Hari Libur Nasional di Jepang


Hari Libur Nasional di Jepang

Bagi warga Indonesia yang berencana untuk mengunjungi Jepang, penting untuk mengetahui jadwal Hari Libur Nasional di Jepang. Jepang memiliki beberapa hari libur yang sangat penting bagi orang Jepang, yang harus diambil menjadi pertimbangan dalam merencanakan perjalanan ke Jepang. Berikut ini adalah daftar Hari Libur Nasional di Jepang dan beberapa informasi penting yang perlu diperhatikan:

Tahun Baru (Shogatsu) – 1 Januari s/d 3 Januari


Tahun Baru (Shogatsu)

Shogatsu atau Tahun Baru merupakan hari libur utama di Jepang. Pada hari ini, orang-orang Jepang biasanya melakukan kunjungan ke kuil untuk berdoa dan membersihkan diri dari dosa-dosa pada tahun lalu, yang dikenal dengan tradisi Oshogatsu Hatsumode. Selain itu, orang Jepang biasanya memakan soba, mochi dan tempura dalam menandai perayaan Tahun Baru.

Banyak toko, restoran, stasiun kereta api, dan transportasi lainnya akan tutup di Jepang selama Tahun Baru. Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan perjalanan ke Jepang dengan hati-hati saat musim ini, agar tidak kesulitan mencari makanan atau transportasi ketika sedang di Jepang.

Hari Foundation Japan (Kenkoku Kinen No Hi) – 11 Februari


Hari Foundation Japan (Kenkoku Kinen No Hi)

Hari Foundation Japan atau Kenkoku Kinen No Hi merupakan Hari Nasional Jepang yang memperingati kelahiran negara Jepang. Pada hari ini, orang-orang Jepang bersama-sama merayakan dan menghargai sejarah, budaya dan tradisi Jepang serta jasa para pendahulu Jepang yang telah membangun negara ini.

Hari Foundation Japan tidak sepopuler Hari Tahun Baru di Jepang, tetapi tetap penting untuk diperhatikan dalam perencanaan liburan ke Jepang. Sebagian toko dan tempat wisata di Jepang akan tetap buka di hari ini, tetapi beberapa mungkin akan tutup pada pagi hari agar dapat berpartisipasi dalam parade lokal atau acara menarik lainnya.

Hari Bunga Sakura (Hanami) – Maret/April


Hari Bunga Sakura (Hanami)

Sulit untuk membicarakan perayaan Jepang tanpa membahas bunga sakura atau yang dikenal dengan Hanami. Hanami adalah Festival Bunga Sakura selama 2 minggu. Pada saat ini, pohon bunga sakura yang bermekaran di seluruh Jepang menjadi daya tarik wisatawan baik warga ataupun turis asing.

Selama festival, orang-orang Jepang biasanya mendirikan tenda di bawah pohon sakura, membawa makanan dan minuman, dan menikmati pemandangan bunga sakura yang indah bersama teman dan keluarga.

Bagi wisatawan, akan sangat menyenangkan untuk mengunjungi Jepang selama festival bunga sakura. Namun, jadwal festival bunga sakura setiap tahunnya berbeda tergantung pada cuaca dan lokasi. Oleh karena itu, sebaiknya cek dengan kantor pelancongan setempat dan rencanakan perjalanan Anda dengan hati-hati.

Hari Golden Week – Awal Mei


Hari Golden Week

Hari Golden Week terdiri dari serangkaian hari libur Jepang dan merupakan salah satu waktu paling ramai di Jepang. Hari-hari libur ini antara lain:

  • Tanggal 29 April: Hari Greenery (Midori no Hi)
  • Tanggal 3 Mei: Hari Konstitusi Jepang (Kenpo Kinenbi)
  • Tanggal 4 Mei: Hari Kenaikan Tahta Kaisar (Midokoro Sama No Hi)
  • Tanggal 5 Mei: Hari Anak (Kodomo no Hi)

Golden Week adalah waktu yang sangat sibuk di Jepang, di mana banyak orang Jepang pergi berlibur ke luar kota dan toko-toko besar di Jepang biasanya menawarkan diskon besar-besaran. Oleh karena itu, sebaiknya pesan hotel dan transportasi Anda jauh-jauh hari sebelum Golden Week, bisa jadi harganya terlalu mahal jika dipesan mendekati tanggal hari libur.

Demikianlah beberapa Hari Libur Nasional di Jepang yang sangat penting untuk diperhatikan saat merencanakan perjalanan ke Jepang. Dengan mengetahui jadwal hari libur nasional ini, Anda dapat membuat perencanaan perjalanan ke Jepang yang lebih baik dan lebih efisien.

Budaya Kerja di Jepang


Budaya Kerja di Jepang

Budaya kerja di Jepang dikenal sangat unik dan menjadi sorotan banyak orang. Di mana di negara ini, mereka menerapkan sistem yang disebut dengan “dohyo” yang artinya adalah sesuatu yang berhubungan dengan arena pertandingan sumo. Sistem ini menjadi salah satu cara untuk memotivasi karyawan dalam bekerja. Selain itu, mereka juga memiliki beberapa kebiasaan lainnya yang terkadang membingungkan bagi orang yang baru pertama kali datang ke Jepang. Berikut ini beberapa budaya kerja di Jepang yang perlu kamu ketahui.

Shinrin-yoku

Shinrin-yoku

Shinrin-yoku adalah kegiatan yang dilakukan oleh karyawan Jepang dengan berjalan-jalan di tengah-tengah alam untuk mengurangi stress dan kelelahan dari pekerjaan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program wellness atau program kesehatan yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang. Mereka percaya bahwa dengan berjalan-jalan di tengah alam akan membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus dalam bekerja.

Omiyage

Omiyage

Omiyage adalah kebiasaan memberi oleh-oleh kepada teman dan kerabat karyawan setelah mereka melakukan perjalanan baik dalam negeri maupun ke luar negeri. Saat karyawan kembali dari liburan, mereka akan membawa oleh-oleh dari tempat yang mereka kunjungi untuk dibagikan kepada teman dan kerabat karyawan. Kebiasaan ini merupakan salah satu budaya kerja penting di Jepang yang dianggap sebagai bentuk persahabatan dan rasa saling menghormati.

Keigo

Keigo

Keigo adalah gaya bahasa formal yang digunakan di Jepang untuk berbicara dengan atasan atau orang yang lebih tua. Gaya bahasa ini merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa hormat dan sopan santun terhadap lawan bicara. Karyawan di Jepang dikenal sangat menghargai kebiasaan ini dan terkadang mempelajari jenis-jenis keigo yang ada.

Tabemashou

Tabemashou

Tabemashou adalah kebiasaan makan bersama yang dilakukan oleh karyawan di Jepang. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mempererat hubungan antara sesama karyawan. Biasanya makanan yang disajikan adalah makanan yang mudah untuk dibagi seperti nasi, sup, atau sushi. Kebiasaan ini dianggap sebagai bentuk keterbukaan dan kesederhanaan dalam berhubungan dengan karyawan lain.

Meishi

Meishi

Meishi adalah kartu nama yang dianggap sangat penting di Jepang. Setiap karyawan biasanya memiliki meishi mereka sendiri yang berisi informasi seperti nama, jabatan, dan nomor telepon. Kartu nama ini digunakan untuk diberikan kepada orang yang baru dikenal atau saat melakukan pertemuan bisnis. Karyawan di Jepang sangat menghargai meishi dan mempelajari cara memberikan meishi dengan sopan dan benar.

Itulah beberapa budaya kerja yang ada di Jepang. Meskipun terkadang terlihat aneh dan berbeda, namun kebiasaan tersebut menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan karyawan di Jepang. Terapkan budaya kerja positif yang ada di Jepang pada perusahaan anda, untuk menjalin hubungan kerja yang baik antara karyawan dan perusahaan.

Festival Tradisional di Jepang


Festival Tradisional di Jepang

Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan tradisional dan komunitas lokal yang kuat. Salah satu cara terbaik untuk mengalami kedalaman budaya Jepang adalah melalui festival tradisionalnya, atau “matsuri”. Festival ini biasanya dirayakan oleh komunitas lokal dan memiliki sejarah yang panjang dan kuat yang berkaitan dengan ritual keagamaan atau pertanian.

Selama festival, kami dapat menikmati beragam makanan tradisional Jepang yang enak dan hiburan yang menarik, seperti parade, penampilan musik, panggung boneka, dan banyak lagi. Setiap festival di Jepang memiliki ciri khas dan daya tariknya sendiri yang berbeda dari festival lainnya. Berikut adalah beberapa festival tradisional yang paling terkenal di Jepang:

1. Gion Matsuri, Kyoto


Gion Matsuri, Kyoto

Gion Matsuri adalah festival terbesar di Kyoto, dan salah satu festival terbesar di seluruh Jepang. Festival ini dirayakan di bulan Juli setiap tahunnya untuk memperingati penyebaran wabah pada abad ke-9. Di awal festival, terdapat parade “yamaboko junko” yang menampilkan lebih dari 30 hiasan besar yang ditarik oleh ratusan orang. Di malam hari, kawasan Gion yang terkenal menjadi area untuk “yoiyama”, atau festival malam, dengan warung makanan dan hiburan jalanan. Gion Matsuri memberikan kesan mendalam tentang budaya Jepang dan menjadi salah satu festival wajib untuk dikunjungi.

2. Awa Odori, Tokushima


Awa Odori, Tokushima

Awa Odori adalah festival tari tradisional Jepang di kota Tokushima, Pulau Shikoku. Festival ini terkenal dengan tarian “ren” dimana penari bergerak secara bergiliran sambil menari dan bernyanyi dengan iringan musik tradisional. Festival ini diadakan selama empat hari pada pertengahan Agustus. Selain menari, para pengunjung juga dapat menikmati makanan tradisional seperti udon dan sake, serta berjalan-jalan di sepanjang jalan yang dipenuhi dengan penari dan pengunjung.

3. Takayama Matsuri, Gifu


Takayama Matsuri, Gifu

Takayama Matsuri adalah festival tradisional dalam bentuk parade besar di kota Takayama, Provinsi Gifu. Festival ini diadakan dua kali setahun, yaitu pada pagi dan malam harinya di bulan April dan Oktober. Festival pagi menampilkan hiasan “yatai” kental dan menawan, sementara festival malam menampilkan hiasan yang lebih sederhana, namun hanya diterangi oleh cahaya lilin. Selama festival, pengunjung dapat menikmati makanan tradisional Jepang, seperti Hida beef dan manju, serta barang-barang kerajinan tangan dari pedagang di sekitar kota.

4. Tenjin Matsuri, Osaka

Tenjin Matsuri, Osaka

Tenjin Matsuri adalah festival terbesar di Osaka dan diadakan setiap bulan Juli. Festival ini bersejarah pada abad ke-10 yang diadakan untuk memperingati kematian Tenjin, dewa pelindung akademisi dan kesenian. Festival dimulai dengan parade di sepanjang sungai di Osaka, diiringi dengan perahu besar yang dihias dengan kembang api meriah. Setelah itu, festival berlanjut dengan Tari Kembang Api yang menampilkan penampilan kostum tradisional dan tarian yang intens. Pengunjung dapat menikmati makanan tradisional Jepang dan pertunjukan liar selama festival.

5. Nebuta Matsuri, Aomori


Nebuta Matsuri, Aomori

Nebuta Matsuri adalah festival tradisional di kota Aomori, Tohoku. Festival ini diadakan selama tiga hari pada bulan Agustus dan menampilkan ratusan patung kertas terbesar dalam bentuk tokoh-tokoh sejarah dan cerita rakyat Jepang. Parade Nebuta dimulai sekitar jam 7 malam di jalan Odori di pusat kota. Patung kertas besar ditarik dengan susah payah oleh puluhan anak muda berseragam tradisional. Mereka menari dan melompat-lompat di sekeliling patung kertas dalam iringan musik. Pada malam hari, ada pemandangan kembang api spektakuler yang menghiasi langit Aomori.


Terdapat begitu banyak festival tradisional lainnya di seluruh Jepang, dan masing-masing sangat menarik. Dalam festival ini kamu dapat menikmati keramaian orang serta makanan lokal dan produk kerajinan tangan. Jangan lewatkan festival tradisional Jepang dan rasakan pengalaman mendalam tentang budaya dan sejarah Jepang.

Perayaan Khusus di Jepang


Hanami

Indonesia dan Jepang memang memiliki sejarah yang sangat terikat erat. Tak hanya itu, dua negara ini pun memiliki banyak kesamaan dalam hal adat istiadat dan budaya. Salah satu yang cukup terkenal adalah perayaan hari-hari khusus di Jepang.

Sebagai negeri yang sangat memperhatikan adat dan budaya, Jepang punya banyak hari khusus yang diperingati oleh masyarakatnya. Berbagai perayaan itu pun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berlibur ke Jepang. Namun, karena terlalu banyak, kali ini kita akan bahas 4 perayaan khusus yang paling populer di Jepang, seperti berikut:

Hanami


Hanami

Hanami adalah acara tahunan yang sangat ditunggu-tunggu oleh warga Jepang, yaitu saat kembang sakura atau mekar di musim semi. Biasanya hal ini terjadi pada bulan Maret hingga awal Mei. Tak hanya itu, acara ini dijadwalkan oleh lembaga pemerintahan setempat sehingga warga bisa mengetahui kapan dan di mana kembang sakura tersebut mekar.

Acara ini biasanya dilakukan dengan berkumpul di bawah pohon sakura yang mekar sambil menikmati bentuk-bentuk kembang sakura dengan berbagai warna yang indah. Selain itu, warga Jepang biasa merayakan acara ini dengan menjamah makanan tradisional Jepang dan minuman yang disebut “sake.” Hal itu dilakukan sebagai sebuah wujud apresiasi terhadap kedamaian dan keindahan yang hadir di musim semi.

Karena keindahan dan kenikmatan yang ditawarkan oleh acara Hanami, banyak turis dari berbagai negara yang datang ke Jepang untuk menikmati pemandangan indah mekarnya pohon sakura tersebut.

Shogatsu


Shogatsu

Shogatsu adalah perayaan tahun baru yang diadakan tepat pada tanggal 1 Januari. Hari itu dijadikan sebagai hari libur nasional di Jepang. Sebelum hari itu tiba, banyak masyarakat Jepang melakukan persiapan. Mereka menyiapkan makanan khusus dan kebutuhan ritual sebagai ungkapan kesyukuran atas tahun sebelumnya.

Saat Shogatsu tiba, salah satu hal yang biasa dilakukan adalah bertemu dengan keluarga besar. Selama 3 hari, masyarakat biasa bermain bersama dan mengunjungi kuil atau kuil kecil untuk berdoa dan meminta pertolongan dalam hidupnya. Hal itu dilakukan biasanya di pagi hari pada tanggal 1 Januari.

Tsukimi


Tsukimi

Perayaan Tsukimi adalah perayaan di Jepang yang diadakan pada bulan September atau Oktober. Di bulan tersebut, sang bulan dianugerahi cahaya keemasan yang membuat volumnya terlihat sangat besar dan indah. Biasanya, para tamu akan memiliki pemandangan yang istimewa dengan rombongan burung-burung liar yang memberi daya tarik tersendiri pada perayaan ini.

Selain itu, perayaan Tsukimi biasanya dirayakan dengan memakan kue berbentuk bulan, mirip dengan bulan yang terlihat pada saat itu. Kue ini biasanya disajikan dengan teh hijau dan ditempatkan di meja yang sederhana agar terlihat lebih istimewa.

O-Bon


O-Bon

O-Bon adalah acara yang diadakan pada bulan Agustus. Masyarakat Jepang mengadakan acara ini dengan cara memperingati arwah nenek moyang yang telah meninggal.

Biasanya Pada acara ini, orang Jepang pulang ke kampung halaman mereka untuk bertemu keluarga dan menziarahi kuburan orang tua mereka. Cara lain yang biasa dilakukan adalah dengan menambahkan lilin berwarna pada kuburan orang tua mereka, yang mereka anggap sebagai tanda perhatian dan rasa hormat saat mengunjungi.

Hal lain yang menarik pada perayaan O-Bon adalah adanya tari tradisional Jepang. Biasanya disebut Bon-Odori, tarian tradisional ini biasanya dilakukan dalam kelompok, di mana orang berdandan dan menari bersama secara bergantian. Ada banyak tarian yang berbeda, masing-masing dengan gerakan yang berbeda sesuai dengan lagunya.

Itu dia 4 perayaan khusus di Jepang yang paling populer. Setiap acara memiliki keunikan dan cara merayakannya masing-masing, tapi semua acara ini selalu mampu menarik perhatian warga dan turis yang ingin mencicipi adat dan buday Jepang yang kaya dan indah.

Mitos dan Tradisi Unik di Jepang


Mitos dan Tradisi Unik di Jepang

Japan memiliki budaya yang sangat kaya dan unik. Salah satu hal yang membuat budaya Jepang begitu istimewa adalah mitos dan tradisi uniknya. Mitos dan tradisi ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, karena mereka dipercaya sebagai bagian dari kepercayaan dan kebudayaan mereka. Berikut adalah beberapa mitos dan tradisi unik yang ada di Jepang:

1. Sake sebagai minuman sakral


Sake

Sake adalah minuman tradisional Jepang yang dibuat dari beras ketan. Minuman ini memiliki peran sakral di Jepang dan seringkali digunakan dalam upacara dan perayaan. Sake juga dianggap sebagai simbol persatuan dan kerja sama di Jepang.

2. Koi Fish sebagai lambang kemakmuran


Koi Fish

Koi fish adalah ikan yang berasal dari Jepang dan merupakan lambang kemakmuran dan keberuntungan. Ikan ini sering ditemukan di taman-taman dan kolam ikan di seluruh Jepang. Menurut mitos Jepang, jika seseorang memiliki koi fish akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

3. Matsuri, festival budaya Jepang


Matsuri

Matsuri adalah festival budaya Jepang yang diadakan di seluruh Jepang sepanjang tahun. Setiap festival memiliki tema dan tujuan yang berbeda, misalnya Matsuri Musim Semi dan Matsuri Panen. Festival ini menampilkan tarian tradisional, musik, karnaval, dan perayaan lainnya yang unik dan mengagumkan.

4. Hanami, perayaan bunga sakura


Hanami

Hanami adalah acara perayaan bunga sakura yang sangat populer di Jepang. Bunga sakura adalah simbol keindahan dan kehidupan yang singkat. Acara ini sering diadakan di taman-taman dan area publik lainnya yang memiliki pohon sakura. Selama acara Hanami, orang-orang sering mengadakan piknik dan menikmati keindahan bunga sakura bersama teman dan keluarga.

5. Shinrin-yoku, mandi hutan Jepang


Shinrin-yoku

Shinrin-yoku adalah praktik mandi hutan tradisional Jepang, yang sering disebut sebagai terapi alam. Mandi hutan ini memiliki manfaat kesehatan yang sangat penting, termasuk menurunkan tekanan darah, hormon stres yang mengurangi, dan meningkatkan imunitas tubuh. Mandi hutan ini dilakukan dengan berjalan-jalan di hutan sambil menghirup udara segar dan menikmati keindahan alam.

Itulah beberapa mitos dan tradisi unik yang ada di Jepang. Mitos dan tradisi seperti itu menjadikan Jepang tempat yang sangat menarik untuk mengunjungi dan belajar kultur.

Iklan