Pengertian Transitif dan Intransitif


Transitif dan Intransitif

Bahasa Indonesia memiliki aturan penggunaan kata kerja yang dapat diklasifikasikan sebagai transitif dan intransitif. Transitif berarti sebuah kata kerja memerlukan objek untuk melengkapi makna kalimat, sedangkan intransitif merupakan kata kerja yang tidak memerlukan objek.
Lebih mudahnya, kata kerja transitif membutuhkan objek untuk menggambarkan aksi atau aktivitas yang sedang dilakukan oleh penggunanya, sedangkan kata kerja intransitif tidak perlu objek untuk memberikan makna pada kalimat.

Contohnya, kata kerja transitif dalam kalimat “Sinta menangkap ikan” membutuhkan objek “ikan” untuk mendeskripsikan aksi yang dilakukan oleh Sinta dalam menerima makna kalimat tersebut. Sedangkan, kata kerja intransitif dalam kalimat “Andi tidur” tidak perlu objek untuk memberikan makna pada kalimat. Kata kerja “tidur” sendiri sudah memberi arti yang jelas pada kalimat.

Dalam bunyi kalimat Indonesia, aku, kamu, dia, kita, kalian dan mereka adalah semuanya objek dari terjemahan kata ganti dalam bahasa inggris (I, you, he/she/it, we, you, and they). Objek juga bisa berupa kata benda tunggal atau jamak yang digunakan untuk melengkapi makna pada kalimat.

Akan tetapi, terdapat juga beberapa kalimat yang dapat digolongkan sebagai transitif atau intransitif tergantung pada konteks kalimat tersebut. Contohnya, kata kerja “berbicara” dapat digunakan sebagai kata kerja transitif apabila diikuti dengan objek seperti “Andi berbicara dengan temannya”, atau kata kerja intransitif apabila tidak diikuti dengan objek seperti “Andi sedang berbicara”. Oleh karena itu, pemahaman bahwa objek berperan penting dalam menganalisis apakah sebuah kata kerja transitif atau intransitif menjadi sangat penting.

Secara umum, pengertian transitif dan intransitif pada bahasa Indonesia menentukan adanya objek atau tidak dalam sebuah kalimat. Contoh kata kerja transitif lainnya meliputi “membeli”, “memasak”, “menulis”, dan lain-lainnya. Sedangkan, contoh kata kerja intransitif meliputi “berjalan”, “melompat”, “menyanyi”, dan masih banyak lagi.

Karakteristik Transitif dan Intransitif


Transitif dan Intransitif di Indonesia

Transitif dan intransitif adalah jenis kata kerja di Bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam pembuatan kalimat. Perbedaan mendasar yang membedakan keduanya adalah adanya objek atau tidak dalam kalimat. Objek dalam kalimat transitif bisa berupa benda atau orang yang menjadi penerima dari tindakan dalam kalimat, sedangkan kalimat intransitif tidak memiliki objek dalam kalimatnya.

Karakteristik transitif dan intransitif sendiri bisa dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

1. Objek

Salah satu hal yang membedakan transitif dan intransitif adalah adanya objek dalam kalimat transitif. Objek ini bisa berupa benda atau orang yang menjadi penerima dari tindakan dalam kalimat. Contohnya, dalam kalimat “Siti membeli bunga,” kata kerja “membeli” adalah kata kerja transitif karena memiliki objek yaitu “bunga.” Sedangkan, dalam kalimat “Ani pergi ke pasar,” kata kerja “pergi” adalah intransitif karena tidak memiliki objek dalam kalimat.

2. Kata Depan

Perbedaan Transitif dan Intransitif

Karakteristik transitif dan intransitif juga bisa dilihat dari penggunaan kata depan dalam kalimat. Kata depan yang sering digunakan pada kalimat transitif adalah “ke” atau “untuk,” karena objek yang diterima tindakan harus ditujukan ke suatu tempat atau seseorang. Contohnya, dalam kalimat “Siti membeli bunga untuk ibunya,” kata depan “untuk” digunakan karena objek “bunga” ditujukan untuk “ibunya.” Sedangkan kata depan yang sering digunakan pada kalimat intransitif adalah “di,” “dari,” atau “pada,” yang sering digunakan sebagai penanda lokasi dari kata kerja dalam kalimat tersebut. Contohnya, dalam kalimat “Ani pergi dari rumah,” kata depan “dari” digunakan karena kata kerja “pergi” menunjukkan lokasi seseorang yang keluar dari “rumah.”

3. Pasif atau Aktif

Transitif dan intransitif juga mempengaruhi pasif atau aktif kalimat. Kalimat transitif bisa diganti menjadi kalimat pasif dengan memindahkan objek ke subjek dan menambahkan kata “oleh.” Contohnya, dari kalimat “Siti membeli bunga,” bisa diubah menjadi “Bunga dibeli oleh Siti.” Sedangkan kalimat intransitif sulit untuk diubah menjadi pasif karena tidak memiliki objek dalam kalimat.

4. Keterangan Waktu

Karakteristik transitif dan intransitif juga dipengaruhi oleh keterangan waktu yang digunakan dalam kalimat. Kalimat transitif sering menggunakan keterangan waktu yang menyebutkan durasi atau periode tertentu karena objek bisa menjadi tindakan dalam waktu tertentu. Contohnya, dalam kalimat “Siti membeli bunga tiga hari yang lalu,” keterangan waktu “tiga hari yang lalu” digunakan untuk menandakan waktu pembelian bunga. Sedangkan kalimat intransitif sering menggunakan keterangan waktu yang bersifat umum atau tidak terikat periode waktu tertentu. Contohnya, dalam kalimat “Ani pergi ke pasar selalu,” keterangan waktu “selalu” bersifat umum tanpa terikat pada waktu tertentu.

Dari beberapa karakteristik transitif dan intransitif tersebut, bisa disimpulkan bahwa perbedaan keduanya terletak pada adanya objek atau tidak dalam kalimat. Pemilihan transitif atau intransitif dalam pembuatan kalimat penting untuk memperjelas arti kalimat dan membantu memperbaiki tata bahasa dalam Bahasa Indonesia.

Perbedaan Transitif dan Intransitif


Kata Kerja dalam Bahasa Indonesia

Kalimat transitif dan intransitif selalu menjadi hal yang membingungkan bagi banyak orang. Dalam bahasa Indonesia, kedua jenis kalimat ini memiliki perbedaan yang jelas dalam penggunaannya. Pada artikel ini, kita akan menjelaskan tentang perbedaan transitif dan intransitif dan memberikan beberapa contoh kalimat untuk masing-masing jenis kalimat.

Contoh Kalimat Transitif


Contoh Kalimat Transitif

Kalimat transitif adalah kalimat yang membutuhkan objek atau yang memiliki kata benda sebagai penerimanya. Dalam kalimat transitif, objek menjadi hal yang penting karena menjadi fokus dari kalimat itu sendiri. Berikut beberapa contoh kalimat transitif dalam bahasa Indonesia.

  • Saya makan nasi goreng.
  • Anda membaca buku itu dengan teliti.
  • Kita menulis surat untuk ibu.
  • Dia membeli makanan di warung.

Pada contoh kalimat transitif diatas, terdapat objek yang menjadi penerima dari kata kerja. Contoh pertama menggunakan kata ‘nasi goreng’, contoh kedua menggunakan kata ‘buku itu’, contoh ketiga menggunakan kata ‘surat’, sedangkan contoh keempat menggunakan kata ‘makanan’.

Contoh Kalimat Intransitif


Contoh Kalimat Intransitif

Kalimat intransitif adalah kalimat yang tidak membutuhkan objek atau tidak memiliki kata benda yang menjadi penerimanya. Dalam kalimat intransitif, kata kerja atau predikat pada dasarnya sudah cukup untuk menjelaskan makna kalimat itu sendiri. Berikut beberapa contoh kalimat intransitif dalam bahasa Indonesia.

  • Saya makan siang di kantin.
  • Burung terbang di atas langit-langit.
  • Hujan turun sejak tadi malam.
  • Motor mogok di tengah jalan.

Pada contoh kalimat intransitif, tidak ada objek yang menjadi penerima dari kata kerja. Dalam contoh pertama, kata kerja ‘makan’ sudah cukup untuk menjelaskan kalimat itu sendiri. Contoh kedua menggunakan kata ‘terbang’, sedangkan contoh ketiga menggunakan kata ‘turun’ dan contoh keempat menggunakan kata ‘mogok’ sebagai kata kerja atau predikat.

Dengan mengetahui perbedaan antara kalimat transitif dan intransitif, maka kita dapat membuat kalimat dengan lebih tepat dan terstruktur dengan baik. Jadi, mulailah berlatih membedakan dan memahami kedua jenis kalimat ini dan gunakan mereka dengan benar dalam percakapan sehari-hari.

Perbedaan Konstruksi Kalimat Transitif dan Intransitif


Konstruksi Kalimat Transitif dan Intransitif

Konstruksi kalimat transitif dan intransitif sebenarnya terdapat perbedaan pada kata kerja dalam kalimat tersebut. Konstruksi kalimat transitif mengandung kata kerja transitif sementara kalimat intransitif mengandung kata kerja intransitif. Kata kerja transitif memiliki objek dalam kalimatnya serta kata kerja intransitif tidak memiliki objek dalam kalimatnya. Berikut adalah perbedaan dan penjelasan keduanya:

  1. Konstruksi Kalimat Transitif

    Kalimat transitif merupakan kalimat yang mengandung kata kerja transitif yang harus disertai dengan objek. Objek dalam kalimat transitif dapat berupa benda, orang, hewan, atau makhluk hidup lainnya. Contohnya, “Santi membeli sepatu baru”. Kata kerja “membeli” merupakan kata kerja transitif yang membutuhkan objek, dalam kalimat tersebut objeknya adalah “sepatu baru”.

  2. Konstruksi Kalimat Intransitif

    Kalimat intransitif adalah kalimat yang mengandung kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak membutuhkan objek dalam kalimatnya. Kata kerja intransitif hanya menjalankan fungsi untuk menjelaskan subjeknya secara khusus. Contohnya, “Ani tidur di kamar”. Kata kerja tidur merupakan kata kerja intransitif, karena tidak memiliki objek dalam kalimatnya.

  3. Contoh Penggunaan Konstruksi Kalimat Transitif dan Intransitif

    Contoh penggunaan kalimat transitif dan intransitif dapat ditemukan pada kegiatan sehari-hari. Misalnya, pada saat seseorang hendak makan nasi, “Andi makan nasi” adalah contoh kalimat transitif karena kata kerja “makan” memerlukan objek yaitu “nasi”. Sedangkan kalimat “Andi tidur” termasuk ke dalam kalimat intransitif karena tidak memiliki objek.

  4. Perbedaan Posisi Objek dalam Kalimat

    Perbedaan lainnya antara konstruksi kalimat transitif dan intransitif adalah pada posisi objek dalam kalimat. Pada kalimat transitif, objek selalu diletakkan setelah kata kerja transitif, sedangkan pada kalimat intransitif, objek tidak perlu dituliskan.

    Berikut adalah contoh kalimat transitif dan intransitif yang objeknya berupa “buku”:

    • Kalimat Transitif: Sinta membaca buku
    • Kalimat Intransitif: Buku ada di atas meja

    Pada kalimat transitif, objek “buku” diletakan setelah kata kerja transitif “membaca”, sedangkan pada kalimat intransitif, objek “buku” tidak perlu dituliskan setelah kata kerja intransitif “ada”.

Jadi, itulah perbedaan konstruksi kalimat transitif dan intransitif pada bahasa Indonesia. Penting untuk mengenali perbedaan konstruksi kalimat ini agar dapat menghasilkan kalimat yang tepat dan mudah dipahami oleh orang lain. Selamat mencoba!

Kaitan Transitif dan Intransitif dengan Verba Berprefiks Ke-, Me-, dan Ber-


prefiks ke ,me+ ,dan ber indonesia

Verba atau kata kerja dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu transitif dan intransitif. Transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek sebagai pelengkap, sedangkan intransitif tidak membutuhkan objek. Terdapat banyak sekali pola transitif dan intransitif dalam bahasa Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang kaitan transitif dan intransitif dengan verba berprefiks ke-, me-, dan ber-.

Prefiks Ke-

prefiks ke indonesia

Verba yang diberi prefiks ke- dapat membentuk kata kerja transitif atau intransitif, tergantung dari konteks kalimatnya. Jika verba berprefiks ke- diikuti oleh objek, maka kata kerja tersebut bersifat transitif. Contoh:

  1. Saya ke Prancis satu bulan (intransitif)
  2. Saya ke pasar untuk membeli bahan makanan (transitif)

Dalam contoh pertama, kata kerja ke dalam kalimat tersebut tidak diikuti oleh objek. Sedangkan pada contoh kedua, kata kerja ke diikuti oleh objek yaitu pasar.

Prefiks Me-

prefiks me indonesia

Verba yang diberi prefiks me- juga dapat membentuk kata kerja transitif atau intransitif. Perbedaan transitif dan intransitif dalam kata kerja yang berprefiks me- berbeda dari segi afiksasi dan konteks kalimat. Afiksasi dalam hal ini mengacu pada susunan awalan, akhiran dan morfem dalam sebuah kata. Berikut ini adalah contoh penggunaan berprefiks me- yang bersifat transitif dan intransitif:

  1. Rumahku dimerdekakan setelah saya membayar cicilan (transitif)
  2. Tamasya ke pantai membuat aku merasa segar (intransitif)

Pada contoh pertama, kata kerja me adalah kata kerja transitif karena diikuti oleh objek yaitu rumahku. Sedangkan pada contoh kedua, kata kerja me adalah kata kerja intransitif karena tidak diikuti oleh objek.

Prefiks Ber-

prefiks ber indonesia

Terakhir, prefiks ber- juga dapat membentuk kata kerja transitif atau intransitif. Verba yang diberi prefiks ber- berfungsi untuk menunjukkan adanya perbuatan dari subyek. Berikut ini adalah contoh penggunaan verba yang berprefiks ber- yang bersifat transitif dan intransitif:

  1. Anjingku berlarian di taman (intransitif)
  2. Andaikan aku kembali ke masa lalu (transitif)

Pada contoh pertama, kata kerja berlarian adalah kata kerja intransitif karena tidak diikuti oleh objek. Sedangkan pada contoh kedua, kata kerja ber kembali diikuti oleh objek yaitu masa lalu.

Dalam bahasa Indonesia, prefiks ke-, me-, dan ber- sering digunakan dalam pembentukan kata kerja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan transitif dan intransitif dalam kata kerja yang menggunakan prefiks-prefiks tersebut agar kita dapat memahami makna yang terkandung dalam kalimat.

Iklan