Sejarah handuk di Jepang


Sejarah handuk di Jepang

Handuk atau sering disebut juga tenugui merupakan kain kecil biasanya berukuran sekitar 35 x 90 cm yang sering digunakan oleh orang Jepang untuk membersihkan wajah, tangan, atau badannya. Selain itu, handuk juga sering digunakan sebagai aksesori untuk menambah keindahan pakaian tradisional yaitu kimono. Sebelumnya, tenugui berasal dari Mandarin dan memperoleh karakteristik dan nilai-nilai tertentu saat masuk ke Jepang.

Penggunaan tenugui dimulai sejak zaman Nara pada abad keenam, pada awalnya merupakan salah satu kain yang digunakan sebagai pakaian sehari-hari. Kain ini kemudian berubah menjadi kain penutup kepala bagi para biksu Buddha, kemudian berkembang menjadi aksesori yang sering dipakai oleh samurai untuk membersihkan peluh saat berperang. Setelah zaman Edo (1603-1868), handuk ini menjadi populer di kalangan masyarakat umum sebagai aksesori fashion sehari-hari.

Selama zaman Heian (794-1185), tenugui diberikan perhatian khusus oleh keluarga kaisar dan bangsawan lainnya. Mereka memproduksi tenugui dengan corak-corak indah dan terkadang dibuat dengan sulaman yang rumit. Pada zaman Meiji (1868-1912), produksi tenugui menjadi sangat populer dan meluas ke seluruh penjuru Jepang. Hal ini disebabkan oleh perubahan sosial ekonomi dan perkembangan industri tekstil di Jepang. Masyarakat mulai membutuhkan lebih banyak tenugui karena alat cuci dan sikat gigi semakin berkembang di era modern. Proses produksinya juga mulai menggunakan teknologi mesin cetak sehingga produksinya pun semakin luas.

Tenugui terus berkembang baik dari segi desain hingga fungsinya yang menjadi semakin variatif seperti multifungsi penutup kepala, penghangat tubuh atau hingga pengganti wrap atau kantong untuk membawa barang. Kini, tenugui masih menjadi salah satu aksesori fashion tradisional penting di Jepang. Koraknya yang artistik dan kecantikannya membanggakan Jepang sebagai negara yang kaya akan budaya dan seni.

Semoga informasi mengenai sejarah handuk di Jepang ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda tentang kebudayaan Jepang yang kaya akan nilai-nilainya.

Jenis-jenis handuk Jepang


Jenis-jenis Handuk Jepang

Handuk merupakan benda yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk membersihkan tubuh, handuk juga bisa digunakan sebagai aksesori pada saat mandi. Di Jepang, handuk memiliki peran yang lebih dari itu, yaitu sebagai budaya. Bahkan, handuk dari Jepang memiliki jenis yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis handuk Jepang yang mungkin belum kamu ketahui:

Tenugui

1. Tenugui

Tenugui merupakan salah satu jenis handuk Jepang yang paling terkenal. Handuk ini berbentuk seperti kain berukuran panjang dan sempit. Tenugui biasa digunakan untuk membersihkan keringat atau air di muka, tangan, dan sebagainya. Selain itu, tenugui juga digunakan sebagai benda aksesori atau hiasan untuk kepala dan leher. Biasanya, tenugui dihiasi dengan motif tradisional Jepang seperti bunga sakura atau ikan koi.

Chusen Handuk

2. Chusen Handuk

Selanjutnya, ada Chusen handuk. Handuk ini merupakan jenis handuk yang biasa digunakan untuk membersihkan tubuh. Chusen Handuk terbuat dari kain yang dibuat dengan teknik Chusen yang hanya bisa ditemukan di Jepang. Teknik Chusen ini bisa menghasilkan kain yang indah dengan warna yang cerah dan corak yang unik. Pengeringan Chusen Handuk memperhitungkan secara matang, diproduksi dengan benang yang kuat, dan dingin di tangan, sehingga membuat semua orang merasa sangat nyaman saat menggunakannya. Selain itu, karakter yang terdapat pada warna dan kata yang tertulis pada Handuk ini memberikan warna baru dalam kebahagiaan saja bagi semua orang yang menggunakannya.

Oshibori

3. Oshibori

Oshibori merupakan handuk berukuran kecil. Biasanya saat makan di restoran Jepang, Oshibori akan diberikan oleh pelayan sebagai pengompres mata atau lap tangan. Ada yang dibuat dari kain, ada pula yang dari tisu. Tisu Oshibori biasanya untuk tamu yang lebih banyak.

Fuwafuwa Handuk

4. Fuwafuwa Handuk

Yang terakhir, ada Fuwafuwa Handuk. Seperti namanya “Fuwafuwa” yang artinya “ringan” atau “lembut”, handuk ini terasa sangat lembut ketika dipegang. Biasa digunakan sebagai hadiah atau oleh-oleh oleh para turis yang berkunjung ke Jepang. Dengan piawaian tingkat teknologi yang tinggi, membuat tampilan Fuwafuwa Handuk menjadi sangat menarik dan menawan.

Itulah tadi beberapa jenis handuk Jepang. Setiap handuk memiliki kegunaan dan nilai budaya yang berbeda-beda. Bagi penggemar budaya Jepang, memiliki salah satu jenis handuk Jepang bisa menjadi koleksi yang menarik. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan kamu tentang Jepang.

Kebiasaan membersihkan diri dengan handuk di Jepang


bahasa jepang handuk

Jepang terkenal sebagai negara yang sangat menjunjung tinggi kebersihan dan kesehatan. Tak heran jika kebiasaan membersihkan diri dengan handuk khas Jepang menjadi salah satu hal yang diadopsi di beberapa negara lainnya, termasuk Indonesia.

Bath towel atau handuk mandi di Jepang disebut dengan istilah ‘oshibori’. Ada beberapa jenis oshibori, yaitu uchiwa oshibori yang bentuknya seperti kipas, danentedan oshibori yang lebih tipis. Kedua jenis oshibori tersebut umum digunakan di restoran-restoran di Jepang.

Selain itu, ada juga oshibori yang digunakan ketika mandi atau membuat wajah lebih segar. Handuk mandi yang umum digunakan di dalam rumah maupun di onsen, yaitu pemandian air panas yang sangat disukai di Jepang, adalah ‘tenugui’.

Tenugui memiliki ukuran 35×90 cm dengan bahan yang umumnya terbuat dari katun atau linen. Umumnya, tenugui menggunakan warna-warna cerah dengan corak tradisional Jepang yang khas seperti bunga sakura atau motif lainnya.

Di Jepang, mandi bukanlah sekadar membersihkan badan, melainkan juga sebagai proses relaksasi. Oleh karena itu, ketika ingin mandi atau setelah mandi, orang Jepang menikmati waktu bersantai sambil menyeruput teh atau kopi dan menyeka badan dengan oshibori atau tenugui yang telah dibasahi air hangat.

Bahkan, tak jarang orang Jepang membawa oshibori atau tenugui ke mana-mana untuk membersihkan diri ketika merasa lelah atau berkeringat. Kebiasaan ini sangat baik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.

Kebiasaan membersihkan diri dengan handuk khas Jepang juga telah diadopsi di Indonesia. Beberapa restoran di Indonesia juga sudah mulai memberikan oshibori pada tamu-tamunya. Bahkan, ada beberapa onsen juga telah dibuka di Indonesia, dan tenugui pun mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai handuk untuk mandi atau membersihkan wajah.

Namun, perlu diingat bahwa kebiasaan membersihkan diri dengan handuk tidak cukup hanya sekadar digunakan, namun juga harus dijaga kebersihannya. Jangan sampai handuk yang digunakan kotor atau basah karena dapat menyebabkan timbulnya bakteri atau jamur pada kulit.

Oleh karena itu, setelah digunakan, handuk harus dicuci dengan baik dan juga harus terkena sinar matahari langsung. Hindari juga menggunakan handuk yang sudah terlalu lama, karena dapat memicu iritasi pada kulit.

Dengan menjaga kebersihan handuk, kebiasaan membersihkan diri dengan handuk khas Jepang tidak hanya memberikan kebersihan, tapi juga memberikan rasa relaksasi dan kesehatan pada tubuh.

Handuk dalam budaya pop Jepang


Jepang handuk

Handuk memiliki peran yang penting dalam budaya pop Jepang. Handuk digunakan sebagai aksesori untuk banyak kegiatan dan digunakan oleh semua orang di Jepang, mulai dari wisatawan hingga warga lokal. Banyak desain unik dan menarik yang terdapat pada handuk, membuatnya populer di kalangan orang Jepang.

Di Jepang, ketika seseorang berkunjung ke tempat wisata, mereka pasti akan membeli sebuah handuk yang dikenal sebagai Tenugui sebagai kenang-kenangan. Handuk ini memiliki berbagai macam gambar menarik dan bahkan terdapat handuk edisi terbatas yang mampu menarik minat para kolektor.

Handuk juga digunakan dalam kegiatan olahraga yang populer di Jepang. Misalnya, saat bermain sepak bola, pemain seringkali dapat dilihat membawa handuk dengan desain klub sepak bola favorit mereka. Handuk juga digunakan oleh para pegiat senam dan yoga sebagai alat membantu agar mereka bisa berolahraga dengan santai.

Tetapi, handuk tidak hanya digunakan dalam kegiatan olahraga saja. Dalam kehidupan sehari-hari, handuk digunakan oleh semua orang untuk membersihkan diri setelah mandi atau sekadar menyeka keringat saat cuaca yang panas. Handuk juga ditemukan pada berbagai toko suvenir, di mana mereka menjual handuk dengan desain unik dan menggemaskan.

Takahiro Yakui, seorang penggemar handuk di Tokyo, mengatakan, “Banyak orang menganggap handuk hanya sebagai kain kecil biasa, tetapi di Jepang, handuk adalah bagian dari budaya. Saya sendiri memiliki koleksi handuk luar biasa dari berbagai macam acara dan tempat di Jepang.”

Nah, jika kamu berkunjung ke Jepang, tentu tidak lengkap jika tidak membawa pulang handuk tradisional yang populer di sana. Kamu bisa menemukan handuk dengan berbagai macam desain di berbagai toko suvenir dan bahkan di toko-toko online.

Tips Memilih dan Merawat Handuk Jepang


Handuk Jepang

Handuk Jepang dikenal dengan kualitas dan ketahanannya yang terbaik. Hal ini dikarenakan handuk Jepang diproduksi dari serat kapas berkualitas tinggi dan melalui proses produksi yang ketat. Namun, meskipun kualitasnya sangat baik, tetap saja perlu menjaga dan merawat handuk Jepang dengan tepat agar tetap tahan lama dan nyaman digunakan.

1. Memilih Handuk Jepang dengan Bahan Berkualitas


Handuk Jepang dengan Bahan Berkualitas

Pertama-tama, jangan terjebak dengan harga yang murah. Memilih handuk Jepang dengan bahan berkualitas akan membuat Anda mendapatkan handuk yang lebih tahan lama dan nyaman digunakan. Pastikan handuk Jepang yang Anda pilih terbuat dari serat kapas berkualitas atau linen. Jangan memilih bahan yang berbaur dengan serat sintetis karena kurang nyaman dan kurang tahan lama.

2. Pilih Ukuran Handuk yang Sesuai Kebutuhan Anda


Ukuran Handuk Jepang

Handuk Jepang hadir dalam berbagai ukuran yang diperuntukkan untuk berbagai keperluan mulai dari handuk mandi, handuk wajah hingga handuk dapur. Pastikan untuk memilih ukuran handuk yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Handuk mandi biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan handuk wajah, sedangkan handuk dapur biasanya lebih kecil dari handuk mandi.

3. Hindari Menggunakan Pewarna dan Pewangi yang Berlebihan


Pewangi untuk Handuk Jepang

Pewarna dan pewangi kimiawi dapat merusak serat dan mengurangi kualitas handuk Jepang. Hindari menggunakan deterjen yang mengandung pewarna dan pewangi kimiawi yang berlebihan. Pilihlah deterjen yang aman dan lembut, khususnya untuk handuk bayi dan handuk wajah yang rentan terkena kulit sensitif.

4. Jangan Gunakan Mesin Pengering


Mesin Pengering Handuk

Mesin pengering tidak disarankan untuk mengeringkan handuk Jepang. Pengeringan dengan suhu tinggi dapat merusak serat dan menimbulkan luntur pewarna. Sebaiknya gantung handuk Jepang secara langsung di tempat yang teduh dan cukup terkena sinar matahari, atau keringkan dengan alat pengering angin.

5. Simpan Handuk Jepang dengan Benar


Penyimpanan Handuk Jepang

Saat tidak digunakan, pastikan untuk menyimpan handuk Jepang di tempat yang kering dan terlindungi dari sinar matahari langsung. Hindari menumpuk handuk Jepang terlalu banyak dalam satu tempat, karena dapat mempersempit sirkulasi udara dan menyebabkan bakteri berkembang biak. Jangan lupa untuk mencuci dan mengganti handuk Jepang secara teratur untuk menjaga kebersihannya dan menghindari timbulnya bau tidak sedap.

Dengan merawat handuk Jepang dengan benar, Anda dapat memperpanjang masa pakainya dan tetap merasa nyaman menggunakannya. Selain itu, handuk Jepang yang bersih dan nyaman juga dapat memberikan pengalaman mandi atau beraktivitas lebih menyenangkan.

Iklan