Apa itu Matte? Pengertian dan Definisi


Matte Film

Matte adalah istilah dalam dunia perfilman dan fotografi yang mengacu pada keadaan permukaan yang tidak memiliki kilap atau bersifat non-reflektif. Secara harfiah, matte sendiri bisa bermakna “not shiny” atau tidak berkilauan. Dalam dunia perfilman, matte merupakan efek khusus yang digunakan untuk membuat gambar tampil seperti dalam satu frame tetapi sejatinya diambil dari dua atau lebih frame yang berbeda.

Matte dipakai ketika dua bagian gambar yang sangat berbeda harus digabungkan menjadi satu gambar tanpa cacat. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya produksi dan mempermudah pemotretan di lokasi yang sulit atau tidak mungkin dicapai. Dalam penggunaannya, matte diproduksi dengan cara memisahkan frame yang berbeda yang dihasilkan dari dua buah gambar.

Salah satu metode paling awal dalam membuat matte adalah dengan menggunakan teknologi bluescreen atau yang dikenal dengan chroma key. Metode ini mengganti warna latar belakang dengan warna biru atau hijau yang memudahkan komputer untuk memisahkan bagian-bagian gambar yang nantinya akan diproduksi sebelum digabungkan menjadi satu frame. Dalam proses produksi, biasanya chroma key dipasang di belakang objek dan dibuat sebanyak dua kali: satu kali dengan objek yang hendak difoto dan satu kali tanpa objek untuk mengganti latar belakang yang ada.

Selain bluescreen, ada juga metode lain yang cukup populer dalam produksi matte yaitu greenscreen. Bedanya dengan bluescreen, warna hijau biasanya dipakai jika ada elemen dalam gambar yang berwarna biru, sehingga bisa ‘hilang’ dalam proses produksi. Seiring berkembangnya teknologi, dibuatlah beberapa metode baru yang lebih sederhana dan efektif, misalnya teknik luma keying dan difference keying yang hanya membutuhkan satu warna latar belakang.

Berbagai jenis matte dapat ditemukan dalam produksi film. Salah satunya adalah matte painting, suatu teknik menggabungkan lukisan tradisional dan teknologi digital agar tampil seperti pengambilan objek asli dan diolah dalam post-produksi. Teknik ini membuat kemungkinan adegan yang sulit atau tidak mungkin diambil di lokasi menjadi cepat dan mudah. Selain matte painting, teknologi matte juga digunakan dalam pembuatan miniatur dan stop motion animation.

Jadi, itulah pengertian mengenai matte dalam dunia perfilman dan fotografi. Teknik ini bermanfaat dan digunakan secara luas untuk membuat gambar lebih jernih dan rapi tanpa harus mengambil scene gambar terlalu banyak. Kita bisa mengambil contoh dari beberapa film yang menggunakan teknologi matte dan menghasilkan gambar yang luar biasa seperti Harry Potter yang membuat latar belakang dan tempat yang fantastis tetapi terlihat seperti nyata.

Jenis-Jenis Matte pada Film dan Fotografi


Jenis-jenis Matte pada Film dan Fotografi

Matte painting merupakan elemen penting dalam film dan fotografi. Matte painting dapat digunakan untuk memperluas latar belakang atau membuat latar belakang yang menarik dan lebih realistis. Ada beberapa jenis matte painting yang digunakan dalam film dan fotografi, seperti berikut:

1. Matte painting klasik

Matte painting klasik

Matte painting klasik adalah teknik keseluruhan di mana tiga elemen digunakan bersama-sama; lukisan, miniatur, dan pengambilan gambar. Lukisan dilakukan pada kaca, sedangkan miniatur dibuat dan digunakan untuk latar belakang adegan. Setelah adegan difilmkan, miniatur dan gambar yang diambil digabungkan untuk menghasilkan gambar yang lebih realistis.

2. Matte painting digital

Matte painting digital

Matte painting digital adalah teknik matte painting modern yang menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan lukisan digital. Teknik ini meningkatkan akurasi dan detail lukisan serta memberikan lender yang lebih sempurna pada efek visual dan visualisasi film.

3. Matte painting rata hijau

Matte painting rata hijau

Teknik matte painting rata hijau melibatkan penggunaan layar hijau. Sudut kurang diisi dengan latar belakang yang dihasilkan oleh teknologi Chroma keying. Teknik ini digunakan untuk memberikan nuansa dan adegan yang tidak mungkin dilakukan di latar belakang asli.

4. Matte painting tiga dimensi

Matte painting tiga dimensi

Matte painting tiga dimensi melibatkan penciptaan dan pengembangan latar belakang menggunakan perangkat lunak tuga dimensi seperti Autodesk 3DS Software dan Maya. Teknik ini lebih maju dan kompleks serta menghasilkan hasil yang bahkan lebih realistis.

5. Matte painting praproduksi

Matte painting praproduksi

Teknik matte painting praproduksi melibatkan pengembangan konsep awal suatu proyek. Hal ini mencakup pengembangan latar belakang dan objek yang akan digunakan dalam film atau proyek lain. Teknik ini memiliki tujuan untuk menghemat waktu dan biaya dan juga menghasilkan hasil yang lebih baik.

6. Matte painting pasca produksi

Matte painting pasca produksi

Matte painting pasca produksi melibatkan penggunaan teknik Matte painting dalam pengeditan video dan produksi film dan adobe grafis. Teknik ini digunakan untuk menghilangkan jejak, menambahkan efek atau latar belakang untuk video dan film.

Dalam film dan fotografi, tujuan utama dari matte painting adalah untuk menghasilkan efek visual yang lebih realistis dan menarik bagi penonton. Teknik Matte painting memungkinkan penciptaan dunia yang asli dan inovatif dalam film dan fotografi.

Fungsi Matte dalam Industri Film dan Fotografi


Fungsi Matte dalam Industri Film dan Fotografi

Matte dalam industri film dan fotografi memiliki peran yang sangat penting. Matte adalah teknik penggabungan dua atau lebih shot (potongan gambar) yang dianggap tidak mungkin dilakukan dalam satu pengambilan gambar. Regu efek khusus (Special Fx) dapat menggunakan metode ini untuk menghemat waktu dan biaya yang boros pada proses syuting.

Matte diartikan sebagai teknik penyetingan gambar yang dipisahkan menjadi bagian depan dan belakang dengan penggunaan layar khusus yang ditempatkan di antara objek atau orang yang ada di depan dan latar belakang. Layar khusus terbuat dari kayu atau karton, diikat dan diperlakukan dengan cat hitam atau warna gelap lainnya. Matte dipakai ketika pengambilan gambar sangat sulit dilakukan pada lokasi tertentu atau adegan yang dianggap tidak mungkin untuk dilakukan oleh aktor sebenarnya.

Matte dalam industri film dan fotografi memiliki dua penggunaan penting, yaitu sebagai latar belakang dan sebagai unsur penggabungan.

Pertama, matte sering digunakan sebagai latar belakang dalam proses pengambilan gambar. Latar belakang (background) ini berfungsi sebagai pengganti latar belakang atau tempat asli yang sebenarnya, yang dapat tetap di dalam ruangan atau studio. Latar belakang tersebut nantinya akan dihapus atau diganti dengan efek-efek yang kemudian akan dipasangkan dengan gambar terekam di studio atau ruangan.

Penggabungan unsur adalah fungsi kedua matte dalam industri film dan fotografi. Matte digunakan ketika penggabungan gambar asli dengan adegan yang dianggap sangat sulit dilakukan. Contohnya adalah ketika adegan di mana seorang aktor berjalan di atas jembatan yang retak, tetapi keseluruhan adegan harus tetap dalam satu ruang hijau atau dalam efek visual yang disiapkan di studio. Dalam contoh seperti ini, Matte berfungsi sebagai alat penyatukan atau penggabung gambar asli dengan efek-efek yang nantinya akan ditambahkan ke dalam film atau pengambilan foto.

Dalam penggunaan matte sebagai latar belakang dan unsur penggabungan, matte juga memiliki beragam jenis. Jenis matte yang paling umum digunakan di industri film dan fotografi yaitu matte berbasis telur (Eggshell) dan matte berbasis minyak (oily matte). Matte berbasis telur dikaitkan dengan kanvas, kayu kayu atau media lain yang lebih kasar, sementara matte berbasis minyak lebih cocok untuk digunakan pada kayu atau media lain yang lebih halus.

Selain itu, ada juga jenis lain dari matte, yaitu matte yang digunakan untuk efek khusus di masa lalu. Dalam hal ini, matte berbasis minyak atau telur juga digunakan sebagai penggabung gambar asli dengan efek visual. Namun, saat ini teknologi matte telah berkembang dan sudah menggunakan teknologi layar hijau (greenscreen) atau biru (bluescreen), dimana latar belakang alami diganti dengan warna tertentu, dan kemudian diganti dengan efek visual dalam post-production.

Secara keseluruhan, matte adalah teknik penyetingan gambar yang penting dalam industri film dan fotografi. Matte digunakan baik sebagai teknik pemotretan maupun sebagai elemen efek visual. Matte berfungsi sebagai latar belakang, kunci penggabungan gambar asli dan efek visual, serta membantu menghemat waktu dan biaya dalam proses pembuatan film dan pengambilan foto.

Teknik Pembuatan Matte pada Film dan Fotografi


Teknik Pembuatan Matte pada Film dan Fotografi

Teknik pembuatan matte merupakan salah satu teknik dalam dunia film dan fotografi yang digunakan untuk menghilangkan latar belakang suatu objek. Tujuan pembuatan matte adalah menggabungkan dua gambar atau lebih dalam satu rangkaian. Dalam pembuatan matte, latar belakang atau objek yang ingin dihilangkan biasanya diganti dengan yang baru agar menimbulkan nuansa dan kesan yang diinginkan.

Terdapat beberapa teknik pembuatan matte pada film dan fotografi, yaitu sebagai berikut:

1. Green Screen

Green Screen

Green screen adalah teknik pembuatan matte yang paling umum digunakan pada film dan fotografi. Teknik ini menggunakan background berwarna hijau yang nantinya akan diganti dengan latar belakang baru pada saat editing. Cara kerjanya dengan memisahkan objek atau benda dengan background hijau. Setelah itu background hijau diganti dengan latar belakang yang diinginkan melalui software editing video dan gambar.

2. Blue Screen

Blue Screen

Teknik blue screen hampir sama dengan green screen. Bedanya adalah blue screen menggunakan background berwarna biru yang nantinya akan diganti dengan latar belakang baru pada saat editing. Teknik ini cocok digunakan jika pada proses pengambilan gambar banyak menggunakan warna hijau atau warna yang dekat dengan warna hijau

3. Grey Screen

Grey Screen

Teknik pembuatan matte dengan background kelabu atau disebut grey screen yaitu menggunakan kain berwarna abu-abu sebagai latar belakang. Setelah perekaman dilakukan, dengan teknik mixing, background kelabu tersebut dapat dihilangkan. Dalam penggunaan teknik grey screen biasanya cocok digunakan pada film atau video yang memakai background natural atau tembok.

4. Double Exposure

Double Exposure

Teknik pembuatan matte dengan double exposure merupakan mengubah dua gambar menjadi satu. Pada teknik ini dua gambar akan disatukan untuk membentuk satu gambar, biasanya digunakan untuk memberikan kesan romantis atau keindahan pada gambar.

5. Cut Out

Cut Out

Teknik Cut Out adalah teknik pembuatan matte dengan menghilangkan objek atau latar belakang secara manual menggunakan cutter atau pisau cukur. Cara ini sangat unik dan dapat menonjolkan kekuatan fotografi, karena pembuatan matte cut out harus dilakukan secara manual dan membutuhkan ketelitian serta keahlian dari si pembuat.

Dalam dunia perfilman dan fotografi, teknik pembuatan matte sangat penting dan sering digunakan. Teknik ini dapat membuat hasil gambar dan film menjadi lebih menarik, artistik dan unik. Kedepannya, teknik pembuatan matte diharapkan semakin berkembang dan membuat hasil gambar dan film semakin berinovasi.

Contoh Penggunaan Matte pada Film Terkenal


Setelah mengetahui apa arti matte dan teknik yang digunakan dalam pembuatannya, kini saatnya melihat contoh penggunaan matte pada film-film terkenal di Indonesia. Berikut adalah beberapa film terkenal yang menggunakan teknik matte untuk membuatnya terlihat lebih indah dan menarik.

1. Naga Bonar (1986)

Film Naga Bonar diproduksi pada tahun 1986 dan disutradarai oleh Deddy Mizwar. Film komedi ini menceritakan tentang seorang pemuda desa bernama Naga Bonar (Deddy Mizwar) yang pindah ke kota untuk mengejar impiannya. Film ini menggunakan teknik matte dalam beberapa adegan di dalamnya, seperti adegan di tempat di mana Naga Bonar melihat gedung-gedung perkantoran yang tinggi. Teknik matte yang digunakan di film ini dapat membuat pemirsa merasakan nuansa kota yang modern dan maju.

2. Keluarga Cemara (2018)

Film Keluarga Cemara diproduksi pada tahun 2018 dan disutradarai oleh Yandy Laurens. Film ini menceritakan tentang keluarga sederhana yang harus berjuang untuk bertahan hidup dalam keadaan sulit. Dalam film ini, teknik matte digunakan di beberapa adegan, seperti adegan di mana keluarga tersebut berada di sebuah ladang kebun. Teknik matte yang digunakan di film ini berhasil menghidupkan suasana pedesaan yang tenang dan damai.

3. Laskar Pelangi (2008)

Film Laskar Pelangi diproduksi pada tahun 2008 dan disutradarai oleh Riri Riza. Film ini diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata. Film ini menceritakan tentang sebuah sekolah sederhana di sebuah desa terpencil dan perjuangan para guru dalam menjadikan sekolah tersebut berkualitas. Teknik matte digunakan dalam film ini dalam beberapa adegan, seperti adegan di mana para pelajar tersebut berada di tempat yang memiliki pemandangan yang indah. Teknik matte yang digunakan di film ini berhasil menghasilkan tampilan yang indah dan membuat penonton merasa seakan-akan sedang berada di tempat tersebut.

4. Kartini (2017)

Film Kartini diproduksi pada tahun 2017 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini dibuat untuk memperingati Hari Kartini. Film ini menceritakan tentang sosok Raden Ayu Kartini, seorang pejuang emansipasi wanita di Indonesia. Dalam film ini, teknik matte digunakan dalam beberapa adegan, seperti adegan di mana Kartini berada di sebuah kebun bunga. Teknik matte yang digunakan di film ini berhasil membuat pemirsa merasakan atmosfer kebun bunga yang cantik dan alami.

5. Habibie & Ainun (2012)

Film Habibie & Ainun diproduksi pada tahun 2012 dan disutradarai oleh Faozan Rizal. Film ini diadaptasi dari novel karya Habibie sendiri yang berjudul Ainun dan Habibie. Film ini menceritakan tentang kisah cinta antara BJ Habibie dan istrinya, Ainun. Dalam beberapa adegan di film ini, teknik matte digunakan untuk memberikan nuansa yang elegan dan romantik, khususnya dalam adegan di mana Habibie dan Ainun berada di Paris. Teknik matte yang digunakan di film ini berhasil membuat penonton merasakan keindahan kota Paris yang terkenal dengan cinta dan romansa.

Itulah beberapa contoh penggunaan matte pada film-film terkenal di Indonesia. Penggunaan teknik matte dalam sebuah film dapat memberikan efek yang dramatis dan membuatnya terlihat lebih indah serta menarik. Oleh karena itu, teknik ini sangat penting bagi industri film untuk memberikan nuansa dan penampilan yang berbeda dalam setiap film yang diproduksi.

Iklan