Asal-usul Kata “Aku” dalam Bahasa Jepang


Aku dalam bahasa jepang

Ketika belajar bahasa Jepang, salah satu kata yang pertama-tama dikenalkan adalah “watashi”, kata ini berarti “saya” dalam bahasa Indonesia. Namun, di dalam bahasa Jepang, ada beberapa kata lain yang bisa digunakan sebagai bentuk “saya” yaitu “boku” (untuk pria), “atashi” (untuk wanita), “ore” (untuk pria, tapi terkesan maskulin), “uchi” (untuk wanita), dan yang terakhir yaitu “aku” (untuk seseorang yang bersuara lebih kasual dan tidak terlalu formal).

“Aku” dalam bahasa Jepang diucapkan “ore” atau “watakushi” yang mirip dengan pengucapan “ataku” dalam bahasa Indonesia. Kata “aku” ini sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di Jepang, terutama dalam dialog yang dilakukan oleh orang muda atau orang yang memiliki hubungan akrab.

Ada beberapa asal-usul yang menyebutkan bahwa penggunaan kata “aku” dalam bahasa Jepang, berasal dari bahasa China yang digunakan oleh orang Jepang di masa lalu. Pada zaman dulu, terdapat sebuah bahasa China Kuno yang mempengaruhi bahasa Jepang, yaitu bahasa China Kuno Han. Dalam bahasa China Kuno, kata “aku” berarti “saya” dan terdapat beberapa literatur yang menunjukkan bahwa kata tersebut digunakan dalam bahasa Jepang di masa lalu.

Namun, penggunaan kata “aku” dalam bahasa Jepang tidak terlalu umum di Jepang pada masa dulu. Baru ketika bahasa Jepang berkembang sebagai sebuah bahasa sendiri (bukan sebuah varian bahasa China), penggunaan kata “aku” mulai lebih sering digunakan. Seiring waktu, kata ini menjadi populer dan hingga saat ini, sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Selain itu, menurut beberapa sumber, penggunaan kata “aku” dalam bahasa Jepang juga dipengaruhi oleh bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Sejak terjadinya westernisasi di Jepang pada abad ke-19, banyak kata-kata asing yang masuk ke dalam bahasa Jepang, termasuk kata “aku”. Terlebih lagi, banyak orang Jepang yang menonton film dan mendengarkan musik dari luar negeri yang membuat mereka lebih familiar dengan kata-kata dalam bahasa Inggris dan dengan sendirinya mulai mengadaptasinya dalam bahasa Jepang.

Meskipun kata “aku” dalam bahasa Jepang memiliki banyak penggunaan, terutama dalam situasi yang kasual dan akrab, penggunaannya sebaiknya tidak berlebihan dan harus disesuaikan dengan situasi yang tepat. Misalnya, dalam pembicaraan resmi, penggunaan kata “watashi” lebih tepat dibandingkan dengan kata “aku”. Karena kata “aku” terkesan lebih tidak formal, penggunaannya sebaiknya dengan orang yang lebih muda, sebaya atau bersama teman-teman.

Itulah asal-usul kata “aku” dalam bahasa Jepang. Meskipun kata ini lebih sering digunakan dalam situasi informal, tetap harus memperhatikan situasi yang tepat dalam menggunakan kata “aku”. Sehingga, tidak menimbulkan kesan tidak sopan atau tidak hormat terhadap lawan bicara. Sebagai penutup, “aku” dalam bahasa Indonesia dan “aku” dalam bahasa Jepang walaupun sama dalam pengucapan, namun keduanya memiliki arti yang berbeda.

Bentuk dan Penggunaan Kata “Aku” dalam Bahasa Jepang


Aku dalam Bahasa Jepang

Kata “aku” dalam bahasa Jepang memiliki beberapa bentuk yang berbeda, tergantung pada situasi dan konteks penggunaannya. Sama seperti dalam bahasa Indonesia, kata “aku” dalam bahasa Jepang juga digunakan untuk merujuk pada diri sendiri. Namun, terdapat beberapa perbedaan mengenai penggunaannya di antara kedua bahasa tersebut.

1. Watashi (私)

Watashi Bahasa Jepang

Bentuk paling umum dari kata “aku” dalam bahasa Jepang adalah “watashi” (私). Kata ini tepat digunakan dalam situasi formal, seperti ketika seseorang berbicara dengan atasan atau bertemu dengan orang yang belum akrab. Dalam bahasa Jepang, kata “watashi” juga dapat digunakan oleh perempuan atau laki-laki, sehingga dapat digunakan secara universal dalam komunikasi sehari-hari.

2. Boku (僕)

Boku Bahasa Jepang

walaupun kata “boku” (僕) dalam bahasa Jepang umumnya digunakan oleh laki-laki, tetapi sekarang telah menjadi pergerakan masyarakat untuk digunakan oleh perempuan, kata ini digunakan sebagai bentuk “aku” dalam situasi yang lebih santai atau akrab. Biasanya, kata “boku” lebih sering digunakan oleh orang muda ketimbang orang tua. Kata ini digunakan dalam situasi informal, dan sering digunakan antara teman sebaya atau pasangan kekasih. Jika seorang pria yang lebih tua menggunakan kata “boku” untuk merujuk pada dirinya sendiri, hal itu dapat menunjukkan rasa rendah hati atau kelembutan dalam kepribadiannya.

3. Ore (俺)

Ore Bahasa Jepang

Sementara itu, kata “ore” (俺) adalah bentuk yang lebih kasar dan tidak sopan dari kata “aku” dalam bahasa Jepang. Biasanya, kata ini digunakan oleh laki-laki dalam situasi yang sangat informal atau bahkan vulgar. Sebagai contoh, seorang pria yang ingin menunjukkan kekuatannya atau kesombongannya mungkin akan menggunakan kata “ore” untuk merujuk pada dirinya sendiri. Namun, karena kata ini dianggap kurang sopan, sebaiknya kita tidak menggunakannya dalam situasi formal atau ketika berbicara dengan orang yang lebih tua.

Sekarang kamu sudah mengetahui bentuk dan penggunaan kata “aku” dalam bahasa Jepang. Ingatlah bahwa penggunaan kata yang tepat dapat mencerminkan semua hal tentang kepribadian seseorang, jadi gunakanlah kata yang tepat pada waktunya dan di tempat yang tepat pula.

Alternatif Kata Pengganti “Aku” dalam Bahasa Jepang


alternatif kata aku jepang

Bagi pecinta anime atau penggemar budaya Jepang, pasti sudah tidak asing mendengar kata “aku” yang sering digunakan dalam Bahasa Jepang. Namun, terkadang kita merasa bosan menggunakan kata yang sama berulang kali. Berikut adalah beberapa alternatif kata pengganti “aku” dalam Bahasa Jepang:

Boku (僕)


boku

Kata “boku” sering digunakan oleh pria dan anak laki-laki. Kata ini memiliki arti “aku” atau “saya”, namun memiliki nuansa yang lebih sopan dan lebih akrab pada kalangan teman sebaya. Kata “boku” juga umumnya digunakan di lingkungan sekolah seperti dalam anime atau drama Jepang.

Watashi (私)


watashi

Jika kamu ingin terdengar lebih sopan, maka kata “watashi” bisa menjadi pilihan yang tepat. Kata ini lebih sering digunakan dalam percakapan formal atau di kalangan orang dewasa. Meskipun terdengar lebih sopan, namun kata ini cocok digunakan untuk setiap jenis kelamin.

Ore (俺)


ore

Kata “ore” bisa menjadi alternatif untuk penggunaan kata “aku”. Kata ini lebih sering dipakai oleh para pria, terutama bagi yang ingin terdengar lebih perkasa. Beberapa karakter jagoan seperti Naruto atau Monkey D. Luffy dari anime One Piece sering menggunakan kata “ore” dalam pembicaraannya.

Atashi (あたし)


atashi

Untuk pecinta anime perempuan, kata “atashi” bisa menjadi alternatif pengganti kata “aku”. Meskipun umumnya dipakai oleh para perempuan, namun kata ini bisa menciptakan efek lucu dalam penggunaannya. Beberapa karakter anime seperti Sakura dari Naruto atau Yuno dari anime Mirai Nikki sering menggunakan kata “atashi” dalam pembicaraannya.

Aku sama teman dekat atau pasangan


aku dalam percakapan romantis jepang

Dalam percakapan romantis, seringkali kita menggunakan istilah yang lebih mesra dan akrab. Beberapa istilah seperti “ore” atau “atashi” bisa dijadikan alternatif untuk kata “aku” dalam percakapan dengan pasangan atau teman dekat. Hal ini bisa membantu menciptakan nuansa percakapan yang lebih mesra dan hangat.

Jadi, itulah beberapa alternatif kata pengganti “aku” dalam Bahasa Jepang. Setiap kata memiliki bunyi dan nuansa yang berbeda. Sehingga kamu bisa memilih kata yang sesuai dengan situasi dan lawan bicaramu. Selamat mencoba!

Perbedaan Penggunaan Kata “Aku” dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia


Aku in Japanese

Kata “Aku” merupakan kata ganti orang pertama tunggal yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Namun, terdapat perbedaan penggunaan kata “aku” di kedua bahasa ini.

Aku in Indonesian

Kata “Aku” dalam Bahasa Jepang

Japanese girl manga anime

Di dalam budaya Jepang, menggunakan kata “aku” dianggap terlalu langsung dan kasar. Oleh karena itu, orang Jepang cenderung menggunakan kata ganti nama mereka sendiri atau menghilangkan subjek dalam kalimat.

Contoh kalimat yang menggunakan kata ganti nama sendiri adalah “Watashi wa” yang artinya “saya” dan “Boku wa” yang artinya “aku” yang digunakan oleh laki-laki muda. Sedangkan untuk menghilangkan subjek dalam kalimat, orang Jepang menggunakan kata kerja atau kata sifat tanpa menyebutkan subjeknya.

Sebagai contoh dalam kalimat “Hajimemashite” yang artinya “senang bertemu dengan Anda” tidak mengandung kata ganti orang pertama tunggal.

Kata “Aku” dalam Bahasa Indonesia

Indonesian girl

Sedangkan di dalam budaya Indonesia, penggunaan kata “aku” merujuk pada pembicara itu sendiri. Kata ini relatif lebih sering digunakan daripada kata ganti orang pertama tunggal lainnya seperti “saya” atau “gue”.

Kata “aku” biasanya digunakan oleh orang yang lebih muda atau dikenal dekat untuk menyatakan diri mereka sendiri. Akan tetapi, ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau dalam situasi formal seperti dalam rapat kerja atau pidato, biasanya digunakan kata “saya”.

Perbedaan Makna Kata “Aku” dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia

Different meaning in Japanese

Perbedaan penggunaan kata “aku” juga menyebabkan perbedaan makna di antara kedua bahasa ini. Di dalam bahasa Indonesia, kata “aku” mewakili kesadaran diri atau individu. Sedangkan di dalam bahasa Jepang, penggunaan kata “aku” dapat dianggap egosentris dan tidak ramah.

Budaya Jepang umumnya menekankan pada kepentingan bersama dan menghindari menonjolkan diri sendiri. Oleh karena itu, ketika berbicara dalam bahasa Jepang, disarankan untuk menggunakan kata ganti nama mereka sendiri atau menghilangkan subjek dalam kalimat.

Sedangkan di dalam budaya Indonesia, penggunaan kata “aku” dianggap normal dan wajar. Bahkan, dalam film dan lagu pop Indonesia, penggunaan kata ini sangat umum.

Kesimpulan

conclusion icon

Penggunaan kata “aku” lebih dari sekadar kata ganti orang pertama tunggal. Kata ini juga dapat merefleksikan budaya dan pandangan hidup suatu masyarakat.

Di dalam budaya Jepang, penggunaan kata “aku” dianggap kurang sopan dan disarankan untuk menggunakan kata ganti nama atau menghilangkan subjek dalam kalimat. Sedangkan di dalam budaya Indonesia, penggunaan kata “aku” dianggap normal dan umum digunakan.

Oleh karena itu, sebagai pelajar bahasa Jepang, penting untuk memahami perbedaan penggunaan kata “aku” dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia untuk menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi dan menerima pengaruh budaya yang berbeda secara positif.

Contoh Percakapan dengan Penggunaan Kata “Aku” dalam Bahasa Jepang


Contoh Percakapan dalam Bahasa Jepang

Jepang memiliki keunikan dalam memilih kata untuk memanggil diri sendiri. Kata “aku” dalam bahasa Jepang dapat digunakan dalam situasi formal atau informal tergantung dari konteks pembicaraan. Berikut adalah beberapa contoh percakapan dengan penggunaan kata “aku” dalam bahasa Jepang.

1. Situasi formal:

Situasi Formal

A: すみません、「私」は寝てしまいました。 (Sumimasen, “watashi” wa nete shimaimashita.)
B: 大丈夫ですか?「私」から先に動かさないようにします。 (Daijoubu desu ka? “Watashi” kara saki ni ugokasanai you ni shimasu.)

Dalam percakapan formal, menggunakan kata “watashi” (saya) sangatlah tepat. Kata “watashi” tidak menggambarkan perbedaan jenis kelamin atau status. Pada contoh percakapan di atas, B mengetahui bahwa A sedang merasa lelah karena telah tidur sehingga dia memastikan A tidak perlu bergerak dari tempat tidurnya untuk saat ini.

2. Situasi informal:

Situasi Informal

A: ごめん、「僕」、宿題忘れた。(Gomen, “boku”, shukudai wasureta.)
B: もう!あなたって、大丈夫かい?(“Mou! Anta tte, daijoubu kai?)

Dalam situasi informal di antara teman sebaya, menggunakan kata “boku” (saya) akan lebih sesuai untuk pria. Berbeda dengan kata “watashi” yang digunakan pada situasi formal, kata “boku” memberikan kesan informal, akrab dan perasaan lebih santai. Pada contoh percakapan di atas, A merasa sedikit panik karena ia lupa mengerjakan tugas sekolahnya, sedangkan B merasa khawatir dengan kondisi A dan menanyakan apakah ia baik-baik saja.

3. Bentuk lain dari kata “aku”:

Bentuk Lain dari Kata Aku

A: お姉さん、「あたし」と「わたし」の違いは何ですか?(Onesan, “atashi” to “watashi” no chigai wa nan desu ka?)
B: 「あたし」という言葉は、少し口語的です。 内気な女の子たちが使いやすいです。対して、「わたし」は正式な感じがあります。( “Atashi” to iu kotoba wa, sukoshi kougoteki desu. Uchikina onnanoko-tachi ga tsukai yasui desu. Taishite, “watashi” wa seishiki na kanji ga arimasu.)

Di luar situasi formal dan informal, pada percakapan pertama kalinya atau tentang hal yang dirahasiakan, biasanya digunakan kata “atashi” atau “watakushi” yang memberikan kesan halus dan sopan. Namun, yang lebih umum dari kata “aku” adalah kata “boku” dan “watashi”. Kata “atashi” dan kata-kata lain yang dianggap tidak formal mengekspresikan perasaan atau emosi. Pada contoh percakapan di atas, A bertanya apa perbedaan antara kata “atashi” dan “watashi” dan B memberikan penjelasan pada kedua kata tersebut.

4. Signifikansi penggunaan kata “aku”:

Signifikansi Penggunaan Kata Aku

A: 「私」って、格好良い響きがしますね。(Watashi tte kakko ii hibiki ga shimasu ne.)
B: そうですね。一人称を使うということは、自分自身を意識するつもりでしょう。(Soudesu ne. Hitori-shou wo tsukau to iu koto wa, jibun jishin wo ishiki suru tsumori deshou.)

Dalam bahasa Jepang, kata yang dipilih untuk memanggil diri sendiri sangatlah penting untuk menentukan status sosial dan hubungan interpersonal. Penggunaan kata “watashi” dipandang sebagai cara yang sopan dan rasional untuk memanggil diri sendiri. Dalam percakapan di atas, kedua orang membicarakan pentingnya penggunaan kata-kata yang dipilih ketika memanggil diri sendiri dan membahas signifikansi ditebak oleh B.

5. Pilihan Kata “Aku” yang Benar:

Pilihan Kata Aku yang Benar

Ketika ingin menggunakan kata “aku” dalam bahasa Jepang, maka perlu diperhatikan konteks percakapan dan orang yang diajak bicara. Gunakan kata “watashi” jika berbicara pada orang yang lebih tua dan dalam situasi formal untuk menunjukkan kesantunan dan sopan santun. Gunakan kata “boku” dalam situasi informal atau untuk berbicara dengan teman sebaya, tetapi perhatikan bahwa penggunaanya sangat ditujukan untuk pria. Gunakan kata “atashi” jika ingin memberikan kesan yang lebih feminin atau lucu, tetapi sebaiknya hanya pada lingkaran teman dekat atau saudara kandung. Selain itu, dalam banyak kesempatan, mungkin lebih tepat jika tidak menggunakan kata apa pun yang menunjukkan identitas pribadi. Sebagai contoh, saat membeli sesuatu dari toko atau bergabung dalam percakapan kelompok, lebih baik menggunakan kata “sore” atau “kore” daripada menyebutkan diri sendiri secara langsung.

Dalam menggunakan bahasa Jepang, pilihan kata “aku” yang benar sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dalam percakapan. Dalam bahasa Jepang, penggunaan kata ini memiliki nuansa yang berbeda tergantung pada situasi dan konteks yang digunakan. Jadi, pastikan Anda memilih kata yang tepat dan menggunakannya dengan benar dalam situasi yang tepat untuk memastikan percakapan berjalan dengan baik.

Iklan