Table of contents: [Hide] [Show]

Pengantar

Halo Pembaca rinidesu.com, kali ini kita akan membahas tentang adat Banyuwangi. Sebuah tradisi yang kental dengan nuansa kearifan lokal di wilayah ujung timur Pulau Jawa ini mempunyai banyak ragam dan keunikannya tersendiri. Adat Banyuwangi tidak hanya disaksikan oleh masyarakat lokal, namun juga menjadi daya tarik wisata yang luar biasa. Yuk, simak penjelasannya!

Kelebihan Adat Banyuwangi

1. Kaya Makna

Adat Banyuwangi mempunyai makna yang dalam, khususnya dalam perhelatan upacara adat. Melalui upacara tersebut, masyarakat dapat mempererat tali silaturahmi antar-individu maupun antar-kelompok tertentu yang ada di masyarakat Banyuwangi. Misalnya upacara pernikahan, adanya ritual dan syarat-syarat tertentu seperti sesajen untuk leluhur yang dimaksudkan agar pasangan yang menikah mendapatkan berkah dan restu.

Adat Banyuwangi

2. Penuh Warna

Adat Banyuwangi tampil dengan kostum khasnya, yaitu warna-warni seperti pink, ungu, kuning, dan hijau. Kostum tersebut memang sengaja dirancang untuk memberikan kesan ceria, atraktif, dan tidak membosankan. Komposisinya berbagai warna juga mempunyai filosofi setiap warna yang digunakan.

3. Bernuansa Spiritual

Adat Banyuwangi mempunyai kekuatan spiritual yang kuat. Salah satunya terlihat dalam upacara adat, seperti ngejot (mengarak arca ke suatu tempat/perairan) dan sedekah laut (memberikan tumpeng dan sesajen ke laut). Di sisi lain, masyarakat Banyuwangi pun memiliki keterikatan dengan alam sekitar yang meliputi laut, gunung, dan hutan yang dianggap suci dan keramat.

4. Terbuka bagi Siapapun

Adat Banyuwangi memang konon sangat terbuka bagi siapapun untuk ikut serta dan lebih tertutup bagi mereka yang tidak sependapat dengan adat tersebut. Dalam hal ini, masyarakat Banyuwangimemiliki kearifan dalam menjaga nilai-nilai budaya dan tradisinya.

5. Menarik untuk Dikunjungi

Adat Banyuwangi menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Mereka dapat menyaksikan sendiri tradisi dari upacara adat, hingga kulinernya yang dikemas menjadi suatu paket wisata.

6. Budaya yang Tetap Hidup

Adat Banyuwangi dapat bertahan hingga kini berkat peran serta masyarakat dalam menjaganya. Budaya tersebut juga menjadi inspirasi bagi masyarakat Banyuwangi untuk melestarikan dan melempar kepada generasi penerus.

7. Berkelanjutan

Adat Banyuwangi meski sudah lama ada, namun masih tetap eksis hingga kini. Hal ini membuktikan bahwa adat Banyuwangi mempunyai yang kuat, dan sekaligus menjadi salah satu identitas unik yang dimiliki Banyuwangi.

Kekurangan Adat Banyuwangi

1. Membutuhkan Dana Besar

Kegiatan adat Banyuwangi membutuhkan dana yang cukup besar untuk dapat dilaksanakan dengan baik. Sehingga, untuk menggelar sebuah upacara adat membutuhkan persiapan waktu yang cukup lama guna mengumpulkan dana atau anggaran yang dibutuhkan.

2. Merisikokan Kelestarian Lingkungan

Upacara adat Banyuwangi memerlukan persembahan sesajen berupa bahan-bahan organik. Meski sebenarnya bahan tersebut tidak menimbulkan resiko lingkungan, akan tetapi keteraturan upacara yang terlalu lama tanpa sedikitpun pengembalian adakalanya dapat merisikokan kelestarian lingkungan sekitar.

3. Tidak Terjangkau oleh Semua Kalangan

Upacara adat Banyuwangi banyak memerlukan properti dan paket-paket khusus yang dibutuhkan, sehingga banyak dianggap mahal dan tidak terjangkau oleh semua kalangan. Oleh karena itu, saat ini wisata adat Banyuwangi cenderung diminati oleh wisatawan asal luar.

4. Sering Terdistorsi

Upacara adat Banyuwangi terkadang dijalankan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan esensi yang sebenarnya. Di mana seharusnya memang memiliki filosofi sebagai pengenalan adat Banyuwangi, tetapi banyak yang hanya terbatas sebagai wisata kontrakannya.

5. Menjadi Nilai Jual dari Sebuah Obyek Wisata

Memang industri pariwisata berkembang pesat saat ini dan tidak terlepas dari adat atau budaya yang ditawarkan. Namun, akhir-akhir ini adat Banyuwangi cenderung dijadikan sebagai nilai jual untuk suatu objek wisata.

6. Sering Dirusak oleh Komersialisasi

Upacara adat Banyuwangi tidak selalu menguntungkan masyarakat lokal. Namun, justru bisnis komersial mampu mendapatkan keuntungan dari upacara tersebut. Adat Banyuwangi sering dirusak karena ingin dikomersilkan untuk kepentingan bisnis.

7. Tidak Selalu Dinikmati sebagai Kebutuhan Budaya

Adat Banyuwangi kerap dijadikan pelengkap pelestarian budaya saja, tidak seperti adat di Banyuwangi yang dikembangkan dengan sungguh-sungguh.

Penjelasan Adat Banyuwangi

Adat Banyuwangi Deskripsi Contoh Upacara
Tandak Buncis Musik tradisional dari Banyuwangi. Biasanya dimainkan saat pernikahan dan upacara adat lainnya. Upacara pernikahan.
Sedekah Laut Tradisi unik, yaitu berupa pemberian sesajen dan tumpeng kepada laut sebagai simbol penyambutan dewa laut. Setiap tahunnya diadakan menjelang bulan suro.
Gandrung Kesenian pertunjukan masa lalu yang masih eksis hingga saat ini. Biasanya disertai tarian dan musik. Bertepatan dengan acara adat, misalnya pernikahan atau upacara adat lainnya.
Beddah Tarian khas Banyuwangi yang menggabungkan gerakan tangan dan kaki. Penutupan upacara pernikahan atau mengiringi pengantin menuju ke rumah mertua.

FAQ (Frequently Asked Questions) Adat Banyuwangi

1. Apa saja upacara adat di Banyuwangi?

Jawab: Berbagai upacara adat di Banyuwangi antara lain pernikahan, sedekah laut, arak-arakan, kirab dan lain sebagainya.

2. Bagaimana adat Banyuwangi dapat mempengaruhi masyarakat?

Jawab: Adat Banyuwangi mempunyai makna yang dalam dan bernilai kearifan lokal yang dapat mempererat hubungan antar-individu maupun kelompok.

3. Apa yang harus saya kenali sebelum berkunjung ke Banyuwangi?

Jawab: Sebelum berkunjung ke Banyuwangi, sebaiknya kenali keunikan budaya dan mulailah berteman dengan masyarakat setempat agar memiliki pengalaman yang lebih mendalam.

4. Apa yang perlu diperhatikan saat mengikuti upacara adat di Banyuwangi?

Jawab: Saat mengikuti upacara adat di Banyuwangi, pastikan kita menghormati tradisi dan budaya setempat, serta mengenakan pakaian adat jika diminta. Jangan lupa untuk juga membawa persembahan/sesajen sebagai bentuk rasa hormat kita terhadap tradisi tersebut.

5. Seberapa berpengaruh adat Banyuwangi terhadap pariwisata di daerah tersebut?

Jawab: Adat Banyuwangi dapat menjadi daya tarik wisata dan memicu minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah Banyuwangi.

6. Apa yang dapat kita pelajari dari adat Banyuwangi?

Jawab: Kita dapat mempelajari kearifan lokal yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Banyuwangi, seperti kekayaan musik dan tarian, mempererat hubungan antar-individu maupun kelompok, serta keterikatan masyarakat Banyuwangi dengan alam sekitarnya.

7. Apa yang harus dipersiapkan saat hendak menggelar upacara adat di Banyuwangi?

Jawab: Hal-hal yang harus dipersiapkan antara lain dana, persetujuan dan dukungan dari orang tua atau tokoh masyarakat, serta merencanakan upacara dengan matang dan sesuai dengan filosofi adat Banyuwangi.

8. Apa sajakah kesenian tradisional di Banyuwangi yang masih lestari hingga saat ini?

Jawab: Kesenian tradisional di Banyuwangi yang masih lestari hingga saat ini antara lain Gandrung, Genjring, Reog, Tari Glatin, dan Lengger.

9. Bagaimana peran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan adat Banyuwangi?

Jawab: Masyarakat memegang peranan penting dalam melestarikan adat Banyuwangi. Mereka harus melewatkan warisan tradisi kepada generasi penerus dan tidak mengabaikan adat tersebut demi kepentingan bisnis semata.

10. Bagaimana upacara adat Banyuwangi berkaitan dengan alam sekitarnya?

Jawab: Upacara adat Banyuwangi berkaitan erat dengan alam sekitarnya, di mana keterikatan masyarakat Banyuwangi dengan alam meliputi laut, gunung, dan hutan yang dianggap sakral dan keramat.

11. Bagaimana menjaga kelestarian adat Banyuwangi agar tidak musnah?

Jawab: Penting bagi kita semua untuk melestarikan adat Banyuwangi dengan cara saling menghormati, mempelajarinya, dan menggalakkannya dengan terus melewartakannya kepada generasi yang akan datang.

12. Apa saja kegalauan masyarakat Banyuwangi saat menghadapi masalah kelestarikan adat?

Jawab: Masyarakat Banyuwangi menghadapi masalah kelestarikan adat, di mana adat Banyuwangi cenderung dijadikan sebagai nilai jual oleh objek wisata dan kerap dirusak oleh komersialisasi. Peripheral khusus yang hanya akan mengakibatkan estetis yang opinis dan tidak melestarikannya dalam pengelolaan dan oh juga.

13. Apakah adat Banyuwangi masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap masyarakat di sekitarnya?

Jawab: Meski pada kenyataannya saat ini adat Banyuwangi sedang mengalami perubahan, namun adat tersebut masih memegang kekuatan spiritual yang kuat dan bernilai kearifan lokal yang tetap menjadi nilai penting bagi masyarakat Banyuwangi.

Kesimpulan

1. Melestarikan Adat Banyuwangi

Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa adat Banyuwangi merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki daerah tersebut. Namun, mengingat perkembangan zaman dan arus globalisasi, maka upaya melestarikan adat Banyuwangi harus terus dilakukan.

2. Sikap Menghormati Adat Banyuwangi

Kita sebagai masyarakat dapat menunjukkan sikap menghormati adat Banyuwangi dengan cara tidak menggunakannya sebagai media komersialisasi yang merusak budaya, serta mempelajarinya dan melestarikannya untuk diturunkan kepada generasi selanjutnya.

3. Mengenal Adat Banyuwangi

Jangan sampai kita mengenal adat Banyuwangi hanya sebatas hiburan dan tempat wisata saja. Kita perlu mengenal adat Banyuwangi lebih dalam lagi sehingga dapat mengetahui nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

4. Action Plan

Yang perlu dilakukan adalah menggiatkan promosi pariwisata adat Banyuwangi agar semakin banyak orang yang tahu tentang keunikan adat Banyuwangi. Pemerintah daerah dan masyarakat juga perlu bekerja sama untuk menjaga kelestarian adat Banyuwangi demi kebaikan bersama.

5. Ayo Berkunjung ke Banyuwangi!

Terakhir

Iklan