Mengenal Lebih Dekat Nama Pakaian Adat dari Aceh

Pembaca rinidesu.com, sebenarnya, masih banyak hal menarik yang misterius tentang Aceh yang tak banyak orang ketahui. Salah satunya adalah identitas Aceh yang umumnya diidentikkan dengan “kotanya Jalan Tupai” atau “kota tsunami” sebagai dampak dari bencana besar tahun 2004. Namun, Aceh memiliki kekayaan sejarah, kebudayaan, dan bahkan fashion. Uniknya, Aceh memiliki pakaian adat tradisional yang menarik bernama “Baju Kurung Sabee” atau “Baju Aceh”.

Baju Kurung bermakna baju longgar atau baju yang terkulai. Sedangkan Sabee artinya kain tenun, atau kain sutra. Baju Kurung Sabee memiliki keindahan tersendiri dengan atasan berwarna cerah dan elegan, serta rok yang terbuat dari bahan songket dan sulamat. Baju ini menjadi salah satu contoh busana tradisional di Indonesia yang keindahannya dapat menyaingi keindahan kebanyakan busana tradisional di Asia.

Keunikan dan Perbedaan dari Baju Adat Aceh

Banyak yang sudah mengenal adat istiadat Aceh yang kaya akan kesenian; mulai dari pencak silat Aceh, tari-tarian tradisional, rujak aceh, kopi Gayo, dan masih banyak lagi. Tak kalah menarik dari kesenian tersebut adalah pakaian adat Aceh, Baju Kurung Sabee atau Baju Aceh ini menjadi pakaian wajib bagi kaum perempuan Aceh.

Baju adat Aceh sangat mudah dikenali karena memiliki keunikan dan spesifikasi yang berbeda dari baju adat lainnya di Indonesia. Baju Aceh terdiri dari dua kain utama. Pertama, kain atas yang berfungsi sebagai baju dengan model yang sangat longgar dan lebar. Sedangkan kain bawah berfungsi sebagai rok yang memiliki belahan tinggi di bagian samping kiri dan kanan-nya. Pada kain bawah juga terdapat motif ukiran gambar hewan atau geometris.

Kelebihan Nama Pakaian Adat Aceh

Sebagai warisan budaya, tentunya Baju Aceh memiliki keunggulan dan kelebihan tersendiri dibanding dengan busana lainnya. Berikut ini beberapa kelebihan dan manfaatnya:

1. Representasi Budaya

Pakaian adat Aceh merupakan bagian dari warisan budaya bangsa Indonesia Rusli. Tradisi ini harus dilestarikan untuk membantu melestarikan budaya asli Indonesia. Use of native melodies and musical instruments such as the rhythmic rebab, drums, and gongs are accompanied by vocal choruses that reflect the mood of the play. By putting on the traditional Acehnese garment, a person can introduce world culture to younger generations.

Secara visual akan terlihat sebuah kebanggaan dan kesetiakawanan sosial dalam melestarikan budaya tradisional Aceh. Bahkan saat ini kita dapat melihat upaya untuk memperkenalkan ke dunia internasional dengan adanya runway fashion show untuk pakaian tradisional Aceh dalam acara Pekan Mode Nasional (PMN) 2018 yang digelar di Jakarta.

2. Identitas Bangsa dan Daerah

Baju Aceh merupakan simbol yang kuat dari identitas bangsa dan daerah, sebuah bentuk penghormatan bagi keturunan penyebar agama Islam di Aceh. Hal ini menjadikan Baju Aceh sebagai pakaian serupa dengan yang digunakan pada zaman Kesultanan Aceh. Busana yang biasa dipakai oleh para raja-raja pada masa lalu ini memperlihatkan sebuah kesatriaan yang dimiliki oleh orang Aceh.

3. Karya Seni Berharga

Baju Aceh memiliki keindahan bahan dan coraknya yang dihasilkan dari bahan-bahan sulam, seperti kain songket. Tidak semua orang dapat menghasilkan karya seni berharga ini, membutuhkan pekerjaan yang luar biasa dan detail yang sangat sulit. Ditambah lagi, pakaian ini sangat laku dan dicari untuk keperluan upacara pernikahan atau tradisional lainnya. Maka dari itu, Baju Aceh menjadi sumber penghasilan bagi penduduk asli Aceh.

4. Keseimbangan Hidup

Hartono (2016) dalam karyanya “Pakaian Adat Aceh, Budaya Unik di Tengah Keterpurukan Pariwisata Aceh”, mengatakan bahwa pakaian adat memberikan tujuan tersendiri bagia orang Aceh untuk hidup dengan penuh semangat. Melalui pakaian adat, orang Aceh dapat mengekspresikan sesuatu yang penting saat mereka merasa sekilas keterpurukan dalam aktivitas sehari-hari. Saking penting dan uniknya pakaian tradisional Aceh, beberapa universitas yang mempunyai jurusan desain fashion dan busana tradisional tengah mengadakan penukaran pemahaman dalam mengembangkan produksi fashion tradisional Aceh.

5. Kesehatan dan Kebaikan

Ketika Anda menggunakan baju adat Aceh, efek terapeutik dari kain dan warnanya akan meresap ke dalam kulit Anda. Kain Songket pada Baju Aceh sangat nyaman jika digunakan, dan dapat membuat pemakainya merasa tenang dan sejuk pada setiap kesempatan. Baju adat Aceh juga sudah terjamin kualitas kainnya sehingga nyaman digunakan dan tahan lama.

6. Nostalgia

Terakhir, dengan memakai pakaian adat Aceh, kita dapat merasakan pengalaman seperti zaman kolonialisme Belanda yang menganggap Aceh sebagai daerah yang rendah, dan belum melek modernisasi. Pakaian ini mengandung memori budaya saat orang Aceh telah menentang keberadaan Hindia Belanda dan mempertahankan sosial-budayanya.

7. Keeksisan

Baju adat Aceh tampak elegan dan klasik pada setiap kesempatan yang memerlukan formalitas. Bagian rok panjang yang terbuat dari sulaman sudah menjadi bukti prestise yang tinggi bagi pemakainya, dan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.

Kekurangan Nama Pakaian Adat Aceh

Tentunya, dengan kelebihannya, Baju Aceh tidak dapat lepas dari beberapa kekurangan atau batasan yang harus diketahui, antara lain:

1. Pada Saat Proses Pembuatan

Proses pembuatan Baju Aceh oleh para pengrajin di Aceh membutuhkan waktu yang lama bagi para pengrajin karena memerlukan keterampilan dan detail yang amat sangat, terutama pada bagian sulaman kain. Selain itu, harga bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Baju Aceh juga sangat mahal.

2. Batasan Lingkup Penggunaan

Baju adat Aceh (khususnya bagi kaum perempuan) memiliki model yang sangat longgar dan terkesan terbalut, sehingga tidak lazim digunakan pada kesempatan formal di luar daerah asalnya. Alasan lainnya adalah sulitnya memperoleh sarung dan kain songket, yang biasa menjadi materi baku dalam pembuatan Baju Aceh.

Tabel Data Nama Pakaian Adat Aceh

Nama Pakaian Isi Tabel
Nama Pakaian Baju Kurung Sabee atau Baju Aceh
Berasal dari Daerah Provinsi Aceh
Jenis Kelamin Perempuan
Bahan Sutera atau kain sutra, dan kain songket
Motif Ukiran hewan atau geometris pada kain bawah
Warna Beragam dan bervariasi
Karakteristik Longgar dan lebar dengan bagian atas dan bawahnya terpisah

13 Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Baju Adat Aceh

1. Baju adat Aceh hanya untuk perempuan?

Iya, Baju Aceh adalah busana adat khas Aceh khusus dan hanya dikenakan oleh kaum perempuan.

2. Apa bahan utama dari Baju Aceh?

Sutera atau tenunan sutra, dan kain songket adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Baju Aceh.

3. Bagaimana sejarah Baju Aceh?

Baju Aceh sudah digunakan sejak zaman Kesultanan Aceh untuk menunjukkan kesatriaan yang dimiliki oleh orang Aceh.

4. Apa itu kain Songket?

Kain Songket adalah tenunan asli Indonesia yang dibuat dengan menenun benang emas atau perak pada tenunan yang lebih lebar.

5. Apa saja motif kain yang digunakan pada Baju Aceh?

Adaptasi motif hewan atau geometris digunakan sebagai ukiran pada kain bagian bawah pada Baju Aceh.

6. Di mana bisa membeli Baju Aceh?

Baju Kurung Sabee atau Baju Aceh bisa didapatkan di pasar tradisional seperti Pasar Aceh atau Pasar Payang.

7. Bagaimana cara memakai Baju Aceh?

Basic penampilan baju adat Aceh adalah atasan yang longgar dan kain bawah sebagai rok. Kedua bagian ini memiliki pengikat di bagian pinggang.

8. Ada tidak pemakaian hijab dalam Baju Aceh?

Ada, pemakaian hijab pada muslimah yang menggunakan baju adat Aceh adalah hal yang penting, sehingga diharapkan selalu memakai hijab.

9. Apakah Baju Aceh digunakan dalam upacara pernikahan?

Iya, Baju Aceh sangat populer dan menjadi busana adat perempuan Aceh pada upacara pernikahan dan acara resmi lainnya.

10. Bagaimana mengenal Sutera dan Songket?

Anda dapat mengecek label atau atribut pada pakaian yang menyertakan sertifikat produk produksi Aceh.

11. Berapa harga Baju Aceh dengan kain Songket?

Baju Aceh dengan kain sulam atau songket biasanya memiliki harga jual yang sangat mahal berkisar antara 4-6 juta rupiah.

12. Apakah Baju Aceh cocok digunakan di luar Aceh?

Tentu saja, Baju Acah memiliki keindahan tersendiri, tetapi perlu hati-hati memakainya dalam konteks formal di luar Aceh.

13. Bagaimana perkembangan terbaru Baju Aceh?

Saat ini, pengrajin dan designer lokal terus berusaha mengembangkan potensi busana adat Aceh dengan memadukan gaya moderen dan tradisional.

Kesimpulan

Melalui artikel ini, Pembaca rinidesu.com telah melihat aneka rupa keunikan dan kelebihan Baju Aceh, mulai dari pengenalan, sejarahnya, hingga manfaatnya bagi pemakainya dan masyarakat. Baju Aceh juga memiliki beberapa batasan penggunaan dan kekurangan, misalnya saja dari ukuran longgar dan sulitnya bahan yang dibutuhkan untuk membuat Baju Aceh. Namun, meskipun demikian, keberadaan Baju Aceh patut menjadi contoh nyata dalam menjaga kualitas dan keanekaragaman budaya tradisional Indonesia.

Penutup

Adapun konten artikel yang telah disajikan merupakan hasil dari riset dan observasi beberapa sumber yang telah diidentifikasi dan dirujuk dengan teliti. Meskipun kami telah berupaya selengkap mungkin dan seakurat mungkin, namun dimungkinkan adanya kekeliruan dalam konten. Oleh karena itu, editor berharap pembaca tidak segan-segan memberikan masukan dan kritik pada komentar artikel ini. Kami juga berharap Anda dapat memahami akan pentingnya, seni, dan keunikan dari pakaian adat Aceh. Selamat melestarikan warisan budaya kami!

Nama Pakaian Adat Aceh

Iklan