Apa itu Obon?


Obon di Indonesia

Obon merupakan tradisi Jepang yang dirayakan pada pertengahan bulan Agustus setiap tahunnya untuk menghormati para leluhur yang telah meninggal dunia. Di Indonesia, tradisi Obon dilakukan oleh komunitas Jepang atau warga Indonesia yang mengikuti budaya Jepang.

Di Indonesia, perayaan Obon biasanya dilakukan dengan acara Bon Odori, yaitu tari tradisional Jepang yang dilakukan oleh komunitas Jepang dan warga Indonesia yang tertarik dengan budaya Jepang. Acara Bon Odori ini dilakukan di beberapa tempat di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Medan, dan Surabaya.

Acara Bon Odori biasanya diadakan di tempat terbuka, seperti taman atau lapangan yang luas. Pada acara ini, para penari memakai kimono atau yukata, busana tradisional Jepang. Selain tari, acara Bon Odori juga diisi dengan permainan tradisional Jepang, seperti permainan balap karung dan memasukkan bola ke dalam keranjang.

Selain Bon Odori, tradisi Obon juga dilakukan dengan melakukan ziarah ke tempat makam leluhur. Saat ziarah, umat yang meyakini tradisi Obon membawa kue kering atau minuman untuk diberikan kepada roh para leluhur. Umat juga melakukan penyalaan lilin di makam leluhur dan mempersembahkan bunga sebagai tanda penghormatan kepada mereka.

Tradisi Obon juga membawa pesan kebersamaan dan persatuan, karena pada saat Obon, seluruh keluarga berkumpul dan merayakan tradisi bersama-sama. Hal ini menjadi momen penting untuk berkumpul dan mengingat kembali kenangan bersama para leluhur yang telah tiada.

Dalam budaya Jepang, Obon merupakan momen liburan yang ditunggu-tunggu. Pada saat liburan ini, warga Jepang melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka dan berkumpul bersama keluarga. Pada saat perjalanan pulang ke kampung halaman, warga Jepang melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan mobil atau kereta api, sehingga terjadi kemacetan lalu lintas yang disebut dengan “O-bon traffic”

Di Indonesia, tradisi Obon menjadi salah satu momen penting untuk menjaga kebersamaan dan persatuan antarwarga. Selain itu, acara Bon Odori yang dilakukan pada saat perayaan Obon menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat Indonesia, sehingga mereka bisa memahami budaya dan kebiasaan orang di negara lain. Tradisi Obon dapat menjadi ajang untuk belajar toleransi dan menghargai budaya orang lain.

Sejarah Obon


Obon Indonesia

Obon adalah sebuah tradisi budaya yang sangat populer di Jepang dan diperingati untuk menghormati para leluhur. Namun, tidak banyak orang tahu bahwa Obon juga dirayakan di Indonesia. Para pendatang Jepang membawa tradisi ini ke Indonesia pada awal abad ke-20 dan sejak itu perayaan Obon terus diperingati oleh komunitas Jepang di Indonesia. Bahkan, banyak orang Indonesia yang tertarik untuk ikut serta dalam perayaan Obon karena mereka tertarik pada kultur Jepang.

Pada dasarnya, Obon adalah sebuah perayaan yang diadakan pada tanggal 15 Agustus menurut kalender Jepang. Pada hari ini, orang-orang Jepang mempersiapkan dan menyajikan makanan khusus untuk didedikasikan kepada arwah para leluhur mereka. Para pengunjung biasanya juga akan melihat pertunjukan Bon Odori, sebuah tarian tradisional yang dimainkan oleh para penari yang mengenakan kostum warna-warni.

Selama perayaan Obon, orang-orang Jepang juga akan mengunjungi makam keluarga mereka untuk membersihkan dan merapikan makam, serta menawarkan kue dan minuman untuk para leluhur mereka. Hal ini dianggap sebagai cara untuk memuliakan dan menghormati arwah orang yang telah meninggal.

Perayaan Obon di Indonesia sangat kental dengan nuansa Jepang. Para pengunjung biasanya akan melihat dekorasi bertema Jepang, seperti kertas shide dan lentera berwarna-warni yang digantung di seluruh tempat perayaan. Selain itu, para pengunjung juga bisa menemukan berbagai makanan khas Jepang yang dijual, seperti sushi, ramen, dan aneka kue wagashi. Semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman yang autentik sebagai bentuk penghormatan kepada tradisi budaya Jepang.

Bagi para Jepang yang tinggal di Indonesia, perayaan Obon menjadi sebuah acara yang sangat penting, dimana mereka dapat mempererat hubungan dengan keluarga, kerabat, dan kenalan mereka. Para pengunjung akan mengenakan pakaian berwarna-warni dan semua orang bisa ikut serta menari bersama-sama dalam tarian Bon Odori. Hal ini juga menjadi kesempatan yang baik bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih jauh tentang kultur Jepang dan mempelajari nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Perayaan Obon di Indonesia bukan hanya diperuntukkan bagi komunitas Jepang, namun juga bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin belajar dan merasakan budaya Jepang yang kaya. Dalam setiap perayaan Obon, orang-orang Indonesia dapat merasakan semangat kekeluargaan, sukacita, dan perdamaian yang ditawarkan oleh budaya Jepang.

Upacara Penerimaan Roh-Roh Lembah Hindia


Obon Indonesia

Setiap tahun, pada bulan Agustus, masyarakat Jepang di Indonesia merayakan festival Obon atau Upacara Penerimaan Roh-Roh Lembah Hindia. Sebagai rangkaian pesta tahunan, umat Budha Jepang berkumpul di kuil mereka untuk berdoa dan bertemu dengan orang yang mereka cintai yang telah meninggal dunia.

Pengunjung Obon di Indonesia akan menyaksikan pertunjukan tari Bon Odori, serta membawa bunga dan lilin untuk memberikan penghormatan kepada para leluhur. Namun, makna di balik festival ini lebih dalam dari sekadar kegiatan keagamaan. Obon adalah saat untuk kembali ke akar dan mengeksplorasi sejarah keluarga serta kepercayaan spiritual.

Sepanjang malam, kuil di seluruh Indonesia diliputi oleh cahaya lilin yang menciptakan suasana sakral dengan aroma bunga khas Jepang dan musik Bon Odori yang mempesona. Masyarakat Jepang Indonesia juga memiliki tradisi unik dalam pijat selama festival Obon, di mana pijat tradisional Jepang dapat membebaskan energi positif dalam tubuh untuk menyambut roh-roh yang kembali.

Tidak hanya menjadi perayaan roh-rendah, festival ini juga melibatkan pemuda dan pemudi dalam melakukan Bon Odori yang dirangkai menjadi persatuan untuk menarik hati para dewa. Upacara ini juga dirayakan oleh orang-orang Indonesia yang tidak besar dalam jumlah, tetapi mereka juga merayakan Obon dengan cara mereka sendiri, karena mereka paham akan tali persahabatan dan hubungan dengan orang-orang yang telah meninggal.

Lebih dari itu, festival Obon menandakan hari di mana para roh bisa turun dan berkunjung ke dunia manusia. Di Indonesia, Obon telah menjadi perayaan interkultural yang memperkaya perpaduan kebudayaan dan nilai-nilai kemanusiaan yang melintasi batas-batas etnis dan agama.

Kegiatan festival Obon di Indonesia terkadang juga diselaraskan dengan menunjukkan filosofi, etik, adat istiadat atau pun budaya Indonesia yang berkaitan dengan hakikat karma ataupun persahabatan dan persaudaraan sesama manusia yang saling menghargai.

Adapun dalam upacara penerimaan roh-roh lembah hindia di Indonesia, biasanya masyarakat Jepang yang merayakan Obon berkumpul dan sebagai penghormatan terhadap nenek moyang mereka, mereka mendoakan dan mempersembahkan buah, sayuran, dan kue-kue tradisional Jepang sebagai pemberian atau hadiah.

Festival Obon di Indonesia berbeda dari festival Jepang di Jepang karena memiliki nilai-nilai pesan agama dan nilai-nilai budaya yang lebih kaya di Indonesia, yang membuat perayaan ini tidak hanya dihadiri oleh umat Jepang, tetapi juga oleh masyarakat Indonesia yang ingin berpartisipasi dan menghormati segala aspek dari perayaan ini.

Tradisi Obon di Jepang


Tradisi Obon di Jepang

Obon adalah festival tahunan di Jepang yang diadakan pada bulan Agustus untuk menghormati para leluhur yang telah meninggal. Festival ini biasanya dirayakan selama tiga hari, dan dianggap sebagai sebuah perayaan yang sangat penting bagi masyarakat Jepang. Namun, tahukah Anda bahwa festival Obon juga dirayakan oleh komunitas Jepang di Indonesia?

Sejarah Obon di Jepang

Festival Obon pertama kali diadakan di Jepang pada abad ke-7 Masehi. Menurut agama Buddha, arwah orang yang telah meninggal mengelilingi dunia selama 49 hari setelah kematian mereka sebelum akhirnya menuju ke alam setelah mati. Oleh karena itu, pada hari ke-15 dari bulan ketujuh kalender Jepang (biasanya di bulan Agustus), masyarakat Jepang merayakan festival Obon sebagai cara untuk menghormati para leluhur mereka dan membantu arwah-arwah tersebut menuju ke alam setelah mati.

Perayaan Obon di Jepang

Perayaan Obon di Jepang biasanya diiringi dengan adanya pertunjukan tarian tradisional bernama “Bon Odori”. Dalam tarian ini, masyarakat Jepang mengenakan pakaian tradisional dan menari sembari mengelilingi sebuah tiang di tengah kerumunan orang. Selain itu, pada malam hari, orang-orang di Jepang juga menyala sebuah lampu bernama “bonfire” atau “mukae-bi” untuk membantu arwah- arwah tersebut menemukan jalan pulang ke rumah.

Perayaan Obon di Indonesia

Karena banyak orang Jepang yang tinggal di Indonesia, komunitas Jepang di Indonesia juga merayakan festival Obon setiap tahunnya. Perayaan Obon di Indonesia pun sangat mirip dengan yang diadakan di Jepang, dengan adanya tarian tradisional Bon Odori dan lampu tanda pulang arwah yang bernama “mukae-bi”. Selain itu, di Indonesia juga diadakan beberapa acara lain seperti “Yukata Party” atau pesta dengan pakaian tradisional Yukata, serta berbagai jenis acara makan dan minum yang biasanya diadakan oleh masyarakat Jepang.

Perbedaan Perayaan Obon di Jepang dan Indonesia

Meskipun festival Obon yang dirayakan di Jepang dan Indonesia sama-sama untuk menghormati para leluhur yang telah meninggal, namun terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaannya. Salah satu perbedaan yang mencolok adalah dalam penyediaan makanan. Di Jepang, masyarakat biasanya menyajikan makanan tradisional seperti “Somen” (mi berwarna putih), “Udon” (mi tebal berwarna putih), dan “Dango” (kue tepung beras yang dibentuk bulat dan ditusuk). Di sisi lain, warga Jepang di Indonesia lebih cenderung memilih untuk menyajikan makanan internasional lainnya seperti sushi, sashimi, dan ramen.

Selain itu, juga terdapat perbedaan dalam adat dan budaya antara masyarakat Jepang di Jepang dan di Indonesia. Di Indonesia, masyarakat Jepang lebih cenderung untuk mengintegrasikan budaya dan adat Jepang mereka dengan budaya lokal pada saat merayakan festival Obon. Meskipun begitu, festival Obon tetap dianggap sebagai sebuah perayaan yang penting bagi komunitas Jepang di Indonesia, karena menjadi moment untuk mempererat hubungan antara masyarakat Jepang dan Indonesia.

Kesimpulan

Festival Obon yang menjadi tradisi penting masyarakat Jepang sampai saat ini masih dirayakan dengan meriah dan dianggap sebagai moment untuk menghormati para leluhur yang telah meninggal. Festival Obon yang dirayakan oleh masyarakat Jepang di Indonesia juga menjadi cara untuk terus mempererat hubungan antara masyarakat Jepang dengan Indonesia, serta mempermudah integrasi budaya Jepang di Indonesia.

Bagi masyarakat Jepang di Indonesia, festival Obon adalah cara untuk tetap merayakan tradisi mereka sekaligus mengajarkan adat dan budaya Jepang kepada masyarakat Indonesia.

Perayaan Obon di Luar Jepang


Obon in Indonesia

Obon adalah festival Jepang yang diadakan untuk mengenang arwah nenek moyang yang telah meninggal dunia. Festival ini dirayakan dengan menari, memasak makanan dan menyalakan lilin di depan altar keluarga. Obon juga dirayakan di luar Jepang, termasuk Indonesia, oleh para penggemar budaya Jepang dan orang-orang yang ingin mempelajari tentang budaya Obon.

Obon di Jakarta


Jakarta Obon

Perayaan Obon di Jakarta menjadi salah satu yang paling meriah di Indonesia. Setiap tahunnya, acara ini diadakan di Gedung Cipta Niaga, Jakarta selama tiga hari berturut-turut pada akhir pekan terakhir di Agustus. Dalam acara tersebut, terdapat berbagai atraksi seperti penampilan taiko dan tarian tradisional Jepang. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga diisi dengan beragam stand makanan yang menyajikan makanan Jepang yang lezat, seperti sushi, tempura dan shabu-shabu.

Obon di Bali


Bali Obon

Obon juga dirayakan di Bali oleh para ekspatriat Jepang dan masyarakat Indonesia yang menyukai budaya Jepang. Mereka merayakan Obon seperti yang biasa dilakukan di Jepang dengan menari di sekitar altar, menyala lilin dan menikmati makanan tradisional yang disajikan. Di beberapa hotel dan restoran, terdapat menu makanan khusus Obon dijual selama bulan Agustus.

Obon di Surabaya


Surabaya Obon

Para penggemar budaya Jepang di Surabaya merayakan Obon dengan menari Bon-Odori dengan membawa teriakan “yassho, makasho!” yang artinya semangat dan bergembiralah. Selain itu, sebuah denominasi Buddha Jepang juga di Surabaya mengadakan acara Obon untuk anggotanya, di sini mereka pergi ke kuburan dan kemudian kekuil untuk melakukan meditasi dan melakukan upacara lilin, mendoakan arwah nenek moyang mereka.

Obon di Bandung


Bandung Obon

Obon di Bandung dirayakan oleh para penggemar budaya Jepang dengan festival dari Bon-Odori dan Matsuri! Acara ini diadakan setiap tahun di Ayana Hotel Bandung. Selain menampilkan tarian Bon-Odori dan tarian tradisional Jepang, acara Obon di Bandung juga diisi dengan penampilan taiko dan kompetisi cosplay. Tidak hanya itu, pengunjung dapat menikmati variasi hidangan Jepang.

Iklan