Mengetahui Struktur Kalimat Bahasa Jepang


Kalimat Bahasa Jepang

Kalimat bahasa Jepang memiliki struktur yang agak berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Struktur kalimat bahasa Jepang lebih terfokus pada posisi kata kerja di dalam kalimat dan penggunaan partikel sebagai bentuk pelengkap dari kalimat. Nah, dalam bahasa Jepang ada beberapa cara untuk merangkai kalimat dengan memperhatikan susunan kata yang tepat. Berikut ini beberapa contohnya.

1. Kalimat dasar

Untuk memahami cara merangkai kalimat bahasa Jepang, kamu harus mempelajari kalimat dasar terlebih dahulu. Kalimat dasar adalah kalimat yang tidak mengandung kata sambung, partikel, atau modifikasi. Kalimat dasar ini terdiri atas subyek, predikat, dan objek. Kita menggunakan kalimat dasar untuk membuat jenis kalimat tertentu seperti kalimat tanya dan kalimat perintah.

2. Menambahkan Partikel

Partikel dalam bahasa Jepang menjadi bagian penting yang sering digunakan untuk melengkapi pola susunan kata. Partikel dalam bahasa Jepang berfungsi sama seperti kata depan atau konjungsi dalam bahasa Indonesia.

partikel jepang

Contoh:

庭にがいる

Niwa nineko ga iru

Artinya, “Ada kucing di taman.”

Partikel yang digunakan pada kalimat di atas adalah ‘ga’ yang berfungsi sebagai subjek kalimat untuk menandakan kata kerja ‘ada’.

Berikut adalah beberapa contoh partikel yang sering digunakan dalam bahasa Jepang beserta fungsinya:

– は (wa) : Menunjukkan subjek dalam kalimat

– が (ga) : Menunjukkan subjek dalam kalimat yang sering kali diterjemahkan sebagai “adalah”

– を (wo) : Menunjukkan objek dalam kalimat

– に (ni) : Menunjukkan tempat di mana sesuatu terjadi (misalnya, cafe, toko buku, dll.)

– で (de) : Menunjukkan lokasi atau tempat di mana suatu tindakan terjadi

– と (to) : Menunjukkan bahwa beberapa hal dinyatakan bersamaan [banyak digunakan pada waktu melakukan perbincangan]

– も (mo) : Menunjukkan bahwa hal yang disebutkan sebelumnya juga benar bagi subjek dan objek lain yang masih dibahas dalam kalimat berikutnya.

3. Menggunakan Kata Sambung

Sama seperti bahasa Indonesia, kata sambung juga digunakan dalam bahasa Jepang untuk menghubungkan dua kalimat atau lebih untuk membuat kalimat yang lebih panjang. Dalam bahasa Jepang, ada beberapa kata sambung yang sering digunakan, yaitu:

– そして (soshite) : Dan

– でも (demo) : Tapi

– だから (dakara) : Oleh karena itu

– でも、 (demo) : Atau/atau bisa disebut sebagai ‘apa lagi’, dalam situasi tertentu.

4. Gaya Bahasa Santai

Dalam bahasa Jepang, ada dua jenis gaya bahasa. Gayanya adalah sopan dan santai. Bagi kamu yang baru belajar bahasa Jepang, lebih baik kamu menggunakan gaya sopan dahulu. Sedangkan bagi orang-orang yang sudah lama belajar bahasa Jepang dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, mereka lebih cenderung menggunakan gaya santai. Gaya bahasa santai sangat umum digunakan dalam wacana sehari-hari, baik itu saat mengobrol dengan teman sebaya ataupun orang tua. Dalam gaya bahasa santai, kamu bisa mengabaikan beberapa aspek penting seperti partikel dan bahasa sopan. Dalam keadaan formal, kamu harus menggunakan bahasa sopan dan lebih memperhatikan detail dari penggunaan kata dan partikel.

Dalam bahasa Jepang, susunan kata dalam sebuah kalimat sangatlah penting. Dalam membuat sebuah kalimat, ada banyak hal yang harus diperhatikan, seperti penggunaan partikel dan kata sambung. Jika kamu ingin mempelajari bahasa Jepang dengan lebih baik, maka kamu harus memahami setiap susunan kata yang digunakan dalam sebuah kalimat. Dengan mengetahui struktur kalimat bahasa Jepang, kamu akan lebih mudah membuat kalimat yang benar dan enak didengar. Selamat mempelajari bahasa Jepang!

Memahami Partikel dalam Kalimat Bahasa Jepang


Partikel dalam Bahasa Jepang

Partikel adalah kata yang tidak memuat arti, tetapi memiliki fungsi gramatikal yang sangat penting dalam kalimat bahasa Jepang. Partikel digunakan untuk menunjukkan hubungan antara kata dan frase dalam kalimat sehingga sangat penting bagi penutur asing dalam memahami arti dan makna kalimat bahasa Jepang.

Beberapa partikel dasar dalam bahasa Jepang antara lain は (ha), が (ga), を (wo), に (ni), dan で (de).

は (ha)

Partikel は (ha) digunakan sebagai penanda topik dalam kalimat. Topik merupakan subjek obrolan atau pernyataan dalam kalimat dan seringkali diketahui oleh pembicara dan pendengar. Partikel は (ha) juga dapat digunakan untuk memberikan penekanan pada topik dalam kalimat.

が (ga)

Partikel が (ga) digunakan sebagai penanda subjek dalam kalimat. Subjek merupakan kata atau frasa yang melakukan tindakan dalam kalimat. Partikel が (ga) juga dapat digunakan sebagai penanda fokus untuk menekankan subjek dalam kalimat.

を (wo)

Partikel を (wo) digunakan sebagai penanda objek dalam kalimat. Objek merupakan kata atau frasa yang menjadi objek tindakan dalam kalimat. Partikel を (wo) dapat digunakan sebagai penanda tindakan atau aktivitas yang dilakukan pada objek dalam kalimat.

に (ni)

Partikel に (ni) digunakan sebagai penanda tempat dalam kalimat. Partikel ini digunakan untuk menunjukkan letak atau tempat suatu aktivitas dilakukan dalam kalimat.

で (de)

Partikel で (de) digunakan sebagai penanda cara atau metode dalam kalimat. Partikel ini digunakan untuk menunjukkan cara atau cara melakukan suatu aktivitas dalam kalimat.

Ada beberapa partikel lain seperti へ (e) yang digunakan sebagai penanda arah, と (to) yang digunakan untuk menghubungkan dua kata atau frasa, dan masih banyak lagi. Penting bagi pembelajar bahasa Jepang untuk memahami berbagai partikel dalam kalimat karena partikel memainkan peran penting dalam memahami arti dan makna kalimat.

Contoh penggunaan partikel dalam kalimat bahasa Jepang:

ホテル は 駅 に 近い です。(Hoteru wa eki ni chikai desu)

Artinya: Hotel itu dekat dengan stasiun.

Pada contoh kalimat di atas, partikel は (wa) sebagai penanda topik, dan partikel に (ni) sebagai penanda tempat di mana letak hotel yang menjadi pembahasan topik dalam kalimat.

私 が 寿司 を 食べます。(Watashi ga sushi wo tabemasu)

Artinya: Saya makan sushi.

Pada contoh kalimat di atas, partikel が (ga) sebagai penanda subjek, dan partikel を (wo) sebagai penanda objek, yaitu sushi yang menjadi makanan yang dimakan oleh subjek dalam kalimat.

Memahami partikel dalam kalimat bahasa Jepang adalah langkah penting bagi pembelajar bahasa Jepang dalam memahami arti dan makna kalimat secara keseluruhan. Dalam prakteknya, partikel dalam kalimat juga dapat dipengaruhi oleh konteks atau situasi yang sedang dibicarakan, sehingga perlu latihan secara teratur untuk memahami berbagai partikel dalam kalimat bahasa Jepang.

Iklan