adat pernikahan toraja

Salam Pembaca rinidesu.com, Indonesia memiliki banyak keanekaragaman adat dan budaya yang menarik untuk dipelajari. Salah satunya adalah adat pernikahan Toraja, dari Sulawesi Selatan. Adat pernikahan Toraja memiliki ciri khas dan nilai berbeda dibandingkan dengan adat pernikahan daerah lain. Meskipun modernisasi dan perkembangan zaman sudah terjadi, adat pernikahan Toraja tetap dijalankan dengan khidmat dan mengikuti tradisi yang telah ada.

Kelebihan dan Kekurangan Adat Pernikahan Toraja

Setiap adat dan tradisi yang ada pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan adat pernikahan Toraja. Berikut adalah penjelasan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki:

Kelebihan Adat Pernikahan Toraja

💗 Melestarikan Budaya dan Identitas

Adat pernikahan Toraja adalah salah satu upaya dalam melestarikan budaya asli dari daerah tersebut. Dengan adanya adat pernikahan Toraja, maka nilai-nilai luhur dan tradisi leluhur dapat tetap dijaga dengan baik. Selain itu, adat pernikahan Toraja juga ikut menjaga identitas yang khas dari masyarakat Toraja.

💗 Simbol dan Makna Dalam Adat Pernikahan

Pada adat pernikahan Toraja, terdapat banyak simbol dan makna dalam setiap rangkaian acara pernikahan. Contohnya seperti penggunaan piring, kerbau, dan ayam sebagai simbol dalam upacara adat, maka setiap orang yang hadir dalam acara pernikahan bisa mengerti makna yang tersembunyi di dalamnya.

💗 Mempererat Hubungan Keluarga dan Sosial

Adat pernikahan Toraja adalah salah satu momen besar dan sakral bagi keluarga besar. Melalui kegiatan ini, disadari atau tidak, hubungan keluarga dan sosial dapat dipererat dan ditingkatkan. Selain itu, pada adat pernikahan Toraja, banyak keluarga dan pengunjung yang berasal dari luar daerah yang datang serta bertemu, dan ini bisa menjadi sebuah ajang bertukar pengalaman dan pengetahuan antar tempat.

💗 Potensi Pariwisata dan Memperkenalkan Daerah

Bukan rahasia lagi bahwa adat pernikahan Toraja dapat menjadi magnet bagi para pelancong yang ingin merasakan dan melihat langsung budaya dan tradisi yang ada. Selain itu, adat pernikahan Toraja juga bisa memperkenalkan daerah dan budaya yang ada di sekitar Sulawesi Selatan.

Kekurangan Adat Pernikahan Toraja

👎 Biaya yang Cukup Besar

Adat pernikahan Toraja memerlukan biaya yang cukup besar. Hal ini dikarenakan adat pernikahan Toraja dilaksanakan dengan rangkaian acara yang cukup panjang dan sarat akan simbol-simbol dalam acara tersebut. Dalam prosesnya, pemerintah atau keluarga memutuskan untuk menutupi biaya tersebut.

👎 Kesulitan Dalam Menjaga Adat dan Tradisi

Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak pengaruh dari budaya modern yang masuk ke dalam budaya dan tradisi yang ada. Tidak sedikit masyarakat Toraja yang mulai meninggalkan adat pernikahan Toraja lantaran dipandang kuno. Hal ini juga dikarenakan masyarakat yang mulai beralih ke kegiatan modern seperti pre-wedding photo dan wedding organizer.

👎 Kurangnya Praktik dalam Memenuhi Pasangan Hidup

Adat pernikahan Toraja relatif susah untuk dijalankan karena melibatkan banyak pihak dengan banyak kesepakatan dan kepentingan yang berbeda. Tak jarang pula, banyak anggota masyarakat yang merasa kesulitan dalam mencari pasangan hidup yang sesuai. Hal yang menjadi kendala ini pun menjadi tidak jarang membuat banyak orang memutuskan untuk menunda rencana pernikahan.

👎 Kurangnya Keterbukaan dalam Hal Perbedaan Agama

Meskipun kegiatan adat pernikahan Toraja sendiri tidak terlalu menjunjung tinggi unsur agama namun bentuk kesakralannya tetap menjadi prioritas yang tinggi dan tidak terlupakan. Sehingga masih terdapat kendala untuk masyarakat yang ingin memadukan adat pernikahan Toraja dengan pernikahan agama lain yang berbeda agama.

👎 Masa Panjang Proses Pernikahan

Proses adat pernikahan Toraja dalam menjalankan rangkaian acara pernikahan memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini tentu menjadi sebuah kendala bagi beberapa orang yang ingin menikah dalam waktu yang cukup singkat atau dalam waktu yang terbatas.

👎 Pengaruh Globalisasi

Tren perkawinan bagi para petinggi saat ini lebih cenderung ke penekanan pada sebuah kerapian dari pernikahan dengan tema yang cukup modern. Sehingga adat istiadat Toraja harus bersaing dengan tren tersebut.

👎 Dianggap oleh Salah Satu Pihak Bias Terhadap Laki-laki

Adat pernikahan Toraja memiliki banyak pantangan untuk pihak perempuan, seperti tidak diperbolehkannya beberapa jenis tarian atau tidak boleh duduk pada kursi yang tinggi daripada pihak laki-laki. Hal ini sering menjadi yang tertindas dalam acara tersebut.

Tabel Perinci Adat Pernikahan Toraja

Nama Upacara Deskripsi
Adat bakang sapilau Acara kumpul keluarga mempersiapkan seserahan sebagai tanda sang calon memegang kendali terhadap keluarga besar mempelai.
Adat bolu to gandumpa Pemberian seserahan oleh pihak laki-laki ke pihak perempuan.
Adat nalungi ngaturang bulan Penjelajahan dan memanggil roh-roh leluhur untuk memohon restu agar pernikahan tersebut dapat berjalan lancar dan segera diberikan keturunan.
Adat mampangi bulang Upacara pemotongan nasi tumpeng oleh penyelenggara pernikahan.
Adat pucu mayak Acara meminta doa restu dari orang tua atas janji pernikahan tersebut.
Adat manjapuik marapulai Pelepasan pengantin dari pelaminan oleh pengantin laki-laki.
Adat sebareng biko-biko Upacara pemberian tanda cinta dari sang calon mempelai kepada sang pasangan sekaligus untuk menjelaskan perasaannya dengan cara yang tepat.
Adat tedong bettuak Proses penyelesaian biaya-wanita sebelum pernikahan terlaksana.
Adat tinu dan bunting Upacara pemilihan pakaian sekaligus pembukaan acara pernikahan.
Adat ma’karawu Acara menghiasi domba atau kerbau sebagai hewan kurban dari masing-masing keluarga.
Adat meja alat makan Upacara memberikan seserahan alat makan dari pihak laki-laki ke perempuan.
Adat sayu tongko dan ari-ari Upacara berbuka puasa bagi kedua mempelai sebelum akad nikah dilakukan.
Adat puput andong dan alllu Pelaksanaan upacara adat dengan perjalanan pengantin yang ditarik oleh kepala keluarga ke tempat pengantin perempuan.

13 Pertanyaan Seputar Adat Pernikahan Toraja

1. Apa itu Adat Pernikahan Toraja?

Adat pernikahan Toraja adalah salah satu upaya dalam melestarikan budaya asli dari daerah tersebut.

2. Apa saja adat dalam upacara pernikahan Toraja?

Adat dalam upacara pernikahan Toraja antara lain : adat mampangi bulang, adat pucu mayak, dan adat tedong bettuak.

3. Apa makna dari pesta adat pernikahan Toraja?

Makna dari adat pernikahan Toraja misalnya sebagai sarana melestarikan budaya dan identitas.

4. Apakah Adat Pernikahan Toraja masih sering dilaksanakan di masa kini?

Di tengah perkembangan zaman, adat pernikahan Toraja masih terus dilaksanakan hingga saat ini.

5. Apa saja prosesi adat yang dilakukan dalam upacara pernikahan Toraja?

Prosesi adat yang dilakukan dalam upacara pernikahan Toraja meliputi tanggung-jawab keluarga dalam persiapan pernikahan, upacara pemotongan tumpeng, hingga penghiasan binatang kurban seperti kerbau atau domba.

6. Apakah biaya yang dikeluarkan dalam adat pernikahan Toraja besar?

Biaya adat pernikahan Toraja relatif besar karena melibatkan rangkaian acara yang panjang dan banyak simbol yang perlu dipersiapkan.

7. Bagaimana adat pernikahan Toraja bisa menjadi magnet bagi para pelancong?

Adat pernikahan Toraja dapat menjadi magnet bagi para pelancong yang ingin merasakan dan melihat langsung budaya dan tradisi yang ada di Sulawesi Selatan.

8. Ada berapa macam adat pernikahan Toraja?

Ada 13 macam jenis adat pernikahan Toraja dalam satu rangkaian acara.

9. Apa itu “Biaya-wanita” dalam adat pernikahan Toraja?

“Biaya-wanita” merupakan persetujuan biaya yang dipersiapkan oleh pihak laki-laki untuk keluarga mempelai perempuan.

10. Bagaimana proses upacara pemotongan nasi tumpeng di adat pernikahan Toraja?

Biasanya, proses pemotongan nasi tumpeng dilakukan oleh penyelenggara pernikahan dengan cara menaruh sendok ke bagian atas tumpeng, dan nasi tumpeng tersebut akan dihidangkan hingga habis.

11. Apa itu “Seserahan” dalam adat pernikahan Toraja?

“Seserahan” adalah sebuah cara untuk mempersiapkan tanda-tanda kasih sayang sebagai simbol penghargaan dan apresiasi dari calon mempelai (laki atau perempuan) kepada calon pasangannya.

12. Apa itu “Mappaccioppeng” dalam adat pernikahan Toraja?

“Mappaccioppeng” adalah penghiasan pejalan kaki pengantin di mana pengantin akan ditarik atau dibawa oleh kepala keluarga mempelai perempuan ke tempat pengantin laki-laki bermalam.

13. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap adat pernikahan Toraja?

Pengaruh globalisasi dapat menjadi kendala bagi masyarakat Toraja yang ingin tetap mempertahankan adat pernikahan Toraja mereka.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, adat pernikahan Toraja adalah salah satu adat dan budaya yang mendapat perhatian serta minat untuk dipelajari. Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam adat pernikahan Toraja, dan hal ini hanya bisa diketahui dengan tujuan untuk mempersiapkan dan perawatan untuk menjaga adat tersebut. Meskipun terdapat pengaruh globalisasi yang masuk ke dalam adat pernikahan Toraja, masih terdapat orang-orang yang tetap mempertahankan dan melestarikan adat pernikahan tersebut sampai sekarang.

Para pembaca yang tertarik pada adat pernikahan Toraja dapat mengunjungi Sulawesi Selatan dan mengenal lebih dekat adat dan tradisi yang ada di sana. Dengan mengetahui hal tersebut, anda juga dapat menjaga dan melestarikan budaya dan adat di daerah anda sendiri.

Demikianlah pembahasan mengenai adat pernikahan Toraja, semoga artikel ini bermanfaat.

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan sebagai pembelajaran dan memberikan informasi mengenai adat pernikahan Toraja. Konten ini disusun oleh AI dan kemungkin

Iklan