Sejarah Jagung di Jepang


Bahasa Jepangnya Jagung di Jepang

Jagung atau dalam bahasa Jepang disebut “toumorokoshi” ternyata bukanlah tanaman asli Jepang. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Amerika Selatan dan menyebar ke seluruh benua Amerika pada awalnya melalui interaksi budaya antara masyarakat penduduk asli dengan bangsa Maya.

Pada awalnya, tanaman jagung hanya ditanam untuk bahan makanan dalam kebutuhan regional saja dan tidak menjadi komoditas perdagangan global hingga abad ke-16 ketika para pelaut Spanyol menemukan jagung di benua Amerika Selatan dan mendistribusikannya ke seluruh dunia.

Meski begitu, terdapat laporan historis yang menjelaskan bahwa penanaman jagung pertama kali dilakukan di Jepang pada zaman Edo (1603-1868), saat bangsawan Jepang membawa jagung ke Jepang sebagai spesies tanaman langka dan unik dari Amerika Selatan.

Dalam perjalanan sejarahnya, tanaman jagung mulai digunakan oleh masyarakat Jepang sebagai bahan pangan pada awal tahun 1920-an ketika Jepang mengalami era modernisasi dan industrialisasi.

Dalam tradisi pangan Jepang, jagung awalnya digunakan sebagai aksesoris pada berbagai hidangan, termasuk sebagai pelengkap nasi sushi dan onigiri.

Namun, seiring pergeseran ekonomi dan kebutuhan pangan yang semakin meningkat, jagung mulai menjadi bahan makanan utama di Jepang dan banyak petani mulai menanam jagung di lahan pertanian mereka.

Saat ini, jagung merupakan salah satu bahan pangan utama di Jepang dengan berbagai versi olahan yang berbeda, seperti jagung panggang (yaki-toumorokoshi), jagung rebus, jagung goreng tepung (age-toumorokoshi), dan jagung manis (amagaki-toumorokoshi).

Selain sebagai bahan pangan, jagung juga menjadi bahan utama dalam produksi produk industri di Jepang, seperti snacks, minuman aneka rasa, dan makanan kaleng.

Ada banyak varietas jagung yang ditanam di Jepang, baik varietas lokal maupun impor, dengan beberapa varietas yang memiliki rasa dan tekstur yang unik. Salah satu varietas jagung yang populer di Jepang adalah jagung kering yang dibuat menjadi kerupuk dan diproses dengan berbagai macam rasa.

Secara umum, jagung telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Jepang sebagai bahan makanan dan bahan industri yang vital. Jagung juga menjadi simbol penting dalam nilai-nilai budaya Jepang yang tercermin dalam tradisi dan kebiasaan masyarakatnya.

Keunikan Bahasa Jepang untuk Jagung


Bahasa Jepangnya Jagung

Bahasa Jepang memang terkenal dengan keunikan dan kerumitan tata bahasanya, tapi siapa sangka kalau bahasa Jepang juga memiliki istilah-istilah unik untuk berbagai jenis makanan, termasuk jagung. Di Indonesia, jagung biasanya disebut dengan istilah “jagung” saja, tapi di Jepang ada beberapa istilah yang berbeda-beda bergantung pada jenis jagungnya dan bagaimana jagung itu diolah atau dikonsumsi. Berikut adalah beberapa keunikan bahasa Jepang untuk jagung:

Zairai-mugi no toumorokoshi


Zairai-mugi no toumorokoshi

Zairai-mugi no toumorokoshi adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk jagung jagung yang ditanam secara organik. Secara harfiah, istilah ini berarti “jagung yang tumbuh dengan tepung gandum lokal”. Zairai artinya “varietas lokal” dan mugi artinya “tepung gandum”, jadi istilah ini mengacu pada jagung yang tumbuh dengan benih yang dibeli dari petani setempat dan ditanam tanpa pupuk atau pestisida kimia. Jagung organik seperti ini cukup populer di Jepang, terutama di kalangan yang peduli dengan lingkungan dan kesehatan.

Toumorokoshi no kakiage


Toumorokoshi no kakiage

Toumorokoshi no kakiage adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk hidangan jagung goreng yang terbuat dari jagung segar yang dipotong-potong kecil. Biasanya jagung ini digoreng dengan tepung terigu dan disajikan dengan saus yang gurih atau asam. Hidangan ini cukup populer di Jepang sebagai makanan ringan atau lauk untuk nasi.

Oyaki no toumorokoshi


Oyaki no toumorokoshi

Oyaki adalah sejenis roti Jepang yang diisi dengan berbagai macam bahan seperti kacang hijau, ubi, atau ikan. Oyaki juga bisa diisi dengan jagung, dan dalam bahasa Jepang hidangan ini disebut oyaki no toumorokoshi. Jagung yang digunakan biasanya masih segar dan dicampur dengan bahan-bahan seperti bawang putih atau paprika untuk memberikan rasa yang lebih kaya.

Haigamai no toumorokoshi maki


Haigamai no toumorokoshi maki

Haigamai no toumorokoshi maki adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk sushi yang dibuat dengan nasi merah dan jagung. Nasi merah atau haigamai adalah jenis nasi yang memiliki kulit ari yang tidak dihilangkan, sehingga lebih sehat dan kaya serat daripada nasi putih biasa. Jagung dalam sushi ini sering dicampur dengan mayonaise atau keju untuk memberikan rasa yang lebih lezat.

Toumorokoshi no korokke


Toumorokoshi no korokke

Korokke adalah hidangan berupa kroket kentang yang biasa dijumpai di restoran Jepang atau toko kue. Toumorokoshi no korokke adalah hidangan serupa, tapi dengan bahan utama jagung bukan kentang. Jagung dihancurkan dan dicampur dengan tepung dan bumbu, kemudian digoreng hingga renyah dan emas kecoklatan. Hidangan ini sangat populer di Jepang sebagai alternatif dari kroket kentang yang biasa.

Itulah beberapa keunikan bahasa Jepang untuk jagung. Meski mungkin terdengar asing, tapi istilah-istilah unik ini menunjukkan betapa beragamnya jenis makanan yang tersedia di Jepang dan betapa jauhnya budaya kuliner mereka. Bagaimana dengan Anda? Apa hidangan jagung favorit Anda?

Peran Jagung dalam Kuliner Jepang


Jagung Jepang

Jagung adalah salah satu bahan makanan yang sering digunakan dalam kuliner Jepang. Bahan makanan ini biasanya digunakan sebagai campuran dalam hidangan seperti tempura dan okonomiyaki. Selain itu, jagung dijadikan sebagai bahan utama dalam hidangan seperti yakitori jagung dan jagung panggang.

Jagung Yakitori

Salah satu hidangan yang menggunakan jagung sebagai bahan utama adalah yakitori jagung. Yakitori jagung adalah hidangan yang terbuat dari jagung yang dipanggang kemudian diberi bumbu seperti kecap manis dan garam. Hidangan ini sangat populer di Jepang, terutama di musim panas ketika jagung sedang musim panen. Biasanya, hidangan ini disajikan dalam bentuk tusuk gigi dan dapat dinikmati sebagai makanan ringan atau sebagai hidangan pembuka.

Jagung Tempura

Selain digunakan sebagai bahan utama dalam hidangan, jagung juga sering digunakan sebagai campuran dalam hidangan seperti tempura. Tempura jagung adalah hidangan tempura yang terbuat dari irisan tipis jagung yang dicampur dengan tepung dan kemudian digoreng hingga kecokelatan. Hidangan ini dapat dinikmati dengan saus tempura atau mayones dan sering disajikan sebagai hidangan pembuka atau makanan ringan.

Jagung Okonomiyaki

Okonomiyaki adalah hidangan Jepang yang mirip dengan pancake atau omelet. Hidangan ini biasanya terbuat dari adonan tepung yang dicampur dengan berbagai bahan seperti sayuran, bakso, dan daging. Jagung biasanya digunakan sebagai salah satu campuran dalam hidangan okonomiyaki. Hidangan ini kemudian diolah di atas pemanggang dan diberi topping seperti saus okonomiyaki, mayones, dan kecap manis. Hidangan ini dapat ditemukan di berbagai restoran dan kios makanan di Jepang.

Jagung dalam Budaya dan Tradisi Jepang


Jagung dalam budaya dan tradisi jepang

Jagung mungkin bukan salah satu bahan makanan yang terlintas di benak kita saat berbicara mengenai Jepang. Namun, jagung memiliki peranan penting dalam budaya dan tradisi Jepang. Kita akan membahas lebih lanjut tentang jagung dalam budaya dan tradisi Jepang.

Jagung sebagai Panganan Utama di Era Edo


Jagung sebagai panganan utama di era edo

Di era Edo, masyarakat Jepang banyak mengkonsumsi jagung sebagai panganan utama di sebagian wilayah-wilayah mereka. Hal ini terjadi karena pada masa itu, masyarakat dalam wilayah tertentu kekurangan pangan karena beberapa faktor seperti bencana alam maupun peperangan.

Keberadaan jagung pada masa itu menjadi begitu berharga sehingga jagung diolah menjadi berbagai makanan dan minuman seperti misalnya tawarami, oshiruko, dango, sake jagung dan masih banyak lagi. Meski begitu, jagung tetap dianggap makanan yang biasa biasa saja dan bukanlah dianggap makanan kelas atas seperti halnya nasi.

Jagung dan Panganan Modern


Panganan jepang dari jagung

Saat ini, jagung masih diolah menjadi berbagai makanan dan minuman modern. Sejumlah restoran di Jepang menyajikan berbagai olahan makanan dari jagung seperti onigiri jagung, takoyaki jagung dan masih banyak lagi.

Dalam beberapa tahun terakhir, jagung juga dijadikan bahan dasar untuk membuat minuman beralkohol, seperti bir jagung maupun sake jagung. Kedua minuman tersebut menjadi tren di kalangan masyarakat Jepang dan berhasil menarik perhatian wisatawan yang tengah berkunjung ke Jepang.

Jagung dalam Festival Tradisional


Festival jepang yang menggunakan jagung

Banyak festival yang diadakan di Jepang yang masih mengusung tema jagung hingga saat ini. Salah satunya adalah festival chokotto matsuri yang diadakan di wilayah Hokkaido. Festival ini diadakan sejak tahun 2012 dan menjadi salah satu festival yang paling dinanti warga sekitar.

Festival chokotto matsuri merupakan festival yang mengusung tema jagung, dimana semua makanan dan minuman yang dijual di dalam festival tersebut berasal dari jagung. Pengunjung bisa menikmati berbagai makanan seperti misalnya yakisoba jagung, tawarami jagung, dango jagung dan masih banyak lagi.

Jagung Sebagai Simbol Toleransi


Jagung sebagai simbol toleransi

Pada tahun 2017, jagung mendadak menjadi simbol toleransi di antara masyarakat Jepang. Hal ini terjadi setelah seorang pria dengan kebutuhan khusus memerintahkan jagung yang harganya hanya sekitar 400 yen ($4) di sebuah restoran di Tokyo. Namun, restoran tersebut menolak untuk menghidangkan jagung tersebut dan memanggil petugas keamanan.

Kebijakan restoran yang menolak memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan kebutuhan khusus tersebut menimbulkan kecaman dari masyarakat luas, baik secara nasional maupun internasional. Pada akhirnya, restoran tersebut meminta maaf dan menjanjikan bahwa mereka akan meningkatkan kualitas pelayanannya.

Dari penjelasan di atas, sudah terbukti bahwa jagung memang memiliki peranan penting dalam budaya dan tradisi Jepang. Meski terkadang dianggap biasa biasa saja, jagung tetap bisa menjadi bahan pangan yang kreatif dan diterima oleh masyarakat Jepang maupun luar negeri. Kita harus lebih menghargai jagung sebagai bagian penting dari budaya dan tradisi di Jepang.

Mengenal Berbagai Jenis Jagung di Jepang


Jagung Jepang

Salah satu produk pertanian yang dihasilkan oleh Jepang adalah jagung. Meskipun tidak sepenuhnya menjadi makanan pokok seperti di Indonesia, jagung tetap menjadi bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Jepang. Berikut ini adalah beberapa jenis jagung yang umum ditemukan di Jepang:

1. Jagung Manis (Toumorokoshi)


Jagung Manis Jepang

Jagung manis di Jepang biasanya disajikan sebagai makanan ringan atau dijadikan bahan tambahan dalam makanan lain seperti sup, salad, dan mie. Bentuknya agak pipih dan memiliki banyak butir kecil. Jagung manis di Jepang juga disebut Toumorokoshi yang artinya jagung putih. Biasanya dijual saat musim panas.

2. Jagung Ndé (Ndé Mame)


Jagung Ndé

Jenis jagung ini berasal dari wilayah Okinawa. Jagung Ndé termasuk salah satu jagung yang unik karena memiliki tekstur yang lembut ketika dikunyah. Warna jagung Ndé pun agak hijau kekuningan dan rasanya agak manis. Jagung Ndé ini cocok dijadikan bahan makanan penutup karena rasanya yang lembut.

3. Jagung Dewa Sasa (Sasagaki Chouchou)


Jagung Dewa Sasa

Jagung Dewa Sasa atau di Jepang disebut Sasagaki Chouchou adalah jenis jagung yang terkenal di Prefektur Yamagata. Ciri khas jagung ini adalah memiliki rasa manis dan gurih sekaligus. Biasanya jagung Dewa Sasa ini disajikan dalam keadaan hangat dan sering ditemukan di restoran-restoran di Yamagata.

4. Jagung Sechibi (Sechibi No Tane)


Jagung Sechibi

Jagung sechibi merupakan jenis jagung yang hanya dapat ditemukan di Prefektur Akita. Salah satu ciri khas jagung ini adalah memiliki kelopak jagung yang tebal dan bentuk yang hampir mirip seperti jamur. Selain itu, jagung sechibi ini juga memiliki permukaan kulit jagung yang agak kasar.

5. Jagung Kura Kura (Kame no O)


Jagung Kura Kura

Jagung kura-kura terkenal karena memiliki butiran jagung yang berbentuk segitiga. Jagung ini dinamakan kura-kura karena bentuknya yang menyerupai kepala kura-kura. Selain itu, jagung kura-kura ini juga memiliki tekstur jagung yang kenyal dan sering dimasak di dalam sup atau salad.

Demikianlah beberapa jenis jagung yang biasa ditemukan di Jepang. Bagi para penikmat kuliner, mencicipi berbagai jenis jagung ini bisa menjadi pengalaman kuliner yang menyenangkan saat berkunjung ke Jepang.

Iklan