Pengertian Rumah Adat Bali

Salam Pembaca rinidesu.com,

Bali bisa jadi salah satu wisata unggulan di Indonesia, tidak hanya karena indahnya pantai, wisata budayanya pun menarik untuk dijadikan topik pembicaraan. Rumah adat Bali adalah salah satunya. Rumah adat Bali adalah bangunan khas Bali dan mengandung nilai-nilai kultural. Bangunan ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Pengertian Rumah Adat Bali: Apa Itu?

Rumah adat Bali adalah bangunan yang terbuat dari bahan-bahan yang tradisional di Bali. Bangunan ini biasanya memiliki atap yang tinggi dan bentuk yang indah. Bangunan ini biasanya dibangun dengan mengikuti aturan agama, adat, dan tradisi.

Rumah adat Bali sudah ada sejak zaman dahulu kala dan tetap dipertahankan sampai saat ini. Dalam rumah adat Bali terdapat banyak unsur kebudayaan Bali, mulai dari arsitektur, seni rupa dan seni tari.

Selain sebagai tempat tinggal, pada zaman dahulu kala, rumah adat Bali juga digunakan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk berdiskusi, mengadakan pertemuan, dan acara keagamaan.

Rumah adat Bali memiliki ciri khas arsitektur yang tersendiri dan menjadi penanda identitas dari suku Bali. Bukan hanya keindahannya, namun rumah adat Bali juga mengandung nilai-nilai kebudayaan dan adat Bali yang perlu dilestarikan.

Secara garis besar, rumah adat Bali memiliki ciri khas berupa atap yang tinggi, pintu dan jendela bergaya khas Bali, dekorasi ukiran yang indah, serta tata letak bangunan yang mengandung unsur filosofis Bali.

Tidak hanya bagian-bagian tertentu saja yang memiliki filosofi. Bahan yang digunakan pun begitu. Kain yang melambangkan kesucian dan kemakmuran, kayu yang melambangkan kehidupan, dan banyaklah hal yang memperlihatkan kearifan lokal Bali yang disimbolkan dalam rumah adat Bali.

Kelebihan dan Kekurangan Pengertian Rumah Adat Bali

Kelebihan

  1. Warisan Budaya yang Mempesona: Rumah adat Bali adalah warisan budaya yang sangat berarti bagi Bali karena merupakan penjaga dan pelindung nilai-nilai kebudayaan. Setiap wisatawan yang datang ke Bali biasanya ingin melihat keindahan rumah adat Bali yang menarik dan eksotis.

    Ini menjadi peluang bagi Bali untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan menjaga kebudayaan Bali, salah satunya dengan mengembangkan pariwisata budaya.

  2. Mengandung Filosofi yang dalam: Arsitektur, bahan-bahan dan dekorasi rumah adat Bali memiliki filosofi yang dalam yang mengandung unsur-unsur kebudayaan dan kepercayaan masyarakat Bali. Dalam rumah adat Bali, setiap simbol yang terdapat dalam pembangunan dibuat dengan cermat dan memiliki nilai filosofis.

    Salah satunya, dalam pembuatan rumah adat Bali, tidak diperkenankan untuk memperlihatkan batu bata atau semen. Hal ini merepresentasikan bahwa dalam hidup manusia, ada unsur bumi yang harus dihormati dan dijaga, karena berasal dari unsur bumi tersebut manusia hidup, berjalan, dan tumbuh besar.

    Dalam kehidupan manusia yang tak lepas dari unsur bumi, maka setiap kehidupannya harus dihormati dan dilahirkan dalam unsur ketuhanan sampeyan.

  3. Berkreasi Mengikuti Trend: Dalam merumahkan sebuah bangunan, Bali cenderung mencoba untuk melestarikan arsitektur asli tapi tetap mengikuti tren dan membuka peluang untuk berkembang dan berinovasi.

    Hal ini terlihat dari beberapa pengembangan rumah adat Bali di banyak tempat pariwisata. Selain terlihat indah dan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti AC dan kamar mandi yang vertikal, rumah adat Bali bisa jadi tempat yang menarik untuk beristirahat.

  4. Bisa disulap jadi Homestay: Rumah adat Bali ramah lingkungan, memberikan kenyamanan, nuansa Bali yang autentik, dan menghadirkan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Melalui rumah adat Bali, para wisatawan dapat menginap di tempat yang asli dengan nuansa yang autentik.

    Homestay dengan konsep rumah adat Bali sangat terkenal oleh para turis. Wisatawan dapat merasakan kesejukan alam dan ramah tamah yang khas dari Bali, sambil belajar kehidupan sehari-harinya sekaligus memahami kebudayaan dan adat Bali.

  5. Terdapat Halaman Dalam: Halaman dalam menjadi ciri khas dari rumah adat Bali. Fungsinya sangatlah banyak yakni sebagai tempat berkumpul keluarga maupun sahabat, ruang untuk menerima tamu, berkebun, hingga sebagai tempat meditasi atau berkontemplasi.

  6. Terasan dengan Unsur Sosial dan Keluarga: Selain tempat tinggal, rumah adat Bali juga dianggap sebagai tempat berkumpulnya kinship group dan lingkungan sosial. Ini dikarenakan masyarakat Bali masih mengutamakan nilai-nilai sosial dan budaya sebagai dasar peradaban.

    Rumah adat Bali memiliki ruangan khusus seperti balai adat yang merupakan tempat pertemuan masyarakat, tempat berkumpul, dan melakukan kegiatan adat.

  7. Penawaran Kontemporer: Tidak jarang, gaya rumah adat Bali yang dimodifikasi menjadi lebih berkarakter dengan desain modern dan kontemporer. Desain semacam ini akan menghasilkan suasana yang unik karena memadukan gaya kuno dengan sentuhan modern yang semakin menyatu dengan globalisasi.

Kekurangan

  1. Tidak bisa diterapkan di daerah lain: Arsitektur rumah adat Bali sangat spesifik dan tidak bisa disamakan dengan arsitektur tradisional dari daerah-daerah lain di Indonesia. Ini merupakan masalah yang besar jika ingin mengembangkan kebudayaan Bali di luar Bali, seperti di daerah lain.

  2. Tidak semua orang bisa membuatnya: Rumah adat Bali membutuhkan keahlian khusus dalam pembuatannya, dan prosesnya memakan waktu lama. Ini membuat harga untuk pembuatan rumah adat Bali semakin tinggi, tidak semua orang memiliki kesempatan atau keahlian untuk membuatnya.

  3. Beban Puja: Ada beberapa aturan yang harus ditaati dalam pembuatan rumah adat Bali, misalnya tata letak dan ukuran bangunan, bahan yang digunakan untuk membuat rumah adat, serta rasio antara bangunan dengan suasana sekitarnya.

    Para arsitek di Bali harus menggunakan aturan-aturan ini dalam proses perencanaan rumah adat Bali. Hal ini bisa menjadi sebuah beban puja, tetapi juga menjamin kualitas dan keaslian rumah adat Bali.

  4. Mengutamakan Fungsi Ketimbang Bentuk: Dalam pembangunan rumah adat Bali beberapa hal tetap menjadi batasan, salah satunya adalah pemilihan bahan-bahan pembangunan yang tidak terlalu ramah lingkungan. Itu karena biasanya rumah adat Bali dibuat mentah-mentah supaya lebih kuat, tahan air dan perubahan cuaca.

    Banyak wisatawan yang tinggal di rumah adat Bali biasanya merasa tidak nyaman. Selain karena kaku, juga karena banyak terdapat hewan pengganggu seperti lalat, kecoa, semut dan lain sebagainya yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

  5. Ketidak Cocokan dengan Kondisi Sekarang: Bali saat ini sedang mengalami peningkatan sangat pesat di sektor pariwisatanya. Berbagai fasilitas modern seperti gedung-gedung pencakar langit, restoran dan hotel akan menciptakan kekosongan dan kerancuan pemikiran manusia yang berkunjung ke Bali.

    Dalam dunia pariwisata, daya tarik utama bagian tradisional dari Bali seperti rumah adat Bali mungkin bisa menjadi kurang menarik. Terlebih lagi, jika tidak dielaborasi dengan baik dan dicampur dengan elemen modern yang mendukung.

  6. Tidak Tersedia di Seluruh Tempat Wisata Bali: Meskipun menjadi warisan budaya Bali, tidak semua tempat wisata di Bali menawarkan rumah adat Bali sebagai penginapan atau tempat wisata.

  7. Bahan Bernilai Mahal: Pembangunan rumah adat Bali harus menggunakan bahan-bahan yang berkualitas agar terlihat indah dan tahan lama. Ini akan meningkatkan biaya pembangunan. Bahan-bahan seperti kayu berukuran besar, kain-kain yang mahal, atap kayu, dan sebagainya akan meningkatkan biaya pembangunan rumah adat Bali.

Tabel Rumah Adat Bali

Elemen/ Unsur Deskripsi
Atap Bentuknya tinggi dan akan selalu diukir atau diberi ornamen
Dinding Rata atau dapat tertutup oleh ukiran yang halus dan indah, serta terkadang menggunakan keramik atau batu bata
Lantai Pada rumah adat Bali biasanya terbuat dari batu-batuan dan semen.
Tembok Ukiran relief khas Bali.
Ornamen Ukiran pada rumah adat Bali akan senantiasa terjaga seiring beberapa generasi.
Pagar Biasanya terbuat dari bambu ataupun semuanya sekam.
Lumbung Lumbung di Bali adalah simbol kekayaan dan benih dan terkadang menjadi ‘rumah hantu’ bagi putri-putri Bali.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu rumah adat Bali?

Rumah adat Bali adalah bangunan yang terbuat dari bahan-bahan yang tradisional di Bali. Bangunan ini biasanya memiliki atap yang tinggi dan bentuk yang indah. Bangunan ini biasanya dibangun dengan mengikuti aturan agama, adat, dan tradisi.

2. Apa yang membuat rumah adat Bali begitu populer di kalangan wisatawan?

Rumah adat Bali menjadi populer karena selain memiliki arsitektur yang cantik, juga mengandung nilai-nilai kultural yang memikat.

3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun rumah adat Bali?

Waktu yang dibutuhkan bervariasi tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan bangunan. Rata-rata, waktu yang dibutuhkan sekitar 6-12 bulan.

4. Apakah rumah adat Bali masih dibangun sekarang?

Ya, rumah adat Bali masih dibangun sekarang dan menjadi bagian dari kebudayaan Bali yang harus dipertahankan.

5. Bagaimana cara mempertahankan rumah adat Bali?

Mempertahankan rumah adat Bali dapat dilakukan melalui penyelenggaraan acara budaya dan seni atau bisa juga diperuntukan sebagai tempat wisata.

6. Apakah rumah adat Bali ramah lingkungan?

Biasanya tidak ramah lingkungan karena menggunakan bahan yang kurang ramah lingkungan, tetapi ada rumah adat Bali yang disulap menjadi ramah lingkungan dengan bahan-bahan yang dapat didaur ulang.

7. Apakah semua bangunan di Bali adalah rumah adat Bali?

Tidak, tetapi rumah adat Bali menjadi salah satu tipe bangunan yang khas di Bali dan banyak ditemukan di sepanjang pantai dan dataran tinggi.

8. Berapa biaya yang diperlukan untuk membangun rumah adat Bali?

Biaya yang diperlukan bervariasi tergantung pada tingkat kesulitan dan ukuran bangunan. Rata-rata biayanya berkisar antara Rp 500 juta hingga 1 Miliar.

9. Apa saja syarat untuk membangun rumah adat Bali?

Syarat untuk membangun rumah adat Bali adalah memperhatikan aturan agama dan adat Bali.

10. Apa saja yang perlu diperhatikan saat menginap di homestay dengan rumah adat Bali?

Perhatikan kebersihan dan kenyamanan fasilitas, serta jangan merusak barang atau ornamen dalam rumah adat Bali.

11. Bagaimana cara menyulap rumah adat Bali supaya lebih

Iklan