Desa Adat Osing

Halo, Pembaca rinidesu.com! Apa yang terlintas dalam benak Anda ketika mendengar kata “Osing”? Mungkin sebagian dari Anda tidak begitu familiar dengan suku bangsa yang satu ini. Namun, perlu diketahui bahwa Osing adalah salah satu suku bangsa yang dikenal memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya adalah adanya desa adat Osing yang terdapat di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur.

Desa adat Osing adalah sebuah kawasan yang memiliki tata kelola desa yang berbeda dengan desa-desa pada umumnya. Desa ini memiliki keunikan tersendiri dalam menjaga kebudayaan, tradisi, serta kesenian yang sudah melekat sejak zaman dahulu. Pada artikel ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai desa adat Osing dan keunikan yang dimilikinya.

1. Apa Itu Desa Adat Osing?

Desa adat Osing adalah sebuah kawasan yang memiliki tata kelola desa yang berbeda dengan desa-desa pada umumnya. Desa ini memiliki keunikan tersendiri dalam menjaga kebudayaan, tradisi, serta kesenian yang sudah melekat sejak zaman dahulu. Desa adat Osing terletak di sekitar Gunung Bromo, tepatnya di wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Nama “Osing” sendiri berasal dari bahasa Madura yang artinya “orang sana”, karena mayoritas penduduk desa adat Osing berasal dari etnis Madura.

Desa adat Osing terdiri dari beberapa kampung yang masing-masing memiliki peran dan fungsinya sendiri. Pada dasarnya, desa adat Osing memiliki fungsi sebagai pengatur kehidupan sosial masyarakat Osing, termasuk dalam bidang adat dan budaya.

1.1. Keunikan Tata Kelola Desa Adat Osing

Salah satu keunikan desa adat Osing adalah tata kelola desa yang dilakukan oleh pengurus adat atau biasa disebut sebagai “Sapujagad”. Sapujagad adalah singkatan dari “Sarjana Pujangga Jagad”, yang merupakan pimpinan adat tertinggi dalam desa adat Osing.

Sapujagad memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga adat dan tradisi yang ada di desa adat Osing. Selain itu, Sapujagad juga bertanggung jawab atas keamanan, keselamatan, dan keharmonisan masyarakat Osing di desa adat Osing.

1.2. Peran Perempuan dalam Desa Adat Osing

Dalam desa adat Osing, perempuan juga memiliki peran yang penting dalam menjaga kebudayaan dan adat tradisi. Perempuan di desa adat Osing biasanya mengelola segala kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan mengurus keperluan rumah tangga. Selain itu, perempuan juga menjadi pelaku seni dan budaya di desa adat Osing, seperti menari dan bernyanyi.

2. Kekayaan Budaya dan Tradisi di Desa Adat Osing

Desa adat Osing memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi yang sangat kaya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya festival dan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Osing. Beberapa di antaranya adalah:

2.1. Upacara Ngejot

Upacara Ngejot adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Osing. Upacara ini biasanya dilakukan untuk memperingati datangnya musim panen. Selain itu, upacara ngejot juga dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan pengharapan akan keberkahan yang diberikan kepada masyarakat.

2.2. Festival Bagas Agung

Festival Bagas Agung merupakan festival yang di adakan untuk memperingati hasil panen padi yang melimpah. Festival ini biasanya dilakukan setelah musim panen padi selesai dan masyarakat Osing menyimpan hasil panen mereka di lumbung padi yang disebut “Janggan”. Festival Bagas Agung dilakukan dengan cara menyiapkan padi-padian dan telur mentah yang di letakkan di atas tanah di sebuah lapangan terbuka.

3. Kelebihan dan Kekurangan Desa Adat Osing

3.1. Kelebihan Desa Adat Osing

Mempertahankan nilai-nilai budaya dan tradisi.

Menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengetahui kebudayaan tradisional Jawa Timur.

Pengaturan tata kelola desa dan masyarakat yang baik oleh Sapujagad.

Masyarakat desa adat Osing biasanya hidup dengan satu sama lain harmonis dan memiliki kehidupan sosial yang baik.

Desa adat Osing memiliki keanekaragaman kesenian dan budaya yang kaya.

3.2. Kekurangan Desa Adat Osing

Sarana dan prasarana yang masih belum memadai untuk wisatawan.

Kurangnya promosi tentang desa adat Osing sebagai objek wisata budaya.

Masalah lingkungan yang dihadapi oleh desa adat Osing, seperti perubahan iklim dan lingkungan yang kurang mendukung kehidupan masyarakat.

4. Tabel Informasi Lengkap Tentang Desa Adat Osing

Nama Desa Adat Osing
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten/Kota Kabupaten Probolinggo
Luas Wilayah 3.469 Ha
Jumlah Penduduk 10.274 Jiwa
Bahasa Bahasa Madura
Kepercayaan Islam
Pusat Pemerintahan Banyuputih
Penduduk Asli Etnis Osing

5. FAQ tentang Desa Adat Osing

5.1. Apa yang membuat desa adat Osing berbeda dari desa-desa pada umumnya?

Desa adat Osing memiliki tata kelola desa yang berbeda dengan desa-desa pada umumnya, seperti pengaturan oleh Sapujagad dan peran perempuan dalam menjaga adat dan budaya. Selain itu, desa adat Osing juga memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang khas.

5.2. Berapa jumlah kampung yang ada di desa adat Osing?

Desa adat Osing terdiri dari beberapa kampung yang masing-masing memiliki peran dan fungsinya sendiri. Namun, jumlah kampung yang ada di desa adat Osing tidak diketahui secara pasti.

5.3. Apa itu Sapujagad?

Sapujagad adalah singkatan dari “Sarjana Pujangga Jagad”, yang merupakan pimpinan adat tertinggi dalam desa adat Osing.

5.4. Apa saja upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Osing?

Masyarakat Osing melakukan berbagai macam upacara adat, seperti upacara Ngejot, upacara Mapag Tinungkak, dan upacara Wujil.

5.5. Apa kepercayaan yang dianut oleh masyarakat desa adat Osing?

Mayoritas masyarakat desa adat Osing beragama Islam.

5.6. Apa saja kesenian tradisional yang ada di desa adat Osing?

Beberapa kesenian tradisional yang ada di desa adat Osing adalah tari topeng Osing, tari bagurau, dan musik gamelan Osing.

5.7. Apakah desa adat Osing bisa dikunjungi oleh wisatawan?

Ya, desa adat Osing bisa dikunjungi oleh wisatawan yang tertarik untuk mengetahui kebudayaan tradisional Jawa Timur.

6. Kesimpulan

Dalam menjaga kebudayaan dan tradisi yang ada, desa adat Osing memiliki tata kelola desa yang berbeda dengan desa-desa pada umumnya, seperti pengaturan oleh Sapujagad dan peran perempuan dalam menjaga adat dan budaya. Selain itu, desa adat Osing juga memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang khas.

Meskipun demikian, desa adat Osing masih memiliki beberapa kekurangan, seperti kurangnya sarana dan prasarana untuk wisatawan dan kurangnya promosi tentang desa adat Osing sebagai objek wisata budaya. Namun, dengan adanya keunikan dan kekayaan budaya yang dimilikinya, desa adat Osing dapat menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengetahui kebudayaan tradisional Jawa Timur.

7. Bagaimana Cara Mengunjungi Desa Adat Osing?

Jika Anda tertarik untuk mengunjungi desa adat Osing, Anda bisa menuju ke Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Dari sana, Anda bisa menempuh perjalanan ke desa adat Osing dengan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.

Untuk informasi lebih lanjut tentang desa adat Osing dan kegiatan yang ada di dalamnya, Anda dapat menghubungi Sapujagad atau pihak pengelola desa adat Osing.

8. Disclaimer

Artikel ini dibuat berdasarkan penelitian dan informasi yang terpercaya. Namun, kami tidak bertanggung jawab atas keakuratan informasi yang kami berikan. Penulis juga tidak bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan informasi yang terdapat pada artikel ini.

Iklan