Translation: Meripa Sta. Waty: Karier Cemerlang di Dunia Bulutangkis Indonesia.
English: Meripa Sta. Waty: A Dazzling Career in Indonesia’s Badminton World.

Sejarah Olahraga Bulu Tangkis di Jepang


bahasa jepang badminton in indonesia

Bulu tangkis menjadi olahraga populer di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda, tetapi di Jepang, bulu tangkis baru mulai dikenal oleh masyarakat pada tahun 1920-an. Olahraga bulu tangkis sebenarnya sudah ada di Jepang sejak abad ke-19, tetapi pada saat itu olahraga ini masih sangat tersembunyi dan hanya dimainkan oleh para mahasiswa dari universitas-universitas elit di Jepang.

Pada tahun 1920-an, bulu tangkis mulai menyebar ke masyarakat Jepang secara luas setelah beberapa pemain dari Eropa dan Amerika Serikat memperkenalkan olahraga ini kepada orang Jepang. Pada tahun 1930-an, organisasi bulu tangkis nasional Jepang dibentuk dan turnamen bulu tangkis tingkat nasional mulai diadakan secara teratur.

Selama periode setelah Perang Dunia II, bulu tangkis semakin populer di Jepang. Namun, pada saat itu, olahraga ini masih dipandang sebagai olahraga elit dan hanya dimainkan oleh orang-orang dari kalangan atas. Baru pada tahun 1960-an, bulu tangkis mulai menjadi olahraga yang lebih umum dan banyak dimainkan oleh masyarakat umum di Jepang.

Pada tahun 1970-an, pemain bulu tangkis Jepang menjadi semakin berpengaruh dalam turnamen bulu tangkis internasional dan sering kali berhasil meraih medali emas. Pemain seperti Ichiko Matsuda dan Hiroe Yuki berhasil menjadi Juara Dunia pada tahun 1977 dan 1979, yang pada saat itu adalah pencapaian yang sangat dihargai oleh masyarakat Jepang.

Saat ini, bulu tangkis menjadi olahraga yang sangat populer di Jepang dan banyak orang Jepang yang memainkan olahraga ini secara hobi maupun profesional. Banyak pemain bulu tangkis Jepang yang terkenal di seluruh dunia seperti Hideki Kondo, Mia Audina, dan Taufik Hidayat.

Di Indonesia, bulu tangkis sangat populer dan menjadi kebanggaan nasional. Ada banyak pemain bulu tangkis Indonesia yang berhasil meraih medali emas di berbagai turnamen internasional dan olimpiade.

Sejak tahun 2003, Indonesia selalu berhasil meraih medali emas dalam turnamen bulu tangkis Southeast Asian Games yang diadakan setiap dua tahun sekali. Beberapa pemain bulu tangkis Indonesia yang terkenal di seluruh dunia antara lain Rudy Hartono, Susi Susanti, Tontowi Ahmad, dan Liliyana Natsir.

Bulu tangkis menjadi semakin populer di Indonesia sejak tahun 1970-an, ketika Indonesia berhasil meraih medali emas pertamanya pada Asian Games tahun 1970. Sejak itu, bulu tangkis menjadi olahraga yang sangat populer di Indonesia dan banyak anak muda di Indonesia yang bermimpi menjadi pemain bulu tangkis profesional seperti para idola mereka.

Di Indonesia, bulu tangkis juga sangat erat hubungannya dengan bahasa Jepang. Bahasa Jepang banyak digunakan di dunia bulu tangkis karena banyak kata-kata dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menunjuk teknik-teknik bulu tangkis.

Contohnya adalah teknik yang disebut “drop shot”, yang dalam bahasa Jepang dikenal sebagai “tobi shotto”. Ada juga teknik yang disebut “smash”, yang dalam bahasa Jepang dikenal sebagai “sumasshu”. Oleh karena itu, pemain bulu tangkis Indonesia dan Jepang sering kali saling bertukar ilmu dan berinteraksi secara akrab di antara keduanya.

Istilah-Istilah dalam Olahraga Bulu Tangkis Jepang


bahasa jepang badminton

Bulu tangkis merupakan salah satu olahraga yang sangat populer di Jepang. Tak hanya sebagai olahraga fisik, bulu tangkis di Jepang juga memiliki aspek spiritual yang kuat. Selain itu, Para pemain bulu tangkis Jepang juga dikenal memiliki teknik bermain yang sangat baik dan unik. Oleh karena itu, para pencinta bulu tangkis di Indonesia tidak hanya mengenal olahraga ini secara umum, tetapi juga mengenal istilah-istilah dalam bahasa Jepang yang digunakan dalam olahraga tersebut. Berikut adalah beberapa istilah dalam bahasa Jepang yang sering digunakan dalam olahraga bulu tangkis:

Tosa-inu dan Jankenpon

Istilah tosa-inu dan Jankenpon berarti anjing berdarah Tosa dan batu-gunting-kertas. Istilah ini digunakan untuk menentukan siapa yang akan memulai pertandingan pada awalnya. Pemain akan memegang tosa-inu dan mengocokkannya, kemudian membuka tangannya dan menunjukkan jari yang terbuka sebagai tanda menang atau kalah. Setelah itu, pemain yang menang bisa memilih untuk memulai pertandingan atau memilih lapangan tempat bermain.

Han

Istilah han berarti separuh. Dalam permainan bulu tangkis, istilah ini digunakan ketika terjadi suatu kemungkinan dalam poin. Contohnya, ketika bola mengenai tepi lapangan atau shuttlecock dinyatakan jatuh, maka kemungkinan akan terjadi han. Bahkan, beberapa turnamen juga mengadopsi istilah ini sebagai aturan permainan.

Ma-ai

Istilah ma-ai berarti jarak atau posisi dalam permainan. Dalam olahraga bulu tangkis, istilah ini digunakan untuk menggambarkan jarak antara pemain dalam permainan. Pemain menentukan jarak yang diinginkan, dan jarak ini sangat penting dalam setiap jenis permainan, baik yang disebut ganda maupun tunggal, dan setiap permainan mempekerjakan jarak yang berbeda.

Kenten

Istilah kenten berarti jempol. Dalam bulu tangkis, pemain membutuhkan kenten untuk melakukan pukulan yang benar, termasuk pukulan khas dari olahraga ini, seperti smash. Oleh karena itu, mengingat gerakan kenten sangat penting dalam permainan bulu tangkis.

Uchikomi

Istilah uchikomi berarti mengulang pukulan. Pemain melakukan uchikomi ketika berlatih teknik tertentu. Dalam uchikomi, seorang pemain melakukan tindakan pukulan berulang-ulang, baik itu bekerja sendiri atau berpasangan untuk memperbaiki teknik dan pukulan barunya.

Demikian beberapa istilah dalam bahasa Jepang yang sering digunakan dalam olahraga bulu tangkis. Dalam aktivitas olahraga, belajar istilah baru dari bahasa lain bisa sangat sulit. Namun, perlahan-lahan dengan terus berlatih dan memahami makna istilah-istilah tersebut, kita bisa menjadi lebih baik dalam permainan bulu tangkis. Oleh karena itu, teruslah berlatih dan menjadi pemain bulu tangkis yang tangguh!

Cara Bermain Bulu Tangkis ala Jepang


Cara Bermain Bulu Tangkis ala Jepang Indonesia

Bulu Tangkis merupakan olahraga raket yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, bahkan menjadi salah satu olahraga favorit di tanah air ini. Tidak hanya populer di Indonesia, olahraga ini juga sangat diminati di Jepang. Bahkan, cara bermain bulu tangkis ala Jepang menjadi incaran banyak orang yang ingin meningkatkan kemampuan mereka di dalam olahraga ini.

Di Indonesia, sebagian besar atlet bulu tangkis juga menguasai gaya permainan dari Jepang. Pelatihan dan pengalaman bertanding internasional menjadi faktor utama mengapa cara bermain bulu tangkis ala Jepang menjadi sangat populer di Indonesia.

Berikut adalah beberapa cara bermain bulu tangkis ala Jepang yang bisa dipelajari dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan bermain bulu tangkis:

1. Teknik Yonex Grip
Yonex Grip adalah teknik memegang raket yang erat dengan menggunakan jari tengah. Teknik ini memudahkan para pemain untuk melakukan smash dengan cepat dan kuat. Selain itu, teknik ini juga memudahkan para pemain untuk melakukan pukulan backhand.

2. Teknik Footwork
Teknik footwork menjadi teknik dasar dalam permainan bulu tangkis. Berkat teknik ini, pemain bisa mengatur posisi tubuh dengan baik saat melakukan pukulan. Di Jepang, teknik footwork sering diasosiasikan dengan gerakan cepat dan lincah seperti gerakan burung elang.

3. Teknik Kaki Ayun
Teknik kaki ayun atau disebut juga dengan teknik flick serve merupakan teknik bertahan dan menyerang yang sangat populer di Jepang. Teknik ini memungkinkan para pemain untuk mengirimkan shuttlecock ke arah lawan dengan sangat cepat.

4. Teknik Netting
Teknik netting menjadi teknik wajib yang harus dikuasai oleh para pemain. Teknik ini biasanya digunakan untuk menyerang dan menggiring permainan. Pemain Jepang dikenal sangat mahir dalam menerapkan teknik ini saat bermain bulu tangkis.

5. Strategi Bermain
Strategi bermain juga merupakan faktor penting dalam permainan bulu tangkis ala Jepang. Pemain Jepang biasanya menggunakan strategi bertahan dan balik menyerang untuk mengalahkan lawannya. Selain itu, pemain Jepang juga terkenal dengan kemampuan mental yang kuat saat bermain.

Dalam menguasai cara bermain bulu tangkis ala Jepang, dibutuhkan waktu dan latihan yang kontinu. Selain itu, diperlukan juga kesabaran dan tekad yang kuat dalam menghadapi tantangan dan kegagalan di dalam bermain bulu tangkis. Semoga panduan ini dapat membantu Anda dalam meningkatkan kemampuan bermain bulu tangkis.

Prestasi Bulu Tangkis Jepang di Tingkat Internasional


Bulu Tangkis Jepang

Bulu tangkis adalah olahraga yang sangat populer di Jepang. Bahkan, sejak dulu Jepang sudah memiliki pemain bulu tangkis yang legendaris, seperti Eddy Hartono, Rudy Hartono, dan lain sebagainya. Seiring dengan berjalannya waktu, prestasi bulu tangkis Jepang di tingkat internasional semakin bersinar.

Bulu Tangkis Jepang di Olimpiade

Japan Badminton Association (JBA) didirikan pada tahun 1949 dan bergabung dengan Federasi Bulutangkis Sedunia (BWF) pada tahun 1955 dan juga menjadi anggota Badminton Asia. Salah satu prestasi terbesar bulu tangkis Jepang adalah ketika mereka mampu membawa pulang Medali Emas dari cabang bulu tangkis Olimpiade 2020 Tokyo pertama kalinya untuk kategori ganda campuran yang dimenangkan oleh wakil Jepang Yuta Watanabe dan Arisa Higashino. Menariknya, Jepang juga berhasil meraih medali perak pada kategori ganda putra yang diwakili oleh Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe serta medali perunggu pada kategori ganda putri yang diwakili oleh Yuki Fukushima dan Sayaka Hirota. Kesuksesan bulu tangkis Jepang di Olimpiade Tokyo 2020 merupakan tolak ukur dari prestasi bulu tangkis Jepang selama ini.

Bulu Tangkis Jepang Juara Asia

Di tingkat Asia, Jepang juga menunjukkan kehebatannya dalam persaingan bulutangkis. Pada badminton Asia 2018 yang di gelar di Wuhan China beberapa waktu lalu, wakil Jepang berhasil menguasai podium juara di hampir semua nomor yang dipertandingkan. Kemenangan demikian menjadi sejarah baru untuk bulutangkis Jepang.

Bulu Tangkis Jepang Juara Dunia

Jepang juga berhasil menorehkan sejarah dalam ajang kejuaraan dunia bulu tangkis. Pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 yang berlangsung di Nanjing, beberapa waktu lalu Jepang berhasil memenangkan kejuaraan ganda putri dan ganda campuran. Yuta Watanabe dan Arisa Higashino berhasil mencuri perhatian saat mereka mengalahkan wakil Tiongkok,Tang Chun Man/Tse Ying Suet dalam pertandingan final dengan skor 21-19, 22-20. Kesuksesan yang tidak terlepas dari perjuangan dan kerja keras para pemain bulu tangkis Jepang dalam latihan dan persiapan sebelum bertanding.

Berdasarkan prestasi bulu tangkis Jepang yang semakin bersinar di tingkat internasional, semakin banyak sekolah atau tempat latihan bulu tangkis yang didirikan di Jepang. Bahkan di Indonesia, banyak sekolah yang mengajarkan bahasa Jepang dan bulu tangkis Jepang untuk memperkenalkan dua budaya tersebut pada generasi muda. Terlebih lagi, bahasa Jepang dan budaya Jepang saat ini sedang populer di kalangan anak muda Indonesia.

Pengaruh Budaya Jepang dalam Olahraga Bulu Tangkis


Budaya Jepang Olahraga Bulu Tangkis

Bulu tangkis merupakan olahraga yang populer di Indonesia. Masyarakat Indonesia sangat menyukai olahraga ini, baik sebagai hiburan atau sebagai aktivitas fisik. Namun, sebenarnya, bahasa Jepang juga memperkenalkan dan mempengaruhi olahraga bulu tangkis di Indonesia.

Pada tahun 1893, Perusahaan Percetakan Buku Shogakukan memperkenalkan permainan yang disebut “Hanetsuki”. Permainan ini merupakan permainan awal bulu tangkis yang dimainkan dengan raket kayu dan bola bulu. Selain itu, Hanetsuki juga memperlihatkan olahraga yang lebih mudah dan tidak terlalu keras dibandingkan dengan bola tenis. Dari Hanetsuki, munculah Apollo, perusahaan raket di Jepang, yang memproduksi raket bulu tangkis pertama di Jepang.

Namun, pengaruh Jepang di Indonesia tidak berhenti sampai di situ saja.

Thomas Cup Indonesia vs Jepang

Pada tahun 1958, diambil keputusan untuk pertama kalinya Indonesia mengikuti Kejuaraan Thomas Cup, kompetisi resmi bulu tangkis antara negara-negara di Asia Pasifik. Pada saat itu, Thomas Cup masih diperebutkan oleh tiga negara yang kuat, yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris. Namun, Indonesia berhasil menyusul dengan menjadi juara pada tahun 1958, dua tahun setelah melakukan debut di kompetisi.

Kesuksesan Indonesia ini tidak terlepas dari pengaruh budaya Jepang dalam olahraga bulu tangkis. Indonesia mulai mempelajari teknik-teknik bulu tangkis dari Jepang seperti Footwork, kontrol bola, dan kemampuan serangan. Teknik ini terus dipelajari dan dimodifikasi oleh Indonesia hingga akhirnya diadopsi oleh atlet dan pelatih lokal. Dari situlah lahir generasi atlet bulu tangkis Indonesia yang hebat.

Atlet Bulu Tangkis Taufik Hidayat Indonesia

Atlet hebat seperti Taufik Hidayat berhasil memanfaatkan teknik-teknik ini ke dalam permainannya. Taufik Hidayat, atlet bulu tangkis Indonesia yang sangat terkenal, berhasil memberikan kemampuan bagi dirinya dan timnya saat ia memenangkan medali emas di Olimpiade Athena pada 2004. Teknik-teknik yang ia pelajari dari pengaruh Jepang menempatkannya sebagai salah satu atlet bulu tangkis terbaik di dunia.

Demikianlah pengaruh budaya Jepang dalam olahraga bulu tangkis di Indonesia. Tidak hanya memperkenalkan permainan awal bulu tangkis, tetapi juga mengenalkan teknik-teknik dasar dan canggih ke tim bulu tangkis Indonesia. Ini membuka peluang bagi atlet Indonesia untuk menguasai permainan, memenangkan kompetisi dan menempatkan negara Indonesia sebagai salah satu negara terkemuka dalam olahraga bulu tangkis.

Iklan