Pengertian Kata Kerja Transitif


kata kerja transitif adalah

Kata kerja transitif sering kali menjadi topik yang sulit dipahami bagi sebagian orang. Namun, sebenarnya kata kerja transitif adalah jenis kata kerja yang sering digunakan dalam pembentukan kalimat. Dalam hal ini, kata kerja transitif membutuhkan objek sebagai kata yang menerima pengaruh dari kata kerja tersebut.

Jadi, apabila kata kerja membutuhkan objek untuk mendapatkan makna yang utuh, maka kata kerja tersebut dapat dikategorikan sebagai kata kerja transitif. Contohnya, dalam kalimat “Saya makan nasi”, kata kerja “makan” adalah kata kerja transitif, karena kata “nasi” merupakan objek dari kata kerja tersebut.

Kata kerja transitif juga dapat diidentifikasi dengan menggunakan pertanyaan “apa” atau “siapa” setelah kata kerja. Jika dalam kalimat tersebut dapat dijawab dengan kata benda atau subjek yang menjadi objek dari kata kerja, maka kata kerja tersebut adalah kata kerja transitif.

Sebagai contoh, dalam kalimat “Dia mencuci mobil”, pertanyaan “apa yang dicuci?” dapat dijawab dengan kata “mobil”. Oleh karena itu, kata kerja “mencuci” adalah kata kerja transitif.

Kata kerja transitif juga dapat digunakan untuk membentuk kalimat pasif. Dalam kalimat pasif, objek dari kata kerja menjadi subjek, sedangkan kata kerja sendiri berubah menjadi bentuk pasif.

Contohnya, kalimat “Siti memasak nasi” dapat dijadikan kalimat pasif dengan cara “Nasi dimasak oleh Siti”. Perubahan kata kerja dari aktif menjadi pasif pada contoh kalimat tersebut adalah “memasak” menjadi “dimasak”.

Adapun beberapa contoh kata kerja transitif dalam bahasa Indonesia di antaranya: membaca, menulis, mencari, mengambil, membeli, dan banyak lagi.

Untuk lebih memperdalam pemahaman seputar kata kerja transitif, perlu dipahami pula bahwa terdapat beberapa kata kerja yang dapat berperan ganda sebagai kata kerja transitif dan kata kerja intransitif.

Kata kerja tersebut antara lain adalah “berhenti”, “datang”, dan “tinggal”. Contoh penggunaan kata kerja transitif dari kata “berhenti” adalah dalam kalimat “Saya berhenti mobil”, di mana “mobil” sebagai objek dari kata kerja tersebut.

Sementara itu, contoh penggunaan kata kerja intransitif dari kata “berhenti” adalah dalam kalimat “Mobil berhenti”, di mana mobil tidak memerlukan objek sebagai penerima pengaruh dari kata kerja “berhenti”.

Dalam kesimpulannya, kata kerja transitif adalah jenis kata kerja yang memerlukan objek sebagai kata yang menerima pengaruh dari kata kerja tersebut. Kata kerja transitif dapat diidentifikasi dengan menggunakan pertanyaan “apa” atau “siapa” setelah kata kerja. Beberapa contoh kata kerja transitif dalam bahasa Indonesia antara lain membaca, menulis, mencari, dan mengambil. Terdapat pula beberapa kata kerja yang dapat berperan ganda sebagai kata kerja transitif dan kata kerja intransitif seperti “berhenti”, “datang”, dan “tinggal”.

Contoh Kata Kerja Transitif dalam Kalimat


Contoh Kata Kerja Transitif dalam Kalimat

Kata kerja transitif adalah jenis kata kerja yang membutuhkan objek untuk menghasilkan arti yang utuh dan mempunyai aksi yang diarahkan ke objek. Penjelasan lengkap seputar pengertian kata kerja transitif bisa kamu simak di artikel sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa contoh kata kerja transitif dalam kalimat.

1. Menghemat

Kata kerja ini memerlukan objek sebagai penerima dari hasil penghematan. Sebagai contohnya: Saya menghemat uang untuk membeli mobil baru.

2. Mencuci

Mencuci

Kata kerja transitif yang kedua adalah mencuci. Kata kerja ini memerlukan objek pakaian sebagai benda yang diarahkan aksinya. Sebagai contohnya: Dia mencuci bajunya yang kotor setelah bermain bola.

3. Memberikan

Kata kerja ini memerlukan objek penerima yang mendapat benda atau keuntungan dari aksi yang dijalankan. Sebagai contohnya: Ibu memberikan uang jajan padaku untuk membeli makanan saat istirahat sekolah.

4. Menyanyi

Menyanyi

Kata kerja transitif lain adalah menyanyi. Kata kerja ini memerlukan objek sebagai akal yang ditujukan aksinya. Sebagai contohnya: Dila menyanyikan lagu favoritnya di depan teman-temannya untuk menghibur mereka.

5. Menari

Menari

Contoh kata kerja transitif yang terakhir adalah menari. Kata kerja ini memerlukan objek tempat atau ruangan dimana aksi diterapkan. Sebagai contohnya: Tari Saman ini biasanya ditampilkan di ruang terbuka agar penonton bisa menikmati gerakan yang luwes.

Perbedaan Kata Kerja Transitif dan Intransitif


kata kerja indonesia

Kata kerja dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata kerja transitif dan kata kerja intransitif. Perbedaan di antara keduanya adalah pada objek dalam kalimat. Objek adalah kata benda yang dikenai tindakan atau kata kerja. Jika suatu kata kerja membutuhkan objek pada kalimatnya, maka ia disebut kata kerja transitif. Sebaliknya, jika suatu kata kerja tidak membutuhkan objek, maka ia disebut kata kerja intransitif.

Kata kerja transitif memiliki objek yang dikenai tindakan. Objek dapat berupa benda maupun orang. Beberapa contoh kata kerja transitif diantaranya adalah: membeli, menjual, menulis, membaca, dan mengajar. Contoh kalimat dengan kata kerja transitif adalah:

“Saya membeli buku”

“Dia menjual mobil”

“Kita menulis surat”

“Mereka membaca koran”

“Guru mengajar murid”

Sedangkan, kata kerja intransitif tidak memiliki objek yang dikenai tindakan. Kata kerja intransitif hanya memiliki subjek dan predikat saja dalam kalimatnya. Contoh kata kerja intransitif diantaranya adalah: meninggal, pergi, datang, tidur, dan lari. Contoh kalimat dengan kata kerja intransitif adalah:

“Ia meninggal kemarin.”

“Kita pergi ke pasar.”

“Mereka datang ke pesta.”

“Dia sedang tidur di kamar.”

“Anak-anak berlari di lapangan.”

Di samping itu, terdapat juga kata kerja transitif tak langsung. Kata kerja ini memerlukan objek yang dikenai tindakan dan diikuti dengan kata depan yang menunjukkan arah atau tujuan. Beberapa contoh kata kerja transitif tak langsung diantaranya adalah: memberi, membelikan, mengirimkan, dan menolong. Contoh kalimat dengan kata kerja transitif tak langsung adalah:

“Saya memberi bunga untuk ibu.”

“Dia membelikan kado untuk pacarnya.”

“Kami mengirimkan email untuk klien.”

“Mereka menolong orang yang terluka.”

Perbedaan antara kata kerja transitif dan intransitif terletak pada adanya objek dalam kalimat. Kata kerja transitif memiliki objek, baik langsung ataupun tidak langsung, sedangkan kata kerja intransitif tidak memiliki objek sama sekali.

Penggunaan Kata Kerja Transitif dalam Bahasa Jepang


kata kerja transitif dalam bahasa jepang

Bahasa Jepang memiliki dua jenis kata kerja yakni kata kerja transitif dan intransitif. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek untuk melengkapi makna kalimat. Karena itu, kata kerja transitif ini harus diikuti oleh objek jika digunakan dalam sebuah kalimat. Berikut ini adalah penggunaan kata kerja transitif dalam bahasa Jepang.

1. Pola Kalimat Transitif dalam Bahasa Jepang


pola kata kerja transitif bahasa jepang

Pola kalimat transitif dalam bahasa Jepang adalah: subject (subjek) + kata kerja transitif + objek. Contohnya sebagai berikut:
私はりんごを食べます。
(Watashi wa ringo o tabemasu.)
Artinya: Saya makan apel.

2. Jenis Objek dalam Bahasa Jepang


jenis objek dalam bahasa jepang

Dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa jenis objek seperti:

  • Objek langsung
    Objek langsung adalah objek yang langsung diterima oleh kata kerja transitif. Contohnya: 本を読む (hon o yomu) yang artinya “membaca buku”.
  • Objek tidak langsung
    Objek tidak langsung adalah objek yang tidak langsung diterima oleh kata kerja transitif. Contohnya: 友達にプレゼントをあげる (tomodachi ni presento o ageru) yang artinya “memberikan hadiah kepada teman”.
  • Objek posisi
    Objek posisi adalah objek yang menunjukkan posisi suatu benda. Contohnya: テーブルの上に鉛筆があります (teburu no ue ni enpitsu ga arimasu) yang artinya “pensil ada di atas meja”.

3. Kebiasaan Menggunakan Partikel di dalam Kalimat Transitif Bahasa Jepang


partikel dalam kata kerja transitif bahasa jepang

Dalam kalimat transitif bahasa Jepang, seringkali menggunakan partikel “o” atau “ga” setelah objek. Partikel “o” digunakan untuk menandai objek langsung dan partikel “ga” digunakan untuk menandai subjek. Contohnya sebagai berikut:
彼は本を読む (kare wa hon o yomu) yang artinya “Dia membaca buku”.
私はりんごが好きです (watashi wa ringo ga suki desu) yang artinya “Saya suka apel”.

4. Contoh Kalimat Transitif Bahasa Jepang


contoh kata kerja transitif bahasa jepang

Berikut beberapa contoh kalimat transitif dalam bahasa Jepang:

  • 私は魚を食べます。 (Watashi wa sakana o tabemasu.) yang artinya “Saya makan ikan.”
  • 彼はドアを開けます。 (Kare wa doa o akemasu.) yang artinya “Dia membuka pintu.”
  • 私たちは映画を見ます。 (Watashitachi wa eiga o mimasu.) yang artinya “Kami menonton film.”
  • 彼女は本を読みます。 (Kanojo wa hon o yomimasu.) yang artinya “Dia membaca buku.”

Itulah beberapa penggunaan kata kerja transitif dalam bahasa Jepang. Jangan lupa untuk memahami pola kalimat serta jenis objek yang digunakan dalam kalimat transitif tersebut agar tidak salah dalam mengucapkannya. Teruslah berlatih dan menambah kosakata bahasa Jepangmu agar semakin lancar dalam berbicara. Selamat belajar!

Kategori Kata Kerja Transitif Berdasarkan Objeknya


Kategori Kata Kerja Transitif Berdasarkan Objeknya

Kata kerja transitif adalah jenis kata kerja yang memerlukan objek untuk melengkapinya. Objek tersebut dapat berupa benda, orang, atau hewan. Objek yang diperlukan oleh kata kerja transitif ini bisa jadi memiliki fungsi berbeda. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja transitif dibedakan menjadi beberapa kategori berdasarkan objeknya. Berikut penjelasannya:

1. Kata Kerja Transitif dengan Objek Langsung


Kata Kerja Transitif dengan Objek Langsung

Kata kerja transitif dengan objek langsung atau disebut juga kata kerja transitif langsung adalah kata kerja transitive yang objeknya berupa benda atau hal yang nyata dan konkret. Contohnya seperti “Dia membuka pintu”, “Ia makan apel”, dan lain-lain.

2. Kata Kerja Transitif dengan Objek Tidak Langsung


Kata Kerja Transitif dengan Objek Tidak Langsung

Kata kerja transitif dengan objek tidak langsung atau disebut juga kata kerja transitif tidak langsung adalah kata-kata kerja transitif yang memerlukan kata benda lain untuk menyatakan siapa atau apa yang berada dalam posisi objek. Contohnya seperti “Saya memberi dia uang”, “Dia mengetuk pintu untuk meminta tolong”, dan lain-lain.

3. Kata Kerja Transitif dengan Objek Langsung dan Objek Tidak Langsung


Kata Kerja Transitif dengan Objek Langsung dan Objek Tidak Langsung

Kata kerja transitif dengan objek langsung dan objek tidak langsung atau disebut juga kata kerja ditransitifkan. Jenis kata kerja ini memerlukan kedua objek secara bersamaan, benda yang diberi dan siapa yang menerimanya. Contohnya seperti “Saya memberikan buku itu pada teman saya” dan “Dia memberikan sebotol air mineral pada ibu saya”.

4. Kata Kerja Transitif dengan Objek Ganda


Kata Kerja Transitif dengan Objek Ganda

Kata kerja transitif dengan objek ganda adalah kata kerja transitif yang memerlukan lebih dari satu objek untuk melengkapinya. Jenis objek dalam kategori ini bisa sama atau berbeda. Contohnya seperti “Dia membeli buku dan pena di toko itu”, “Kami membuat kue dan roti untuk pesta”, dan lain-lain.

5. Kata Kerja Transitif dengan Objek Majemuk


Kata Kerja Transitif dengan Objek Majemuk

Kata kerja transitif dengan objek majemuk atau disebut juga kata kerja transitif majemuk dapat dipahami sebagai kata kerja yang memerlukan objek yang terbagi menjadi bagian-bagian dan juga bisa merupakan sebuah kesatuan. Contohnya seperti “Dia memotong dua apel menjadi empat bagian”, “Saya membuat baju dari lima potong kain”.

Nah, itulah beberapa kategori kata kerja transitif berdasarkan objeknya dalam bahasa Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkannya.

Iklan