Asal Usul Kata-kata Jepang


Asal Usul Kata-kata Jepang

Kata-kata Jepang menjadi salah satu bahasa asing yang populer di Indonesia. Tak hanya dalam bentuk kata-kata yang dipakai dalam percakapan sehari-hari, namun juga dalam bentuk tulisan kanji atau hiragana. Seperti yang kita tahu, bahasa Jepang memiliki ciri khas yang berbeda dari bahasa-bahasa lainnya. Namun, tahukah kamu mengapa bahasa Jepang memiliki ciri khas tersendiri? Yuk, simak asal-usul kata-kata Jepang berikut ini:

Sejarah mencatat bahwa bahasa Jepang berasal dari bahasa-bahasa yang digunakan di Kepulauan Jepang sekitar 2.500 tahun yang lalu. Namun, bentuk bahasa Jepang seperti yang diyakini pada masa kini baru berkembang sejak abad ke-7 M. Pada masa itu, kebudayaan Tiongkok sedang berkembang pesat dan banyak pengaruhnya terlihat dalam kebudayaan Jepang. Salah satu pengaruh besar dari Tiongkok tersebut adalah kanji atau karakter-karakter Tionghoa.

Secara sejarah, kanji pertama kali diperkenalkan ke Jepang pada abad ke-5 oleh para biksu Buddha yang datang dari Tiongkok. Pengenalan kanji ke Jepang ini bertujuan untuk membantu orang Jepang saat mengenal dan mempelajari teks-teks Buddhis yang pada waktu itu masih ditulis dalam huruf Tionghoa. Seiring berjalannya waktu, penggunaan kanji semakin meluas dan menjadi salah satu bagian penting dalam bahasa Jepang.

Namun, pengaruh Tiongkok dalam bahasa dan tulisan Kanji Jepang tidak berhenti sampai di situ saja. Selama berabad-abad, banyak istilah dan konsep Sino-Jepang yang diadaptasi dari bahasa Tionghoa dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari orang Jepang. Bahkan hingga saat ini, terdapat lebih dari 60% kata-kata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa Tionghoa.

Selain itu, Konpes Sino-Jepang juga mempengaruhi cara orang Jepang dalam berbahasa. Disebutkan bahwa bahasa Jepang memiliki suatu pola bahasa yang khas yang hanya dipakai dalam huruf kanji saja. Oleh karenanya, banyak kata-kata bahasa Jepang yang memiliki pengartian bila dilihat huruf kanjinya, namun bila diucapkan dalam bahasa Jepang maka memiliki suatu arti yang berbeda.

Terakhir, kita juga harus menyebutkan pengaruh dari bahasa-bahasa asing lainnya. Bahasa Jepang tidak hanya terpengaruh oleh bahasa Tionghoa, namun juga bahasa-bahasa asing lainnya seperti bahasa Inggris, Belanda, atau bahasa Eropa lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi dan bisnis global, kata-kata bahasa asing banyak dipakai dalam situs web, media sosial, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari di kalangan masyarakat Jepang. Oleh karena itu, penggunaan kata-kata asing juga berdampak pada perkembangan bahasa Jepang.

Sekian pembahasan singkat mengenai asal-usul kata-kata Jepang yang menggunakan Kanji atau karakter Tionghoa. Dengan menyadari asal mula bahasa Jepang, kita dapat lebih memahami pentingnya mempelajari bahasa Jepang dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang bahasa Jepang.

Jenis-jenis Kata-kata Jepang


Jenis-jenis Kata-kata Jepang

Kata-kata Jepang memang banyak dipakai di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap budaya Jepang, kata-kata Jepang pun semakin familiar di telinga. Nah, untuk kamu yang sedang belajar bahasa Jepang, berikut ini adalah beberapa jenis-jenis kata-kata Jepang yang sering dipakai dan wajib kamu ketahui.

1. Animasi atau Manga


Animasi atau Manga

Animasi dan manga dalam budaya Jepang bisa dibilang sangat populer. Banyak dari kita pasti pernah mendengar apalagi menonton anime atau membaca manga, kan? Kata-kata Jepang seperti subarashii (selalu saja mengagumkan), sugoi (luar biasa), atau kawaii (lucu) yang sering kita dengar dalam adegan anime atau manga juga patut kamu ketahui.

2. Makanan


Makanan

Makanan Jepang juga menjadi salah satu hal yang sering kita dengar dan rasakan. Seperti ramen, sushi, onigiri, atau teriyaki. Bahkan, kamu bisa melihat kata-kata Jepang yang tertera di menu restoran Jepang yang kamu datangi. Untuk kategori ini, kata-kata Jepang yang perlu kamu ketahui antara lain: osoi (lambat), umai (lezat), dan aji (rasa).

3. Musik


Musik

Tak lengkap rasanya membicarakan tentang budaya Jepang tanpa membahas musik di negara tersebut. Music video atau lagu-lagu dari penyanyi Jepang seperti YUI, Utada Hikaru, atau Ayumi Hamasaki, memakai berbagai kata-kata Jepang yang wajib kamu ketahui saat berbicara mengenai musik Jepang. Beberapa kata-kata yang perlu kamu ketahui misalnya; kawaii (lucu), sugoi (luar biasa), dan sora (langit).

4. Olahraga


Olahraga

Olahraga di Jepang juga memakai beberapa kata-kata Jepang yang bisa kamu gunakan. Seperti pada baseball dengan kata-kata seperti bantā (pemukul), pawāhittā (pukul keras), atau yajirushi (penunjuk arah). Untuk judo, kata-kata plus (jatuh) dan shime (mencekik) perlu kamu ketahui.

5. Drama atau Film


Drama atau Film

Drama atau film Jepang juga menawarkan kosakata yang bagus untuk kamu pelajari. Cerita dari drama atau film Jepang sering kali memberikan ciri khas dari budaya Jepang itu sendiri. Kata-kata Jepang yang perlu kamu ketahui untuk poin ini antara lain: kawaii (lucu), sugoi (luar biasa), dan toshi (tahun).

Nah, itulah beberapa jenis-jenis kata-kata Jepang yang wajib kamu ketahui dan sering dipakai di Indonesia. Meskipun beberapa kosakata di atas terkesan gampang untuk diingat, tetapi bila dipakai di tempat yang kurang tepat, bisa jadi akan membingungkan orang sekitar.

Struktur dan Tata Bahasa Kata-kata Jepang


Struktur dan Tata Bahasa Kata-kata Jepang

Kata-kata Jepang memiliki struktur dan tata bahasa yang berbeda dari bahasa Indonesia. Sebagai salah satu bahasa asing yang populer di Indonesia, belajar bahasa Jepang membutuhkan pemahaman akan struktur dan tata bahasanya sebelum menguasai kosakata.

Sistem penulisan di bahasa Jepang terdiri dari tiga jenis huruf yaitu Hiragana, Katakana dan Kanji. Hiragana dan Katakana merupakan huruf Jepang asli yang digunakan untuk menulis kata-kata dan kalimat sederhana. Sedangkan Kanji merupakan huruf karakter Tiongkok yang diadopsi dalam bahasa Jepang.

Tata bahasa Jepang sangat memperhatikan urutan katanya dan penggunaan partikel. Partikel penting dalam Bahasa Jepang karena memberikan konotasi pada kalimat. Partikel yang umum digunakan antara lain は (pronounced as “wa”), が (pronounced as “ga”), を (pronounced as “o”), に (pronounced as “ni”), dan と (pronounced as “to”).

Perbedaan struktur bahasa Jepang dan Indonesia antara lain terletak pada pola subjek-predikat-objek. Pada bahasa Jepang, urutan kata umumnya dibentuk oleh subjek predikat objek (SPO), sedangkan dalam bahasa Indonesia umumnya adalah subjek objek predikat (SOP). Contoh dalam bahasa Jepang, 食べたい (tabetai) yang artinya “saya ingin makan”, sedangkan dalam bahasa Indonesia menjadi “saya makan ingin”.

Tambahannya, dalam Bahasa Jepang terdapat kelompok kata kerja yang dapat diletakkan langsung sesudah kata benda, keadaan, atau kata sifat. Kelompok kata kerja ini dikenal sebagai “Kata Kerja Bantu” atau “Hyoujungo” dalam bahasa Jepang. Contohnya adalah kata kerja “suru” yang artinya “melakukan”. Saat digunakan sebagai kata kerja bantu, kata kerja sering dipersingkat menjadi “shite”.

Dalam Bahasa Jepang, terdapat juga sebuah jenis kata keterangan yang memiliki banyak cara penggunaan. Kata ini disebut sebagai “Kata Keterangan Tengah”. Salah satu contoh penggunaan dari kata ini adalah “ikenai” yang artinya “tidak boleh”. Di antara banyak kata-kata ini, kata-kata keterangan Jepang paling sulit dipahami karena mereka bisa memperlihatkan nuansa yang sangat detail dari suatu ucapan dengan mengubah sejumlah kecil atau bahkan satu karakter daripada frasa atau kata itu sendiri.

Kata-kata tanya juga merupakan hal yang perlu diperhatikan ketika belajar Bahasa Jepang. Bahasa Jepang memiliki beberapa kata tanya seperti 何 (nani) yang artinya “apa?,” 誰 (dare) yang artinya “siapa?,” いつ (itsu) yang artinya “kapan?,” dan どこ (doko) yang artinya “dimana?.” Pemahaman kata tanya menjadi penting, karena penggunaannya yang tepat sangat berpengaruh terhadap arti kalimat.

Kesimpulannya, belajar bahasa Jepang memerlukan pemahaman terhadap struktur dan tata bahasa yang berbeda dari bahasa Indonesia. Anggaplah struktur dan tata bahasa sebagai dasar yang penting sebelum menguasai kosakata. Dalam Bahasa Jepang, kesalahan dalam struktur dan tata bahasa dapat merubah makna kalimat secara keseluruhan.

Penggunaan Kata-kata Jepang dalam Kehidupan Sehari-hari


Kata Jepang dalam Kehidupan Sehari-hari Indonesia

Budaya Jepang terkenal dengan kreativitas dan inovasi, tak hanya dalam teknologi dan desain, namun juga dalam bahasa. Bahasa Jepang yang kaya akan kosakata dan ungkapan menarik minat banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, penggunaan kata-kata Jepang dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia semakin populer. Bahkan, banyak orang yang enggan menggunakan kata-kata Indonesia yang sesuai, dan lebih memilih kata-kata Jepang untuk berkomunikasi. Berikut beberapa contoh kata-kata Jepang yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia:

1. Arigatou


Arigatou Indonesia

Kata terima kasih dalam bahasa Jepang adalah “arigatou”. Kata ini sering digunakan dalam transaksi penjualan, penerimaan hadiah, atau ketika seseorang memberikan bantuan. Kata “arigatou” juga bisa dipakai untuk eksprese rasa terima kasih secara umum, misalnya kepada seseorang yang telah membantu pekerjaan atau mengajari sesuatu.

2. Konnichiwa


Konnichiwa Indonesia

“Konnichiwa” merupakan hari pembukaan dalam bahasa Jepang yang berarti “selamat siang”. Kata ini sering digunakan untuk menyapa seseorang pada waktu siang. Selain itu, kata ini juga sering dipakai sebagai salam ketika kita ingin memulai percakapan dengan seseorang yang tidak dikenal.

3. Sayonara


Sayonara Indonesia

“Sayonara” berarti “selamat tinggal” dalam bahasa Jepang. Kata ini sering digunakan untuk mengakhiri pertemuan atau sebelum meninggalkan lokasi. Meskipun terkesan formal dan sedikit kaku, kata ini biasa dipakai di kalangan remaja dan terkadang digabungkan dengan bahasa Indonesia.

4. Gomennasai


Gomennasai Indonesia

Apabila kita ingin meminta maaf dalam bahasa Jepang, kita dapat menggunakan kata “gomennasai”. Kata gomennasai bisa digunakan dalam situasi sehari-hari, seperti pada saat datang terlambat atau membuat kesalahan yang kecil. Untuk mengajukan permintaan maaf yang lebih formal, kita dapat menggunakan kata “shitsureishimasu” atau “moshiwakearimasen”.

Pada dasarnya, penggunaan kata-kata Jepang dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia memiliki kelebihan tersendiri. Selain membangkitkan semangat dan rasa kebanggaan diri, penggunaan kata-kata Jepang juga dapat memperkaya kebahasaan kita. Namun, kita harus tetap ingat bahwa penggunaan kata-kata tersebut harus tetap dengan pemahaman dan tepat pada konteks ucapannya agar tidak keliru dan membingungkan.

Tips Belajar dan Memahami Kata-kata Jepang dengan Mudah


Tips Belajar Kata Jepang Mudah

Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia. Bahasa Jepang sendiri juga menjadi salah satu bahasa yang banyak diminati oleh orang Indonesia baik untuk menambah skill ataupun untuk persiapan studi di Jepang. Namun untuk mempelajari bahasa Jepang, memahami kata-katanya menjadi hal yang sangat penting. Berikut adalah tips belajar dan memahami kata-kata Jepang dengan mudah:

1. Mulailah dengan Hiragana dan Katakana


Hiragana dan Katakana

Ketika mempelajari bahasa Jepang, kalian akan menemukan dua huruf yaitu Hiragana dan Katakana. Kedua jenis huruf ini adalah huruf yang paling dasar dari bahasa Jepang. Hiragana biasanya digunakan untuk menuliskan kata-kata asli Jepang sementara Katakana digunakan untuk menulis kata-kata dari bahasa Inggris. Belajar kedua jenis huruf ini di awal dapat membantu kalian memahami cara membaca dan menulis kata-kata dalam bahasa Jepang dengan mudah.

2. Pelajari Kosakata Semudah Mungkin


Kosakata Jepang

Memorizing kosakata dalam bahasa Jepang dapat menjadi suatu keharusan guna mempermudah terjadinya komunikasi dalam bahasa Jepang. Untuk memudahkan proses belajar kosakata ini, kalian dapat memulainya dengan kosakata pilihan atau kosakata paling umum terlebih dahulu.

3. Gunakan Aplikasi Belajar Bahasa Jepang


Aplikasi Belajar Bahasa Jepang

Saat ini, banyak aplikasi belajar bahasa jepang yang dapat kalian gunakan untuk mempelajari bahasa Jepang. Beberapa aplikasi bahasa Jepang yang banyak di-download salah satunya DuoLingo. Aplikasi ini dapat membantu kalian mempelajari kosakata dan juga memahami bahasa Jepang dengan mudah karena memiliki fitur audio dan visual.

4. Menonton Anime atau Drama Jepang


Anime atau Drama Jepang

Selain mempelajari bahasa Jepang melalui aplikasi, kalian juga bisa mempelajari bahasa Jepang dengan menonton anime atau drama Jepang. Dengan menonton anime atau drama Jepang, kalian akan lebih mudah mempelajari kosakata yang lebih casual serta meningkatkan kemampuan kalian dalam memahami bahasa Jepang secara cepat dan tepat.

5. Praktik dan Teruslah Berlatih


Latihan Kata Jepang

Belajar bahasa Jepang dengan mudah tidak akan terwujud tanpa latihan dan konsistensi. Teruslah berlatih dengan teman yang memiliki kemampuan bahasa Jepang lebih baik dan tidak ragu untuk meminta koreksi ketika salah mengucapkan atau menyusun kalimat.

Jadi, itulah beberapa tips yang dapat kalian terapkan dalam belajar dan memahami kata-kata Jepang dengan mudah. Mulailah dari huruf dasar, mempelajari kosakata, menggunakan aplikasi belajar bahasa, menonton anime atau drama dan terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jepang. Semoga bermanfaat!

Iklan