Jenis Huruf Jepang


Jenis Huruf Jepang

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa populer di Indonesia selain Bahasa Inggris. Bahasa Jepang memiliki sistem tulisan yang sangat unik dan menarik untuk dipelajari, yaitu huruf Jepang atau yang sering dikenal dengan kanji, hiragana, dan katakana. Kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang jenis huruf Jepang dan fungsinya.

1. Kanji

Kanji atau “huruf China” merupakan jenis huruf Jepang yang pertama dikenalkan. Kanji sendiri sebenarnya merupakan pengambilan karakter tulisan China yang kemudian diperkenalkan ke Jepang. Kanji dapat dibaca dengan banyak cara dan memiliki berbagai macam arti. Saat belajar Bahasa Jepang, Kanji memang menjadi salah satu materi yang cukup sulit, namun sangat penting untuk dikuasai karena digunakan dalam berbagai aspek kehidupan yang berkaitan dengan Bahasa Jepang, seperti nama, tempat, dan kosakata tertentu.

Kanji terdiri atas ribuan karakter, dan setiap karakternya mewakili berbagai jenis suara dan simbolisasi tertentu. Penggunaan Kanji dalam Bahasa Jepang lebih sering digunakan pada dokumen resmi, media cetak, koran, majalah, dan lain sebagainya. Meskipun pada umumnya kanji sering digunakan dalam bahasa Jepang, tapi tetap saja kanji yang digunakan sangat berbeda-beda. Sehingga belajar Bahasa Jepang dengan menggunakan kanji harus dilakukan dengan sabar dan tekun.

2. Hiragana

Hiragana merupakan abjad Jepang yang terdiri dari 46 karakter. Huruf-huruf hiragana digunakan untuk menuliskan kata-kata dengan pengucapan Jepang yang asli. Hiragana juga sangat penting untuk diketahui karena selain sebagai abjad, hiragana juga digunakan untuk membaca kata-kata asing, nama orang, dan tempat di Jepang. Misalnya kata Arigatou Gozaimasu (terimakasih), tersebut dalam kanji ditulis dengan huruf China, akan tetapi secara umum masyarakat Jepang akan menuliskannya dengan huruf hiragana.

Hiragana digunakan dalam berbagai macam media seperti novel, komik, koran, surat kabar, dan lebih sering digunakan dalam plat nomor kendaraan, tanda jalan, tiket kereta, dan jenis surat menyurat yang bersifat resmi. Hiragana lebih mudah untuk dipelajari dan diketahui karena hanya terdiri dari 46 karakter saja.

3. Katakana

Katakana adalah abjad Jepang kedua yang terdiri dari 46 karakter. Huruf Katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata asing, contohnya ‘Sarada’ (Salad) dalam Bahasa Jepang ditulis dengan menggunakan huruf Katakana. Katakana digunakan untuk menyoroti bahwa kata yang ditulis asing.

Katakana digunakan dalam media cetak, baik majalah, koran, selebaran yang berbicara tentang budaya luar negeri, restoran, bisnis, mode dan masih banyak lagi. Selain itu, katakana juga sering digunakan untuk bahasa pop serta oleh para host di restoran, bar, dan toko-toko makanan di Jepang untuk memudahkan komunikasi dengan wisatawan asing. Katakana berada diantara kanji dan hiragana dalam hal kesulitan memorisasi.

Itulah tadi beberapa jenis huruf Jepang yang perlu diketahui. Meskipun terlihat sulit untuk dipelajari, tapi belajar Bahasa Jepang dengan menggunakan jenis-huruf ini menjadi sangat penting karena digunakan dalam berbagai aspek kehidupan di Jepang. Dengan mempelajari jenis huruf Jepang, kita akan lebih mudah memahami kata-kata yang dituliskan dalam Bahasa Jepang dan menjalankan aktivitas di Jepang.

Pelafalan dalam Bahasa Jepang


Pelafalan dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang terkenal sebagai salah satu bahasa paling sulit untuk dipelajari, terutama dalam hal pelafalannya. Pelafalan yang salah dapat menyebabkan salah pemahaman saat berbicara dengan orang Jepang. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mempelajari cara pelafalan yang benar saat belajar bahasa Jepang.

Pelafalan dalam bahasa Jepang sangat bergantung pada pengucapan huruf vokal dan konsonan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk membantu Anda mempelajari pelafalan dalam bahasa Jepang:

1. Huruf Vokal

Huruf vokal adalah dasar dari pelafalan dalam bahasa Jepang. Ada lima huruf vokal dalam bahasa Jepang: a, i, u, e, dan o. Setiap huruf memiliki pelafalan yang berbeda.

Contohnya, huruf ‘a’ dilafalkan seperti suara ‘a’ dalam kata “father” atau “cat”. Huruf ‘i’ dilafalkan seperti suara ‘ee’ dalam kata “feel” atau “meet”. Huruf ‘u’ dilafalkan seperti suara ‘oo’ dalam kata “book” atau “wool”. Huruf ‘e’ dilafalkan seperti suara ‘eh’ dalam kata “bed” atau “red”. Huruf ‘o’ dilafalkan seperti suara ‘oh’ dalam kata “go” atau “low”.

2. Konsonan

Konsonan juga sangat penting dalam pelafalan bahasa Jepang. Ada beberapa konsonan dalam bahasa Jepang yang tidak ada dalam bahasa Indonesia. Konsonan tersebut meliputi ‘ts’, ‘sh’, ‘ch’, ‘j’, dan ‘n’.

Konsonan ‘ts’ dilafalkan dengan menyatukan suara huruf ‘t’ dan ‘s’. Contohnya, kata “tsunami” dalam bahasa Jepang dilafalkan seperti “tsu-nah-mee”. Konsonan ‘sh’ dilafalkan dengan menyatukan suara huruf ‘s’ dan ‘h’. Contohnya, kata “shigoto” dalam bahasa Jepang dilafalkan seperti “shee-goh-toh” yang artinya “pekerjaan”. Konsonan ‘ch’ dilafalkan dengan menyatukan suara huruf ‘t’ dan ‘sh’. Contohnya, kata “chizu” dalam bahasa Jepang dilafalkan seperti “chee-zoo” yang artinya “peta”.

Konsonan ‘j’ dilafalkan seperti suara ‘dj’ dalam kata “jam”. Contohnya, kata “jinruigaku” dalam bahasa Jepang dilafalkan seperti “jin-roo-ee-ga-koo” yang artinya “antropologi”. Terakhir, konsonan ‘n’ dalam bahasa Jepang dilafalkan dengan memperpendek suara huruf ‘n’. Contohnya, kata “nihon” dalam bahasa Jepang dilafalkan seperti “nee-hohn” yang artinya “Jepang”.

3. Bunyi Ganda (Double Sounds)

Bunyi ganda dalam bahasa Jepang dikenal dengan sebutan “chouon”. Bunyi ganda terjadi ketika dua huruf vokal diucapkan secara bersamaan. Bunyi ganda umumnya dilambangkan dengan tanda garis atas yang digunakan pada huruf yang diulang.

Contohnya, kata “boku” dalam bahasa Jepang dilafalkan seperti “boh-kuh”. Bunyi ganda dalam kata tersebut terjadi pada huruf ‘o’. Pada huruf ‘o’ diberikan tanda garis atas untuk menandakan bahwa bunyi huruf ini diulang.

Demikianlah beberapa tips untuk membantu Anda mempelajari pelafalan dalam bahasa Jepang. Ingatlah bahwa pelafalan yang baik sangat penting saat berbicara dengan orang Jepang. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang belajar bahasa Jepang.

Tingkatan Bahasa Jepang


Tingkatan Bahasa Jepang

Bahasa Jepang, seperti bahasa-bahasa lainnya, memiliki tingkatan kalimat yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan lawan bicara yang dihadapi. Bahasa Jepang memiliki lima tingkatan bahasa, yaitu bahasa formal, semi-formal, biasa, sopan serta sopan banget atau keigo.

1. Bahasa Formal (Keigo)

Bahasa Formal

Bahasa formal atau keigo digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua, superior di tempat kerja, atau orang yang lebih senior secara sosial. Bahasa formal memiliki keunikannya sendiri, yaitu penggunaan kata-kata yang tidak biasa atau kata-kata yang berbeda dari bahasa Jepang biasanya.

Contoh percakapan memakai bahasa formal:

A: お忙しいところ、お時間をいただき、ありがとうございます。
B: いえいえ、どういたしまして。

2. Bahasa Semi-Formal (Teineigo)

Bahasa Semi-Formal

Bahasa semi-formal atau teineigo digunakan dalam situasi bertemu orang yang baru dikenal. Bahasa ini lebih santai daripada bahasa formal dan memiliki batasan tertentu, dan tidak selama bahasa pengantar umumnya tidak digunakan di tempat kerja.

Contoh percakapan memakai bahasa semi-formal:

A: 初めまして。私は次郎と申します。よろしくお願いします。
B: こちらこそ、よろしくお願いします。

3. Bahasa Biasa (Benkyougo)

Bahasa Biasa

Bahasa biasa dan mungkin menjadi tingkatan bahasa yang paling umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Tingkat ini adalah dasar dari seluruh bahasa Jepang yang terdiri dari kosakata dan tata bahasa dasar.

Contoh percakapan memakai bahasa biasa:

A: 今日は美味しかったね。
B: うん、すごくおいしかった。

4. Bahasa Sopan (Sonkeigo)

Bahasa Sopan

Bahasa sopan atau sonkeigo digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau lebih senior secara sosial. Bentuk sonkeigo adalah bentuk keigo yang paling resmi dalam bahasa Jepang.

Contoh percakapan memakai bahasa sopan:

A: お越しいただきまして、誠にありがとうございます。
B: こちらこそ、ありがとうございます。

5. Bahasa Sopan Banget (Kenjougo)

Bahasa Sopan Banget

Bahasa sopan banget atau kenjougo digunakan untuk menghormati orang yang lebih tua atau lebih senior di tempat kerja. Bahasa ini memiliki tata bahasa yang lebih kompleks dibandingkan dengan bentuk keigo lainnya.

Contoh percakapan memakai bahasa sopan banget:

A: お目にかかれて、光栄に存じます。
B: こちらこそ、光栄に思います。

Itulah kelima tingkatan bahasa dalam bahasa Jepang. Berbicara menggunakan tingkatan bahasa yang tepat sangat penting karena menjadi refleksi terhadap identitas pribadi, pendidikan, pangkat, dan pekerjaan anda.

Dialek Daerah di Jepang


Dialek Daerah di Jepang

Indonesia dan Jepang memiliki kedekatan sejarah yang cukup lama. Salah satu di antaranya terletak pada fakta bahwa bahasa Jepang memiliki banyak persamaan dengan bahasa Indonesia. Hal ini dapat terlihat pada beberapa kata dengan artinya yang mirip di kedua bahasa. Meskipun demikian, seperti bahasa-bahasa lainnya, bahasa Jepang juga memiliki banyak dialek daerah yang cukup berbeda dalam pengucapannya. Berikut ini beberapa contoh dialek regional di Jepang:

Hokkaido Dialect


Dialek Hokkaido

Hokkaido adalah sebuah bagian di Jepang yang berada di bagian utara. Dialek Hokkaido merupakan dialek yang cukup sering digunakan di sana. Dialek ini memiliki ciri khas dengan pengucapan huruf “r” yang cukup kuat di mana sebagian orang membandingkannya dengan pengucapan huruf “l” di bahasa Inggris. Selain itu, pengucapan beberapa kata juga berbeda dari pengucapan umum di bahasa Jepang standar.

Kansai Dialect


Dialek Kansai

Kansai merupakan area di selatan Jepang. Dialek ini sangat terkenal karena digunakan di kota besar seperti Osaka dan Kyoto. Warga yang menggunakan dialek ini biasanya tidak menutup-nutupi pengucapan “o” di kata-kata, sehingga terdengar lebih keras dalam telinga. Dialek Kansai juga sering digunakan dalam komedi stand-up Jepang. Biasanya, mereka menambahkan nada khusus pada kata-kata tertentu untuk memberikan efek lucu pada percakapannya.

Kyushu Dialect


Dialek Kyushu

Kyushu merupakan sebuah pulau besar di selatan Jepang. Dialek Kyushu cukup sering digunakan oleh warga di sana. Salah satu ciri khas dialek ini terletak pada pengucapan huruf “s” yang lebih lembut dan pelan dibandingkan dengan pengucapan umum di bahasa Jepang standar. Selain itu, penggunaan kata-kata dalam kalimat terkadang sedikit berbeda dari penggunaan di bahasa Jepang standar.

Tohoku Dialect


Dialek Tohoku

Tohoku merupakan sebuah wilayah di utara Jepang. Dialek Tohoku memiliki karakteristik pengucapan huruf “u” yang sangat kuat dan jelas terdengar. Selain itu, warga yang menggunakan dialek ini juga memiliki kebiasaan untuk menambahkan kata “toh” pada akhir kalimat sebagai ganti kata “ne”. Meskipun terdengar lebih kasual, penggunaan dialek Tohoku dianggap cukup sopan pada beberapa kesempatan.

Begitulah beberapa contoh dari dialek regional di Jepang. Ada banyak variasi lainnya tergantung dari wilayah dan bahkan kota di Jepang. Meskipun membingungkan pada awalnya, namun hal tersebut membuat bahasa Jepang menjadi lebih menarik dan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang menyenangkan.

Bahasa Jepang dalam Budaya Populer


Bahasa Jepang dalam Budaya Populer Indonesia

Bahasa Jepang menjadi salah satu bahasa yang populer di Indonesia, terutama bagi para penikmat budaya Jepang. Bahasa Jepang tidak hanya populer dalam kalangan pecinta anime, cosplay, dan manga, tapi juga dalam bidang-bidang lain seperti kuliner, musik, dan film.

Bahasa Jepang dalam Anime dan Manga

Anime dan Manga

Anime dan Manga telah meluas di Indonesia. Sudah menjadi hal yang umum bagi pecinta anime dan manga untuk mempelajari bahasa Jepang karena bahasa Jepang sering digunakan dalam anime dan manga. Penonton dan pembaca sering kali terkena istilah-istilah Jepang seperti “sayonara” (sampai jumpa), “kawaii” (lucu), dan “arigatou” (terima kasih).

Bahasa Jepang dalam Cosplay

Cosplay

Cosplay juga menjadi budaya populer di Indonesia. Banyak penikmat cosplay yang mengenakan kostum karakter anime favorit mereka dan juga menggunakan bahasa Jepang ketika berbicara. Bahasa Jepang biasanya digunakan untuk saling membicarakan antara penggemar cosplay dan istilah kosumpurei sendiri juga berasal dari kata “costume play” yang menurut Jepang sendiri lebih dikenal dengan nama “kosupure”.

Bahasa Jepang dalam Kuliner

Kuliner

Kuliner Jepang menjadi tren di Indonesia. Banyak restoran Jepang yang dibuka di Indonesia dan menawarkan makanan asli khas Jepang seperti sushi, ramen, dan takoyaki. Dalam bahasa Jepang, makanan-makanan tersebut memiliki nama lengkap seperti “maguro sushi” (sushi dengan isi tuna), “shoyu ramen” (ramen dengan kuah kecap) dan “takoyaki” (gulungan bola octopus).

Bahasa Jepang dalam Musik

Musik

Musik Jepang juga merambah di Indonesia. Banyak musisi Jepang telah mengadakan konser di Indonesia seperti L’Arc-en-Ciel dan One OK Rock. Selain itu, banyak juga lagu-lagu Jepang yang populer di Indonesia dan dinyanyikan dalam bahasa Jepang seperti Yui – “Goodbye Days”, Yui – “LIFE”, dan Utada Hikaru – “First Love”.

Bahasa Jepang dalam Film

Film

Banyak film Jepang yang telah tayang di Indonesia. Beberapa film Jepang bahkan telah menjadi populer di Indonesia seperti Rurouni Kenshin dan Gantz. Film-film Jepang ini tentu saja menggunakan bahasa Jepang dalam dialog dan subtitle-nya. Bahasa Jepang dalam film juga menjadi salah satu alat untuk mempelajari budaya Jepang seperti cara mereka berbicara dan berinteraksi satu sama lain.

Iklan