Pengertian Matte dalam Sinematografi Jepang


Matte dalam Sinematografi Jepang

Matte adalah teknik penggabungan dua atau lebih gambar dalam satu frame atau layar. Teknik ini banyak digunakan di dalam dunia sinematografi untuk menciptakan efek visual yang indah dan dalam film Jepang, teknik ini sering digunakan untuk menciptakan latar belakang atau elemen-elemen visual lainnya.

Teknik matte sendiri berasal dari kata bahasa Inggris “matting” yang artinya adalah menambahkan bagian tengah suatu gambar ke dalam gambar lainnya. Teknik ini pertama kali diperkenalkan di dunia film oleh Norman Dawn pada tahun 1910.

Di Jepang, teknik matte banyak digunakan dalam film-film era Showa seperti Godzilla (1954) dan Seven Samurai (1954), dan hingga saat ini masih banyak digunakan dalam industri film di Jepang.

Teknik matte dalam sinematografi Jepang memiliki beberapa kegunaan. Pertama, teknik ini digunakan untuk menciptakan latar belakang yang realistis dan indah secara visual. Dengan menggunakan teknik ini, para sineas dapat mendapatkan latar belakang yang lebih dramatis dan unik.

Kedua, teknik matte digunakan sebagai pengganti efek khusus. Banyak efek-matting yang dapat dicapai dengan menggunakan teknik ini, seperti penggunaan dinding hijau yang memungkinkan para pemain berinteraksi dengan latar belakang animasi atau efek khusus lainnya.

Ketiga, teknik matte digunakan untuk menggabungkan adegan yang diambil pada waktu yang berbeda dalam satu frame. Dengan teknik ini, para sineas dapat memadukan adegan yang diambil pada waktu dan lokasi yang berbeda-beda menjadi satu frame yang indah secara visual.

Meskipun teknik matte memakan waktu dan biaya yang cukup besar, tetapi teknik ini sangat penting dan berguna untuk menciptakan efek-efek visual yang indah dalam film Jepang.

Para sineas di Jepang terus mencoba mengembangkan teknik ini agar semakin indah dan sempurna. Kini, teknik matte banyak digunakan dalam produksi film dan televisi di seluruh dunia, dan menjadi salah satu elemen penting dalam menciptakan film dan televisi yang berkualitas dan memukau.

Sejarah Penggunaan Matte dalam Sinema Jepang


Matte Artinya Jepang

Matte artinya jepang adalah salah satu teknik dalam sinematografi yang digunakan untuk menciptakan ilusi gambar atau adegan di mana beberapa adegan yang baik dalam film atau efek khusus tidak dapat dibuat dalam situasi nyata. Teknik ini sering digunakan dalam film-film Jepang untuk menambahkan pengalaman sinematik.

Sejak lama, teknik Matte digunakan dalam sinematografi. Di Jepang, teknik ini menjadi sangat populer pada tahun 1950-an. Saat itu, industri film Jepang sedang dalam masa pertumbuhan pesat setelah Perang Dunia II. Film-film Jepang yang sukses seperti Rashomon (1950) dan Seven Samurai (1954) adalah film perintis yang memperkenalkan teknik Matte dalam sinematografi Jepang. Ketika itu, Matte digunakan sebagai teknik visual efek untuk membuat latar belakang pengambilan gambar menjadi bisa sampai pada ukuran yang diinginkan.

Meningkatnya kepopuleran teknik ini terlihat pada penggunaannya dalam film-film seperti Godzilla (1954), Gamera (1965), dan film-film Kaiju lainnya yang dianggap sebagai film klasik di Jepang. Bagi para pembuat film, penggunaan teknik Matte menjadi penting karena memperbolehkan mereka menggunakan skenario canggih dan adegan besar tanpa memerlukan adegan nyata, dan dengan begitu menghemat biaya film.

Dalam teknik Matte gambar yang sesungguhnya dan gambar yang dibuat secara digital digabungkan dengan cara menghapus bagian gambar sesungguhnya sehingga membuat objek di dalam gambar tersebut tampak bagaikan dengan satu kesatuan. Teknik ini membutuhkan ketelitian dan teliti terhadap detail, saat proses produksi gambar, karena setiap detail bisa mempengaruhi kualitas hasil akhir.

Film-film Jepang yang populer juga sering menggunakan teknik Matte untuk memperluas imajinasi penonton, seperti dalam film-film anime yang memperkenalkan tokoh-tokoh imajiner dan latar belakang yang menakjubkan. Terminator 2: Judgment Day (1991) juga menggunakan teknik ini untuk efek khusus dalam adegan aksi.

Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi komputer dan digital telah semakin memperbaiki dan mengubah cara penggunaan Matte dalam sinematografi Jepang. Tapi meskipun sekarang ada pilihan teknologi lain, teknik Matte tetap relevan dan digunakan dalam banyak film animasi Jepang.

Secara keseluruhan, Matte artinya jepang adalah bagian penting dari sejarah sinematografi Jepang. Penggunaannya telah menciptakan banyak film ikonik yang menciptakan keajaiban dunia sinematografi seperti Godzilla dan Doraemon. Meskipun teknologi digital telah mengubah cara produksi film, Matte tetap relevan dan digunakan hingga sekarang, dan masih menjadi teknik penting dalam pembuatan film Jepang modern juga.

Teknik Pembuatan Matte pada Film Jepang


Teknik Pembuatan Matte pada Film Jepang

Matte painting atau lebih dikenal dengan nama Matte adalah salah satu teknik pembuatan film dalam menghasilkan efek visual sehingga menampilkan sebuah dunia yang seolah-olah ada.

Matte painting pertama kali diperkenalkan diindustri perfilman pada tahun 1907 dalam film The Enchanted Drawing oleh Kepiawaian pematung jerman bernama Julius Gfeller. Saat itu matte painting dibuat dengan teknik cat air yang diaplikasikan pada kaca berukuran 2x 3 feet.

Namun, teknologi terus berkembang, saat ini Matte painting selalu dilakukan dengan bantuan software.

Teknik Pembuatan Matte pada Film Jepang


Teknik Pembuatan Matte pada Film Jepang

Pada pembuatan film Jepang, Teknik Matte sangat lah penting dan mendukung dalam memberikan efek visual pada adegan tertentu dalam film. Untuk teknik ini biasanya dilakukan dengan cara “chroma keying” atau sering disebut “green screen”. Karena Chroma-keying ini membutuhkan latar belakang yang bisa dihapus, sehingga digunakan warna hijau karena warna itu sangat berbeda dengan warna kulit dan biasanya tidak akan muncul pada kostum, rambut dan kain sutra Jepang biru tua atau merah yang digunakan oleh pemain di film Jepang.

Proses Pembuatan Teknik Matte pada Film Jepang


Teknik Pembuatan Matte pada Film Jepang

Proses pembuatan teknik matte pada film Jepang berlangsung dengan beberapa tahapan, sebagai berikut:

1. Memilih lokasi syuting yang akan dijadikan latar belakang. Setelah itu permukaan dinding atau poster yang akan dipakai sudah siap untuk dibuatkan desain.

2. Membuat sketsa desain untuk membuat latar belakang pada film, dimana penggambaran latar belakangnya akan berada di dalam suatu studio atau jalan raya. Desain ini akan memberi petunjuk untuk produksi Matte Painting di produser film Jepang.

3. Setelah desain sudah dibuat, kemudian akan dibuatkan Matte Painting. Matte painting ini terdiri atas gambar yang sudah siap dan terpisah atau berbeda untuk lama dan jarak. Dalam produksi Matte Painting, biasanya menggunakan software komputer dan drawing tablet untuk pembuatan lukisan digital. Proses ini diminta pada seorang Matte Painter.

4. Pada waktu film shooting, terdapat adegan di mana aktor atau artis harus hadir di lokasi tertentu dan mungkin memiliki latar belakang yang tua atau Anda tidak dapat pergi ke lokasi yang diinginkan. Oleh karena itu, latar belakang yang direkam sebelumnya untuk ditambahkan pada saat post-production.

Dalam produksi film Jepang, Teknik Matte menjadi sangat penting sebagai penunjang visual efek pada film tersebut. Hal itu meningkatkan kualitas tampilan film Jepang, memberikan kesan efek yang realistis, dan juga membuat penonton lebih puas untuk menonton film tersebut. Oleh karena itu, Teknik matte pada film Jepang menjadi sangat penting untuk dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang benar.

Manfaat Matte dalam Pembuatan Film Jepang


Manfaat Matte dalam Film Jepang

Matte painting atau lukisan dasar adalah teknik yang digunakan dalam dunia perfilman untuk menciptakan latar belakang dalam adegan yang tidak dapat dibangun di dalam studio atau lokasi pengambilan gambar. Biasanya, untuk film-film Hollywood yang megah, lukisan ini dibuat dengan menggunakan teknologi canggih dengan bantuan komputer. Namun, dalam film Jepang pada era emas perfilman Jepang periode tahun 1950 hingga tahun 70-an, lukisan dasar sangat populer dan menjadi satu-satunya teknik dalam membuat latar belakang.

Manfaat penggunaan matte painting dalam produksi film Jepang pada masa itu sangatlah signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat matte painting dalam pembuatan film Jepang:

1. Efektif dan Efisien

Pada masa itu, teknologi dan infrastruktur untuk pembuatan film masih sangat terbatas. Dalam kondisi tersebut, penggunaan matte painting sangat efektif dan efisien untuk menghemat biaya produksi. Tanpa harus merekam setiap lokasi atau membangun set yang rumit, matte painting dapat memvisualisasikan latar belakang yang tidak mungkin dibangun secara fisik. Sehingga tidak memerlukan banyak biaya produksi untuk membuat film dengan kualitas yang baik.

2. Fleksibel dan Mendukung Proses Kreatif

Membuat latar belakang dengan teknik lukisan dasar dapat melibatkan imajinasi kreatif dan pengembangan ide-ide tambahan oleh para pembuat film. Teknik ini memungkinkan pembuat film untuk menciptakan dunia fantasi yang lebih luas dan mendalam tanpa terikat oleh batasan fisik. Sehingga, para pembuat film dapat lebih fleksibel dan lebih leluasa dalam mengekspresikan gagasan mereka.

3. Memberikan Sentuhan Artistik

Teknik matte painting memberikan sentuhan artistik pada visual di dalam film Jepang. Latar belakang yang diciptakan memiliki kualitas estetika yang tinggi dan meningkatkan keindahan visual dalam film Jepang pada masa itu. Seiring berjalannya waktu, beberapa karya film Jepang yang menggunakan teknik matte painting yang memiliki kualitas artistik diakui oleh dunia perfilman internasional.

4. Sebagai Media Promosi Pariwisata

Film-film Jepang dengan teknik matte painting seringkali menampilkan latar belakang yang sangat identik dengan nuansa Jepang. Nuansa yang ada dalam film ini menjadi salah satu daya tarik pariwisata yang memperkenalkan Jepang ke seluruh dunia. Sehingga, selain sebagai media hiburan, film-film ini juga berkontribusi pada promosi pariwisata Jepang karena banyak orang yang tertarik mengunjungi lokasi-lokasi di film tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, matte painting sebagai teknik visual efek klasik telah bergeser dengan menggunakan teknologi canggih pada film-film Hollywood yang sangat megah. Namun, itu semua tidak menghilangkan keindahan dan nilai kreatif yang terkandung dalam film-film Jepang di era emas perfilman Jepang. Matte painting pada film Jepang bukan hanya menciptakan latar belakang visual yang indah tapi juga memberikan peran penting dalam pengembangan film Jepang sebagai budaya film yang mempunyai kualitas estetika yang tinggi.

Contoh Film Jepang dengan Penggunaan Teknik Matte yang Menakjubkan


Teknik Matte di Film Jepang

Teknik Matte merupakan teknik dalam pembuatan film yang bertujuan untuk menciptakan tempat atau latar yang tidak mungkin dibuat secara realistis. Teknik ini digunakan untuk membuat sebuah plot yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dalam bentuk nyata, seperti misalnya sebuah kastil atau pemandangan laut dari ujung kota. Teknik Matte ini telah banyak digunakan oleh industri film terutama di Jepang. Berikut ini beberapa Contoh Film Jepang dengan Penggunaan Teknik Matte yang Menakjubkan:

1. Spirited Away (2001)


Spirited Away

Film Spirited Away merupakan salah satu contoh film Jepang dengan penggunaan teknik matte yang menakjubkan. Film ini bercerita tentang seorang gadis bernama Chihiro yang tersesat di dunia yang penuh dengan roh-roh jahat. Teknik matte digunakan dalam film ini untuk menciptakan keindahan dan suasana mistis yang ada di dalam dunia roh. Penggunaan teknik matte juga membantu dalam menciptakan visual yang realistis pada dunia roh tersebut.

2. Your Name (2016)


Your Name

Film Your Name merupakan salah satu contoh film Jepang dengan penggunaan teknik matte yang menakjubkan. Film ini bercerita tentang pertukaran tubuh antara dua remaja, Taki dan Mitsuha. Teknik matte digunakan dalam film ini untuk menciptakan tampilan kota Tokyo yang penuh dengan cahaya. Penggunaan teknik matte juga membantu menciptakan suasana kota Tokyo yang benar-benar hidup dan memukau.

3. Howl’s Moving Castle (2004)


Howl's Moving Castle

Film Howl’s Moving Castle merupakan salah satu contoh film Jepang dengan penggunaan teknik matte yang menakjubkan. Film ini bercerita tentang seorang gadis bernama Sophie yang diutukan menjadi wanita tua dan kemudian diberikan kesempatan untuk membantu penyihir muda bernama Howl. Teknik matte digunakan dalam film ini untuk menciptakan citra yang sangat indah dan magis pada istana terbang Howl. Penggunaan teknik matte juga membantu menciptakan dunia, istana terbang, dan karakter-karakter dengan sangat realistis pada film ini.

4. Battle Royale (2000)


Battle Royale

Film Battle Royale merupakan salah satu contoh film Jepang dengan penggunaan teknik matte yang menakjubkan. Film ini bercerita tentang sebuah turnamen di mana para siswa harus melawan satu sama lain sampai mati di sebuah pulau terpencil. Teknik matte digunakan dalam film ini untuk memberikan tampilan yang realistis pada pulau tersebut yang dikepung oleh laut lepas. Penggunaan teknik matte juga membantu menciptakan suasana pulau terpencil yang mengerikan di mana para siswa harus bertahan hidup.

5. Shin Godzilla (2016)


Shin Godzilla

Film Shin Godzilla merupakan salah satu contoh film Jepang dengan penggunaan teknik matte yang menakjubkan. Film ini bercerita tentang kota Tokyo yang diserang oleh monster raksasa bernama Godzilla. Teknik matte digunakan dalam film ini untuk menciptakan setting kota Tokyo yang dihancurkan oleh Godzilla dan menciptakan vivid atmosphere of chaos serta kalian seperti ikut mengalami kengerian dari serangan Godzilla. Penggunaan teknik matte juga membantu menciptakan visual yang realistis pada suasana kota Tokyo yang hancur tersebut.

Kesimpulannya, teknik matte memegang peranan penting dalam pembuatan film, terutama bagi film-film yang plot-nya tidak memungkinkan untuk direkam secara nyata. Hal ini membantu menciptakan suasana dan tampilan visual yang sangat memukau di dalam film. Lima contoh film Jepang yang dijabarkan sebelumnya menunjukkan bahwa dalam sinema Jepang, teknik Matte menampilkan penggunaan yang sangat menakjubkan dengan hasil visual yang sangat di apresiasi oleh para penikmat film di seluruh dunia.

Iklan