Ragam jenis kata makan dalam bahasa Jepang


Ragam jenis kata makan dalam bahasa Jepang

Indonesia dan Jepang merupakan dua negara yang terpisah oleh samudera pasifik namun kedua negara tersebut memiliki banyak kesamaan. Salah satunya adalah pemilihan kategori dalam kata-kata makanan. Saat berbicara dalam bahasa Indonesia, kita hanya mengenal kata “makanan”, namun dalam bahasa Jepang, terdapat banyak jenis kata makan. Berikut adalah ragam jenis kata makan dalam bahasa Jepang.

1. Gohan

Kata pertama yang wajib dipahami dalam membicarakan tentang kata-kata makanan adalah “Gohan”. “Gohan” merupakan kata makanan yang merujuk pada nasi, baik nasi putih atau nasi goreng. Di dalam kebudayaan Jepang, nasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki aksesibilitas yang mudah dan dapat didapatkan di mana saja.

2. Okazu

Kata kedua adalah “Okazu”, kata makanan ini merujuk pada makanan pembantu atau pelengkap yang biasanya disajikan bersamaan dengan nasi. Misalnya, sayuran, ikan, telur atau daging. Makanan ini semacam lauk-pauk di Indonesia yang biasanya disajikan agar nasi yang dimakan terasa lebih nikmat.

3. Yakimono

Yang selanjutnya adalah “Yakimono”. Kata makanan ini merujuk pada berbagai jenis makanan yang dimasak dengan menggunakan teknik memanggang atau panggang seperti daging panggang atau ikan panggang, atau bahkan sayuran seperti paprika panggang. Karena memang sangat populer, makanan panggang seringkali disajikan sebagai bagian dari menu di restoran.

4. Nimono

Kata selanjutnya adalah “Nimono”. Kata makanan ini merujuk pada makanan yang diolah dengan cara merebus dan mencampurkan berbagai macam bahan-bahan. Umumnya, dimasak dengan menggunakan kaldu atau saus shoyu. Ada berbagai macam makanan yang termasuk dalam kategori Nimono, seperti horenso no goma-ae, yose nabe, dan masih banyak lagi.

5. Itameshi

Yang terakhir adalah “Itameshi”. Kata makanan ini merujuk pada masakan yang biasanya terlahir dari daerah tertentu dan memiliki citra rasa atau karakteristik unik. Misalnya: Okonomiyaki atau Takoyaki yang sangat terkenal dari daerah Osaka, serta Fugu, ramen atau udon yang khas dari daerah lain di Jepang.

Jadi, itulah beberapa jenis kata makanan dalam bahasa Jepang yang umum digunakan dalam pengucapan sehari-hari dan restoran. Menjadi lebih baik jika kita tahu jenis makanannya diatas agar kita dapat lebih mudah dalam memilih atau menentukan apa yang diinginkan di restoran atau saat memasak sendiri di rumah.

Arti Penting dan Penggunaan Kata Makan dalam Percakapan Jepang


Makanan Jepang

Di Jepang, kata makan atau shokuji menjadi salah satu kosa kata yang penting. Kata-kata terkait dengan makanan muncul setiap hari dan digunakan dalam berbagai situasi. Tak heran, jika kamu berencana untuk ke Jepang, akan sangat membantu jika kamu mengetahui beberapa kosakata yang berkaitan dengan makanan.

Shokuji tidak hanya berarti sekadar makan, namun juga mencakup ritual yang terkait dengan hidangan, peralatan, tata letak meja, cara menyajikan, hingga cara menyantapnya. Dalam kehidupan sehari-hari di Jepang, makanan menjadi bagian yang sangat penting.

Terdapat banyak kata makan atau shokuji yang digunakan dalam bahasa Jepang. Kata-kata tersebut diucapkan secara berbeda-beda tergantung dari situasi, kocek, dan tempat makan. Berikut adalah daftar beberapa kata makan atau shokuji yang sering digunakan oleh masyarakat Jepang:

  • Gohan – nasi
  • Miso shiru – sup miso
  • Sashimi – irisan daging mentah
  • Soba – mie soba
  • Udon – mie udon
  • Tenpura – makanan yang digoreng dengan tepung roti
  • Sukiyaki – hidangan daging dan sayuran dengan cara dimasak dalam panci
  • Ramen – mie pangsit dengan kuah

Di Jepang, tata letak makanan juga menjadi sesuatu yang sangat penting. Bahkan, mereka memiliki tradisi etiket makan yang dinamakan bunka shokudo. Menurut etiket makan ini, makanan harus diatur secara simetris di atas meja, dan semua orang harus memberi salam sebelum mulai makan.

Di restoran jepang, kamu dapat menemukan huruf Kanji Jepang yang digunakan untuk menu dan pelanggan dapat mengenal makna atau apa yang diawali dengan huruf-huruf tersebut. Vinukichi Octaviany Andrean atau yang dikenal dengan nama Vinukichi adalah seorang warga negara Indonesia yang telah tinggal selama 9 tahun di Jepang. Dia menjelaskan bahwa dalam bahasa Jepang, seringkali mereka menggunakan ejaan kata-kata asing dalam bahasa Jepang, yang dikenal dengan istilah katakana.

Vinukichi juga memberikan contoh, bahwa jika kamu memesan makanan Italia, maka kamu akan menemukan beberapa jenis pasta, termasuk spaghetti dan fettuccine. Namun, dalam restoran jepang, kamu akan menemukan kata-kata seperti Kebepasta (kebab pasta), Napoli (Napoli perwakilan kota), atau Genovese (Genoa) sedangkan spaghetti yang cukup populer di Indonesia disebut dengan spageti yang kesannya seperti istilah yang lebih umum.

Secara umum, kata makan atau shokuji menjadi salah satu kosakata yang penting jika kamu ingin mengenal budaya Jepang lebih dekat. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, makanan memiliki peran yang sangat penting, termasuk dalam etiket makan dan cara penyajian yang unik. Dengan mengetahui beberapa jenis kata makan atau shokuji, kamu bisa lebih mudah mengenal makanan yang ada di Jepang dan mengeksplornya.

Ekspresi yang sering digunakan dalam bersantap di Jepang


Kata Makan di Jepang

Salah satu hal yang menarik saat berkunjung ke Jepang adalah mencicipi masakan khas negara tersebut. Selain cita rasa yang khas, di Jepang juga terdapat etika dalam bersantap yang dikenal dengan sebutan kata makan. Dalam bahasa Indonesia, kata makan dapat diartikan sebagai cara berbicara saat menikmati hidangan. Berikut adalah beberapa ekspresi yang sering digunakan dalam kata makan:

Itadakimasu dan Gochisousama Deshita

Itadakimasu dan Gochisousama Deshita

Ekspresi pertama yang sering diucapkan saat akan memulai makan adalah itadakimasu. Kata ini berasal dari bahasa Jepang yang memiliki makna “menerima”. Dalam konteks ini, itadakimasu diartikan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan dan orang yang telah menyiapkan hidangan. Ekspresi ini diucapkan dengan tangan yang bersatu seperti sedang bersujud dan belum memulai makan.

Setelah selesai makan, biasanya orang Jepang akan mengucapkan gochisousama deshita. Makna dari kata ini adalah “hidangan sudah enak”. Ungkapan ini juga merupakan ekspresi rasa terima kasih karena hadiah yang diterima orang yang menyajikan makanan.

Mogu-Mogu dan Peko-Peko

Mogu-Mogu dan Peko-Peko

Saat sedang makan, orang Jepang akan mengatakan mogu-mogu yang artinya adalah “makan dengan lahap”. Jadi, jika seseorang di Jepang mengatakan mogu-mogu, berarti dia sedang sangat menikmati makanannya.

Ekspresi yang lain yang sering dilontarkan saat lapar dan menunggu makanan sajat disajikan adalah peko-peko. Kata ini berasal dari bahasa Jepang yang artinya “lapar banget”. Saat merasa peko-peko, maka orang akan sedikit terburu-buru dan tidak sabar menunggu sampai hidangan sajat disajikan, karena mereka sangat ingin segera memakan makanan tersebut.

Osusume dan Oishii

Osusume dan Oishii

Saat sedang makan di restoran, mungkin akan memerlukan rekomendasi dari pelayan. Dalam bahasa Jepang, ungkapan yang tepat adalah osusume, maknanya adalah “rekomendasi”. Pelayan restoran akan memberikan saran mengenai makanan atau minuman yang paling direkomendasikan.

Selanjutnya, setelah mencicipi hidangan, kata yang sering digunakan untuk mengungkapkan rasa enak adalah oishii. Artinya adalah “enak sekali”. Ungkapan ini sering diucapkan dengan wajah yang berseri-seri karena betapa nikmatnya makanannya.

Samasama dan Sumimasen

Samasama dan Sumimasen

Saat selesai makan dan ingin meninggalkan restoran, ungkapan yang tepat adalah samasama. Kata ini berarti “sama-sama”, artinya dua orang saling memberikan penghormatan satu sama lain. Ungkapan ini digunakan untuk merespons ucapan terima kasih dari pelayan restoran.

Selain mengucapkan samasama, di Jepang juga terdapat ungkapan permisi atau minta maaf, yaitu sumimasen. Sebagai contoh, ketika ingin meminta maaf atas kekeliruan yang terjadi saat bertamu di rumah seseorang, maka ungkapan yang tepat adalah sumimasen.

Demikianlah beberapa ekspresi dalam kata makan yang umum digunakan di Jepang. Selain sebagai bentuk etika dalam berkunjung ke Jepang, penggunaan kata makan juga dapat menunjukkan bahwa seseorang menghargai makanan dan para orang yang telah mempersiapkannya.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengucapkan kata makan dalam bahasa Jepang


makan jepang

Indonesia dan Jepang memiliki banyak kesamaan dalam bahasa maupun budaya. Saat Anda berkunjung ke Jepang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengucapkan kata ‘makan’.

Apa itu ‘Makan’ dalam Bahasa Jepang?

food in japanese

Makan dalam bahasa Jepang disebut ‘食べる’ (taberu); diterjemahkan sebagai ‘makan’ dalam bahasa Indonesia. Selain itu, ada juga kata ‘食事’ (shokuji), yang berarti ‘hidangan’ atau ‘makanan’.

Jangan Terlalu Lama Menunggu

food etiquette japanese

Saat Anda diundang untuk makan bersama, jangan terlalu lama menunggu sebelum mulai makan. Di Jepang, makanan disajikan dengan cara yang menarik dan cantik. Namun, jangan sampai lupa untuk segera memulai makan setelah makanan disajikan.

Pilihan Meja Makan

dining table japanese

Di Jepang, meja makan dapat berupa meja rendah atau ‘chabudai’ (ちゃぶ台). Biasanya, makanan dihidangkan di atas piring atau nampan, dan akan ditempatkan di tengah-tengah meja. Seringkali, makanan di Jepang dimakan secara bersama-sama dan dibagi secara merata.

Menggunakan Sumpit

chopstick

Di Jepang, sumpit digunakan untuk makan, baik untuk makan nasi maupun makanan lainnya. Indikasi dari sopan santun dalam menggunakan sumpit adalah jangan mencubit atau menusuk makanan dengan sumpit, karena ini dianggap kurang sopan, alih-alih gulung atau gunakan ujung bagian belakang untuk memecah-mecah makanan.

Jangan Habis Makan Bersih-bersih

clean japanese

Makanan di Jepang memang cukup lezat, tetapi jangan sampai lupa untuk membersihkan piring dan bagian meja di sekitarnya setelah makan. Di Jepang, bersih-bersih setelah makan juga merupakan tanda penghargaan pada orang yang sudah memasak dan menyajikan makanan.

Tidak Mengangkat Piring

plate in japanese

Piring di Jepang menunjukkan status dan nilai. Oleh karena itu, jangan pernah mengangkat piring atau menyelesaikan makanan di atas piring. Tahanlah hasrat untuk mengambil sendok atau mengangkat piring untuk mencicipi makanan.

Tidak Menghirup Sup

soup japanese

Di Jepang, tidak sopan untuk menghirup sup atau minum langsung dari mangkuk sup. Sebaiknya gunakan sendok kecil untuk mengambil sup dan meminumnya perlahan.

Cara Membayar Tagihan

pay japanese

Dalam budaya Jepang, biasanya orang yang meminta makanan atau minuman bertanggung jawab untuk membayar saat menyajikan tagihan. Oleh karena itu, jangan sampai meminta teman Anda untuk membayar sebelum tagihan tiba di meja. Setelah itu, sebaiknya membayar dalam nominal yang sama dan dengan diskresi yang sopan.

Kesimpulan

indonesian and japanese food

Terdapat beberapa ketentuan dalam tradisi makan di Jepang yang perlu diperhatikan bagi mereka yang ingin mengalami makanan budaya Jepang secara autentik. Dalam Jepang, sopan santun yang diaplikasikan dalam tradisi makan tidak berbeda jauh dengan sopan santun dalam interaksi sosial mereka sehari-hari. Kini, Anda telah memahami hal-hal yang harus diperhatikan saat mengucapkan kata “makan” dalam bahasa Jepang, dan Anda siap untuk menikmati wisata kuliner yang menyenangkan di Jepang!

Perbendaharaan Kosakata Makanan dalam Bahasa Jepang


Kosakata Makanan dalam Bahasa Jepang

Jepang memang terkenal dengan kelezatan masakannya yang tak hanya enak tapi juga indah di mata. Oleh karena itu, tak mengherankan jika bahasa Jepang memiliki banyak kosakata makanan yang mungkin belum kita ketahui. Berikut beberapa kosakata makanan dalam bahasa Jepang yang bisa menambah perbendaharaan kata-kata Anda.

1. Sashimi (刺身)


Sashimi

Sashimi adalah salah satu jenis hidangan tradisional Jepang yang terdiri dari potongan-potongan ikan atau daging mentah yang disajikan dengan irisan lobak dan wasabi di atas daun selada mentah. Biasanya, daging yang digunakan untuk sashimi harus segar dan dipotong dengan sangat tipis.

2. Maki (巻き)


Maki

Maki adalah hidangan nasi Jepang yang dibungkus dengan nori (rumput laut kering) dan diisi dengan berbagai macam bahan seperti salmon, tuna, telur, atau sayuran. Makanan ini biasanya disajikan dalam bentuk gulungan kecil yang mudah diambil dan dimakan.

3. Tempura (天ぷら)


Tempura

Tempura adalah hidangan Jepang yang terdiri dari bahan makanan yang dicelupkan ke dalam adonan tepung khusus, kemudian digoreng dalam minyak yang panas. Bahan yang umum digunakan untuk membuat tempura antara lain udang, sayur-sayuran, dan ayam. Hidangan ini biasanya disajikan dengan saus Tentsuyu yang terbuat dari campuran kedelai, mirin, dashi, dan gula.

4. Udon (うどん)


Udon

Udon adalah hidangan mie Jepang yang terbuat dari tepung terigu dan air. Mie ini biasanya disajikan dalam soup kaldu panas yang terbuat dari dashi, shoyu, dan mirin. Beberapa jenis udon juga bisa disajikan dalam bentuk dingin yang disajikan dengan saus cabai atau kedelai. Udon bisa dinikmati dalam berbagai jenis hidangan seperti kake udon, yakibutau udon, dan nabeyaki udon.

5. Yakiniku (焼肉)


Yakiniku

Yakiniku adalah hidangan Jepang yang terdiri dari irisan daging yang dipanggang dengan menggunakan arang atau alat pemanggang listrik. Di restoran Yakiniku, makanan ini biasanya disajikan dalam bentuk all-you-can-eat dengan berbagai pilihan daging, ayam, dan sayur-sayuran. Daging yang umum digunakan untuk Yakiniku antara lain daging sapi, daging babi, dan daging kambing.

Dengan mengetahui kosakata makanan dalam bahasa Jepang, pasti akan memudahkan kita jika ingin mencoba hidangan Jepang di restoran atau saat berkunjung ke Jepang. Selamat mencoba!

Iklan