Pengertian Onegai dalam Bahasa Jepang


Onegai

Onegai adalah sebuah kata dalam bahasa Jepang yang cukup sering digunakan. Secara harfiah, onegai artinya adalah permintaan atau permohonan, namun dalam penggunaannya, onegai dapat memiliki beberapa arti dan makna tergantung dari situasi dan konteks penggunaan.

Dalam percakapan sehari-hari, onegai sering digunakan sebagai permintaan, entah itu permintaan secara langsung ataupun tidak langsung. Contohnya, seorang pelanggan di restoran biasanya akan berkata “Onegai shimasu” saat memesan makanan kepada pelayan. Onegai shimasu bisa diterjemahkan sebagai “Silakan” atau “Tolong”. Demikian pula, jika seseorang ingin meminjam benda milik orang lain, dia bisa menggunakan kata onegai sebagai bentuk permintaan yang sopan. Contohnya, “Onegai, bolehkah aku meminjam bukumu?”.

Namun, onegai juga bisa digunakan dalam situasi yang lebih serius dan formal. Contohnya, jika seseorang memohon kepada pejabat pemerintah atau bosnya untuk mengizinkan suatu hal, dia bisa menggunakan kata onegai untuk menyampaikan permohonannya. Dalam konteks ini, onegai lebih sering digunakan daripada kata lain seperti tanomimasu atau rikai itashimasu.

Selain itu, onegai juga bisa digunakan untuk menyampaikan permintaan maaf atau permohonan yang sopan. Contohnya, jika seseorang terlambat datang ke pertemuan, dia bisa berkata “Onegai shimasu, maaf atas keterlambatan saya” untuk menyampaikan permintaan maafnya.

Selain itu, ada juga istilah onegaishimasu yang digunakan untuk menyampaikan permintaan atau permohonan yang lebih formal dan sopan. Onegaishimasu biasanya digunakan dalam situasi yang sangat penting atau formal, seperti pada saat wawancara kerja atau ketika memohon izin. Contohnya, seseorang dapat berkata “Onegaishimasu, tolong pertimbangkan lamaran kerja saya” saat mengirimkan surat lamaran kerja atau saat wawancara kerja.

Singkatnya, onegai adalah sebuah kata dalam bahasa Jepang yang memiliki arti permintaan atau permohonan, namun memiliki makna yang lebih kompleks tergantung dari situasi dan konteks penggunaannya. Onegai digunakan dalam percakapan sehari-hari, formal, dan situasi penting dengan maksud memberikan kesan sopan, hormat, dan menghargai orang lain.

Onegai dalam Kehidupan Sehari-Hari di Jepang


Onegai dalam Kehidupan Sehari-Hari di Jepang

Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki budaya yang unik dan berbeda dari negara-negara lain di dunia. Salah satu budaya yang menjadi ciri khas Jepang adalah sopan santun dan kehormatan yang dijunjung tinggi. Hal ini tercermin dalam kata-kata onegai yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.

Onegai merupakan kata yang sering digunakan untuk meminta sesuatu dengan cara yang sopan dan menghormati orang yang diminta. Penggunaan onegai ini sangat penting dalam budaya Jepang karena dapat menunjukkan sikap yang sopan dan hormat pada orang yang lebih tua atau dianggap memiliki posisi yang lebih tinggi.

Salah satu contoh penggunaan onegai dalam kehidupan sehari-hari di Jepang adalah ketika meminta maaf. Ketika seseorang melakukan kesalahan atau kesalahan kecil, maka mereka akan meminta maaf dengan mengucapkan kata-kata onegai shimasu yang artinya “tolong maafkan saya”. Penggunaan onegai dalam permintaan maaf ini menunjukkan penghormatan dan rasa sopan kepada orang yang merasa terganggu atau kecewa dengan kesalahan yang dilakukan.

Selain dalam permintaan maaf, onegai juga sering digunakan dalam situasi permintaan yang lain seperti ketika membeli makanan atau minuman di restoran. Biasanya, pelayan akan menyapa pelanggan dengan kata-kata irasshaimase yang artinya “selamat datang” kemudian menanyakan apa yang ingin dipesan dengan menggunakan kata onegai shimasu. Penting bagi pelanggan untuk mengucapkan onegai shimasu ketika memesan agar tetap menunjukkan rasa sopan dan menghormati pihak restoran.

Onegai juga sering digunakan dalam situasi formal seperti ketika menjawab telepon atau mengirim email. Saat menjawab telepon, orang akan menyapa dengan kata “moshi-moshi” kemudian menyebutkan namanya dan akhirnya menggunakan kata onegai shimasu ketika meminta untuk berbicara dengan orang yang dihubungi. Demikian pula dalam email, orang Jepang cenderung mengawali pesan dengan menyebutkan nama penerima dan mendoakan kesehatan serta ketenangan baginya, kemudian meminta maaf jika pesan tersebut merasa mengganggu sebelum akhirnya menyampaikan maksud pesan.

Di Korea Selatan, terdapat sebuah istilah yang mirip dengan onegai yang disebut gomapta. Namun, perbedaannya adalah gomapta cenderung digunakan dalam situasi informal antara teman-teman atau sebaya. Sedangkan onegai merupakan budaya yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di Jepang serta lebih sering digunakan dalam situasi formal yang menunjukkan rasa sopan dan menghormati orang lain.

Meskipun onegai sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang, namun tidak semua orang Jepang menggunakan kata ini secara konsisten. Beberapa orang mungkin lebih sering menggunakan kata-kata yang lebih sederhana seperti kudasai atau chotto matte saja. Namun, penting bagi orang yang ingin mengenal budaya Jepang untuk memahami penggunaan kata onegai karena dapat mempengaruhi cara orang berkomunikasi dan berinteraksi dalam masyarakat Jepang yang sangat berbudaya.

Berbagai Macam Onegai dalam Budaya Jepang


Onegai artinya in INDONESIA

Onegai adalah kata yang berarti permohonan atau permintaan dalam bahasa Jepang yang kerap dipakai dalam pergaulan sehari-hari orang Jepang. Kata Onegai terdiri dari dua huruf kanji “お” yang berarti kehormatan atau penghormatan, dan “願い” bermakna permohonan atau permintaan. Dalam kebudayaan Jepang, Onegai memiliki peran khusus, terutama dalam hal sopan santun dan hubungan sosial.

Dalam berbagai situasi, orang Jepang kerap menggunakan Onegai dalam berbagai hal, seperti saat meminta izin, meminta bantuan, atau mengajukan permohonan. Berikut beberapa macam Onegai dalam budaya Jepang yang perlu diketahui:

1. Onegai Shimasu


Onegai Shimasu

Onegai Shimasu adalah permintaan yang paling umum dijadikan sebagai ungkapan sopan dalam kegiatan sehari-hari di Jepang. Onegai Shimasu kerap dipakai saat memulai suatu pertemuan atau aktivitas, seperti saat melakukan pertemuan bisnis, mengikuti pertemuan social, atau pada saat masuk ke ruangan untuk memulai acara.

Onegai Shimasu mengandung arti “permohonan saya” atau “mohon ijin” yang sering dipakai sebagai sapaan resmi sebelum memulai tindakan tertentu seperti makan, minum, membuka bincang-bincang, dan lain sebagainya. Kata ini juga bisa digunakan saat hendak meminta favor tertentu, seperti meminjam buku, pinsil, atau mendapatkan informasi terkait suatu hal.

2. Onegai Itashimasu


Onegai Itashimasu

Onegai Itashimasu adalah permintaan yang lebih formal daripada Onegai Shimasu. Ungkapan ini dipakai saat meminta izin, meminta bantuan atau mengajukan permohonan dalam situasi yang lebih formal dan resmi. Onegai Itashimasu mengandung arti “Permintaan Saya” atau “Saya mohon ijin untuk”. Permohonan ini kerap dipakai di situasi resmi seperti rapat, presentasi, atau di pesta.

Bahkan dalam pertukaran kata penyapaan antara seseorang yang membesarkan perusahaan dengan staff, akan mengucapkan “Onegai Itashimasu” untuk mengungkapkan kerendahan hatinya.

3. Onegai Ga Arimasu


Onegai Ga Arimasu

Selanjutnya adalah Onegai Ga Arimasu. Ungkapan ini digunakan untuk meminta bantuan dan memohon bantuan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas. Perlu diperhatikan bahwa kata “ga arimasu” memiliki arti “ada-hanya”, sehingga Onegai Ga Arimasu mengandung arti “saya membutuhkan bantuanmu”.

Bentuk dasar dari Onegai Ga Arimasu adalah “Tasukete Kudasai” yang artinya “tolong bantu saya”. Kata itu mengandung rasa pengharapan atau kebutuhan terhadap bantuan orang lain. Onegai Ga Arimasu biasa digunakan sebagai permintaan bantuan dalam situasi yang sulit atau keadaan darurat seperti ketika kehilangan barang, sakit, atau ketika terjadi bencana alam. Karena itu, Onegai Ga Arimasu melekat erat dengan nilai gotong royong atau kerjasama dalam budaya Jepang.

4. Kekkou Desu


Kekkou Desu

Kekkou Desu kerap dipakai untuk menolak atau menolak ajakan seseorang secara sopan dalam bahasa Jepang. Kata ini mirip dengan ungkapan “tidak, terima kasih”. Kekkou Desu mengandung arti “sudah cukup” atau “tidak perlu” dan biasanya dipakai untuk menolak ajakan seseorang yang tidak diinginkan.

Meskipun terdengar kurang bersahabat, Kekkou Desu adalah bentuk penolakan yang sangat sopan dan dianggap sebagai ekspresi budaya asli Jepang. Pemakaian kata ini juga kerap dipakai saat meminta seseorang untuk tidak repot atau khawatir, atau ketika pemilik usaha ingin menolak tawaran yang tidak menguntungkan.

Itulah berbagai macam Onegai dalam budaya Jepang. Meskipun terdengar kurang penting, penggunaan Onegai pada saat yang tepat dapat menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan menghindari konflik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menghargai cara-cara polite dan sopan dalam budaya Jepang.

Onegai Dalam Bahasa Inggris: Arti dan Perbedaan dengan Please


Onegai artinya in Indonesia

Onegai adalah kata dalam bahasa Jepang yang biasa digunakan untuk meminta bantuan atau permintaan dengan sopan. Kata ini juga kerap diartikan dengan “tolong” dalam bahasa Indonesia. Onegai seringkali digunakan dalam beberapa situasi seperti ketika meminta tolong dalam usaha mengangkat barang berat, meminta maaf saat terlambat dalam pertemuannya atau meminta kesediaan lawan bicara untuk mendengarkan dengan saksama argumen yang diajukan.

Sementara itu, dalam bahasa Inggris, onegai bisa diartikan dengan “please”. Namun, kedua kata ini sebenarnya memiliki perbedaan dalam penggunaannya.

Perbedaan pertama terletak pada tingkat kesopanan yang diimplikasikan dari kedua kata tersebut. Kata onegai lebih menunjukan tingkat kesopanan yang lebih tinggi ketimbang please. Hal ini terjadi karena pada penggunaan onegai, penggunanya menunjukan rasa hormat serta kerendahan hati dalam tingkat permintaan terhadap orang yang ia ajak bicara. Sementara itu, please lebih banyak digunakan pada situasi yang berkesan tidak formal, seperti ketika memberikan instruksi dalam kerja kelompok, memberikan permintaan kepada teman, atau ketika meminta bantuan pada tetangga sebelah.

Perbedaan Onegai dan Please

Perbedaan kedua adalah pilihan kata onegai atau please dalam situasi perkenalan. Pada situasi formal, onegai seringkali digunakan untuk memohon perkenalan atau memberikan permintaan pada orang yang masih dianggap asing. Sementara di situasi yang lebih tidak formal, please seringkali digunakan di samping halo (hello) atau nicknames.

Perbedaan yang ketiga terletak pada penggunaannya pada situasi yang sedang terjadi. Onegai lebih banyak digunakan pada situasi yang sedang berlangsung dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya. Hal ini terjadi karena onegai lebih menunjukan kesopanan serta rasa hormat pada lawan bicara. Sementara itu, please digunakan pada situasi yang singkat atau yang tidak membutuhkan waktu yang lama, seperti ketika memberikan informasi yang singkat atau ketika meminta untuk membuka pintu.

Perbedaan yang terakhir terletak pada penggunaan kedua kata tersebut pada contoh kalimat. Contoh kalimat yang mengandung kata onegai adalah “Onegai, bisa tolong angkat barang-barang ini?”. Contoh kalimat ini sangat jelas menunjukkan rasa hormat dan permintaan yang polos. Sedangkan contoh kalimat yang menggunakan kata please adalah “Could you please pass me the salt?”. Contoh kalimat ini memiliki kecenderungan lebih ramah namun tidak terlalu menunjukan kesopanan yang diimplikasikan dari penggunaan onegai.

Dalam mengikuti aturan etika penutur bahasa Jepang, Onegai harus digunakan sesuai dengan situasi yang tepat. Penggunaannya bisa diucapkan dengan membungkuk, atau dikombinasikan dengan salam, seperti “Konnichiwa, onegai shimasu”.

Secara keseluruhan, penggunaan onegai atau please tergantung pada situasi yang terjadi. Jika situasi tersebut membutuhkan kesopanan yang diimplikasikan dari penggunaan onegai, maka kata onegai dapat digunakan. Namun, jika situasi tersebut bersifat informal atau tidak membutuhkan penggunaan kata yang memberikan kesan hormat, maka kata please layak digunakan.

Contoh Kalimat Onegai dalam Situasi Berbeda di Jepang


onegai artinya

Onegai dalam bahasa Jepang artinya adalah memohon atau minta tolong. Istilah ini dapat digunakan dalam banyak situasi yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat onegai dalam situasi berbeda di Jepang yang harus Anda ketahui:

1. Saat Meminta Izin

“Sumimasen, onegai shimasu” yang artinya “Maaf, bolehkah saya meminta sesuatu?” atau “Maaf, bolehkah saya masuk?” Biasanya onegai digunakan sebagai penghormatan untuk meminta izin pada orang yang lebih senior seperti atasan atau guru.

2. Saat Menyampaikan Pesan

“Onegai shimasu” juga bisa digunakan sebagai permintaan untuk menyampaikan sesuatu pada seseorang. Misalnya, “Onegai shimasu, tolong sampaikan pada bos saya jika dia tidak segera membayar, saya akan menempuh jalur hukum.”

3. Saat Memesan Makanan

Dalam restoran Jepang, pengunjung biasanya menggunakan onegai untuk memesan makanan atau minuman. Contohnya, “Onegai shimasu, saya mau pesan sushi satu porsi.” Ketika selesai, kita perlu mengucapkan arigatou gozaimasu (terima kasih) pada pelayan.

4. Saat Meminta Pertolongan

Onegai juga bisa digunakan saat kita meminta bantuan pada orang lain, seperti penerjemah atau petugas turis di bandara. Misalnya, “Membuat visa sangat rumit dan saya tidak bisa berbahasa Jepang. Onegai shimasu, bisakah Anda membantu saya?”

5. Saat Meminta Maaf

Dalam budaya Jepang, penggunaan “onegai shimasu” atau “onegaishimasu” untuk meminta maaf sangatlah penting. Terutama ketika kita menyebabkan masalah atau ketika tidak bisa memenuhi janji. Kalimat yang sering digunakan adalah “Onegai shimasu, saya meminta maaf atas kesalahan saya.” Ketika meminta maaf, kita perlu menunjukkan rasa penyesalan dan kerendahan hati.

Maaf

Demikianlah beberapa contoh penggunaan onegai dalam situasi yang berbeda di Jepang. Perlu diingat, onegai bukanlah sekedar kata biasa, tetapi merupakan bagian dari tata krama dan budaya Jepang yang patut dipertimbangkan. Selain itu, Anda juga perlu menyesuaikan intonasi dan ekspresi wajah dalam pengucapannya agar penyampaiannya lebih sopan dan sesuai dengan budaya di Jepang.

Iklan