Sejarah Penulisan Bahasa Jepang


Penulisan Bahasa Jepang

Jepang, negara suku bangsa Asia Timur, memiliki bahasa yang bertolak belakang dengan bahasa-bahasa Eropa atau Latin. Bahasa Jepang bukanlah bahasa yang menulis terbuka atau huruf abjad seperti yang ada di Indonesia. Bahasa Jepang menggunakan sistem penulisan yang disebut dengan Kanji, Katakana, Hiragana, dan Romaji. Bagaimana sejarah perkembangan penulisan bahasa Jepang dan bagaimana bahasa Jepang ditulis sejak zaman kuno hingga sekarang?

Pada masa awal Jepang, jaringan perdangan di negara ini begitu padat sehingga Jepang berinteraksi dengan banyak bangsa yang masuk ke dalam wilayahnya. Bahasa Cina yang menjadi lingua franca waktu itu juga digunakan sebagai alat komunikasi dalam sistem bikabetsu atau sistem pembuatan hukum pemerintahan. Huruf-huruf Cina diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 3-4 Masehi, namun masih sulit dipahami dan digunakan untuk menggantikan bahasa Jepang secara utuh. Maka dari itu, sistem katakana dan hiragana mulai diperkenalkan untuk memudahkan pada saat penggunaan bahasa Jepang.

Sistem penulisan Kanji dan Katakana menggunakan aksara yang diambil dari Tiongkok dan disesuaikan dengan bahasa Klasik Jepang seperti sistem imbuhan, tata dasar kalimat, serta bahasa kuno tujuh syllable. Sedangkan sistem penulisan huruf Hiragana yang digunakan saat ini di Jepang, berasal dari bentuk-bentuk karangan yang dibuat oleh para kaum wanita pada abad ke-9.

Pada zaman Heian, penulisan bahasa Jepang mencapai puncak keemasannya. Keindahan sebuah orasi ditentukan oleh keindahan sebuah tulisan. Bahkan kata-kata yang diucapkan dalam keadaan tabiat adalah karya seni yang harus dikembangkan dengan cara yang mendalam oleh kalangan bangsawan, para cendekiawan, dan para pujangga.

Pada abad ke-19, saat Jepang membuka relasi perdangan dengan bangsa Barat, perbedaan antara bahasa Jepang dan bahasa asing yang digunakan untuk komunikasi seketik itu disadari oleh para kaum cendekiawan. Langkah-langkah untuk memudahkan pembelajaran baru ditetapkan dan komite yang terdiri dari sejumlah cendekiawan ditugaskan untuk mempercepat proses pembelajaran huruf-huruf Western seperti huruf Latin.

Pada akhir tahun 1800-an, pengenalan huruf Barat menjadi terobosan dalam sistem penulisan bahasa Jepang. Sistem huruf Romaji, meski tidak populer di kalangan kaum pejabat dan professional, sangat banyak digunakan untuk menampilkan kata-kata asing seperti kata-kata dalam Bahasa Inggris.

Sistem penulisan bahasa Jepang memiliki sejarah yang unik dan rumit di mana unsur-unsur budaya Tiongkok dan Jepang saling berdampingan dan bahkan saling mempengaruhi. Sekarang, aksara Kanji dan huruf Hiragana sering digunakan dalam perkembangan digital untuk menciptakan karya-karya yang lebih modern dan energik.

Himpunan Huruf Hiragana, Katakana, & Kanji


Himpunan Huruf Hiragana, Katakana, & Kanji

Bicara mengenai bahasa Jepang, tidak lengkap rasanya jika tidak membicarakan mengenai himpunan huruf mereka. Himpunan huruf Jepang terdiri dari Hiragana, Katakana, dan Kanji. Ketiganya memiliki ciri dan fungsi masing-masing dan berbeda dari bahasa-bahasa lainnya. Mari kita pelajari lebih dalam tentang himpunan huruf bahasa Jepang ini.

Hiragana

Hiragana

Hiragana merupakan himpunan huruf yang paling sering digunakan dalam penulisan bahasa Jepang. Hiragana berisi 46 karakter dan diucapkan dengan keterangan vokal yang dilambangkan dengan suara kanten atau tanda kecil yang berada di atas huruf. Huruf-huruf ini dipakai untuk menuliskan kata-kata dalam bahasa Jepang, mengalihkan kata, maupun markah-makn. Pemakaian serta pengucapan karakter huruf hiragana dalam bahasa Jepang saat ini digunakan hadir sampai 100%.

Selain itu, Hiragana juga digunakan untuk menulis kata-kata Bahasa Asing yang diserap oleh bahasa Jepang, namun dieja dengan cara Jepang. Hiragana berbeda dari Katakana dan Kanji karena dia merupakan kombinasi dari fonetik Jepang, penyederhanaan penulisan, dan penggunaan dalam Bahasa Asing.

Katakana

Katakana

Katakana dibuat untuk mewakili kata-kata asing atau kata-kata yang diambil dari bahasa lain seperti bahasa Inggris atau bahasa Mandarin. Dan ada sekitar 48 kanji katakana. Pada awalnya, Katakana digunakan sebagai cara untuk membaca aksara Tang China. Pengucapan Katakana juga sama dengan pelafalan Bahasa Jepang yang berbeda dengan Hiragana.

Katakana jauh lebih persegi dibandingkan Hiragana dan akan sering kali digunakan dalam menulis direktori bahasa asing di Jepang seperti nama teknologi dan merek. Katakana sering kali terlihat pada billboard dan papan iklan yang ditulis dalam huruf-besar, karena Katakana dirasa lebih memudahkan pembaca untuk membaca pesan iklan atau slogan tanpa harus menunggu penjelasan tambahan.

Kanji

Kanji

Kanji adalah huruf China yang diadopsi oleh Jepang. Kanji memiliki arti tertentu dalam bahasa Jepang dan ditulis dalam karakter yang terdiri dari garis-garis yang kompleks dan beragam. Kanji dipakai untuk menulis nama tempat, rumus, idiom-idiom dan kata-kata yang sulit dituliskan dengan huruf hiragana atau katakana.

Kanji juga digunakan oleh Jepang sebagai lambang simbolik untuk berbagai konstelasi ide atau makna. Kanji ini diambil dari bahasa Cina dan dahulunya dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Buddha di Japan. Dalam pengucapan orang Jepang memberikan suara ke dibelakang untuk membedakannya dengan kata yang lain. Kanji dapat ditemukan pada naskah resmi, meteorologi, bilangan, dan banyak lagi.

Itulah sedikit pengenalan mengenai himpunan huruf Jepang, yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Masing-masing huruf memiliki keunikan-keunikan dan fungsi masing-masing yang menjadikan bahasa Jepang menjadi begitu kaya dan menarik. Dengan mempelajari himpunan huruf Jepang ini, kamu akan semakin memahami dan menyukai bahasa Jepang. Yuk, mulai belajar bahasa Jepang lebih dalam lagi!

Tata Bahasa Dan Cara Menulis Bahasa Jepang


Penulisan Bahasa Jepang di Indonesia

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang memiliki bentuk penulisan yang berbeda dengan bahasa lainnya. Bentuk tulisan bahasa Jepang terdiri dari Kanji, Hiragana, dan Katakana. Pembelajaran penulisan bahasa Jepang di Indonesia semakin populer belakangan ini karena Perhimpunan Pelajar Indonesia yang belajar di Jepang semakin banyak, selain itu, industri anime dan manga Jepang juga menyumbang sebagian besar popularitas bahasa Jepang di Indonesia.

1. Tata Bahasa

Tata bahasa bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kita belajar bahasa Jepang, yaitu:

  1. Kata Yang Digunakan
    Bahasa Jepang memiliki banyak sekali kata dalam setiap kosakata atau kumpulan kata yang digunakan untuk berbicara atau menulis. Ada banyak keunikan dalam bahasa Jepang, seperti tidak ada kata kerja “memiliki”, sehingga untuk mengatakan “saya memiliki sebuah mobil” kita harus mengatakannya sebagai “saya punya mobil”.
  2. Urutan Kata
    Bahasa Jepang memiliki urutan kata yang tidak tetap, tidak seperti bahasa Indonesia yang memiliki urutan kata yang pasti. Jika kamu salah dalam menyusun kata, artinya bisa berubah bahkan menjadi tidak sesuai dengan apa yang kamu maksudkan.
  3. Pola Pengucapan Kata
    Bahasa Jepang memiliki pola pengucapan yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Saat membaca kata dalam bahasa Jepang, penting untuk mengetahui bahwa setiap kana (karakter) memiliki satu suku kata atau lebih, dan suku kata yang ditekankan bisa berbeda tergantung pada kata tersebut.

2. Cara Menulis Bahasa Jepang

Setelah mengetahui tata bahasa bahasa Jepang, langkah selanjutnya adalah mempelajari cara menulis bahasa Jepang. Ada tiga jenis tulisan dalam bahasa Jepang, yakni Kanji, Hiragana, dan Katakana.

Kanji

Kanji adalah salah satu dari tiga huruf dalam bahasa Jepang yang menggunakan aksara Cina, yang memiliki arti yang sama atau mirip dalam bahasa Jepang. Kanji biasanya digunakan untuk kata benda, kata sifat, atau kata kerja dalam bahasa Jepang. Pemahaman yang baik di Kanji akan mempengaruhi kemampuan berbahasa Jepangmu mengingat banyaknya kosakata yang menggunakan aksara Cina ini. (Tentunya ini sangat penting bagi mereka yang planing untuk melanjutkan studi / bisnis di Jepang).

Kanji

Hiragana

Hiragana adalah aksara asli Jepang, yang terdiri dari 46 suku kata. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata sambung, partikel, dan kata-kata yang tidak ditulis dengan Kanji. Hiragana sangat penting sebagai pondasi dasar tulisan bahasa Jepang.

Hiragana

Katakana

Katakana juga merupakan aksara asli Jepang, yang terdiri dari 46 suku kata. Bedanya dengan Hiragana, Katakana lebih sering digunakan untuk menulis kosakata gaijin (kata-kata asing yang dipinjam dari bahasa Inggris, Arab, Mandarin, dan bahasa asing lainnya yang diadaptasi ke bahasa Jepang).

Katakana

Dalam belajar bahasa Jepang, ada baiknya juga untuk mempelajari gimik atau tip dan trik dalam menulis kanji, hiragana, dan katakana agar kita bisa melakukan penulisan secara efektif.

Dalam menguasai penulisan bahasa Jepang, ada baiknya jika kamu mengambil pelajaran dari guru atau mentor atau pula mengikuti beberapa program kursus bahasa Jepang sehingga kamu bisa lebih mudah dan memahami pelajaran dengan baik. Selamat menempuh perjalanan dalam perjalanan menaklukan bahasa Jepang!

Perbedaan Penulisan Formal Dan Informal Bahasa Jepang


Penulisan Bahasa Jepang Formal dan Informal

Seperti bahasa-bahasa lainnya, bahasa Jepang juga memiliki jenis penulisan yang berbeda dalam hal formal dan informal. Dalam bahasa Jepang formal dikenal dengan istilah “keigo” yang mengacu pada bahasa yang digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau atas dan situasi resmi seperti di kantor. Sedangkan bahasa informal dikenal dengan istilah “taigo” yang digunakan dalam situasi sehari-hari seperti dengan teman atau keluarga.

Penulisan formal dalam bahasa Jepang ditandai dengan penggunaan tata bahasa yang kompleks dan sistem kosakata yang lebih formal. Dalam penulisan formal, sering digunakan kata-kata yang diakhiri dengan huruf politer ‘masu’ atau ‘desu’. Dalam penulisan huruf kanji, penggunaan huruf yang digunakan pada penulisan kata benda melambangkan formalitas seperti penggunaan ‘ke’ untuk benda yang lebih formal dan ‘na’ untuk kata benda yang lebih santai. Penggunaan bahasa formal juga dikaitkan dengan penggunaan kalimat panjang dan kompleks yang memperlihatkan penghormatan pada lawan bicara.

Sementara itu, penulisan informal dalam bahasa Jepang lebih cenderung dengan bahasa yang lebih santai dan penggunaan kosakata yang lebih terbuka. Dalam penulisan taigo, cenderung digunakan kata-kata yang diakhiri dengan huruf tidak formal seperti ‘ne’, ‘na’, ‘yo’, dan ‘ze’. Dalam penulisan huruf kanji, penggunaan karakter yang lebih sederhana dan kurang formal biasanya digunakan dalam penulisan taigo. Gaya penulisan informal juga lebih cenderung menggunakan kalimat yang lebih pendek dan lebih mudah dipahami.

Perbedaan penulisan formal dan informal dalam bahasa Jepang dapat juga dilihat dari penggunaan kata ganti orang ketiga. Dalam penulisan keigo, biasanya digunakan ‘sama’ untuk orang yang lebih tua dan ‘san’ untuk orang yang seumuran atas dan sesama level pekerjaan. Sedangkan dalam penulisan taigo, lebih cenderung digunakan kata ganti ‘anata’ atau ‘kimi’ untuk menunjukkan familiaritas dengan lawan bicara.

Terkait penggunaan huruf katakana dan huruf hiragana, huruf katakana biasanya digunakan dalam penulisan formal untuk menunjukkan pengucapan kata asing atau kata yang tidak biasanya digunakan dalam bahasa Jepang. Sedangkan huruf hiragana lebih banyak digunakan dalam penulisan taigo karena gaya penulisan informal lebih bersifat santai dan ramah.

Sebagai orang Indonesia yang belajar bahasa Jepang, penting untuk mengetahui perbedaan antara penulisan formal dan informal bahasa Jepang. Dalam situasi formal seperti di kantor atau saat berbicara dengan orang yang lebih tua, penting untuk menggunakan bahasa formal untuk menunjukkan penghormatan pada lawan bicara. Sedangkan pada situasi yang lebih santai, penggunaan bahasa informal lebih sesuai. Dengan menguasai perbedaan ini, diharapkan kita dapat berkomunikasi dengan baik dengan sesama penutur bahasa Jepang.

Teknik Dan Tips Menulis Bahasa Jepang Yang Benar


Penulisan Bahasa Jepang Yang Benar

Menulis Bahasa Jepang adalah hal yang cukup menantang karena penulisan bahasa Jepang tidak sama dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Jepang memiliki tiga jenis penulisan yaitu Hiragana, Katakana dan Kanji (ideogram). Kendala penulisan bahasa Jepang ini sering dialami oleh orang asing yang ingin belajar bahasa Jepang. Namun tidak perlu khawatir, beberapa teknik dan tips dapat membantu kamu menulis bahasa Jepang dengan benar.

1. Memahami Seluk-beluk Hiragana, Katakana, dan Kanji

Seluk-beluk Hiragana, Katakana, dan Kanji

Sebelum kamu mulai menulis bahasa Jepang, kamu harus memahami apa itu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana dan Katakana adalah bentuk penulisan silabel dalam bahasa Jepang. Hiragana umum digunakan untuk penulisan kata-kata asli Jepang, sementara Katakana digunakan untuk kata-kata yang berasal dari bahasa luar negeri dan kata-kata yang diucapkan dengan vokal tertentu atau dengan aksen tertentu. Sedangkan Kanji adalah penulisan ideogram yang berasal dari bahasa Tiongkok yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Jepang.

2. Mempelajari Tata Cara Menulis Hiragana, Katakana, dan Kanji

Tata Cara Menulis Hiragana, Katakana

Setelah kamu memahami seluk-beluk Hiragana, Katakana, dan Kanji, kamu harus mempelajari tata cara menulisnya. Menulis setiap jenis penulisan membutuhkan teknik yang berbeda-beda. Karenanya kamu perlu mempelajari gerakan tangan yang benar dan melatihnya dengan tekun dan terus menerus. Kamu juga dapat menonton video tutorial yang ada di internet untuk membuat proses belajarmu menjadi lebih mudah.

3. Membaca dan Menulis Bahasa Jepang Setiap Hari

Membaca dan Menulis Bahasa Jepang

Latihan membuat sempurna, kamu perlu membaca dan menulis bahasa Jepang setiap hari. Kamu bisa mulai dengan menulis kalimat sederhana dan memperkuat kemampuanmu dengan membaca teks Jepang. Selain itu, kamu juga dapat mempraktikkan kefasihanmu dalam berbicara dengan orang yang berasal dari Jepang atau dengan teman-temanmu yang juga belajar bahasa Jepang.

4. Menghindari Penggunaan Kamus Online Terjemahan

Kamus Online Terjemahan

Banyak siswa yang tergoda untuk memeriksa arti setiap kata yang ingin mereka sukai menggunakan kamus online terjemahan. Namun, teknik ini bukan merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuanmu dalam bahasa Jepang. Penggunaan kamus online terjemahan hanya akan membuatmu tergantung pada penggunaan kamus dan tidak memperbaiki kemampuanmu dalam menulis dan berbicara bahasa Jepang.

5. Menggunakan Tabel Kosakata

Tabel Kosakata

Belajar bahasa Jepang tidak hanya menguasai Hiragana, Katakana, dan Kanji, tetapi juga menguasai kosakata dalam bahasa Jepang. Kamu dapat membuat daftar kata-kata yang baru saja kamu pelajari dan membuat tabel kosakata (vocabulary). Dalam tabel tersebut kamu dapat terus menambah daftar kosakata kamu dengan cara menambah kata-kata baru setiap hari. Hal ini akan membantumu meningkatkan kemampuanmu dalam menulis dan berbicara bahasa Jepang.

Dengan mengikuti teknik dan tips yang telah disebutkan di atas, kamu dapat belajar menulis bahasa Jepang dengan baik. Jangan menyerah dan rutinlah berlatih setiap hari agar kemampuanmu meningkat dengan pesat. Selamat mencoba!

Iklan