Pengertian Ungkapan Perintah


Ungkapan Perintah

Ungkapan perintah adalah salah satu jenis kalimat perintah yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari maupun formal. Ungkapan perintah digunakan untuk memerintahkan atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu. Biasanya, ungkapan perintah menggunakan kata kerja dalam bentuk imperative (infinitif tanpa to).

Ungkapan perintah dapat digunakan untuk berbagai situasi, seperti memberikan instruksi di kelas, memerintahkan anak untuk melakukan tugas rumah, atau dalam konteks pekerjaan untuk memberikan instruksi kepada bawahan.

Karakteristik ungkapan perintah adalah mengandung tindakan yang harus dilakukan oleh orang yang diperintah, mengandung objek jika memang dibutuhkan, dan harus jelas dan singkat agar mudah dimengerti oleh orang yang diperintah. Selain itu, ungkapan perintah juga harus disampaikan dengan nada yang sopan dan menghormati.

Biasanya, ungkapan perintah diawali dengan kata kerja imperatif, seperti “silakan”, “tolong”, atau “mohon”. Namun, secara umum ungkapan perintah dapat langsung diungkapkan tanpa penggunaan kata-kata tersebut. Misalnya, “tutup pintu” atau “jangan lupa datang tepat waktu”.

Di samping itu, ungkapan perintah juga dapat disertai dengan frasa atau kata lain untuk menyampaikan pesan dengan lebih jelas, seperti “mohon bantuannya untuk..”, “saya permisi untuk..”, atau “tolong selesaikan tugas ini sebelum jam 3 sore”.

Secara bahasa, ungkapan perintah terdiri dari subjek + kata kerja imperatif + objek (opsional). Namun, dalam kasus tertentu subjek dapat dihilangkan karena sudah jelas siapa yang diperintah. Contohnya, “tidur sekarang” atau “beli makanan di pasar”.

Contoh ungkapan perintah dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  • Silakan tutup pintu sebelum keluar.
  • Mohon melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo.
  • Jangan lupa mematikan lampu sebelum tidur.
  • Tolong kirimkan laporan ini ke atasan sebelum pukul 5 sore.
  • Bersihkan meja setelah makan.

Ungkapan perintah merupakan salah satu bentuk komunikasi yang efektif dalam memberikan instruksi atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menguasai ungkapan perintah agar dapat berkomunikasi dengan baik di berbagai situasi dan tuntutan kehidupan sehari-hari.

Fungsi Ungkapan Perintah dalam Bahasa Jepang


ungkapan perintah dalam bahasa jepang

Ungkapan perintah dalam bahasa Jepang sangat sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ungkapan tersebut diucapkan secara singkat dan tegas, dalam konteks budaya Jepang, penggunaannya tetap harus mengikuti aturan sopan santun yang berlaku. Berikut adalah fungsi-fungsi dari ungkapan perintah dalam bahasa Jepang:

  1. Mengajarkan sopan santun
  2. Di Jepang, kesopanan sangatlah penting. Dalam penggunaan bahasa sehari-hari, ungkapan perintah menggunakan ungkapan yang sopan serta mengandung nilai-nilai etika dan moral. Sebagai contoh, ketika seseorang harus meminta sesuatu dari orang lain, ia harus menggunakan ungkapan yang sopan agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Dalam konteks ini, ungkapan perintah akan mengajarkan cara berbicara yang sopan dan menghargai orang lain.

  3. Mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu
  4. Ungkapan perintah sering digunakan untuk memberikan instruksi atau petunjuk kepada orang lain. Dalam sebuah kelompok, ungkapan perintah digunakan ketika pemimpin kelompok ingin mengarahkan anggota kelompok untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama. Ungkapan perintah juga dapat digunakan dalam berbagai situasi, seperti ketika seorang guru memberikan instruksi kepada muridnya.

  5. Memberi motivasi dan energi positif
  6. Ungkapan perintah juga digunakan untuk memberikan motivasi dan energi positif kepada orang lain. Ketika seseorang merasa sedih atau kecewa, ungkapan perintah dalam bahasa Jepang yang diucapkan dengan tegas dan positif dapat memberikan semangat baru. Misalnya, ungkapan “Ganbatte!” yang berarti “Semangat!” sering digunakan ketika seseorang merasa ragu-ragu atau kurang percaya diri.

  7. Menegaskan atau memperjelas pesan
  8. Ungkapan perintah juga dapat digunakan untuk menegaskan atau memperjelas pesan yang ingin disampaikan. Ungkapan ini sering digunakan ketika seseorang ingin menghindari kesalahpahaman atau ketidakjelasan. Misalnya, ketika seseorang ingin mengatakan “Tunggu sebentar” dengan tegas dan jelas, ia dapat menggunakan ungkapan “Chotto matte!”

  9. Menghindari kesalahan
  10. Di Jepang, kesalahan atau ketidakberesan dianggap tidak sopan dan harus dihindari sebisa mungkin. Oleh karena itu, dalam situasi-situasi yang membutuhkan kehati-hatian dan ketepatan, ungkapan perintah sering digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang terjadi. Contohnya dalam lingkungan kerja, ungkapan perintah harus digunakan dengan benar dan tidak menyinggung perasaan rekan kerja.

Ungkapan perintah dalam bahasa Jepang memiliki sejumlah fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penggunaan ungkapan tersebut juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan kebiasaan di Jepang, di mana sopan santun, kehati-hatian, dan ketepatan sangatlah dihargai.

Struktur Kalimat Ungkapan Perintah dalam Bahasa Jepang


Struktur Kalimat Ungkapan Perintah dalam Bahasa Jepang

Ungkapan perintah merupakan salah satu bentuk kalimat yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari sehingga sering digunakan tidak hanya untuk Bahasa Indonesia namun bahkan ada dalam bahasa asing seperti Bahasa Jepang. Ungkapan perintah ini sebenarnya sangat penting untuk memberikan instruksi atau membantu seseorang untuk menggerakkan diri atau melakukan suatu tindakan. Namun perlu diperhatikan bahwa terkadang ungkapan perintah ini membawa makna atau nuansa yang cukup kuat sehingga harus digunakan dengan hati-hati terutama dalam situasi formal.

Struktur kalimat ungkapan perintah dalam Bahasa Jepang cukup sederhana karena hanya perlu menggunakan bentuk dasar atau bentuk imperative dari kata kerja dalam bahasa Jepang. Untuk membuat kalimat perintah, biasanya kata kerja harus diakhiri dengan menambahkan huruf 「ろ」atau 「よ」. Huruf 「ろ」digunakan untuk ungkapan yang lebih tegas atau kuat, sedangkan huruf 「よ」digunakan untuk ungkapan yang lebih sopan atau lembut.

Selain huruf 「ろ」atau 「よ」, terdapat juga beberapa kata lain yang dapat mendukung ungkapan perintah dalam bahasa Jepang seperti 「する」(suru) dan 「来る」(kuru). Ketika menggunakan kata 「する」 (suru), cukup menambahkan 「しろ」(shiro) untuk membuat ungkapan perintah. Sedangkan ketika menggunakan kata 「来る」(kuru), cukup menambahkan 「こい」(koi) untuk membuat ungkapan perintah. Hal ini akan membantu membuat kalimat menjadi lebih terstruktur atau rapi agar lebih mudah dipahami.

Contoh penggunaan ungkapan perintah dalam Bahasa Jepang adalah:

  • 「行け」(Ike) artinya “Pergi!”
  • 「食べろ」(Tabero) artinya “Makanlah!”
  • 「待ってろ」(Mattero) artinya “Tunggulah!”
  • 「来い」(Koi) artinya “Datanglah!”
  • 「やめろ」(Yamero) artinya “Berhentilah!”

Ungkapan perintah dapat menjadi lebih halus atau sopan dengan menambahkan beberapa kata lain dalam kalimat seperti 「ちょっと」(chotto) yang artinya “sedikit”, 「お願いします」(onegaishimasu) yang artinya “tolong” atau 「ください」(kudasai) yang artinya “tolong berikan”. Dengan begitu contoh kalimat ungkapan perintah bisa menjadi seperti:

  • 「ちょっと待ってください」(Chotto matte kudasai) artinya “Tolong tunggu sebentar”
  • 「食べてください」(Tabete kudasai) artinya “Silakan makan”
  • 「ちょっとやめてください」(Chotto yamete kudasai) artinya “Tolong berhenti sebentar”

Hal tersebutlah yang membuat ungkapan perintah dalam Bahasa Jepang menjadi unik dan menarik untuk dipelajari. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ungkapan perintah perlu digunakan dengan tepat dan hati-hati agar tidak salah diterjemahkan dalam situasi formal.

Jenis-jenis Ungkapan Perintah dalam Bahasa Jepang


Japanese commands

Ungkapan perintah dalam bahasa Jepang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan kerja dan sekolah. Pada dasarnya, ungkapan perintah ini dibagi menjadi empat jenis, yaitu: suru kata perintah, na kata perintah, te kata perintah, dan imasu/masu kata perintah.

Suru Kata Perintah


Suru Kata Perintah

Suru kata perintah digunakan untuk memberikan perintah yang bersifat impersonal. Ungkapan ini meminta seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau aktivitas. Biasanya, suru kata perintah diikuti oleh kata-kata seperti kudasai (tolong), shimasu (melakukan), atau yatte kudasai (silakan lakukan). Contoh ungkapan perintah dengan suru kata perintah adalah:

  • Benkyou shinasai (Belajarlah)
  • Terebi wo keshinasai (Matikan televisinya)
  • Gohan wo tabe nasai (Mari makan)

Na Kata Perintah


Na Kata Perintah

Na kata perintah umumnya digunakan dalam konteks informal, seperti dalam percakapan sehari-hari. Kata-kata ini digunakan untuk mengekspresikan permintaan atau perintah dengan cara yang lebih santai dan sopan. Beberapa contoh ungkapan perintah dengan na kata perintah adalah:

  • Tottemo genki na o-hiru wo sugosou! (Mari kita habiskan siang yang ceria!)
  • Mou ganbaru na! (Berhenti bekerja terlalu keras!)
  • Nante omoshiroi na! (Kamu sangat lucu!)

Te Kata Perintah


Te Kata Perintah

Te kata perintah digunakan untuk menyatakan tindakan yang harus dilakukan secara spesifik dan cepat. Dalam bahasa Jepang, tindakan ini dinyatakan dalam bentuk imperatif yang pasti. Beberapa contoh ungkapan perintah dengan te kata perintah adalah:

  • Tabete (Makanlah)
  • Kite (Datanglah)
  • Meshi agare (Makanlah)

Imasu/Masu Kata Perintah


Imasu/Masu Kata Perintah

Imasu/Masu kata perintah umumnya digunakan dalam situasi formal, seperti pidato atau presentasi. Kata ini menyiratkan kewajiban dan rasa hormat kepada lawan bicara. Beberapa contoh ungkapan perintah dengan imasu/masu kata perintah adalah:

  • Otsukaresama desu (Anda telah bekerja keras)
  • O-negaishimasu (Tolong lakukan hal ini)
  • Shitsurei shimasu (Mohon maaf, saya harus pergi)

Itulah empat jenis ungkapan perintah dalam bahasa Jepang. Penting untuk diingat bahwa setiap jenis ungkapan perintah memiliki aturan dan konteks penggunaan yang berbeda, tergantung pada situasi dan lawan bicara. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari dan berlatih pengucapan ungkapan perintah dengan baik agar terlihat sopan dan dihormati oleh orang lain.

Contoh Kalimat Ungkapan Perintah dalam Bahasa Jepang


Contoh Kalimat Unggapan Perintah dalam Bahasa Jepang

Ungkapan perintah atau dalam bahasa Jepang disebut keigo merupakan salah satu bentuk bahasa yang lazim digunakan dalam bertutur. Dalam bahasa Jepang, keigo memiliki total tiga jenis ungkapan, yaitu sonkeigo, kenjogo, dan teineigo. Ketiga ungkapan ini memiliki fungsi masing-masing sesuai dengan situasi atau keperluan. Berikut adalah contoh kalimat ungkapan perintah dalam bahasa Jepang:

1. Sonkeigo


Sonkeigo

Sonkeigo merupakan ungkapan perintah dalam bahasa Jepang yang memiliki fungsi untuk menghormati orang yang lebih tua atau senior. Bentuk ungkapan ini biasa digunakan dalam suasana formal, seperti ketika berbicara dengan atasan, orang yang lebih senior dalam usia atau jabatan.

Contoh kalimat sonkeigo:

– どうかお願いいたします (Douka onegai itashimasu) Artinya: Silakan tolong bantu saya.

– ご確認お願いいたします (Gokakunin onegai itashimasu) Artinya: Mohon konfirmasinya.

2. Kenjogo


Kenjogo

Kenjogo merupakan ungkapan perintah dalam bahasa Jepang yang memiliki fungsi untuk menghormati orang yang sedang diajak bicara. Ungkapan ini biasanya digunakan untuk situasi formal, seperti ketika berbicara dengan calon konsumen, relasi bisnis, atau seseorang yang penting.

Contoh kalimat kenjogo:

– お待たせいたしました (Omatase itashimashita) Artinya: Mohon maaf telah membuat anda menunggu.

– お答えいただけませんか (Otoe itadakemasenka) Artinya: Bolehkah saya meminta jawaban?

3. Teineigo


Teineigo

Teineigo merupakan ungkapan perintah dalam bahasa Jepang yang sering digunakan dalam situasi informal. Ungkapan teineigo bisa digunakan dalam pergaulan sehari-hari antara teman sebaya atau sesama rekan kerja. Ungkapan ini juga sering digunakan dalam media sosial dan pesan singkat.

Contoh kalimat teineigo:

– おいでください (Oide kudasai) Artinya: Silakan datang.

– 電話してください (Denwa shite kudasai) Artinya: Mohon telepon saya.

4. Bahasa Gaul


Bahasa Gaul

Bahasa Gaul atau slang Jepang merupakan salah satu bentuk bahasa Jepang yang sering digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Bahasa ini banyak digunakan oleh kalangan remaja dan orang muda di Jepang. Ungkapan-ungkapan dalam bahasa gaul biasanya dirangkaikan dengan bahasa Jepang standar atau bahasa Inggris.

Contoh kalimat bahasa gaul:

– マジで? (Maji de?) Artinya: Serius?

– めっちゃ寒い (Meccha samui) Artinya: Sangat dingin.

5. Bahasa Dagang


Bahasa Dagang

Bahasa Dagang dalam bahasa Jepang disebut baku-go. Bahasa ini biasanya digunakan oleh kalangan tertentu di Jepang seperti penjahit, pengrajin, atau pedagang. Ungkapan-ungkapan dalam bahasa dagang menjadi penting bagi mereka untuk memperluas pasar dan mendapatkan pelanggan, karena mampu membangun komunikasi yang lebih baik.

Contoh kalimat bahasa dagang:

– あがる、あがる! (Agaru, agaru!) Artinya: Sudah jadi, sudah jadi!

– うちにも見えますんで (Uchi nimo miemasu nde) Artinya: Juga tersedia di toko kami.

Itulah contoh kalimat ungkapan perintah dalam bahasa Jepang yang bisa dijadikan referensi ketika berbicara dengan orang Jepang. Selain tiga jenis keigo yang umum digunakan, bahasa gaul dan bahasa dagang juga mampu memperkaya bahasa Jepang dan memudahkan dalam berkomunikasi dengan berbagai kalangan.

Iklan