Apa Itu Bahasa Jepang Hitam?


Bahasa Jepang Hitam

Bahasa Jepang Hitam, juga dikenal sebagai “Burakku Nihongo” atau “Burakku-go”, adalah bahasa slang yang digunakan oleh kelompok anak muda di Jepang. Namun, belakangan ini, bahasa ini menjadi populer di luar Jepang, termasuk Indonesia. Kebanyakan orang mungkin belum pernah mendengar tentang bahasa ini sebelumnya.

Secara harfiah, “Bahasa Jepang Hitam” mengacu pada bahasa yang dikembangkan oleh orang-orang hitam di Jepang. Namun, penting untuk dicatat bahwa bahasa ini tidak hanya digunakan oleh orang-orang hitam. Sebaliknya, bahasa ini dipopulerkan secara luas oleh anak muda di Jepang.

Bahasa Jepang Hitam terdiri dari campuran bahasa Jepang dan bahasa Inggris, serta beberapa kata slang yang dirancang untuk menunjukkan gaya bicara yang lebih kasual dan santai. Bahasa Jepang Hitam mungkin terdengar seperti bahasa yang tidak serius atau aneh, tetapi sebenarnya merupakan bahasa yang sangat kreatif dan menarik.

Bahkan, Bahasa Jepang Hitam juga memiliki aksen sendiri, yang mencerminkan bagaimana orang-orang berbicara dalam bahasa slang yang sama. Anak muda yang menggunakan bahasa ini biasanya menghindari menggunakan bahasa formal atau resmi. Sebaliknya, mereka lebih suka berbicara dengan menggunakan dialek Kota Tokyo yang lebih santai dan berbicara lebih cepat.

Sebagian besar kata-kata dalam Bahasa Jepang Hitam berasal dari bahasa Inggris, dengan penambahan aksen Jepang. Oleh karena itu, bahasa ini memiliki banyak kata-kata dengan pengucapan dan arti yang berbeda dari bahasa aslinya. Beberapa kata populer dalam Bahasa Jepang Hitam termasuk “ore” (saya), “chotto matte” (tunggu sebentar), dan “chikubi” (puting).

Meskipun Bahasa Jepang Hitam tidak diakui resmi oleh pemerintah Jepang, bahasa ini telah menjadi semacam bahasa kebudayaan Jepang. Cara orang berbicara dalam Bahasa Jepang Hitam dapat memberikan gambaran tentang tren dan budaya yang sedang berkembang di kalangan anak-anak muda di Jepang.

Di Indonesia, Bahasa Jepang Hitam juga menjadi populer di kalangan anak-anak muda yang menyukai anime dan budaya Jepang. Mereka menggunakannya sebagai cara untuk mengungkapkan diri mereka dengan lebih bebas. Bahasa ini juga umum digunakan di kalangan penggemar anime dan manga di Indonesia.

Meskipun Bahasa Jepang Hitam dinilai sebagai bahasa slang, tetap penting untuk menghormati bahasa budaya orang lain. Dalam percakapan sehari-hari, penggunaan Bahasa Jepang Hitam mungkin tidak selalu tepat, terutama dalam situasi yang membutuhkan bahasa formal.

Intinya, Bahasa Jepang Hitam adalah bahasa slang yang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Bahasa ini menarik bagi banyak orang karena cara unik mereka mengungkapkan diri dalam bahasa sehari-hari. Jika Anda tertarik untuk mempelajari Bahasa Jepang Hitam, pastikan untuk meminta bantuan dari seseorang yang ahli dalam bahasa tersebut.

Asal-usul Bahasa Jepang Hitam


Bahasa Jepang Hitam

Bahasa Jepang Hitam atau dalam bahasa Jepang dikenal sebagai “Kurogo” adalah bahasa atau slang yang digunakan oleh para operator atau teknisi dalam pertunjukan tradisional Jepang. Bahasa ini memiliki arti tertentu yang hanya dipahami oleh para pemain dan teknisi. Bahasa Jepang Hitam juga digunakan dalam industri film serta televisi Jepang.

Bahasa Jepang Hitam awalnya muncul pada zaman Edo. Pada zaman itu, para penghibur seperti geisha dan aktor kabuki menggunakan bahasa khusus yang hanya dipahami oleh mereka sendiri. Bahasa tersebut disebut sebagai “Koutoba” yang memiliki arti kata rahasia. Bahasa Koutoba digunakan untuk menyampaikan informasi penting seperti perintah atau pesan yang hanya boleh dipahami oleh mereka yang terlibat dalam grup tersebut.

Seiring berjalannya waktu, bahasa Koutoba berkembang dan berubah menjadi “Yamikotoba” atau bahasa gelap. Yamikotoba awalnya digunakan oleh para samurai atau ninja untuk berkomunikasi dengan cara yang tidak bisa dipahami oleh musuh. Bahasa ini digunakan untuk menyampaikan pesan rahasia atau untuk memberikan instruksi pada pasukan di medan perang.

Pada era modern, bahasa Yamikotoba berkembang lagi dan berubah menjadi “Bahasa Jepang Hitam”. Bahasa ini tidak hanya digunakan dalam pertunjukan tradisional Jepang, tetapi juga di dunia hiburan seperti film dan televisi Jepang. Bahasa ini memiliki banyak istilah dan frasa yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu.

Bahasa Jepang Hitam digunakan untuk menghindari informasi yang sensitif atau rahasia dari didengar oleh orang yang tidak dibutuhkan. Bahasa ini juga digunakan untuk memperlihatkan kedekatan antara sesama anggota tim maupun antara pemeran dengan operator atau teknisi yang membantunya.

Bahasa Jepang Hitam memiliki banyak tingkatan dan variasi. Beberapa istilah dalam bahasa ini diadopsi dari bahasa Inggris atau kata-kata dalam bahasa Jepang yang dimodifikasi untuk tujuan tertentu. Meskipun tidak resmi, Bahasa Jepang Hitam merupakan bagian dari budaya Jepang yang terus berkembang hingga saat ini.

Contoh Penggunaan Bahasa Jepang Hitam


Bahasa Jepang Hitam

Bahasa Jepang Hitam merupakan bahasa slang yang digunakan oleh anak muda di Jepang. Meskipun bahasa ini bukanlah bahasa resmi di Jepang, namun anak muda di Indonesia juga mulai mengadopsi dan menggunakannya. Ada beberapa penggunaan bahasa Jepang Hitam yang sering digunakan di Indonesia, yaitu:

1. キモい (kimoi)

kimoi

Kimoi merupakan bahasa Jepang Hitam yang berasal dari kata kimo-chiiku atau seseorang yang tidak enak dilihat, menjijikan, dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Penggunaan kata kimoi tak hanya digunakan untuk orang, tapi juga untuk benda seperti makanan yang tidak enak atau hewan yang tidak menyenangkan. Di Indonesia, kata kimoi sering digunakan untuk menyebutkan seseorang atau sesuatu yang menyebalkan.

2. しょうがない (shoganai)

shoganai

Shoganai merupakan bahasa Jepang Hitam yang berasal dari kata shou ga nai atau tidak bisa dilakukan apa-apa. Penggunaan kata shoganai sering digunakan ketika seseorang menyerah dengan keadaan yang dihadapinya, artinya tidak dapat melakukan apa-apa dan menerima kondisi yang ada. Di Indonesia, kata shoganai sering digunakan untuk menyatakan keputusasaan.

3. ヤバい (yabai)

yabai

Yabai merupakan bahasa Jepang Hitam yang berasal dari kata yaburu atau terkelupas. Penggunaan kata yabai sering digunakan untuk menceritakan sebuah situasi yang buruk, merujuk pada keadaan yang tidak terelakkan yang akan menjadi sangat buruk. Di Indonesia, kata yabai sering digunakan untuk menyatakan ketakutan atau kepanikan.

Namun, penggunaan bahasa Jepang Hitam harus tetap diatur dan tidak berlebihan menggunaan bahasa slang ini dikarenakan bisa dianggap kurang sopan oleh banyak orang, terutama oleh yang lebih tua.

4. ツンデレ (tsundere)

tsundere

Tsundere merupakan salah satu karakteristik cewek dalam anime, yaitu yang awalnya terlihat dingin, tetapi sebenarnya punya hati yang lembut. Penggunaan kata tsundere sering dibaca dalam anime dan manga, sehingga banyak ditiru oleh penggemar anime. Di Indonesia, istilah tsundere kerap digunakan untuk menyebut seseorang yang awalnya cuek, tetapi sebenarnya baik hati.

Itulah beberapa contoh penggunaan Bahasa Jepang Hitam yang sering digunakan oleh anak muda di Indonesia. Meskipun mereka tidak resmi, bahasa slang ini mampu menggambarkan perasaan pada situasi tertentu dengan lebih detail. Penggunaan Bahasa Jepang Hitam wajib dilakukan dengan bijak dan tidak menganggu norma sosial yang ada.

Inilah Bahaya Menggunakan Bahasa Jepang Hitam


Bahasa Jepang Hitam

Bahasa Jepang hitam semakin populer di Indonesia. Ini adalah bahasa slang yang digunakan oleh anak muda ketika mereka berbicara dengan teman-teman mereka. Namun, itu juga merupakan bahasa vulgar yang penuh dengan kata-kata kasar, tidak sopan, dan tidak pantas. Bahasa yang terlalu kasar tidak hanya mengganggu pendengar, tetapi juga dapat menyakiti perasaan mereka. Di bawah ini adalah bahaya menggunakan bahasa Jepang hitam di Indonesia.

1. Mempermalukan Dirimu di Depan Orang Lain


Merasa Malu

Salah satu bahaya menggunakan bahasa Jepang hitam di Indonesia adalah mempermalukan dirimu sendiri. Ketika kamu menggunakan kata-kata kasar atau tidak sopan di depan orang lain, kamu mendapatkan reputasi yang buruk. Orang yang menggunakan bahasa Jepang hitam di depan orang yang lebih tua atau di depan atasan dapat kehilangan kredibilitasnya dan bahkan dapat kehilangan pekerjaannya. Selain itu, kamu juga akan dianggap kurang sopan dan tidak berpendidikan.

2. Menyakiti Perasaan Orang Lain


Menyakiti Perasaan

Menggunakan bahasa Jepang hitam dapat menyakiti perasaan orang lain. Terkadang, apa yang kamu bicarakan mungkin tidak absah dan dapat dianggap sebagai cacian oleh orang lain. Terutama jika kamu tidak mengetahui siapa yang kamu ajak bicara, mungkin mereka tidak terbiasa dengan bahasa tersebut dan dapat tersinggung atau merasa kesal. Ini juga dapat menyebabkan masalah besar dengan orang yang membuat proposal atau kesepakatan bisnis dengan Anda.

3. Dapat Mengganggu Keharmonisan Kelompok


Mengganggu Keharmonisan

Menggunakan bahasa Jepang hitam juga dapat mengganggu keharmonisan dalam kelompok atau lingkungan Anda. Ini terutama berlaku jika tidak semua orang di kelompok atau lingkungan yang sama tidak terbiasa dengan bahasa tersebut. Ada kemungkinan salah satu orang merasa tersinggung dan dapat mengakibatkan kerusuhan dalam kelompok atau lingkungan itu. Selain itu, kamu juga dapat dianggap sebagai penyebab masalah dalam kelompok atau lingkungan tersebut.

4. Membuka Peluang untuk Kekerasan


Kekerasan

Di Indonesia, bahasa Jepang hitam adalah bahasa yang tidak disukai oleh banyak orang. Ada peluang besar bahwa ketika kamu menggunakan bahasa tersebut, kamu akan mendapatkan respon yang tidak menyenangkan dari orang lain yang tidak menyukainya. Beberapa orang mungkin berusaha mengalihkan kejengkelan mereka dengan kekerasan fisik atau kata-kata kasar lainnya. Kekerasan merupakan hal yang sangat membahayakan dan harus dihindari dalam situasi apapun.

Bahasa Jepang Hitam mungkin terdengar keren dan lucu saat teman Anda memakainya. Namun, ketika kamu menggunakan bahasa tersebut di tempat umum atau di depan orang lain, kamu dapat memicu masalah. Karenanya, hindarilah penggunaan bahasa Jepang hitam dan gunakan bahasa yang sopan dan sesuai dengan keshusiaan situasi saat Anda berbicara. Tak ada salahnya berbahasa santun dan membuat sebuah kekeluargaan diantara satu sama lain, bukan?

Bagaimana Masyarakat Jepang Menanggapi Bahasa Jepang Hitam?


Bahasa Jepang Hitam

Bahasa Jepang Hitam atau Japanese Slang Words adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan kosakata bahasa Jepang informal atau bahasa gaul. Bahasa ini lebih sering digunakan di kalangan anak muda yang ingin memberikan warna tersendiri pada percakapan mereka. Namun, bagaimana masyarakat Jepang menanggapi penggunaan bahasa Jepang hitam?

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Meiji Yasuda Life Insurance Co., sebanyak 73,7% responden berusia 20 sampai 59 tahun merasa tidak terganggu dengan penggunaan bahasa Jepang hitam. Bahkan, sebanyak 43,6% responden mengaku pernah menggunakan bahasa tersebut.

Namun, bagi beberapa orang yang lebih tua atau konservatif, penggunaan bahasa Jepang hitam dianggap tidak sopan dan kurang pantas digunakan di lingkungan formal atau resmi. Hal ini dikarenakan bahasa Jepang hitam terdiri dari kosakata-kosakata yang tidak baku, kasar, dan terkadang mengandung unsur kekerasan.

Contoh Bahasa Jepang Hitam

Contohnya, ungkapan “yabai” yang berarti keren atau hebat, dapat pula diinterpretasikan sebagai hal yang buruk atau bahkan berbahaya. Selain itu, kata-kata seperti “asa tai” yang artinya ingin bertengkar, dan “chikan” yang artinya pelecehan seksual, merupakan bagian dari bahasa Jepang hitam yang sebaiknya dihindari.

Meskipun begitu, di era digital seperti sekarang ini, penggunaan bahasa Jepang hitam semakin meluas terutama di dunia maya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya akun sosial media dan website yang menggunakan bahasa Jepang hitam dalam percakapannya. Selain itu, anime dan manga juga seringkali menggunakan kosakata bahasa Jepang hitam dalam dialognya.

Bahasa Jepang Hitam dalam Anime

Namun, penggunaan bahasa Jepang hitam dalam media hiburan tersebut cenderung tidak nekad dan tidak mengandung unsur kekerasan. Bahkan, terkadang penggunaan bahasa Jepang hitam tersebut lebih menunjukkan sifat yang kocak dan lucu dalam situasi-situasi tertentu.

Jadi, kesimpulannya adalah masyarakat Jepang cenderung menerima penggunaan bahasa Jepang hitam meskipun ada beberapa kelompok yang tetap berpegang pada etika bahasa yang sopan dan pantas dipakai. Terlebih lagi, di era digital seperti sekarang ini kosakata bahasa Jepang yang lebih santai dan cenderung unik ini semakin meluas digunakan di lingkungan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda.

Iklan