Kurikulum Materi Bahasa Jepang Kelas 12


Kurikulum Materi Bahasa Jepang Kelas 12

Di kelas 12, program pelajaran bahasa Jepang disusun berdasarkan tujuan pendidikan untuk melatih kemampuan mahasiswa agar mampu menguasai keterampilan berbahasa Jepang secara lisan dan tulisan serta memahami budaya Jepang dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun, materi pembelajaran kelas 12 ini terdiri dari 5 subtopik: tata bahasa, kosakata, kanji, bacaan dan aspek budaya.

Subtopik pertama yaitu Tata Bahasa. Materi tata bahasa pada kelas 12 merupakan lanjutan dari pengajaran tata bahasa pada kelas 10 dan 11. Pada kelas 12 diharapkan mahasiswa sudah cukup menguasai dasar-dasar tata bahasa sehingga dapat memperdalam pemahaman dan penerapan tata bahasa yang lebih kompleks seperti kasus-kasus yang langka atau tidak biasa.

Tata bahasa di kelas 12 juga mempelajari cara-cara bercakap dalam bahasa Jepang yang cukup kompleks, sehingga mahasiswa akan mendapat kesulitan untuk memahaminya. Maka dari itu, pihak pengajar biasanya memberikan latihan-latihan yang cukup banyak dan variatif supaya mahasiswa semakin terbiasa dan lancar dalam menggunakan tata bahasa Jepang.

Subtopik kedua yaitu Kosakata. Materi kosakata pada kelas 12 adalah materi yang mempelajari kata-kata umum yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pada subtopik ini, kurikulum bahasa Jepang menekankan pada penyusunan kalimat-kalimat menggunakan kosakata yang lebih kompleks.

Para mahasiswa akan mempelajari kata-kata baru dan pola-pola kalimat yang tidak diajarkan pada kelas sebelumnya. Selain itu, dengan menambahkan kosakata baru pada percakapan sehari-hari akan membuat para mahasiswa semakin mudah dalam berkomunikasi dalam bahasa Jepang.

Subtopik ketiga yaitu Kanji. Pada subtopik kanji, mahasiswa akan mempelajari huruf-huruf kanji yang sulit dan kompleks. Kanji pada materi kelas 12 adalah kelanjutan dari pembelajaran pada kelas sebelumnya. Mahasiswa diharapkan sudah mampu membaca dan menulis ratusan huruf kanji.

Namun, pada kelas 12, mahasiswa akan belajar dan mempelajari huruf-huruf kanji yang lebih kompleks lainnya. Mahasiswa juga diharapkan untuk mengeksplorasi dunia kanji yang lebih luas serta mempelajari cara menulis kanji dalam konteks yang berbeda.

Subtopik keempat yaitu Bacaan. Pada kelas 12, subtopik bacaan terdiri dari tiga jenis bacaan: bacaan naratif, bacaan informatif, dan bacaan di bidang teknologi. Dalam subtopik ini, mahasiswa akan mempelajari cara membaca dan memahami teks-teks bacaan yang lebih kompleks.

Banyak referensi teks bacaan disajikan baik berupa buku maupun digital. Sarana dan prasarana materi pembelajaran di kelas bahasa Jepang kelas 12 sudah dilengkapi dengan teknologi yang lebih canggih. Hal ini supaya para mahasiswa dapat mengakses dan mencari referensi dengan mudah dan lancar.

Subtopik kelima yaitu Aspek Budaya. Pada subtopik aspek budaya, mahasiswa mempelajari kebudayaan dan kebiasaan hidup masyarakat Jepang. Dalam subtopik ini dibahas berbagai aspek kebudayaan Jepang, seperti adat istiadat, sistem pendidikan, kehidupan kota dan desa, dan sebagainya.

Dalam subtopik ini, mahasiswa akan mempelajari bagaimana masyarakat Jepang hidup sehari-hari sesuai dengan budaya yang mereka anut. Kelas bahasa Jepang kelas 12 juga sangat berfokus pada mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat Jepang, baik dalam konteks bisnis atau pendidikan.

Berdasarkan kelima subtopik tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menguasai kemampuan bahasa Jepang dengan baik dan benar serta memahami budaya Jepang dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Dengan tata bahasa dan kosakata yang lebih baik, mahasiswa akan lebih mudah dalam berinteraksi dengan masyarakat Jepang maupun ekspatriat Jepang yang ada di Indonesia.

Menguasai Kosakata Penting dalam Bahasa Jepang


Kosakata Penting dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki kosakata yang sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai, terutama bagi para siswa yang mempelajari bahasa ini di kelas 12. Kosakata penting dalam bahasa Jepang meliputi kosakata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, kosakata yang digunakan dalam membaca berbagai teks, dan kosakata yang sering muncul dalam ujian bahasa Jepang.

Di antara kosakata penting dalam bahasa Jepang adalah gakusei (mahasiswa), hashi (sumpit), kanji (huruf-huruf Cina), katakana (huruf fonetik), hiragana (huruf fonetik yang digunakan pada kata-kata Jepang), dan masih banyak lagi.

Untuk mempelajari kosakata penting dalam bahasa Jepang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Memperluas kosakata
    Untuk memperluas kosakata, para siswa harus terus membaca buku, surat kabar, majalah, atau artikel dalam bahasa Jepang. Dengan membaca bahan-bahan tersebut, siswa akan dihadapkan pada berbagai kosakata baru yang dapat memperkaya kosa kata yang mereka miliki.
  2. Memahami konteks pemakaian
    Selain memperluas kosakata, para siswa juga harus memahami konteks pemakaian kosakata tersebut. Sebuah kata dapat memiliki makna yang berbeda-beda tergantung pada konteksnya. Misalnya, kata tsukue bisa berarti meja atau juga kursi, tergantung pada cara penggunaannya dalam kalimat.
  3. Mempelajari kosakata berdasarkan tema
    Agar lebih mudah mengingat kosakata penting dalam bahasa Jepang, para siswa dapat mempelajarinya berdasarkan tema-tema tertentu. Misalnya, kosakata yang berkaitan dengan keluarga, kosakata yang berkaitan dengan makanan, kosakata yang berkaitan dengan transportasi, dan sebagainya. Dengan mempelajari kosakata dalam kelompok tema tertentu, siswa akan lebih mudah mengingatnya.

Selain itu, untuk memperdalam pemahaman kosakata penting dalam bahasa Jepang, para siswa juga dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks, kamus bahasa Jepang, aplikasi belajar bahasa Jepang, atau bahkan dengan mengikuti kursus bahasa Jepang di luar sekolah.

Dalam menghafal kosakata, ada beberapa metode yang bisa digunakan, seperti metode pengulangan, metode membuat catatan, atau metode belajar sambil bermain. Pada metode pengulangan, cara termudah adalah dengan membaca dan menulis kosakata tersebut berkali-kali hingga diingat betul. Metode membuat catatan juga efektif, dengan cara menuliskan kosakata penting dan artinya pada secarik kertas dan membawanya bersama setiap hari untuk dihafal. Sementara itu, pada metode belajar sambil bermain, siswa dapat bermain kuis kosakata atau mencoba untuk menggunakannya pada aktivitas sehari-hari.

Secara keseluruhan, menguasai kosakata penting dalam bahasa Jepang adalah kunci sukses dalam mempelajari bahasa ini. Dengan terus memperluas kosakata, memahami konteks penggunaannya, dan mempelajarinya berdasarkan tema, para siswa akan semakin mudah menguasai bahasa Jepang dan meraih prestasi yang gemilang.

Penguasaan Tenses Dalam Bahasa Jepang


Penguasaan Tenses Dalam Bahasa Jepang

Penguasaan tenses dalam bahasa Jepang sangat penting karena menggunakan kata kerja yang tepat dan waktu yang terkait akan memberikan pengaruh besar pada makna kalimat. Dalam bahasa Jepang, ada tiga jenis tenses: masa lalu, masa kini, dan masa depan. Berikut ini adalah penjelasan rinci tentang ketiga tenses tersebut.

Masa Lalu

Masa Lalu dalam Bahasa Jepang

Masa lalu dalam bahasa Jepang terbagi menjadi dua jenis, yaitu masa lalu biasa dan masa lalu maju. Masa lalu biasa digunakan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi di masa lalu dan sudah selesai. Misalnya, “Anak itu belajar bahasa Jepang selama tiga tahun”. Sedangkan masa lalu maju biasanya digunakan untuk menggambarkan peristiwa masa lalu yang berlangsung dalam waktu yang lama. Misalnya, “Saat itu, saya sudah belajar bahasa Jepang selama dua tahun”. Untuk membentuk kata kerja dalam masa lalu, kita perlu menambahkan akhiran 「た」atau 「だ」 pada bentuk dasarnya.

Masa Kini

Masa Kini dalam Bahasa Jepang

Masa kini dalam bahasa Jepang digunakan untuk menggambarkan keadaan yang sedang terjadi atau kebiasaan. Misalnya, “Saya sedang belajar bahasa Jepang” atau “Saya belajar bahasa Jepang setiap hari”. Untuk membentuk kata kerja dalam masa kini, kita perlu menambahkan akhiran 「ます」pada bentuk dasarnya.

Masa Depan

Masa Depan dalam Bahasa Jepang

Masa depan dalam bahasa Jepang biasanya digunakan untuk menggambarkan rencana atau janji di masa depan. Misalnya, “Saya akan pergi ke Jepang bulan depan”. Untuk membentuk kata kerja dalam masa depan, kita perlu menambahkan akhiran 「ます」pada bentuk dasarnya dan menambahkan kata bantu 「う」atau 「よ」.

Dalam mempelajari tenses dalam bahasa Jepang, penting untuk memahami perbedaan waktu dan situasi di mana tenses tersebut digunakan. Setelah itu, jangan lupa berlatih untuk menggunakan tenses tersebut dalam percakapan sehari-hari. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda yang sedang mempelajari bahasa Jepang.

Iklan