Iklim dan Musim di Jepang


Iklim dan Musim di Jepang

Jepang adalah negara yang terletak di wilayah Asia Timur yang memiliki iklim Sedang. Mata pencaharian utama penduduk adalah pertanian, dan ini sebagian besar tergantung pada iklim dan musim.

Iklim Sedang di Jepang terbagi menjadi empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Setiap musim memiliki karakteristik unik yang berbeda dan mampu menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia.

Musim semi di Jepang dimulai pada akhir Maret hingga awal Juni. Selama periode ini, bunga sakura mekar di seluruh negara, menciptakan pemandangan yang sangat indah. Panasnya di musim semi masih sangat bersahabat dengan suhu rata-rata sekitar 14-20 derajat Celsius.

Musim panas di Jepang terjadi pada bulan Juni hingga Agustus, dan sering disebut sebagai musim yang panas dan lembab. Suhu dapat mencapai lebih dari 30 derajat Celsius, sehingga orang Jepang suka minum teh dingin atau es krim untuk mengatasi panasnya.

Selanjutnya adalah musim gugur yang dimulai pada bulan September hingga November, yang menurut banyak orang adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Jepang. Pada musim ini, beberapa daerah di Jepang memiliki keindahan yang luar biasa dengan perubahan warna daun pohon menjadi merah dan jingga. Suhu pada musim gugur sendiri masih nyaman dengan suhu rata-rata sekitar 15-20 derajat Celsius.

Akhirnya, musim dingin di Jepang terjadi pada bulan Desember hingga Maret. Pada musim ini, Jepang menjadi salah satu destinasi wisata populer di dunia karena Snowboarding dan Skiing. Suhu dapat turun hingga -5 derajat Celsius pada Januari, tetapi nilai tambahnya adalah pemandangan hutan pinus yang indah dan Onsen, yaitu air panas alami.

Simpulan dari semua ini adalah bahwa Jepang memiliki keindahan dan budaya unik yang dapat ditemukan di setiap musim. Jepang adalah salah satu negara yang responsif terhadap musim dan menampilkan keindahan yang luar biasa terkait dengan perubahan musimnya. Hal ini membuat setiap musim di Jepang memiliki daya tarik dan kemampuan untuk menarik kunjungan wisatawan dari luar negeri.

Variasi Suhu di Seluruh Jepang


Suhu Jepang

Jepang terkenal sebagai negara yang memiliki berbagai macam kondisi iklim dan suhu yang bervariasi di seluruh wilayahnya. Indonesia juga memiliki iklim tropis yang sangat berbeda dengan Jepang. Tidak heran jika orang Indonesia yang berkunjung ke Jepang sering kebingungan dengan cuaca dan suhu yang terus berubah-ubah.

Meskipun Jepang merupakan negara yang terletak di belahan Bumi Utara, suhu di Jepang tidaklah seragam. Ada beberapa faktor yang memengaruhi suhu di Jepang yaitu letak geografis, arah angin, curah hujan, dan kelembaban udara. Berikut adalah penjelasan mengenai variasi suhu di seluruh wilayah Jepang:

Suhu di Wilayah Hokkaido

Hokkaido

Wilayah Hokkaido merupakan wilayah paling utara di Jepang yang terkenal dengan suhu yang sangat dingin. Suhu rata-rata di Hokkaido pada musim dingin berkisar antara -6 hingga 3 derajat Celsius. Pada musim panas, suhu di Hokkaido berkisar 20 hingga 25 derajat Celsius. Sehingga, jika Anda berencana untuk berkunjung ke Hokkaido, pastikan Anda membawa pakaian yang cukup tebal terutama jika berkunjung pada musim dingin.

Suhu di Wilayah Tohoku

Tohoku

Wilayah Tohoku terletak di bagian timur laut Jepang yang terkenal dengan suhu musim dinginnya yang tergolong ekstrem. Pada musim dingin, suhu di wilayah ini bisa mencapai 10 derajat Celsius di bawah nol. Sedangkan pada musim panas, suhu di Tohoku berkisar antara 20-30 derajat Celsius. Sehingga, jika Anda ingin berkunjung ke wilayah Tohoku pada musim dingin, pastikan Anda membawa pakaian yang sangat tebal.

Suhu di Wilayah Kanto

Kanto

Wilayah Kanto merupakah wilayah yang terletak tepat di sebelah timur selatan Jepang yang meliputi Tokyo, Yokohama dan sekitarnya. Suhu rata-rata di Kanto pada musim semi berkisar 15°C – 20°C, naik hingga 30°C pada musim panas, dan turun sekitar 10°C pada musim gugur. Pada musim dingin, suhu di Kanto bisa mencapai 0 hingga 5 derajat Celsius. Sehingga, jika Anda berkunjung ke Jepang di wilayah Kanto, pastikan Anda membawa pakaian yang cocok sesuai musim sehingga Anda tetap merasa nyaman saat berlibur.

Suhu di Wilayah Chubu

Chubu

Wilayah Chubu terletak di sebelah barat daya Tokyo yang meliputi Nagoya, Gifu, dan tempat-tempat lainnya. Suhu rata-rata di Chubu pada musim dingin berkisar antara 5 hingga 10 derajat Celsius. Pada musim panas, suhu di Chubu berkisar antara 25 hingga 30 derajat Celsius. Pada musim semi, suhu berkisar antara 15 hingga 20 derajat Celsius. Pada musim gugur, suhu berkisar antara 10 hingga 15 derajat Celsius. Jadi, jika Anda berencana untuk berkunjung ke Chubu, bawa pakaian yang sesuai dengan musimnya.

Suhu di Wilayah Kansai

Kansai

Kansai terletak di wilayah sebelah barat Jepang yang meliputi Osaka, Kyoto, Nara, dan lainnya. Suhu rata-rata di Kansai pada musim dingin berkisar antara 5 hingga 10 derajat Celsius, sedangkan pada musim panas berkisar antara 25 hingga 30 derajat Celsius. Jadi, jika Anda berkunjung ke Kansai pada musim gugur dan musim semi, pastikan Anda membawa pakaian yang cukup tebal.

Suhu di Wilayah Chugoku dan Shikoku

Chugoku

Wilayah Chugoku dan Shikoku merupakan wilayah yang terletak di sebelah barat Jepang yang meliputi Okayama, Hiroshima, Takamatsu, dan lainnya. Suhu rata-rata di wilayah ini pada musim dingin berkisar antara 5 hingga 10 derajat Celsius, sedangkan pada musim panas suhu berkisar antara 25 hingga 30 derajat Celsius. Jika Anda akan mengunjungi wilayah Chugoku dan Shikoku pada musim dingin, pastikan agar membawa pakaian tebal untuk menghadapi suhu dinginnya.

Suhu di Wilayah Kyushu dan Okinawa

Kyushu

Wilayah Kyushu dan Okinawa terletak di sebelah barat daya Jepang dan merupakan wilayah paling selatan. Suhu rata-rata di wilayah ini pada musim dingin berkisar antara 10 hingga 15 derajat Celsius, sedangkan pada musim panas suhu dapat mencapai 25 hingga 30 derajat Celsius. Wilayah Kyushu dan Okinawa dikenal memiliki pantai yang cantik dan amazing, sehingga jika Anda berkunjung ke sana, pakailah pakaian yang sesuai dengan musimnya.

Itulah beberapa penjelasan mengenai variasi suhu di seluruh wilayah Jepang. Pastikan Anda sudah menyiapkan pakaian yang sesuai dengan cuaca serta musim di tempat yang akan Anda kunjungi. Ingatlah bahwa mempersiapkan pakaian untuk ke Jepang sangat penting untuk membuat liburan Anda menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suhu di Jepang


Jepang suhu

Panjang dan lebar Jepang membuat kondisi suhunya sangat bervariasi antara satu wilayah dengan daerah lainnya. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di Jepang.

1. Arus Laut Musim Dingin


Arus laut musim dingin

Arus Oyashio merupakan arus berair dingin dari Laut Bering yang dialirkan ke arah selatan di sepanjang pantai timur laut Jepang. Arus ini memberikan kontribusi besar terhadap suhu musim dingin Jepang yang dingin dan kering.

Kondisi ini terjadi karena semakin lama angin berhembus dari arah utara, maka suhu udara yang terjadi di sepanjang tepi laut di Jepang akan semakin dingin, sampai pada titik dimana es akan masuk ke dalam perairan. Bahkan, di wilayah Hokkaido, salju akan turun dari awal musim dingin hingga musim semi.

Namun, di wilayah sekitar Teluk Tokyo dan pulau-pulau di dekat pantai, arus airnya relatif hangat di musim dingin. Ini membantu menghangatkan udara, menjaga suhu di atas titik beku, dan meminimalkan turunnya salju.

2. Perlindungan Alam dari Angin Selatan


Pegunungan jepang

Di musim panas, angin selatan yang membawa udara lembab tidak langsung menyerang daratan Jepang. Sebab, dalam kurun waktu panjang, daratan Jepang secara alami dilindungi oleh pegunungan yang menjulang tinggi.

Padang rumput dan hutan di sebelah utara pegunungan juga membantu menahan angin laut, mendinginkan udara di musim panas. Dalam waktu yang sama, daratan rendah di sebelah selatan pegunungan menjaga udara tetap hangat, sehingga dapat menstimulasi terbentuknya badai dan angin topan.

3. Pemanasan Global


Pemanasan global

Konsep pemanasan global atau perubahan iklim dunia saat ini tengah membuat kekhawatiran banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Jepang. Terjadinya pemanasan global berdampak pada perubahan dalam pola cuaca di negeri sakura ini.

Di Jepang, suhu udara yang terus meningkat menjadikan kepanasan sebagai masalah yang semakin besar, terutama pada musim panas. Satu studi menunjukkan bahwa pada tahun 2018, suhu udara di Kanto mencapai rekor tertinggi sejak pengukuran resmi pertama kali dilakukan pada 1875.

Perubahan suhu udara yang meningkat juga menyebabkan perubahan dalam sistem fisik dan biologis dari lingkungan hidup. Hal ini mengakibatkan lebih banyak keragaman iklim regional, seperti musim hujan yang lebih banyak, iklim yang lebih ekstrim dan lain-lain.

Secara garis besar, tiga faktor utama di atas mempengaruhi suhu udara di Jepang. Dapat melindungi diri dengan cara menghadapi kondisi iklim di masa yang akan datang. Namun, kondisi alam di Jepang belum pasti dalam batas normal, dan memang memerlukan tindakan pencegahan yang mencakup upaya kolaborasi antara banyak pihak.

Cuaca di Jepang


Cuaca di Jepang

Cuaca di Jepang terbilang sangat ekstrem, terutama pada musim panas dan musim dingin. Hampir setiap tahunnya, Jepang mengalami bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau badai yang cukup besar. Oleh karena itu, suhu di Jepang bisa sangat tidak menentu.

Suhu musim panas di Jepang bisa mencapai lebih dari 30 °C, dan kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini membuat cuaca di Jepang terasa sangat panas dan lembap pada musim panas. Selain itu, musim panas di Jepang juga sering diwarnai dengan badai tropis, yang bisa membawa banjir dan tanah longsor di daerah-daerah tertentu.

Sementara itu, suhu musim dingin di Jepang bisa sangat dingin dengan suhu terendah mencapai di bawah 0 °C. Pada musim dingin, Jepang sering cuaca salju dan angin kencang yang sangat dingin. Meskipun demikian, banyak orang yang menggemari cuaca musim dingin di Jepang karena bisa menikmati suasana yang romantis dan juga keindahan pemandangan salju yang mempesona.

Kebudayaan di Jepang


Kebudayaan di Jepang

Salah satu negara yang memiliki kebudayaan yang sangat menarik untuk dipelajari adalah Jepang. Jepang dikenal dengan sebutan negara matahari terbit, dan memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Meskipun terkenal dengan teknologi canggih, Jepang tetap mempertahankan budaya dan tradisi mereka dengan sangat baik.

Salah satu dari kebudayaan di Jepang adalah makanan yang sangat unik dan enak. Jepang terkenal dengan sushi, ramen, tempura, hingga wagyu beef yang sangat terkenal di dunia. Selain itu, Jepang juga terkenal dengan seni tradisional mereka, seperti seni kaligrafi, bonsai, dan seni lukis tradisional Jepang yang sangat khas dengan perpaduan warna-warna yang indah.

Selain itu, Jepang juga memiliki festival-festival tradisional yang sangat meriah dan menarik untuk disaksikan. Salah satu festival terbesar di Jepang adalah matsuri, yaitu festival yang diadakan setiap musim panas. Matsuri biasanya diadakan dengan meriah dengan parade, menampilkan kostum tradisional, kembang api, dan beberapa pertunjukan seni yang unik.

Tidak hanya itu, kebudayaan Jepang juga sangat dipengaruhi oleh agama Shinto. Agama ini diyakini sebagai agama asli Jepang, dan sangat dianut oleh masyarakat Jepang. Shinto merupakan agama politeistik, dan diyakini bahwa setiap benda memiliki roh atau kekuatan yang dipercayai dapat membawa keberuntungan. Oleh karena itu, banyak ritual yang diadakan sehari-hari sebagai ungkapan syukur dan penghormatan terhadap roh.

Karena kebudayaan di Jepang sangat beragam, maka penting untuk mengunjungi Jepang untuk merasakan langsung sensasi dan pengalaman kebudayaan yang unik. Meskipun biaya untuk berkunjung ke Jepang cukup mahal, tetapi pengalaman dan keunikan yang diberikan oleh kebudayaan Jepang pasti akan memberikan kenangan yang tak terlupakan seumur hidup.

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Suhu di Jepang


Dampak Perubahan Iklim Terhadap Suhu di Jepang

Jepang merupakan salah satu negara yang terkena dampak perubahan iklim dan suhu di negara ini semakin tidak menentu. Suhu di Jepang terus meningkat setiap tahunnya dan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2018 dengan suhu mencapai 41°C. Hal ini terjadi karena adanya perubahan iklim yang semakin ekstrem serta pengaruh dari urbanisasi dan polusi udara yang semakin parah. Dampak dari perubahan iklim pada suhu di Jepang pun semakin terasa.

Peningkatan Suhu Udara dan Tingkat Kematian


Tingkat Kematian Akibat Peningkatan Suhu di Jepang

Dengan meningkatnya suhu udara, maka kadar oksigen yang dibutuhkan tubuh manusia juga akan semakin banyak, sehingga terjadi peningkatan tingkat kematian karena kelelahan dan dehidrasi. Pada tahun 2018, ribuan orang di Jepang terkena dampak dari panas yang berlebihan dan di antaranya sebanyak 133 orang meninggal dunia akibat kenaikan suhu yang tiba-tiba.

Dampak lain dari peningkatan suhu adalah semakin tingginya risiko terjadinya kebakaran hutan yang dapat mengancam keselamatan masyarakat, hewan liar dan ekosistem yang ada di sekitar hutan. Selain itu, dengan peningkatan suhu juga terjadi perubahan pada kualitas lingkungan hidup. Seperti adanya peningkatan kadar polutan dan partikel udara yang dapat memicu terjadinya alergi dan penyakit pernapasan pada manusia.

Pertanian dan Produksi Pangan


Pertanian dan Produksi Pangan di Jepang

Peningkatan suhu di Jepang juga sangat mempengaruhi sektor pertanian dan produksi pangan. Kehilangan tumbuhan akibat cuaca panas yang ekstrem seiring dengan pengaruh perubahan iklim, dapat membuat lahan pertanian kering dan tidak dapat memberikan hasil yang optimal. Hal ini berdampak pada banyaknya hasil panen yang gagal dan produksi pangan yang menurun.

Perubahan iklim juga menyebabkan kerusakan pada hewan karang. Seiring dengan adanya perubahan suhu yang makin ekstrem, maka terjadi kenaikan suhu pada laut di Jepang dan menyebabkan kualitas lingkungan laut semakin buruk, ikan-ikan yang tertangkap di lautan pun mengalami perubahan fisik dan kualitasnya. Masyarakat di Jepang pun mengalami berbagai dampak dari kenaikan harga lahan karena kegagalan panen, serta daya beli yang menurun akibat harga pangan yang naik.

Kesehatan dan Kualitas Lingkungan


Kesehatan dan Kualitas Lingkungan di Jepang

Selain memiliki dampak pada sektor produksi pangan, kesehatan dan kualitas lingkungan pun sangat berpengaruh pada masyarakat Jepang. Peningkatan suhu dan lingkungan yang semakin beracun dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit dan kesehatan yang buruk, seperti sakit kepala, dehidrasi, heat stroke, demam, dan asma.

Banyak yang membuka jendela pada siang hari untuk mendinginkan rumah dan hal ini dapat membuat masalah kesehatan masyarakat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan penggunaan AC, maka kualitas lingkungan pun semakin memburuk karena adanya penggunaan AC yang berlebihan. Hal ini dapat menghasilkan gas rumah kaca yang semakin meningkat yang merupakan penyebab dari pemanasan global.

Solusi Mengatasi Dampak Perubahan Iklim


Solusi Mengatasi Dampak Perubahan Iklim di Jepang

Gunakan energi terbarukan: mengurangi penggunaan listrik yang berasal dari energi fosil dapat mengurangi polusi udara dan gas rumah kaca. Penggunaan energi terbarukan seperti listrik tenaga angin, tenaga surya dan biomassa dapat mengurangi penggunaan energi fosil serta berkontribusi dalam pengurangan gas rumah kaca dan polusi di udara.

Meningkatkan kualitas transportasi publik: transportasi publik yang lebih andal dapat mengurangi penggunaan mobil pribadi dan kendaraan bermotor dengan bahan bakar fosil. Ini dapat mengurangi polusi dan gas rumah kaca.

Desain bangunan yang efisien: bangunan yang memanfaatkan ventilasi yang baik dan cocok dengan alam dapat mengurangi penggunaan fuel fosil, mengurangi penggunaan pendingin atau pemanas udara.

Memulai gerakan pengurangan penggunaan plastik: meminimalkan pemakaian plastik dan melakukan pengolahan sampah yang tepat dapat menurunkan tingkat polusi lingkungan dan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut diatas.

Penanaman tumbuhan: memperluas penghijauan dapat membantu untuk mengurangi tingkat pembangunan dan membantu mengangkat kesehatan lingkungan dan memberikan kenyamanan dan keindahan di lingkungan yang ada.

Dampak perubahan iklim pada suhu di Jepang sangat luar biasa, sehingga memerlukan pemecahan masalah yang serius dan upaya bersama dari semua orang. Seiring dengan perubahan pola cuaca, berbagai ancaman akan datang, dan kesehatan dan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi perubahan iklim. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim ini, dan kita harus bertindak sekarang sebelum terlambat.

Iklan