Asal Usul Nama Bulan dalam Bahasa Jepang


Asal Usul Nama Bulan dalam Bahasa Jepang

Bulan atau month dalam bahasa Jepang disebut dengan つき (tsuki) atau がつ (gatsu). Ada 12 bulan dalam setahun di bahasa Jepang, setiap bulan memiliki nama yang unik seperti Januari atau January yang dikenal sebagai ichigatsu (一月) dalam bahasa Jepang. Setiap bulan memiliki asal usul dan makna yang berbeda-beda.

Penamaan bulan dalam bahasa Jepang awalnya mengacu pada unsur-unsur dalam alam dan terkait dengan keadaan musim. Sebelum kalender Gregorian diperkenalkan di Jepang pada tahun 1873, kalender Jepang yang umum digunakan dirancang berdasarkan kalender Tiongkok yang juga merupakan kalender matahari, dan didasarkan pada fisiografi alam. Penentuan bulan dalam kalender tersebut ditentukan oleh fase bulan baru, biasanya pada 1-3 hari setelah bulan baru itu.

Berikut adalah daftar asal usul dari nama bulan dalam bahasa Jepang:

  • Mutsuki (睦月)
    Bulan Januari dinamakan Mutsuki yang berarti bulan yang penuh dengan kesatuan karena di bulan ini kita merayakan tahun baru bersama dengan keluarga. Nama Mutsuki mulai dipakai setelah pemerintah Jepang mengadopsi kalender Gregorian.
  • Kisaragi (如月)
    Februari disebut dengan Kisaragi yang secara harfiah berarti bulan bunga (月月月). Nama bulan ini berasal dari cerita rakyat Jepang bahwa di bulan ini bunga-bunga dipegang oleh dewa-dewi yang turun ke Bumi untuk menggemburkan tanah.
  • Yayoi (弥生)
    Maret dinamai sebagai Yayoi, yang berarti “pembaruan kehidupan” atau “tumpang tindih” karena di bulan ini terjadi tumbangan musim. Nama bulan ini juga terkait dengan penanaman padi di Jepang.
  • Uzuki (卯月)
    Nama bulan April, Uzuki memiliki arti “bulu kelinci” karena di bulan ini biasanya ada kelinci yang melompat-lompat di padang rumput.
  • Satsuki (皐月)
    Bulan Mei bernama Satsuki yang berasal dari kata “sasaki”, sejenis rumput di tepi sungai. Konon, pada bulan ini bunga sasaki mekar secara merata di seluruh negeri Jepang.
  • Minazuki (水無月)
    Minazuki dalam bahasa Jepang berarti “bulan tanpa air” karena padi-padi yang ditanam tidak memerlukan banyak air pada bulan ini. Minazuki menjadi nama bulan Juni di Jepang.
  • Fumizuki (文月)
    Nama bulan Juli, Fumizuki berasal dari kata “fumi”, huruf kanji yang berarti tulisan. Pada bulan Juli dulu, para keluarga bangsawan Jepang membaca sastra dan menghasilkan kreativitas mereka
  • Hazuki (葉月)
    Nama untuk bulan Agustus, Hazuki memiliki arti “daun-bulan” yang diduga dinamakan setelah dedaunan yang mulai berubah warna di akhir musim panas. Dalam kepercayaan Jepang, bulan ini menjadi awal dari masa persiapan musim gugur.
  • Nagatsuki (長月)
    September dinamakan Nagatsuki, yang secara harfiah berarti “bulan panjang”. Nama ini muncul dalam kalender Jepang karena bulan ini sering dinilai lebih panjang dari bulan-bulan sebelumnya.
  • Kannazuki (神無月)
    Oktober disebut Kannazuki, yang berarti “bulan tanpa dewa” atau “bulan Tuhan sedang pergi”. Konon, di bulan ini para dewa berkumpul di Izumo untuk merayakan festival. Namun, Inari-sha di Kyoto Ku menjadi tempat bersemedi yang dipercayai sebagai ritual kehormatan kepada dewa-dewi.
  • Shimotsuki (霜月)
    November disebut Shimotsuki, yang diartikan sebagai “bulan embun beku”. Nama ini berasal dari daerah yang iklimnya tergolong sangat dingin, dan embun beku sering muncul di pagi hari. Toleransi dingin menjadi topik dalam kehidupan sehari-hari saat itu.
  • Shiwasu (師走)
    Desember disebut Shiwasu yang berarti “bulan guru lari”. Nama ini memiliki arti bulan dimana melihat orang-orang yang memberi tugas lewat pada guru atau pendidik sehingga membuat mereka lari mengejar tugas.

Urutan Nama Bulan dalam Kalender Jepang


Urutan Nama Bulan dalam Bahasa Jepang

Kalender Jepang atau disebut juga koyomi adalah kalender tradisional Jepang yang dipahami mulai dari tahun 604 Masehi. Sistem penanggalan Jepang secara resmi menggunakan kalender Gregorian yang sama dengan negara-negara lainnya di dunia. Namun, cara pendaftran dalam bahasa Jepang terkadang menggunakan koyomi atau penanggalan Jepang. Salah satunya ketika menyebutkan urutan nama bulan dalam setahun. Berikut urutan nama bulan dalam kalender Jepang:

  • Januari (Mutsuki/睦月)
  • Februari (Kisaragi/如月)
  • Maret (Yayoi/弥生)
  • April (Uzuki/卯月)
  • Mei (Satsuki/皐月)
  • Juni (Minazuki/水無月)
  • Juli (Fumizuki/文月)
  • Agustus (Hazuki/葉月)
  • September (Nagatsuki/長月)
  • Oktober (Kannazuki/神無月)
  • November (Shimotsuki/霜月)
  • Desember (Shiwasu/師走)

Dalam kalender Jepang, setiap bulan memiliki arti dan makna tersendiri. Beberapa bulan juga identik dengan perayaan dan upacara adat. Berikut penjelasan lengkapnya:

  • Mutsuki (睦月)
    Mutsuki artinya bulan persatuan. Bulan ini identik dengan upacara memeriahkan pertanian atau shihon matsuri. Shihon matsuri sendiri merupakan upacara untuk berterima kasih pada Tanah dengan harapan mendapatkan hasil panen yang baik.
  • Kisaragi (如月)
    Kisaragi memiliki arti bulan penuh bunga. Pada bulan ini, banyak sekali bunga sakura yang mekar bermekaran. Sakura menjadi simbol Kelahiran angin baru, keberuntungan, dan juga awal musim semi.
  • Yayoi (弥生)
    Yayoi artinya pengisian. Pengisian pada Yayoi merujuk pada bumi yang mengalami pengisian subur setelah musim dingin. Bulan ini identik dengan tahun baru atau shogatsu. Pada shogatsu, orang Jepang banyak melakukan pembersihan rumah dan tempat kerjanya untuk menghadapi keberuntungan di tahun yang baru.
  • Uzuki (卯月)
    Uzuki memiliki arti bulan kelinci. Hal ini merujuk pada banyaknya kelinci pada musim semi. Bulan ini juga identik dengan cerita tentang kelinci di bulan.
  • Satsuki (皐月)
    Satsuki artinya bulan irisan. Bulan ini identik dengan tanaman azalea atau tsutsuji yang sedang mekar. Azalea sangat dikenal di Jepang dengan desain taman yang mengesankan desain keindahan alam.
  • Minazuki (水無月)
    Minazuki memiliki arti bulan tanpa air. Pada musim panas, air di sungai dan tempat air lainnnya surut sehingga bulan ini disebut Minazuki.
  • Fumizuki (文月)
    Fumizuki artinya bulan kesusastraan. Pada bulan ini, banyak sekali upacara pembacaan puisi atau karya sastra yang diadakan. Upacara ini disebut sebagai joruri atau upacara kesenian yang sangat populer di kalangan masyarakat Jepang.
  • Hazuki (葉月)
    Hazuki memiliki arti bulan daun. Bulan ini identik dengan banyaknya tanaman yang tumbuh subur di sekitar pedesaan. Tanaman-tanaman tersebut adalah tanaman yang biasanya digunakan sebagai bahan makanan seperti kentang dan bit.
  • Nagatsuki (長月)
    Nagatsuki artinya bulan berlembar. Pada bulan ini, daun mulai meluas dan menjadi lebar seperti halnya kesenian bonsai lembarannya yang sangat cantik.
  • Kannazuki (神無月)
    Kannazuki juga disebut bulan dewa tanpa dewa. Ini dikarenakan di bulan ini, tidak ada dewa yang dipuja sebagai bulan penentu arah.
  • Shimotsuki (霜月)
    Shimotsuki artinya bulan es. Bulan ini biasanya ditandai dengan adanya eskalator yang sering terjadi pada malam hari di Jepang. Pada bulan ini, cuaca kecemasan kembali meningkat.
  • Shiwasu (師走)
    Shiwasu artinya bulan kepadatan. Pada bulan ini, banyak sekali orang yang melakukan perjalanan atau mudik ke kampung halamannya untuk merayakan bertemunya dengan keluarga.

Itu dia urutan nama bulan dalam kalender Jepang beserta dengan maknanya. Selain itu, kamu juga bisa mempelajari budaya dan tradisi Jepang yang terkait dengan penanggalan ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu yang ingin mengetahui tentang urutan nama bulan dalam kalender Jepang.

Makna dan Signifikansi Nama Bulan dalam Budaya Jepang


Nama Bulan Jepang

Budaya Jepang kaya akan tradisi yang unik dan menarik, termasuk dalam bagian kalender mereka yaitu Nama Bulan. Dalam kalender Jepang, Nama Bulan memiliki makna dan signifikansi yang sangat penting untuk masyarakat Jepang. Untuk lebih memahami arti dan makna dari Nama Bulan dalam budaya Jepang, kita perlu membahas satu per satu bulan tersebut.

1. Januari – Mutsuki (Tidak ada Salju)


Januari dalam bahasa Jepang

Bulan pertama dalam Nama Bulan Jepang adalah Mutsuki. Mutsuki artinya ‘tidak ada salju’, ini disebabkan karena bulan Januari di Jepang bukanlah musim salju yang disebutkan di kalender Barat. Selain itu, Mutsuki juga sering dikaitkan dengan upacara Shinto yang dilakukan pada awal tahun.

2. Februari – Kisaragi (Bulan Pemangkasan Rumput)


Februari dalam bahasa Jepang

Bulan Februari dalam Nama Bulan Jepang disebut Kisaragi, artinya ‘bulan pemangkasan rumput’. Penamaan bulan ini berasal dari tradisi memotong rumput pada bulan ini untuk mempersiapkan tanaman musim semi. Selain itu, Kisaragi juga dikaitkan dengan rejeki atau keberuntungan dalam kehidupan.

3. Maret – Yayoi (Bulan Bermekaran)


Maret dalam bahasa Jepang

Selanjutnya, bulan Maret dalam Nama Bulan Jepang disebut Yayoi, yang artinya ‘bulan bermekaran’. Nama Yayoi berasal dari tradisi masyarakat Jepang pada bulan ini yang mulai menanam bunga sakura dan tanaman lainnya di kebun mereka. Bulan ini juga sering dikaitkan dengan pertumbuhan, kehidupan, dan pergerakan orang-orang di Jepang.

4. April – Uzuki (Bulan Menggembala Kelinci)


April dalam bahasa Jepang

Bulan keempat dalam Nama Bulan Jepang adalah Uzuki, yang artinya ‘bulan menggembala kelinci’. nama ini berasal dari tradisi masyarakat Jepang pada zaman dulu yang mendistribusikan kelinci ke berbagai tempat untuk membantu menanam dan memupuk tanah. Selain itu, bulan ini juga sering dikaitkan dengan keberuntungan, kesehatan, dan kemakmuran.

5. Mei – Satsuki (Bulan Kembang Azalea)


Mei dalam bahasa Jepang

Bulan kelima dalam Nama Bulan Jepang disebut Satsuki, yang artinya ‘bulan kembang azalea’. Nama ini berasal dari tradisi yang dilakukan pada bulan ini yaitu menanam kembang azalea yang mekar pada musim semi. Selain itu, Satsuki juga sering dikaitkan dengan kekuatan, kesuksesan, dan kemajuan.

6. Juni – Minazuki (Bulan Tidak Ada Air)


Juni dalam bahasa Jepang

Bulan keenam dalam Nama Bulan Jepang adalah Minazuki, yang artinya ‘bulan tidak ada air’. Penamaan bulan ini berasal dari tradisi pada zaman dulu dimana pada bulan ini air sungai mengering dan sulit untuk mencari sumber air yang cukup. Selain itu, Minazuki juga sering dikaitkan dengan kesabaran, ketekunan, dan rasa syukur.

7. Juli – Fuzuki (Bulan Tidak Ada Angin)


Juli dalam bahasa Jepang

Bulan ketujuh dalam Nama Bulan Jepang disebut Fuzuki, yang artinya ‘bulan tidak ada angin’. Penamaan bulan ini berasal dari kondisi cuaca yang biasanya panas dan lembap pada bulan Juli. Selain itu, Fuzuki juga dikaitkan dengan kebahagiaan, kesejahteraan, dan ketentraman hidup.

8. Agustus – Hazuki (Bulan Penuh Capung)


Agustus dalam bahasa Jepang

Selanjutnya, Nama Bulan Jepang untuk bulan Agustus disebut Hazuki, yang artinya ‘bulan penuh capung’. Nama ini berasal dari kondisi musim panas yang seringkali dilanda badai yang banyak mengeluarkan capung. Selain itu, Hazuki juga sering dikaitkan dengan kepercayaan dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat Jepang.

9. September – Nagatsuki (Bulan Panjang)


September dalam bahasa Jepang

Bulan kesembilan dalam Nama Bulan Jepang disebut Nagatsuki, yang artinya ‘bulan panjang’. Nama ini berasal dari tradisi masyarakat Jepang pada zaman dulu dimana bulan September adalah waktu panen padi yang membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, Nagatsuki juga sering dikaitkan dengan kesehatan, keberuntungan, dan kebahagiaan.

10. Oktober – Kannazuki (Bulan Tanpa Kami)


Oktober dalam bahasa Jepang

Bulan kesepuluh dalam Nama Bulan Jepang disebut Kannazuki, yang artinya ‘bulan tanpa kami’. Nama ini berasal dari tradisi Shinto pada bulan Oktober dimana para dewa atau kami meninggalkan kuil mereka dan tidak hadir di dunia manusia. Selain itu, Kannazuki juga dikaitkan dengan keberanian dan kekuatan dalam menghadapi tantangan kehidupan.

11. November – Shimotsuki (Bulan Hujan Salju)


November dalam bahasa Jepang

Selanjutnya, Nama Bulan Jepang untuk bulan November adalah Shimotsuki, yang artinya ‘bulan hujan salju’. Nama ini berasal dari kondisi cuaca di Jepang pada bulan ini yang mulai dingin dan salju terkadang turun di daerah pegunungan. Selain itu, Shimotsuki juga sering dikaitkan dengan kebijaksanaan, kesuksesan, dan kebahagiaan.

12. Desember – Shiwasu (Bulan Tidak Ada Festival)


Desember dalam bahasa Jepang

Bulan terakhir dalam Nama Bulan Jepang adalah Shiwasu, yang artinya ‘bulan tidak ada festival’. Nama ini berasal dari tradisi masyarakat Jepang pada bulan ini yaitu tidak ada festival atau perayaan besar seperti pada bulan-bulan sebelumnya. Selain itu, Shiwasu juga sering dikaitkan dengan kerendahan hati dan menghargai kebersamaan dalam hidup.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa Nama Bulan dalam budaya Jepang memiliki makna dan signifikansi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Jepang. Setiap bulannya memiliki arti dan filosofi yang tersirat yang tercermin dalam kebiasaan dan tradisi masyarakat Jepang.

Perayaan Tradisional Jepang yang Berkaitan dengan Nama Bulan


Bunka no Hi in Japan

Jepang adalah negara yang kaya akan budaya tradisional dan memiliki banyak perayaan unik yang diadakan sepanjang tahun. Dalam kalender Jepang, setiap bulan memiliki nama yang berbeda dan dihubungkan dengan perayaan tradisional tertentu. Berikut adalah beberapa perayaan tradisional Jepang yang berkaitan dengan nama bulan:

1. Januari (Mutsuki)


shōgatsu & kakizome

Bulan Januari dalam kalender Jepang disebut oleh nama Mutsuki. Pada tanggal 1 Januari, Jepang merayakan Tahun Baru dengan festival yang disebut Shōgatsu. Pada waktu yang sama, tradisi menulis kakizome dilakukan, di mana kepala keluarga menulis karakter dalam kertas dan diharapkan tahun itu akan menjadi sukses. Selain itu, pada bulan ini juga diadakan festival Kagami Biraki yang dihadiri oleh banyak keluarga Jepang untuk berdoa dan makan makanan tradisional bersama.

2. Februari (Kisaragi)


Setsubun in Japan

Bulan Februari dalam kalender Jepang disebut Kisaragi. Pada tanggal 3 Februari, Jepang merayakan Setsubun, yang dilakukan pada saat pergantian musim dari musim dingin ke musim semi, dengan melemparkan kacang kedalam rumah untuk menyapu keberuntungan buruk dan membawa keberuntungan.

3. Mei (Satsuki)


Kodomo no Hi in Japan

Bulan Mei dalam kalender Jepang disebut Satsuki. Pada tanggal 5 Mei, Jepang merayakan Hari Anak Nasional yang disebut Kodomo no Hi. Pada hari ini, keluarga Jepang mengibarkan bendera Koinobori, yaitu bendera ikan yang melambangkan kekuatan, ketangguhan dan keberuntungan untuk anak-anak.

4. Juli (Minaduki)


Obihiro Festival in Japan

Bulan Juli dalam kalender Jepang disebut Minaduki. Pada bulan ini, diadakan berbagai festival dan event musim panas, yang dihadiri oleh orang-orang dari seluruh Jepang. Salah satu perayaan yang terkenal adalah Obihiro Festival, yang diadakan di kota Obihiro dan terkenal dengan pertunjukan kembang api yang menakjubkan. Selain itu, pada bulan Juli, diadakan juga festival Tanabata, di mana orang meletakkan berbagai jenis kertas musim panas diatas bambu sebagai tempat untuk mengeluarkan permohonan dan harapan.

Itulah beberapa perayaan tradisional Jepang yang berkaitan dengan nama bulan. Perayaan ini sangat memperkaya budaya Jepang dan menjadi salah satu daya tarik untuk wisatawan yang tertarik dengan budaya tradisional. Selain itu, para wisatawan juga dapat mencicipi kelezatan makanan tradisional Jepang yang tersedia di festival-festival tersebut.

Pengaruh Budaya Tionghua dalam Nama Bulan Jepang


Shogatsu bulan jepang

Banyak nama-nama bulan dalam bahasa Jepang yang memiliki pengaruh dari Budaya Tionghua. Salah satunya adalah nama bulan pertama dalam kalender Jepang, yaitu Januari atau Shogatsu dalam bahasa Jepang. Banyak orang mengira bahwa Shogatsu dipengaruhi oleh budaya Barat karena kemiripan dengan kata “January” di bahasa Inggris. Namun, sebenarnya Shogatsu berasal dari kata-kata Tionghua “Shou” yang berarti awal, dan “gatsu” yang berarti bulan.

Selain Shogatsu, nama-nama bulan lainnya seperti Februari atau Kisaragi, yang berasal dari kata “tsuki” yang berarti bulan, dan “kisaragi” yaitu bulan yang muncul pada bulan penuh salju. Begitu juga dengan bulan-bulan lainnya seperti Oktober atau Kannazuki yang memiliki arti “bulan yang tidak memiliki dewi” dan merupakan pengaruh dari budaya Shinto.

Pengaruh Budaya Barat dalam Nama Bulan Jepang


$subtitle$

Tidak hanya dari Budaya Tionghua, namun ada juga nama-nama bulan dalam bahasa Jepang yang dipengaruhi oleh budaya Barat. Hal ini terlihat jelas pada nama bulan-bulan yang terdapat di dalam bulan Oktober, November, dan Desember.

Nama bulan Oktober dalam bahasa Jepang adalah Juugatsu atau Jyuugatsu, diambil dari kata “Ju” yang berarti sepuluh dan “gatsu” yang berarti bulan. Nama bulan ini berarti bulan kesepuluh dalam kalender Jepang, tapi bentuk dan artinya mirip dengan kata “Oktober” dalam bahasa Jerman dan Inggris.

Nama bulan November atau Juunikgatsu berasal dari kata “Juu” yang berarti sebelas dan “gatsu” yang berarti bulan. Nama ini dipengaruhi dari bahasa Portugis “Noviembre” dan bahasa Spanyol “Noviembre”.

Sedangkan untuk bulan Desember atau Juunigatsu terdiri dari dua kata “Juu” yang berarti dua belas dan “gatsu” yang berarti bulan. Nama bulan ini dipengaruhi oleh bahasa Portugis “Decembre” dan bahasa Spanyol “Diciembre”.

Pengaruh Budaya Modern dalam Nama Bulan Jepang


$subtitle$

Budaya modern juga memberikan pengaruh dalam nama-nama bulan dalam bahasa Jepang. Salah satu contohnya adalah nama bulan September atau Kyuu-gatsu, yang sekarang lebih sering disebut sebagai “Kyuuman” yang berarti “9-bulan”. Hal ini disebabkan oleh popularitas kehamilan yang mencapai akhir bulan-garu (Desember) dan berakhir pada bulan Kyuu-gatsu (September) yang ada dalam masyarakat modern.

Nama-nama bulan lainnya seperti “May” dan “June,” yang memiliki kesamaan dalam bahasa Inggris, sering digunakan dalam pengajaran bahasa Inggris di Jepang. Begitu juga dengan nama bulan seperti “April” atau “April Fools Day” yang menjadi populer pada bulan April.

Kemudian ada pula nama bulan seperti Merkurius (Suisei), Venus (Kinchaku) dan Jupiter (Mokusei) yang merupakan nama planet dalam bahasa Jepang. Popularitas dan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern mempengaruhi pemilihan nama-nama bulan ini.

Perubahan Penggunaan Nama Bulan dalam Bahasa Jepang


$subtitle$

Terkadang, penggunaan nama-nama bulan dalam bahasa Jepang terkadang tidak lagi sesuai dengan keperluannya. Salah satunya adalah pada bulan Maret atau Sangatsu, dalam bulan ini merupakan musim semi di Jepang, dan umumnya berlangsung selama sebulan penuh, namun dalam kalender Jepang disebutkan bahwa musim semi berlangsung sampai dengan bulan Mei atau Gogatsu.

Akibatnya, nama-nama bulan dalam Bahasa Jepang, terkadang seringkali diterapkan pada musim atau momen-momen lainnya. Misalnya, nama bulan Juni atau Rokugatsu, seringkali diajukan sebagai waktu untuk pernikahan atau acara bulan madu, karena bulan Juni dianggap sebagai bulan cinta di Jepang.

Perubahan penggunaan nama bulan dalam bahasa Jepang ini, memberikan angin segar dalam kreativitas masyarakat Jepang. Mereka dapat menuangkan ide kreatif dalam penggunaan nama-nama bulan ini, seperti dalam hal pemberian nama bisnis, acara atau produk lainnya.

Kesimpulan


$subtitle$

Penggunaan nama-nama bulan dalam bahasa Jepang memiliki pengaruh yang sangat kuat dari budaya Tionghua, Barat dan modern. Bahkan, pemilihan penggunaan nama-nama bulan seringkali di luar konteks tradisi. Perubahan penggunaan nama-nama bulan ini, akan semakin mempengaruhi kreativitas dan kebebasan berpikir masyarakat Jepang.

Iklan