih tentang kebiasaan sehari-hari mereka seperti, “朝、何を食べますか” (Asa, nani wo tabemasu ka?) yang artinya “Apa yang kamu biasa makan pada pagi hari?”

Tetap beri perhatian terhadap lawan bicara dan carilah kesempatan untuk memperdalam topik tersebut. Mulailah dengan bagaimana dan mengapa orang tersebut melakukan kebiasaan tersebut. Cobalah untuk memberikan komentar positif untuk hal-hal yang menarik perhatianmu.

3. Bertanya Mengenai Kegiatan Budaya

Bicaralah mengenai kegiatan budaya di Jepang, ini akan membuka peluang untuk berbicara mengenai kesukaanmu. Sebagai contoh, kamu dapat bertanya “お寺が好きです、お勧めのお寺はありますか?” (Otera ga suki desu, osusume no otera wa arimasu ka?) yang artinya “Saya suka kuil, apakah kamu punya kuil yang kau rekomendasikan?”

Bertanya lebih jauh tentang kegiatan budaya juga dapat membawa Anda ke topik yang lebih mendalam seperti, “Bagaimana kamu tertarik pada kegiatan tersebut?”

4. Ajukan Pertanyaan Mengenai Perilaku Sosial

Bagi traveler, bertanya mengenai perilaku sosial akan membantu dengan mudah berinteraksi dengan orang lokal di setiap tempat yang dikunjungi. Menunjukkan rasa ingin tahu akan membuat kamu lebih mudah untuk berteman dengan orang Jepang. Contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan adalah “脱ぎ靴か、靴のままか?” (Nugikutsu ka, kutsunomama ka?) yang artinya “Apakah kau melepaskan sepatumu pada saat memasuki rumah ataukah tidak?”

Setelah kamu bertanya mengenai jepang, cobalah bertanya juga mengenai perbedaan dengan negaramu dan apa yang kamu sukai di perilaku orang lokal.

Mulailah dengan bertanya sederhana dan lama-lama perluas topik pembicaraan. Ingatlah bahwa percakapan adalah dua arah, maka dengarkan dan berikan respons yang tepat. Dalam waktu yang singkat, kamu akan merasakan kemajuan dalam kemampuanmu untuk mengekspresikan dirimu dalam bahasa Jepang serta membangun hubungan sosial yang baik.

Esensialnya kosakata pertanyaan dalam bahasa Jepang


Esensialnya kosakata pertanyaan dalam bahasa Jepang

Bahasa Jepang sama seperti bahasa lainnya memiliki kosakata pertanyaan yang harus kamu ketahui. Apalagi jika kamu memutuskan untuk belajar bahasa Jepang secara intensif. Setiap kalimat dalam bahasa Jepang memiliki struktur yang berbeda dengan bahasa Indonesia, sehingga perlu memahami kata tanya yang digunakan. Berikut ini akan disajikan beberapa kosakata pertanyaan dalam bahasa Jepang yang sering digunakan sehari-hari.

1. Nani (何)


Nani

Kata tanya Nani memiliki arti ‘apa’. Kata tanya ini dapat digunakan untuk meminta penjelasan tentang suatu hal yang masih kurang dimengerti. Contohnya, jika kamu sedang berada di restoran dan ingin memesan makanan, kamu bisa menggunakan kata tanya Nani untuk menanyakan menu makanan apa yang tersedia.

2. Doko (どこ)


Doko

Kata tanya Doko memiliki arti ‘di mana’. Kata tanya ini sering digunakan untuk menanyakan lokasi tempat yang belum kamu ketahui. Contohnya, jika kamu hendak pergi ke sebuah tempat, namun kamu tidak tahu lokasinya, kamu bisa menanyakan dengan menggunakan kata tanya Doko.

Kamu dapat menggunakan kata tanya ini dengan struktur kalimat seperti “kinou no yoru, tanaka san wa doko ni imashita ka?” (Di mana Tanaka-san berada semalam?). Ada dua cara untuk menjawab pertanyaan dengan kata tanya ini, yaitu dengan menggunakan kata de (di) dan ni (ke). Misalnya, jika kamu ingin menjawab pertanyaan di mana kamu tinggal, kamu bisa menggunakan kalimat seperti “watashi wa byouin no mae ni sunde imasu.” (Saya tinggal di depan rumah sakit).

3. Dare (誰)


Dare

Kata tanya Dare memiliki arti ‘siapa’. Kata tanya ini digunakan untuk menanyakan identitas seseorang yang belum dikenal. Misalnya, jika kamu berada di sebuah pesta dan berbicara dengan seseorang yang belum kamu kenal, kamu bisa menanyakan identitas orang tersebut dengan menggunakan kata tanya Dare.

4. Itsu (いつ)


Itsu

Kata tanya Itsu memiliki arti ‘kapan’. Kata tanya ini digunakan untuk menanyakan waktu atau saat yang spesifik. Misalnya, jika kamu ingin mengajak temanmu untuk makan, tapi kamu tidak tahu kapan waktu luangnya, kamu bisa bertanya dengan menggunakan kata tanya Itsu.

Contoh penggunaan kata tanya Itsu dalam kalimat adalah “Kondo no shuumatsu ni isshun o Aisuru. Itsu ii desu ka?” (Maukah kau menghabiskan waktu sebentar denganku akhir pekan ini. Kapan kamu bisa?).

5. Ikura (いくら)


Ikura

Kata tanya Ikura memiliki arti ‘berapa’. Kata tanya ini digunakan untuk menanyakan harga atau jumlah nominal dari suatu barang atau jasa. Kamu dapat menggunakan kata tanya ini dalam kalimat dengan struktur “ikura desu ka?”, untuk arti ‘berapa harganya?’. Misalnya, jika kamu ingin membeli suatu barang di sebuah toko, tapi kamu tidak tahu berapa harganya, kamu bisa menanyakan dengan menggunakan kata tanya Ikura.

Dalam belajar bahasa Jepang, kosakata pertanyaan harus kamu kuasai dengan baik. Teruslah mencoba dan praktikkan kosakata pertanyaan ini saat berbicara dengan orang Jepang. Siapa tahu, kamu bisa menjadi ahli dalam bahasa Jepang suatu saat nanti.

Contoh percakapan dengan pertanyaan dalam bahasa Jepang


Percakapan dalam bahasa Jepang

Dalam percakapan sehari-hari, kita pasti akan bertanya-tanya mengenai suatu hal. Dan salah satu cara bertanya yang bisa kita gunakan adalah dengan menggunakan bahasa Jepang. Kita bisa mengajukan pertanyaan kepada teman yang asalnya dari Jepang, atau ternyata bisa juga kita bertanya kepada orang yang bukan dari Jepang. Yuk, simak contoh percakapan dalam bahasa Jepang berikut ini:

1. Apa Kabar?

Apa kabar? (Genki desu ka?)

Bagaimana keadaanmu? (Ogenki desu ka?)

Sudah makan? (Tabemono wa tabechatta?)

2. Mau kemana?

Mau pergi ke mana? (Doko e ikimasu ka?)

Apakah kamu ingin pergi ke pantai bersama ? (Anata wa isshoni umi e ikitai desu ka?)

Apakah kamu sudah memilih restoran untuk makan malam ? (Gozen gohan ni doko ka erabimashou ka?)

3. Apa yang sedang dikerjakan?

Dalam pertanyaan bahasa jepang apa yang sedang biasa dikerjakan

Pada umumnya, pertanyaan mengenai apa yang sedang dikerjakan atau yang biasa dilakukan di Jepang merujuk pada kegiatan yang berhubungan dengan hobi. Berikut beberapa contoh pertanyaan dalam bahasa Jepang:

Lagi apa? (Nani shiterun da?)

Apa yang kamu kerjakan saat ini?(Ima nani wo shiteimasu ka?)

Apa yang kamu lakukan dalam waktu luang ?(Puru taimu ni wa nani wo shimasu ka?)

Apa yang biasa kamu lakukan pada akhir pekan? (Shuumatsu ni wa dou shiteru n desu ka?)

4. Berapa harga ini?

Berapa harganya? (Ikura desu ka?)

Bagaimana dengan harganya? (Kore wa ikura desu ka?)

Bisakah harga ini lebih murah? (Kore sukoshi yasuku dekimasu ka?)

5. Siapa yang ingin bergabung?

Ada yang ingin ikut? (Isshou ni ikitai hito wa imasu ka?)

Kalian semua mau ikut ke konser ini? (Minna konser ni issho ni ikitai desu ka? )

Sahabatmu mau ikut kembali ke rumahmu ? (Anata no tomodachi wa anata ni modotte kuru node wa arimasu ka?)

Itu dia beberapa contoh percakapan dengan pertanyaan dalam bahasa Jepang yang dapat kamu gunakan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Tetap semangat belajar bahasa Jepang, ya!

Perbedaan penggunaan kata tanya “nani” dan “dare”


Bertanya dalam bahasa Jepang

Bertanya dalam bahasa Jepang bisa menjadi sedikit rumit bagi mereka yang baru belajar. Meskipun ada beberapa kata yang digunakan untuk menanyakan sesuatu, tapi terkadang tidak semua kata itu bisa digunakan dalam situasi yang sama. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah perbedaan penggunaan kata tanya “nani” dan “dare”.

Kata tanya “nani” dan “dare” memiliki arti dan penggunaan yang berbeda. Kata “nani” bisa diartikan sebagai “apa”, sementara kata “dare” bisa berarti “siapa”. Lalu, apa bedanya?

Menggunakan Kata Tanya “Nani”

Kata tanya “nani” digunakan untuk menanyakan tentang barang atau benda. Contohnya seperti “Nani o tabemasu ka?”, yang artinya “Apa yang kamu makan?”. Kata “nani” juga bisa digunakan untuk menanyakan tentang kegiatan. Contoh: “Nani o shimasu ka?”. Kata tanya ini juga bisa digunakan untuk menanyakan tentang waktu atau tanggal. Misalnya “Nani o shiteiru no?” yang berarti “Apa yang anda lakukan?”

Menggunakan Kata Tanya “Dare”

Berbeda dengan kata tanya “nani”, kata “dare” digunakan secara khusus untuk menanyakan identitas seseorang, baik itu nama atau profesi. Misalnya, “Dare ga kita ka?” yang dalam Bahasa Indonesia berarti “Siapa yang datang?”. Selain itu, kata tanya “dare” juga bisa digunakan untuk menanyakan tentang anggota keluarga. Misalnya, “Dare ga inakatta?” yang berarti “Siapa yang tidak ada di sini?”. Jadi perhatikan bahwa kata “dare” digunakan untuk menanyakan siapa atau identitas seseorang, bukan barang, kegiatan, atau waktu.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata Tanya “Nani” dan “Dare”

Berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan kata tanya “nani” dan “dare”:

  • “Nani o tabemasu ka?” yang berarti “Apa yang kamu makan?”
  • “Nani ga suki desu ka?” yang berarti “Apa yang kamu suka?”
  • “Nani ga arimasu ka?” yang berarti “Apa yang ada di sana?”
  • “Dare ga kare desu ka?” yang berarti “Siapa dia?”
  • “Dare ni ageru no desu ka?” yang berarti “Kepada siapa kamu akan memberikan itu?”
  • “Dare kara atta no desu ka?” yang berarti “Dari siapa kamu mendapatkannya?”

Dalam Berbahasa Jepang, penggunaan kata tanya yang tepat sangat penting untuk membuat kalimat menjadi lebih jelas dan terstruktur. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk memahami penggunaan kata tanya seperti “nani” dan “dare” dengan baik dan benar.

Tanda Baca Penting Dalam Pertanyaan Bahasa Jepang


Tanda baca penting dalam pertanyaan bahasa Jepang

Bahasa Jepang bisa dibilang sebagai salah satu bahasa yang kompleks karena memiliki banyak tanda baca yang penting dalam pertanyaan. Tanda baca penting dalam bahasa Jepang ini bisa sangat mempengaruhi arti dari pertanyaan itu sendiri. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami cara penggunaan tanda baca dalam pertanyaan bahasa Jepang agar tidak salah dalam memahami pertanyaan atau memberikan jawaban yang salah.

1. Tanda Tanya (?)

Tanda Tanya

Tanda tanya dalam bahasa Jepang mirip dengan tanda tanya dalam bahasa Indonesia, yaitu bertujuan untuk menanyakan sesuatu. Namun, penggunaan tanda tanya dalam bahasa Jepang memiliki perbedaan karena harus diakhiri dengan karakter “ka” sebagai penegas bahwa itu adalah sebuah pertanyaan. Contohnya seperti “Ashita tenki wa ii desu ka?” yang artinya adalah “Besok cuaca bagus, (tidak)?”

2. Tanda Seru (!)

Tanda Seru

Tanda seru dalam bahasa Jepang digunakan untuk mengekspresikan kaget, kejutan, atau kegembiraan. Penggunaannya pun berbeda dengan bahasa Indonesia karena penggunaan karakter “ka” pada akhir kalimat tidak dibutuhkan. Contohnya seperti “Kore wa oishii desu yo!” yang artinya adalah “Ini enak sekali!”

3. Tanda Titik Kepala Kalimat (「 」)

Tanda Titik Kepala Kalimat

Tanda titik kepala kalimat dalam bahasa Jepang merupakan tanda baca yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Tanda ini digunakan pada awal kalimat dan diakhiri dengan tanda kutip pada akhir kalimat. Tanda ini digunakan untuk mengutip suatu kalimat atau perkataan seseorang dalam percakapan. Contohnya seperti “「Ramen no tabetai desu」” yang artinya adalah “Saya ingin makan ramen”.

4. Tanda Kutip (「」)

Tanda Kutip

Tanda kutip dalam bahasa Jepang juga berbeda dengan bahasa Indonesia. Di Jepang, tanda kutip terdiri dari dua karakter (「dan 」) daripada satu karakter (“) seperti bahasa Indonesia. Tanda kutip ini digunakan untuk menunjukkan bahwa perkataan atau kata tersebut berasal dari sumber lain seperti buku atau orang lain, atau digunakan untuk memberikan efek jeda. Contohnya seperti “「Kare wa genki desu」と kataku” yang artinya adalah “Dia sehat, “kataku”.

5. Tanda Hubung (ー)

Tanda Hubung

Tanda hubung dalam bahasa Jepang digunakan untuk memperpanjang vokal kata tersebut. Tanda ini hanya digunakan pada kata-kata tertentu, dan umumnya memiliki arti yang sama dengan kata tersebut tanpa tanda hubung. Contohnya seperti “Amerika kara kita imouto wa akireru hodo kawaii.” yang artinya adalah “Adik perempuan saya yang datang dari Amerika sangat cantik.”

Itulah beberapa tanda baca penting dalam pertanyaan bahasa Jepang. Meskipun terlihat rumit, namun memahami cara penggunaan tanda baca dalam bahasa Jepang sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam memahami pertanyaan atau memberikan jawaban yang salah. Selamat mencoba!

Iklan