Arti dan Makna Salam dalam Bahasa Jepang


Salam Dalam Bahasa Jepang

Salam dalam bahasa Jepang disebut dengan “ohayou gozaimasu” atau “konnichiwa” atau “konbanwa” tergantung pada waktu salam diberikan. Ketiga bentuk salam tersebut memiliki arti dan makna yang berbeda. “Ohayou gozaimasu” biasanya digunakan untuk menyapa seseorang pada pagi hari, “konnichiwa” digunakan untuk menegaskan kehadiran di siang hari, sedangkan “konbanwa” digunakan pada malam hari.

Namun tidak hanya itu, ada pula bentuk salam yang lebih sopan lagi yaitu “otsukaresama deshita” yang biasanya digunakan untuk orang yang sedang berkerja seperti pada akhir pertemuan kerja atau pertemuan bisnis. “Otsukaresama deshita” artinya adalah “kamu bekerja keras” atau “terima kasih atas kerja kerasmu”. Ini adalah bentuk salam yang lebih formal dan sopan yang biasanya digunakan pada situasi resmi atau formal.

Selain itu, di Jepang juga terdapat istilah salam lainnya yang sering digunakan seperti “arigatou gozaimasu” yang artinya terima kasih dan “sayonara” yang artinya selamat tinggal. Istilah ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia karena sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi adab sopan santun dalam berkomunikasi dan bergaul. Oleh karena itu, tidak hanya salam yang bervariasi, cara berbicara pun juga harus sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat itu. Sebagai contoh, ketika kita bertemu teman sekelas maka sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih bersahabat, namun ketika bertemu atasan atau guru maka kita harus lebih memperhatikan sopan santun dalam berbicara.

Hal tersebut juga diiringi dengan adanya berbagai ungkapan dalam bahasa Jepang seperti “onegaishimasu” yang biasanya diucapkan saat meminta bantuan atau permohonan pada orang yang lebih senior atau dalam situasi formal lainnya, dan “sumimasen” yang artinya maaf digunakan ketika kita melakukan kesalahan atau ada tindakan yang tidak sopan.

Dalam berkomunikasi, tidak hanya penggunaan kata-kata saja yang harus diperhatikan. Penekanan dalam berbicara serta ekspresi wajah pun mempunyai arti tertentu di Jepang. Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau orang yang dihormati, sebaiknya kita menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan. Selain itu, saat berbicara juga harus menggunakan bahasa tubuh yang sopan seperti menghindari kontak mata langsung atau memberikan jarak berbicara yang cukup.

Dalam kesimpulannya, salam dalam bahasa Jepang sangat bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami arti dan makna dari setiap salam dalam bahasa Jepang, serta memperhatikan adab sopan santun dalam berkomunikasi. Dengan begitu, kita bisa komunikasi dengan baik di lingkup masyarakat Jepang dan menjalin hubungan yang baik.

Jenis-jenis salam yang biasa dilakukan di Jepang


Salam Dalam Bahasa Jepang

Salam adalah sebuah ucapan sapaan yang menjadi tanda sopan santun dalam pergaulan sehari-hari. Tidak hanya di Indonesia, di beberapa negara seperti Jepang, salam juga menjadi salah satu hal yang penting. Di Jepang, terdapat beberapa jenis salam yang kerap digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Berikut adalah jenis-jenis salam yang biasa dilakukan di Jepang.

1. Bow (Nihongo: お辞儀, Ojigi)

Bow Jepang

Salah satu jenis salam di Jepang adalah dengan membungkukkan badan yang disebut dengan bow. Saat melakukan bow, seseorang sekaligus mengucapkan kata “o-jigi-shimasu”. Bow dipakai ketika seseorang ingin memberikan hormat, penghargaan dan ketundukan. Biasanya dipakai di dalam pertemuan atau melihat orang yang lebih senior. Semakin dalam membungkuk, semakin dianggap hormat.

2. Kepala Ditatap (Nihongo: 会釈, Eshaku)

Eshaku

Kepala ditatap atau eshaku merupakan jenis salam di Jepang yang cukup umum dilakukan di antara masyarakat. Saat melakukan salam ini, seseorang hanya menganggukkan kepala sebentar dan melihat ke arah orang yang ditemui. Jenis salam ini kerap digunakan di dalam situasi formal maupun casual. Eshaku diartikan sebagai ucapan “perkenalkan” atau “salam kenal”.

3. Sempurna Bow (Nihongo: 敬礼, Keirei)

Keirei

Berbeda dengan bow, keirei merupakan jenis salam yang lebih dipakai ketika seseorang ingin menunjukkan rasa terima kasih, meminta maaf atau menghormati saat bersalaman dengan orang yang lebih senior atau yang dihormati. Saat melakukan keirei, seseorang harus berdiri lurus kemudian membungkukkan tubuh searah dengan garis depan kaki kanan ke arah orang yang dihormati. Setelah itu, letakkan kedua tangan anda pada sisi badan, dengan telapak tangan yang menghadap ke atas dan ujung jari berada di atas lutut.

4. Salam Tangan (Nihongo: 握手, Akushu)

Akushu

Salam tangan di Jepang disebut sebagai akushu. Biasanya dilakukan dalam pertemuan kasual atau acara pertama kali bertemu dengan seseorang. Pegangan tangan haruslah kuat dan singkat. Dalam situasi formal, biasanya dilakukan dengan sebelah tangan seperti saat menyampaikan puisi atau hadiah.

5. Salam di Telepon (Nihongo: 電話での挨拶, Denwa de no aisatsu)

Denwa de no aisatsu

Di Jepang, salam juga penting saat bernegosiasi melalui telepon. Sebelum memulai pembicaraan, sebaiknya berjaga-jaga untuk melalukan salam seperti biasa sebagai bentuk penghormatan. Saat melakukan salam di telepon, digunakan kata “moshi moshi” untuk menyapa lawan bicara.

Itulah beberapa jenis salam di Jepang yang kerap digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Negara-negara Asia lainnya dan Barat biasanya menyesuaikan jenis salam dan situasi tergantung pada budaya, baik itu sapaan, jabatan maupun usia. Terus menjaga tanda sopan santun dalam kehidupan sehari-hari agar tetap berjalan dengan baik.

Budaya salam dalam kehidupan sehari-hari di Jepang


Budaya salam dalam bahasa Jepang

Di Jepang, salam dianggap sebagai hal yang sangat penting dalam budaya. Setiap orang di Jepang tumbuh dengan kebiasaan ini dan menjadikannya sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari mereka. Daripada hanya sekadar ucapan sapaan, salam diambil sebagai sarana menjaga hubungan baik dengan orang lain, serta mempertahankan norma dan etika sosial Jepang.

Seperti yang sudah umum diketahui, Jepang memiliki beberapa jenis salam yang harus diketahui dan dihormati. Ada sejumlah salam yang digunakan dalam situasi berbeda, seperti saat berbicara dengan teman-teman, orang yang lebih tua, atau orang yang lebih muda. Oleh karena itu, untuk menjaga cara berbicara dan bertindak yang baik, penting bagi setiap orang yang tinggal di Jepang untuk mempelajari jenis salam yang ada dan cara yang tepat untuk menggunakannya.

Tipe-Tipe Salam dalam bahasa Jepang

Salah satu tipe salam yang paling umum digunakan di Jepang adalah ‘ohayou gozaimasu’. Ini adalah cara sapaan yang digunakan di pagi hari, sebelum pukul 10 pagi. Selanjutnya, salam ‘konnichiwa’ digunakan pada siang hari, atau saat bertemu dengan orang yang kita kenal namun tidak terlalu dekat. Salam ‘konbanwa’ biasanya digunakan ketika bertemu orang di malam hari, sebagai bentuk sapaan terakhir pada hari itu.

Ada juga jenis salam yang lebih formal di Jepang, seperti ‘otsukaresama deshita’, makna kalimat ini adalah, “kamu telah bekerja keras”. Biasanya akan diucapkan ketika kamu pergi dan kembali ke tempat kerja atau keluar dari ruangan. Hal ini disertai dengan menundukkan kepala sebagai tanda hormat kepada orang yang lebih tua ataupun senior.

Jenis salam lainnya adalah ‘arigatou gozaimasu’, yang artinya “terima kasih banyak”. Biasanya, salam ini disampaikan sebagai ungkapan rasa terima kasih ketika seseorang membantu kita, atau membuat kita merasa nyaman dan terbantu di situasi tertentu. Ungkapan ‘sumimasen’, juga sering digunakan di Jepang sebagai bentuk permintaan maaf ketika ada kesalahan yang dibuat. Selain itu, kita dapat menggunakan ‘gomen nasai’ sebagai bentuk penyesalan atau meminta maaf yang lebih serius.

Penting untuk diingat bahwa setiap jenis salam dalam bahasa Jepang memiliki aturan yang harus diikuti, salah satunya adalah melihat konteks waktu, dan situasi di mana salam itu diucapkan. Jangan lupa bahwa di Jepang, budaya salam sangat penting dan sering dilambangkan sebagai bentuk kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mempelajari jenis-jenis salam dalam bahasa Jepang dengan benar dan menggunakan mereka dengan tepat.

Terakhir, penting juga untuk diingat bahwa di antara budaya salam yang berbeda, ada juga perbedaan bahasa dan budaya yang harus diperhatikan. Biasanya, orang Jepang sangat menghargai orang asing atau tamu dari luar negeri yang belajar cara berbicara dalam bahasa Jepang dan menghormati budaya mereka. Jadi, jika Anda ingin mengunjungi Jepang, usahakan untuk mempelajari bahasa Jepang dan budaya salam dengan seksama.

Budaya salam dalam bahasa Jepang

Demikianlah beberapa jenis dan pentingnya salam dalam budaya Jepang. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang budaya Jepang dan kebiasaan mereka dalam berbicara dengan orang lain.

Etika salam dalam berinteraksi dengan orang Jepang


Etika salam dalam berinteraksi dengan orang Jepang

Salah satu budaya Jepang yang menjadi sorotan adalah etika dalam berinteraksi dengan orang lain, termasuk dalam hal memberikan salam. Dalam budaya Jepang, salam tidak hanya sekedar ucapan penyapaan biasa, melainkan memiliki arti yang lebih mendalam. Bagaimana seharusnya etika salam dalam berinteraksi dengan orang Jepang? Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Ketahui tiga bentuk salam di Jepang

Jepang memiliki tiga bentuk salam yang berbeda tergantung situasi atau kenalan yang bersangkutan. Pertama adalah bow atau membungkuk secara sopan, yang dapat dibagi lagi menjadi tiga level: 15 derajat untuk situasi casual, 30 derajat untuk situasi bisnis, dan 45 derajat untuk situasi formal. Kedua adalah shake hands, yang biasanya dilakukan dalam acara bisnis atau formal. Ketiga adalah touch palms, yang disebut juga dengan istilah “dap” dan digunakan oleh orang-orang muda atau dalam situasi yang lebih kasual. Pahami tiga jenis salam ini agar dapat memberikan salam yang tepat dan terhormat.

2. Hindari kontak mata yang berlebihan

Berbeda dengan budaya barat yang mendorong kontak mata selama berbicara, budaya Jepang lebih menghargai mengungkapkan perasaan lewat ucapan dan bahasa tubuh yang sopan. Hindari berpandangan langsung secara terus-menerus, karena bisa dianggap sebagai perilaku agresif atau menggoda. Cobalah untuk melihat ke arah mata orang Jepang, tapi tidak harus selalu menyentuh mata mereka.

3. Gunakan bahasa yang sopan

Selain bentuk salam yang diberikan, bahasa Jepang juga sangat mengedepankan keberadaan tingkat kehormatan pada percakapan. Ada beberapa variasi bahasa sehari-hari yang dipakai sesuai situasi dan kepangkatan sosial pengguna bahasa itu. Misalnya, gunakan bahasa kehormatan untuk orang yang lebih tua atau yang memiliki kedudukan lebih tinggi. Berbicara dengan bahasa yang sopan dalam berbagai situasi akan sangat membantu dalam bersosialisasi dengan orang Jepang.

4. Perhatikan penampilan anda

Penampilan diri saat memberikan salam dalam bahasa jepang

Tidak kalah pentingnya adalah penampilan. Dalam budaya Jepang, menjaga penampilan adalah hal yang sangat penting, sehingga sebaiknya mengeluarkan penampilan terbaik saat berinteraksi dengan orang Jepang. Hal itu tidak berarti harus tampil mewah atau menggunakan pakaian formal, namun tetap berusaha tampil rapi, bersih, dan sopan.

5. Tanyakan nama orang yang sedang ditemui

Dalam kebiasaan Jepang, sangat penting mengetahui nama orang yang sedang ditemui terlebih dahulu. Oleh karena itu, pada situasi yang lebih resmi, tanyakan dengan sopan dan hormat mengenai nama orang tersebut. Jangan lupa menggunakan gelar kehormatan seperti San (untuk laki-laki), sama-sama (untuk wanita), atau sensei (untuk guru atau dokter), tergantung situasi yang ada.

6. Menghormati kebiasaan dan adat istiadat Jepang

Selain memperhatikan enam hal di atas, menghormati kebiasaan dan adat istiadat Jepang juga merupakan hal yang penting dalam berinteraksi dengan orang Jepang. Cobalah mempelajari sedikit tentang adat dan kebiasaan mereka, seperti ketika bertemu seseorang, menyuap makanan dengan cara yang benar, atau merespons undangan dengan sopan. Sikap menghormati dan menghargai kebiasaan mereka akan membuka kesempatan untuk mempererat hubungan dan menjalin persahabatan dengan orang Jepang.

Penutup

Dalam budaya Jepang, etika dalam berinteraksi dengan orang lain sangat dihargai. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah etika dalam memberikan salam, yang memiliki arti yang sangat penting dalam budaya Jepang. Mulailah dengan memperhatikan beberapa hal yang telah disebutkan di atas, seperti kemampuan berbahasa Jepang yang baik, menghormati sopan santun, dan memperhatikan penampilan, serta menghargai adat istiadat Jepang yang beragam. Dengan etika yang baik, diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dan bermanfaat saat berinteraksi dengan orang Jepang.

Kesalahan umum dalam memberikan salam dalam bahasa Jepang


salam dalam bahasa jepang

Salam merupakan suatu tindakan yang wajib untuk dilakukan ketika bertemu dengan orang lain. Begitu juga dalam bahasa Jepang, salam juga memiliki perannya dalam menjalin komunikasi dengan sesama individu. Namun, dalam memberikan salam juga memerlukan etika yang perlu diperhatikan agar salam yang kita lakukan dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam memberikan salam dalam bahasa Jepang yang perlu diketahui.

Kesalahan 1: Tidak Menyebutkan Basa-Basi Awal

Kesalahan 1: Tidak Menyebutkan Basa-Basi Awal

Salah satu kesalahan dalam memberikan salam dalam bahasa Jepang adalah tidak menyebutkan basa-basi awal. Basa-basi awal ini merupakan suatu wajib yang harus diucapkan sebagai ungkapan sopan dalam bahasa Jepang. Beberapa contoh basa-basi awal adalah “ohayou gozaimasu” pada pagi hari, “konnichiwa” pada siang hari, dan “konbanwa” pada malam hari. Basa-basi awal ini penting untuk menunjukkan sopan santun kita pada lawan bicara.

Kesalahan 2: Menggunakan Bahasa yang Tidak Sesuai

Kesalahan 2: Menggunakan Bahasa yang Tidak Sesuai

Kesalahan selanjutnya dalam memberikan salam dalam bahasa Jepang adalah menggunakan bahasa yang tidak sesuai. Dalam bahasa Jepang terdapat suatu tingkatan bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan status sosial dan situasi tertentu. Bahasa kehormatan atau bahasa sopan harus digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki pangkat yang lebih tinggi. Dalam situasi formal, penggunaan bahasa sopan juga diperlukan agar dapat menunjukkan etika dari pengucapnya.

Kesalahan 3: Memperdengarkan Suara yang Terlalu Keras

Kesalahan 3: Memperdengarkan Suara yang Terlalu Keras

Salah satu kesalahan dalam memberikan salam adalah memperdengarkan suara yang terlalu keras. Di Jepang, kultur mereka adalah menghargai keheningan. Oleh sebab itu, saat kita memberikan salam pada seseorang, sebaiknya kita membumbungkan suara kita agar tidak terlalu keras dan mengganggu keheningan.

Kesalahan 4: Tidak Menjaga Kontak Mata Saat Melakukan Salam

Kesalahan 4: Tidak Menjaga Kontak Mata Saat Melakukan Salam

Kesalahan selanjutnya dalam memberikan salam adalah tidak menjaga kontak mata saat melakukan salam. Kontak mata adalah salah satu faktor penting dalam memberikan salam dalam budaya Jepang. Dengan menjaga kontak mata, kita dapat menunjukkan rasa hormat kita pada lawan bicara dan menunjukkan bahwa kita benar-benar memperhatikan mereka.

Kesalahan 5: Tidak Melakukan Ubow

Kesalahan 5: Tidak Melakukan Ubow

Kesalahan terakhir dalam memberikan salam adalah tidak melakukan ubow. Ubow adalah tindakan membungkukkan tubuh sebagai tanda penghormatan. Ubow biasanya dilakukan pada situasi formal atau saat bertemu dengan orang yang lebih tinggi pangkatnya. Ubow juga memiliki tingkatan, semakin tinggi pangkat lawan bicara, semakin dalam ubow yang perlu dilakukan.

Itulah beberapa kesalahan umum dalam memberikan salam dalam bahasa Jepang. Dalam memberikan salam, kita perlu memperhatikan etika dan budaya Jepang agar salam yang kita lakukan dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara. Sebagai pengguna bahasa Jepang, kita juga perlu terus belajar dan memperdalam etika dalam memberikan salam untuk memperoleh pengalaman komunikasi yang baik secara sehari-hari.

Iklan