Asal Usul Bahasa Jepang


Warship Yamato

Bahasa Jepang, sebagaimana rangkaian bahasa-bahasa dunia, diduga berasal dari Turki-Artikel Tengah dan di antara nomaden yang tinggal di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Mongolia. Kemudian bahasa Jepang menjadi sangat dipengaruhi oleh bahasa Mandarin dan Korea, sebelum mencapai perkembangannya yang modern. Dalam kaitannya dengan sejarah perkembangan bahasa Jepang, ada beberapa teori yang meyakini asal-usul bahasa tersebut.

Menurut beberapa ahli, bahasa Jepang berasal dari bahasa Ainu, suku yang saat ini tinggal di Hokkaido. Dalam lasima yang ditulis pada awal periode Heian, orang Jepang mengenali bahwa bahasa Ainu memiliki banyak kemiripan dengan bahasa mereka sendiri. Meskipun teori ini dikesampingkan oleh kebanyakan ahli, tetapi beberapa aspek dari bahasa Ainu telah melintasi ke dalam bahasa Jepang, seperti beberapa kata dan dialek.

Teori lain menyatakan bahwa bahasa Jepang berasal dari bahasa Korea, sebagai akibat dari banyaknya interaksi dua negara. Periode ketika orang Korea merajalela di Jepang pada abad ke-3 sampai ke-7 sangat mempengaruhi perkembangan budaya dan bahasa Jepang.

Namun, teori yang paling banyak diterima mengatakan bahwa bahasa Jepang berhubungan dengan bahasa Tionghoa dan bahasa-bahasa lain yang berasal dari kelompok rumpun bahasa Altai. Suku Jinshin yang menduduki pulau-pulau utama Jepang di zaman prasejarah adalah kelompok bangsa yang berbicara bahasa agglutinatif, yang kemudian berasimilasi dengan kelompok-kelompok lain dan menciptakan dialek yang semakin terpisah satu sama lain.

Selain itu, peristiwa-peristiwa sejarah juga menyumbang sejumlah besar pengaruh dalam perkembangan bahasa Jepang. Kedatangan agama Buddha dan pengaruhnya dari bahasa sanskerta pada awal abad ke-6 memasukkan banyak kosakata dan membuat bahasa Jepang semakin keras dan formal.

Kemudian, penjajahan oleh bangsa Mongol pada abad ke-13 membawa pengaruh dari bahasa Yuan di Jepang. Bahasa cina di antara bangsa samurai juga mempengaruhi terciptanya bahasa Jepang, menggambarkan banyak istilah dan frasa dalam konteks yang berbeda.

Hingga akhirnya melewati abad ke-19, Jepang sangat terbuka terhadap budaya Barat pada saat Restorasi Meiji. Seiring dengan masuknya banyak kosakata bahasa Barat, adapun terjadinya perubahan besar-besaran dalam struktur bahasa Jepang.

Demikianlah asal usul dan perkembangan bahasa Jepang. Karena banyaknya pengaruh yang membentuk bahasanya, bahasa Jepang memiliki banyak kosakata yang aneh dan bunyi yang terdengar sangat unik di telinga manusia. Tetapi walaupun begitu, bahasa Jepang tetap menjadi budaya yang memukau banyak orang di seluruh dunia.

Karakteristik Bahasa Jepang


Karakteristik Bahasa Jepang

Bahasa Jepang dianggap sebagai bahasa yang tergolong sulit untuk dipelajari oleh orang-orang yang berasal dari luar negeri. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan modernisasi di Jepang, bahasa Jepang menjadi semakin populer dan banyak orang yang ingin mempelajari bahasa ini. Karakteristik bahasa Jepang memiliki banyak keunikan dan keistimewaan yang bisa diketahui, yuk simak lebih jauh!

1. Kanji, Hiragana, dan Katakana

Salah satu hal terpenting dalam bahasa Jepang adalah tiga kelompok huruf yang digunakan secara bersama-sama, yaitu Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji merupakan karakter hanzi yang dipinjam dari bahasa Tionghoa untuk mengekspresikan berbagai makna dalam bahasa Jepang. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata bahasa Jepang dan kata-kata yang tidak bisa ditulis dengan Kanji. Sedangkan Katakana digunakan untuk menulis kata-kata pinjaman yang berasal dari bahasa asing. Hal ini membuat bahasa Jepang menjadi sangat unik dan memerlukan ketelitian dalam pembelajarannya.

2. Struktur Kalimat

Bahasa Jepang memiliki struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa-bahasa yang sering dipelajari oleh orang Indonesia. Pada umumnya bahasa Indonesia memiliki struktur Bahasa Subjek – Predikat – Objek (SPO), sedangkan bahasa Jepang memiliki struktur Bahasa Subjek – Objek – Predikat (SOV). Contohnya dalam kalimat “Saya makan nasi”, dalam bahasa Jepang menjadi “Watashi wa gohan wo tabemasu”. Hal ini membuat bahasa Jepang menjadi lebih sulit untuk dipelajari, tetapi menjadi lebih mudah apabila dilakukan dengan konsisten dan disiplin yang tepat.

3. Tidak Ada Pembagian Gender

Bahasa Jepang tidak memiliki pembagian gender dalam kata ganti seperti halnya bahasa Indonesia. Sebagai contoh, kata benda ‘anak’ dalam bahasa Indonesia memiliki kata ganti ‘dia’ untuk laki-laki dan ‘ia’ untuk perempuan. Di bahasa Jepang, kata ganti ‘dia’ dan ‘ia’ sama-sama menggunakan kata ‘kare’ atau ‘kareshi’.

4. Tanggal dan Waktu

Di Jepang, tanggal dan waktu ditulis dari kanji dan saat itu juga sudah sangat populer. Bahkan, dalam penulisan bahasa Jepang, sistem penanggalan di Jepang lebih sering menggunakan tahun kekaisaran (tahun Heisei, misalnya) dibandingkan tahun Masehi. Selain itu, waktu di Jepang diukur menggunakan 24 jam sehingga dari jam 1 malam sampai jam 12 malam akan tetap berjalan dengan menghitung angka 13 sampai 24.

5. Kebijaksanaan dalam Berkomunikasi

Salah satu karakteristik yang paling unik pada bahasa Jepang adalah kesopanan dan kebijaksanaan dalam berkomunikasi yang tinggi. Bahasa Jepang memiliki banyak kata-kata sopan yang digunakan dalam penggunaannya. Sebagai contoh, saat berbicara kepada orang yang lebih tua atau atasan, seorang pegawai akan menggunakan bahasa yang sangat sopan yaitu ‘Keigo’, sehingga terkesan sangat ramah dan baik dalam komunikasi.

Itulah karakteristik bahasa Jepang yang bisa diketahui. Memang terlihat sulit, tetapi dengan usaha dan ketekunan, bahasa Jepang bisa dipelajari dengan baik. Jepang merupakan negara yang memiliki tradisi dan kebudayaan yang unik, bahasa Jepang memegang peranan penting dalam menyampaikan tradisi dan kebudayaan tersebut. Selain itu, dengan menguasai bahasa Jepang, akan membuka lebar peluang dalam berkarir dan menambah relasi antar negara. Jadi, yuk pelajari bahasa Jepang.

Kosa Kata Umum dalam Bahasa Jepang


Kosa Kata Umum dalam Bahasa Jepang

Kosa kata merupakan unit terkecil dalam bahasa Jepang yang memiliki arti. Bagi yang baru belajar bahasa Jepang, kosa kata ini sangat penting untuk dipelajari. Meski dengan kosakata sederhana, kita sudah bisa memulai berbicara dalam bahasa Jepang. Berikut ini beberapa kosakata umum dalam bahasa Jepang.

1. Ohayo gozaimasu

Kata ini adalah salam pagi dalam bahasa Jepang. Biasanya digunakan ketika bertemu pagi hari dengan orang lain. Kata “ohayo” sendiri berasal dari “ohayou” yang berarti “baik-baik saja”. Sementara “gozaimasu” adalah kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat. Jadi, secara harfiah, kata ini bisa diartikan sebagai “sehat selalu” atau “semoga hari Anda menyenangkan”.

2. Arigato gozaimasu

Selain ohayo gozaimasu, kata ini juga sering digunakan dalam bahasa Jepang. Arigatou gozaimasu adalah kata terima kasih dalam bahasa Jepang. Dalam penggunaan sehari-hari, kata ini dapat dipendekkan menjadi arigato saja.

3. Sumimasen

Sumimasen adalah ungkapan permohonan maaf dalam bahasa Jepang. Kata ini sering digunakan ketika kita ingin meminta maaf atau menyampaikan permintaan pada orang lain. Selain itu, kita juga dapat menggunakan kata “sumimasen” saat ingin menarik perhatian atau meminta izin pada orang lain.

SUMIMASEN

Contohnya, ketika kita ingin menanyakan suatu hal pada petugas stasiun, kita bisa mengatakan “Sumimasen, shuumatsu ni Tokyo e iku densha wa arimasu ka?” yang artinya, maaf sebelumnya, apakah ada kereta menuju Tokyo akhir pekan ini?

4. Hai / Ie

Kata Hai berarti “ya” atau “benar” dalam bahasa Jepang. Sedangkan kata Ie berarti “tidak” atau “salah”. Dalam percakapan sehari-hari, kita sering kali menggunakannya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh orang lain.

5. Watashi, Anata, Kare, Kanojo

Empat kata ini adalah kata ganti dalam bahasa Jepang untuk orang ketiga. Watashi berarti “saya”, Anata berarti “kamu”, Kare berarti “dia” dan Kanojo bermakna “dia” (untuk perempuan). Ketika kita membicarakan seseorang dalam bahasa Jepang, kita sering kali menggunakannya untuk menghindari pengulangan nama atau untuk menunjukkan siapa yang sedang dibicarakan.

6. Genki desu ka?

Saat bertemu dengan teman atau orang yang kita kenal, kita sering kali menyapa mereka dengan menanyakan bagaimana kabar mereka. “Genki desu ka?” berarti “Bagaimana kabarmu?” dalam bahasa Jepang. Jawaban yang umum adalah “Genki desu” yang berarti “Saya baik-baik saja”.

7. Oishii

Oishii artinya “enak” dalam bahasa Jepang. Kata ini sering digunakan ketika kita sedang mengomentari makanan. Oleh karena itu, jika kita ingin mengatakan bahwa makanan itu enak, kita bisa mengatakan “Oishii desu” atau jika kita ingin sedikit lebih meriah “Oishii desu ne!”

8. Gomen ne / gomen nasai

Gomen ne dan gomen nasai adalah kata permohonan maaf dalam bahasa Jepang, namun bentuk penggunaannya berbeda. Gomen ne digunakan ketika kita ingin meminta maaf kepada teman atau orang yang akrab dengan kita, sementara gomen nasai digunakan ketika kita meminta maaf kepada seseorang yang lebih tua atau seseorang yang kita hormati.

Nah, itulah beberapa kosakata umum dalam bahasa Jepang. Kita bisa mempelajari lebih banyak lagi kosakata dan frasa dalam bahasa Jepang untuk bisa berbicara dan memahami bahasa Jepang lebih baik.

Tiga Jenis Aksara Bahasa Jepang


Tiga Jenis Aksara Bahasa Jepang

Bahasa Jepang memiliki tiga jenis aksara, yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Ketiganya memiliki peran dan bentuk yang berbeda dalam penulisan bahasa Jepang.

Hiragana

Hiragana

Hiragana terdiri dari 46 karakter yang memiliki bentuk seperti tulisan tangan. Penggunaan hiragana biasanya digunakan untuk menulis kata-kata dalam bahasa Jepang yang berasal dari kata-kata asing, unsur gramatikal, dan kata ganti.

Selain itu, hiragana juga digunakan dalam kata-kata yang berasal dari bahasa Jepang asli seperti kata-kata yang digunakan dalam kotoba (percakapan sehari-hari) maupun dalam surat resmi.

Contoh penggunaan hiragana dalam kalimat: あのビルに入ります (Ano biru ni hairimasu) yang berarti “Masuk ke gedung itu”.

Katakana

Katakana

Katakana juga terdiri dari 46 karakter yang memiliki bentuk lebih sederhana dan tegas. Katakana umumnya digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing.

Bentuk kata-kata dalam katakana biasanya hampir sama dengan bentuk asli dalam bahasa asing, dengan penyesuaian sesuai dengan aturan bahasa Jepang. Selain itu, katakana juga digunakan dalam pencantuman nama barang, merek dagang, maupun produk-produk yang berasal dari luar negeri.

Contoh penggunaan katakana dalam kalimat: コーヒーが好きです (Kōhī ga suki desu) yang berarti “Saya suka kopi”.

Kanji

Kanji

Kanji berasal dari bahasa Tionghoa dan terdiri dari ribuan karakter. Penggunaan kanji dalam bahasa Jepang diadopsi dari bahasa Tionghoa dan berkembang sesuai dengan karakteristik bahasa Jepang.

Kanji umumnya digunakan untuk menulis kata-kata yang memiliki arti tertentu seperti nama orang, nama tempat, dan nama-nama lainnya. Selain itu, kanji juga digunakan dalam penulisan kata-kata yang terlalu kompleks untuk diwakili oleh huruf-huruf lainnya.

Contoh penggunaan kanji dalam kalimat: 私は日本人です (Watashi wa nihonjin desu) yang berarti “Saya adalah orang Jepang”.

Peran dan Fungsi

Peran dan Fungsi

Tiga jenis aksara bahasa Jepang memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam penulisan kalimat dan kata-kata dalam bahasa Jepang. Sebagai contohnya, penggunaan huruf-huruf hiragana dan katakana dalam penulisan kata-kata berasal dari bahasa asing. Sementara, penggunaan huruf-huruf kanji dalam penulisan kata-kata yang memiliki arti tertentu.

Selain itu, pengetahuan tentang penggunaan aksara bahasa Jepang juga memainkan peran penting dalam membaca dan menulis kalimat dalam bahasa Jepang dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari aksara bahasa Jepang secara mendalam dan teliti agar bisa menulis dan membaca dengan baik dan benar.

Cara Mudah Belajar Bahasa Jepang Bagi Pemula


Belajar Bahasa Jepang Bagi Pemula

Bahasa Jepang adalah bahasa asing yang cukup populer di Indonesia. Tak hanya itu, bahasa ini juga banyak digunakan pada budaya pop seperti anime dan manga. Sudah banyak orang yang mencoba untuk belajar bahasa Jepang, namun tidak sedikit pula yang merasa kesulitan ketika mempelajarinya. Berikut adalah cara mudah belajar bahasa Jepang bagi pemula.

1. Memulai dari Hiragana dan Katakana


Hiragana dan Katakana

Hiragana dan Katakana adalah aksara Jepang yang merupakan fondasi dari bahasa Jepang. Mempelajari keduanya adalah langkah awal untuk bisa membaca dan menulis aksara Kanji yang lebih sulit. Hiragana dan Katakana sendiri cukup mudah dipelajari karena hanya terdiri dari 46 karakter untuk masing-masingnya. Banyak aplikasi dan website yang bisa membantu belajar Hiragana dan Katakana.

2. Menonton Film atau Drama Jepang dengan Subtitle


Film dan Drama Jepang dengan Subtitle

Menonton film atau drama Jepang dengan subtitle bahasa Indonesia bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk belajar bahasa Jepang. Dengan menonton film atau drama Jepang, kamu bisa belajar kosakata dan juga mendengarkan pengucapan native speakers. Ada banyak film atau drama Jepang dengan subtitle bahasa Indonesia yang bisa kamu temukan di internet.

3. Berlatih Berbicara dengan Native Speaker


Berbicara Bahasa Jepang dengan Native Speaker

Salah satu cara terbaik untuk belajar bahasa Jepang adalah dengan berlatih berbicara langsung dengan native speaker. Kamu bisa mencari teman yang bisa membantumu berlatih atau bergabung dengan komunitas bahasa Jepang. Dengan berbicara langsung dengan native speaker, kamu bisa meningkatkan kemampuan percakapanmu dan belajar cara mengekspresikan diri dengan benar.

4. Membaca Berita atau Artikel dalam Bahasa Jepang


Berita dalam Bahasa Jepang

Membaca berita atau artikel dalam bahasa Jepang bisa membantu meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks dalam bahasa Jepang. Kamu bisa mencari berita atau artikel di internet atau melalui aplikasi. Dengan terbiasa membaca teks dalam bahasa Jepang, kamu bisa memperkaya kosakata dan juga meningkatkan kemampuan membaca dengan lebih cepat.

5. Mendengarkan Musik Jepang dan Menyanyikan Lagu-lagu Jepang


Musik Jepang

Mendengarkan musik Jepang dan menyanyikan lagunya juga bisa menjadi cara yang menarik untuk belajar bahasa Jepang. Kamu bisa mempelajari lirik dan terbiasa dengan cara pengucapan kata-kata dalam bahasa Jepang. Bahkan kamu dapat membuat playlist musik Jepang kesukaanmu dan memainkannya ketika sedang beraktivitas sehari-hari. Dengan menambah kosakata dalam lagu, dapat mempermudah daya ingatmu untuk mempelajari kosakata-kosakata bahasa Jepang.

Belajar bahasa Jepang membutuhkan keseriusan dan waktu yang cukup, namun dengan cara-cara yang tepat dan efektif, kamu bisa mempelajarinya dengan mudah. Semangat terus belajar dan jangan lupa untuk selalu berlatih!

Iklan