Sejarah Kanji di Jepang


Kanji di Jepang

Jepang dikenal sebagai negara yang menggunakan huruf kanji sebagai aksara utama dalam sistem tulisan mereka. Kanji merupakan suatu karakter dari bahasa Tiongkok yang masuk ke Jepang sekitar abad kelima. Tiongkok adalah negara terdekat dan memiliki pengaruh besar pada segi kebudayaan, seperti seni, bahasa dan tulisan. Oleh karena itu, pengaruh dari Tiongkok sangatlah besar di Jepang. Pada abad kelima Masehi, si Tiongkok menuliskan gagasan-gagasannya di alas alas bambu yang menjadi ugat pohon yang sangat masif dan membuatnya menjadi suatu karya. Hal ini kemudian menjadi dasar dalam tulisan kanji di Jepang, serta ditambahkan simbol lain seperti hiragana dan katakana, yang dulunya berawal dari huruf Tiongkok yang dirangkai ulang sesuai dengan bentuk dan bahasa Jepang.

Pada zaman dahulu, hanya orang-orang terpelajar dan kelas elit yang bisa membaca dan menulis kanji. Namun, selama berjalannya waktu, huruf kanji menjadi aksara umum di Jepang. Orang-orang mulai mempelajari huruf Tiongkok dengan sangat giat dan memperkenalkan beberapa kosa kata menggunakan kanji. Hal itu terbukti dengan munculnya beberapa buku yang dicetak dengan menggunakan aksara Kanji pada abad ke-10, seperti buku Man’yoshu, yang terdiri dari puisi-puisi klasik Jepang yang ditulis menggunakan huruf kanji.

Perkembangan huruf kanji sangat pesat di Jepang dan menjadi sistem penulisan yang sangat penting pada masa Meiji. Pada abad ke-19, Jepang mengalami kemajuan pesat dalam segala bidang, seperti pertanian, industri, serta teknologi. Karena itu, Pemerintah Jepang memutuskan untuk melakukan perubahan dalam penggunaan huruf. Mereka memperkenalkan huruf hiragana dan katakana, yang lebih mudah dipahami oleh rakyat jelata ketimbang huruf kanji. Namun, huruf kanji tetap menjadi aksara yang vital bagi Jepang, dimana itu sebagai suatu representasi dari nilai tradisional yang dipegang teguh oleh rakyat Jepang.

Hingga saat ini, huruf kanji masih menjadi bagian penting dalam masyarakat Jepang. Kanji dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari buku, majalah, hingga tanda-tanda di jalan dan di institusi pemerintah. Bahkan saat masuk ke sekolah dasar, kanji adalah pelajaran wajib bagi siswa. Di Jepang sendiri terdapat sekitar 1.000 sampai 2.000 huruf kanji yang dipakai dalam penulisan yang formal. Dan, sampai sekarang, salah satu bentuk kebudayaan yang terbentuk dari penggunaan huruf Kanji adalah “Shodo”, yaitu seni kaligrafi yang sangat terkenal di Jepang.

Dalam Shodo, huruf kanji ditulis dengan gaya yang indah dan sesuai dengan filosofi yang dipegang oleh senimannya, dimana hal tersebut dianggap sebagai sebuah karya seni yang sangat penting di dunia seni budaya Jepang. Shodo berfungsi sebagai suatu sarana untuk melatih teknik menulis, mempertajam konsentrasi, serta memperlihatkan karakteristik dari senimannya melalui cara menuliskan huruf kanji. Selain itu, Shodo juga dianggap sebagai tanda penghormatan kepada nenek moyang dan tradisi-tradisi leluhur di Jepang.

Susunan dan Cara Membaca Kanji


Jepang Kanji Indonesia

Kanji atau Hanzi dalam Bahasa Jepang atau Mandarin adalah tulisan karakteristik yang paling tua dan asli di Asia Timur. Di Indonesia, tulisan tersebut dikenal dengan sebutan aksara Tionghoa atau aksara Cina. Kanji merupakan fonetik yang dipetik dari Bahasa Mandarin (Kanji di Jepang) dan hampir sama persis dengan Hanzi (Tiongkok).

Setiap aksara kanji atau Hanzi mempunyai kosakata, arti dan pelafalan yang berbeda. Berikut beberapa cara dasar membaca dan menulis Kanji:

  • Memahami pengertian aksara Kanji atau Hanzi.
  • Membaca arti aksara Kanji atau Hanzi yang berhubungan dengan kosakata atau kata-kata.
  • Melatih penggunaan aksara Kanji atau Hanzi dalam kehidupan sehari-hari dengan contoh-contoh kalimat.

Pada umumnya, setiap aksara Kanji atau Hanzi disusun menjadi beberapa bagian dengan huruf atau lambang yang menunjukkan bunyi atau suara. Terdapat paling sedikit dua buah huruf atau lambang pada setiap aksara Kanji atau Hanzi.

Bagian atas pada aksara Kanji atau Hanzi menunjukkan bunyi atau suara. Sedangkan bagian bawah menunjukkan makna dari suara tersebut. Oleh karena itu, jika Anda memahami bunyi atau suara pada aksara Kanji atau Hanzi, Anda juga perlu memahami makna yang tertuang pada huruf atau lambang tersebut. Hal ini ditujukan agar Anda bisa membaca dan menulis aksara Kanji atau Hanzi dengan benar dan tepat.

Berdasarkan jumlah bagian, pola dasar susunan aksara Kanji atau Hanzi dibagi menjadi 6 jenis yaitu:

  1. 1 bagian
  2. 2 bagian
  3. 3 bagian
  4. 4 bagian
  5. 5 bagian
  6. 6 bagian

Untuk memahami susunan aksara Kanji atau Hanzi, Anda juga perlu memahami cara membacanya. Setiap aksara Kanji atau Hanzi mempunyai dua jenis cara membaca, yaitu:

  1. On’yomi (音読)
  2. Kun’yomi (訓読)

On’yomi (音読) adalah cara pembacaan yang dipetik dari Bahasa Mandarin dengan menyesuaikan huruf atau lambangnya. Sedangkan Kun’yomi (訓読) adalah cara pembacaan yang dipetik dari Bahasa Jepang. Penggunaan cara membaca On’yomi (音読) biasanya lebih sering pada aksara Kanji atau Hanzi yang terdiri dari lebih dari dua buah huruf atau lambang.

Contohnya seperti aksara Kanji atau Hanzi untuk kata ‘aku’ atau ‘saya’ dalam Bahasa Jepang yang dibaca dengan cara On’yomi adalah ‘Ga’ atau ‘Wa’. Sedangkan Kun’yomi dibaca dengan cara ‘Watakushi’ atau ‘Atashi’ yang lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Demikian penjelasan tentang susunan dan cara membaca Kanji atau Hanzi di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda yang ingin menjelajah ke Bahasa Jepang atau Mandarin.

Arti Perbedaan Huruf Hiragana, Katakana, dan Kanji


Jepang kanji

Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal dengan aksara orisinalnya, yakni kanji. Kanji sendiri adalah karakter Han yang berasal dari bahasa Tionghoa, namun menggunakan bunyi yang berbeda. Jepang juga memiliki dua abjad lainnya yaitu hiragana dan katakana. Ketiganya memiliki perbedaan dalam bentuk, cara penulisan, dan penggunaannya. Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan ketiganya.

Hiragana

Hiragana

Hiragana merupakan salah satu jenis aksara Jepang yang paling dasar dan sering digunakan. Huruf ini ditulis dengan bentuk sederhana dan mudah diingat. Setiap huruf hiragana merepresentasikan satu suku kata yang terdiri dari sebuah vokal dan konsonan. Hiragana umumnya digunakan untuk menulis kata-kata asli Jepang atau kosakata baru yang belum memiliki karakter kanji atau katakana yang sesuai.

Cara menulis huruf hiragana adalah dengan menuliskan bentuk huruf dasar, kemudian menambahkan garis kecil atau loncatan huruf. Dalam menulis kata, hiragana dipisahkan dengan tanda baca seperti titik (。), koma (、), atau tanda kurung ((・)) tergantung konteks sehingga semakin mudah dibaca dan dimengerti.

Katakana

Katakana

Katakana juga merupakan jenis aksara Jepang yang digunakan untuk menulis suku kata, seperti pada huruf hiragana. Katakana berbeda dalam bentuk dan penggunaannya. Katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata asing atau kata-kata buatan Jepang yang menggunakan fonetik barat. Namun, ada juga beberapa kata Jepang yang ditulis dengan huruf katakana, seperti nama merek, merek industri, atau istilah teknis.

Cara menulis huruf katakana hampir sama seperti huruf hiragana, yaitu dengan menuliskan bentuk dasarnya dan kemudian menambahkan garis pangkat untuk menunjukkan suara suku kata. Katakana juga dipisahkan dengan tanda baca yang sama seperti hiragana.

Kanji

Kanji

Kanji merupakan salah satu jenis aksara Jepang yang memiliki bentuk yang berbeda dengan hiragana dan katakana. Kanji terdiri dari karakter-karakter yang diambil dari kanji atau hanzi bahasa Tionghoa. Setiap karakter kanji tidak hanya merepresentasikan suara, tetapi juga memiliki arti tertentu. Arti karakter kanji terdiri dari makna asli karakter tersebut dalam bahasa Tionghoa dan pendapat atau ide yang berkembang di Jepang.

Jumlah karakter Kanji sangat banyak, hingga mencapai ribuan karakter. Namun, karakter Kanji yang sering digunakan biasanya berjumlah sekitar 2000 karakter. Penggunaan Karakter Kanji di Jepang sangat luas, sebagian besar digunakan dalam penulisan dokumen resmi, bahan pemerintah dan buku-buku sastra. Sulitnya penulisan huruf kanji menjadi masalah bagi kebanyakan orang yang belajar bahasa Jepang, karena membutuhkan perhatian lebih dalam mempelajari bentuk karakter.

Ketiga jenis aksara Jepang tersebut memiliki perbedaan dan penggunaan yang berbeda-beda. Namun, pemahaman akan ketiga aksara tersebut akan sangat membantu saat belajar bahasa Jepang dan memahami teks-teks yang digunakan baik pada budaya maupun pilihan studi.

Contoh Penggunaan Kanji dalam Kehidupan Sehari-hari


Jepang Kanji Indonesia

Sebagai seorang Indonesia, kita familiar dengan huruf romawi dan huruf latin. Namun, kita juga tidak boleh melupakan bahwa ada banyak huruf dan karakter lain dari berbagai negara termasuk huruf Jepang, yaitu kanji. Kanji secara harfiah berarti “huruf dari Han” dan berasal dari bahasa Tiongkok. Kanji pertama kali dibawa ke Jepang pada abad ke-5 oleh seorang biksu India. Selama 1500 tahun kanji berkembang di Jepang, dan bahkan hingga sekarang kanji tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari Jepang. Di Indonesia pun sebenarnya kanji banyak digunakan saat kita mempelajari bahasa Jepang. Namun, apakah kamu tahu juga bahwa beberapa simbol kanji yang sering kamu lihat, terutama di berbagai produk atau tempat di Jepang, sebenarnya juga bisa ditemukan di Indonesia? Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan kanji dalam kehidupan sehari-hari:

1. Izakaya (居酒屋)

Izakaya

Izakaya adalah tempat makan mirip dengan bar atau pub di Jepang. Di izakaya, kamu bisa menikmati minuman dan berbagai jenis makanan kecil seperti okonomiyaki, karaage, atau ramen. Simbol kanji 居酒屋 (izakaya) biasanya dipasang di depan tempat tersebut. Di Indonesia sendiri sebenarnya juga ada beberapa restoran yang menggunakan simbol kanji ini seperti di beberapa restoran Jepang terkenal yang ada di Jakarta.

2. Onsen (温泉)

Onsen

Onsen atau pemandian air panas terkenal di Jepang. Terdapat banyak onsen yang tersebar di seluruh Jepang, mulai dari yang ada di kawasan pegunungan sampai pada yang berada di pusat kota. Simbol kanji 温泉 (onsen) biasanya dipasang di depan pemandian atau di tempat apapun yang terkait dengan onsen. Di Indonesia saat ini juga terdapat sejumlah hotel atau tempat wisata yang menawarkan layanan pemandian air panas, dan simbol kanji 温泉 (onsen) kerap digunakan untuk menunjukkannya.

3. Sento (銭湯)

Sento

Sento merupakan tempat atau pemandian mandi umum dalam budaya Jepang. Berbeda dengan onsen yang menggunakan air panas alami, sento menggunakan air keran biasa yang dipanaskan. Simbol kanji 銭湯 (sento) biasanya dipasang di depan tempat sento. Di Indonesia sendiri saat ini kerap terdapat gedung-gedung yang menggunakan simbol kanji ini, terutama di pusat kota.

4. Pachinko (パチンコ)

Pachinko

Pachinko merupakan permainan mesin pinball yang cukup terkenal di Jepang. Simbol kanji パチンコ (pachinko) bisa kamu temukan di depan berbagai toko atau bangunan yang menjual atau menyediakan permainan tersebut. Di Indonesia sendiri permainan yang serupa dengan pachinko ini sebenarnya juga tidak jarang ditemukan di beberapa pusat permainan anak.

5. Karaoke (カラオケ)

Karaoke

Karaoke merupakan jenis hiburan yang sangat terkenal di Jepang dan banyak negara lainnya. Dalam karaoke, kamu bisa menyanyikan lagu-lagu favorit kamu di dalam sebuah ruangan yang dilengkapi dengan mikrofon dan layar untuk menampilkan lirik lagu. Simbol kanji カラオケ (karaoke) biasanya dipasang di depan tempat karaoke. Di Indonesia sendiri, tempat karaoke juga kerap menggunakan simbol kanji ini sebagai tanda tempat tersebut menyediakan layanan hiburan ini.

Itulah beberapa penggunaan simbol kanji dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kamu temukan tidak hanya di Jepang, tapi juga di Indonesia. Simbol-simbol kanji ini kental dengan budaya Jepang dan sering menjadi ciri khas dari berbagai tempat atau produk yang berasal dari Jepang. Sehingga, meskipun kamu tidak pernah ke Jepang, kamu masih bisa merasakan sedikit nuansa dari budaya Jepang melalui simbol-simbol kanji ini.

Cara Mudah Memulai Belajar Kanji untuk Pemula


Belajar Kanji untuk Pemula

Belajar kanji merupakan hal yang penting bagi mereka yang ingin memahami tulisan aksara Jepang. Kanji menjadi satu diantara tiga jenis tulisan Jepang yang harus dikuasai selain hiragana dan katakana. Sayangnya, telah tidak sedikit pemula yang merasa kesulitan dalam mempelajari aksara Kanji karena adanya ratusan karakter yang harus dihafal.

Namun jangan khawatir, Anda tidak perlu khawatir jika ingin belajar Kanji karena pada subtopik ini, kami akan memberikan beberapa cara mudah bagi Anda yang pemula dalam memulai belajar aksara Kanji. Simak penjelasannya berikut ini:

Cara Memulai Belajar Kanji dengan Benar


Benar Belajar Kanji

Tentukan tujuan Anda ketika ingin belajar Kanji, apakah untuk keperluan akademis, wisata ke Jepang atau sebagai sarana hobi. Hal tersebut sangat membantu terhadap pemilihan kosa kata aksara Kanji dalam pembelajaran Anda

Gunakan Buku Panduan Belajar Kanji Yang Bagus


Buku Panduan Belajar Kanji

Cari referensi buku panduan belajar Kanji yang baik untuk membantu meningkatkan kemampuan Anda dalam belajar aksara Kanji. Dengan buku panduan belajar kanji, Anda dapat dengan mudah mempelajari karakter Kanji yang dilengkapi dengan banyak penjelasan lengkap secara terperinci.

Gunakan Flash card Kanji


Flash Card Kanji

Jika Anda merasa kesulitan dalam mengingat karakter Kanji yang baru, Anda dapat menggunakan Flash Card Kanji. Flash Card Kanji sangat bermanfaat dalam membantu mengingat sejumlah karakter Kanji yang baru Anda pelajari.

Akses Website Belajar Kanji Gratis


Website Belajar Kanji Gratis

Anda juga dapat mengakses situs web pembelajaran bahasa Jepang yang menawarkan belajar Kanji secara gratis. Biasanya, situs pembelajaran bahasa Jepang dapat membantu Anda dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis aksara Kanji. Beberapa situs bahasa Jepang yang populer antara lain Duolingo dan Memrise.

Belajarlah Dengan Metode Langsung


Belajar dengan Metode Langsung

Salah satu cara terbaik untuk mempelajari aksara Kanji adalah dengan belajar langsung di Jepang. Selain meningkatkan kemampuan Bahasa Jepang, Anda juga akan terbiasa dengan budaya jepang.

Dalam belajar kanji, kunci yang terpenting adalah konsistensi dalam belajar. Teruslah berlatih membaca dan menulis Kanji dengan benar setiap hari.

Dengan memahami cara mudah memulai belajar Kanji di atas, diharapkan Anda dapat dengan mudah mempelajari aksara Kanji. Ingatlah, kunci dari sukses belajar aksara Kanji adalah konsistensi dalam belajar. Selamat mencoba!

Iklan